Anda di halaman 1dari 8

Nama : DYAH AYU PERMADANI

NRP :10511810000046

JENIS-JENIS SENSOR FLOW AND TEMPERATURE

SENSOR FLOW
1. Glass Tube Flow Meter
Type Galss tube flowmeter banyak digunakan untuk aplikasi pemasangan
dengan sistem vertikal dan beasaran flow rate bisa langsung di baca pada
tabung kaca yang mana bahan dari kaca cukup baik yaitu pyrex glass.
Jenis Galss tube flowmeter ini banyak digunakan ketika installasi pipa
cairan tidak mempunyai area horisontal yang memadai sehingga tidak
terlalu membutuhkan area yang luas.
Untuk aplikasinya Galss tube flowmeter ini hanya maksimal pada
temperature 120 derajad celcius. Sedangkan pressure maksimal pada jenis
ini tidak terlalu tinggi dan hanya pada kisaran 10 bars.
Untuk aplikasinya, Jenis Galss tube flowmeter inidigunakan pada jenis
fluida liquid dan gas. Jika kita menginginkan pressure working yang lebih
tinggi hingga pressure 60 ba,r bisa digunakan jenis material tube flow
meter dari metal.

2. Orifice Flow Meter


Flow meter jenis ini pada prinsip kerjanya menggunakan pressure
difference dan bisa digunakan untuk high temperature maupun high
pressure.

Orifice flow meter disamping bisa digunakan untuk mengukur aliran


liquid, gas juga bisa untuk diaplikasikan pada aliran Steam. Flow meter
yang dibuat dari bahan UPVC, PE dan PP atau PTFE sangat cocok sekali
untuk aplikasi aliran chemical yang corosive. Pada Type Orifice flowmeter
ini ada juga yang diaplikasikan untuk cairan matrial yang berat / kental
seperti cairan slude pada proses WWT atau mengukur gas yang
mempunyai humadity yang tinggi.
Nama : DYAH AYU PERMADANI
NRP :10511810000046

3. Coriolis Mass Flow Meter


Coriolis mass flow meter adalah flow meter yang secara langsung
mengukur massa suatu fluida baik liquid maupun gas.Sehingga Mass flow
meter coriolis ini tidak terpengaruh pada perubahan temperature, pressure,
viscosity maupun density. Dasar kerja dari coriolis flow meter adalah
adanya gaya coriolis yang diahasilkan karena adnya suatu aliran dalam
tabung yang berosilasi yang menghasilkan vibrasi. Gaya yang dihasilkan
karena getaran ini akan ditangkap oleh suatu sensor yang akan di
konfigurasi lewat coriolis transmitter sehingga menghasilkan aliran linier.
Flow meter coriolis mempunya akurasi yang sangat tinggi hingga 0.1%
dan mampu di operasikan pada temperature tinggi serta pada pressure
tinggi. Coriolis mass flow meter ini.

Coriolis mass flow meter dalam aplikasinya tidak terpengaruh pada


perubahan temperature karena sifat dari coriolis flow meter ini
menghitung massa sehingga adanya bubble atau udara yang terjebak pada
aliran tidak begitu berpengaruh dimana untuk pengukuran liquid massa
dari udara bisa di abaikan

4. Turbine Flow Meter


Turbine Flow meter pada dasrnya menggunakan prinsip dari woltmann
rotating vane meter, dimana didalam Flow meter terdapat vane atau
turbine atau impeller yang akan berputar saat fluid mengalir kedalam flow
meter sehingga cukup tepat digunakan untuk mengukur fluid yang flow
nya rendah namun punya pressure yang sangat tinggi

5. Vortex Flow Meter


Flowmeter ini dikenal juga sebagai vortex shedding flowmeters atau
oscillatory flowmeters, Flowmeter jenis Vortex biasa diaplikasikan hampir
pada semua liquid dan gas bahkan steam, dan dibeberapa flowmeter sudah
Nama : DYAH AYU PERMADANI
NRP :10511810000046

ditanamkan sensor temperature PT-100 sehingga untuk steam hasil


bacanya sudah bisa berupa konversi ke satuan massa, dan untuk
Compressed gas tinggal ditambah Presure transmitter yang diintegrasikan
pada metering system.
Kelebihan Flowmeter jenis Vortex :
 Bisa mengukur hampir semua jenis liquid
 Tidak ada benda yang bergerak atau berputar sehingga mengurangi
resiko terjadinya Zero-point drift pada pembacaan
Prinsip kerja Flowmeter Vortex mengikuti hukum Karman Vortex Street
dimana fluida yang melewati Vortex shedding akan terjadi Vortisitas pada
kedua sisinya dengan arah putaran yanng berlawanan, pada dasarnya
vortisitas yang terjadi di vortex shedder sangat teratur dan berbanding
lurus dengan kecepatan aliran fluida yang kemudian ini di catat oleh
sensor dan dirubah menjadi pulsa electrical.

K factor = pulse/Unit Volume

6. Thermal Mass Flow Meter


Flow meter massa atau yang juga dikenal dengan flow meter inersia,
adalah perangkat yang mengukur laju aliran massa dari cairan perjalanan
melalui tabung. Laju aliran massa adalah massa dari cairan yang mengalir
melewati suatu titik tetap per satuan waktu. Salah satu jenis flow meter
massa adalah Coriolis. Coriolis berasal dari nama seorang ahli matematika
Prancis, Gustave Coriolis (1792-1843).

Prinsip Kerja :
Nama : DYAH AYU PERMADANI
NRP :10511810000046

Gaya Coriolis adalah sebuah gaya yang dihasilkan pada sebuah tabung "U" atau
"straight" tube (tabung). Tabung tersebut bergetar atau beresonansi dengan frekuensi
tertentu. Dengan asumsi pada saat belum ada fluida yang mengalir maka resonansi
tabung tersebut dalam keadaan standar. Otomatis pada saat ada fluida yang mengalir
ke dalam pipa tersebut akan terjadi perbedaan frekuensi. Perbedaan inilah yang
dideteksi oleh coil elektromagnetik sebagai mass flow.
        Sedangkan gaya Coriolis dihasilkan dari aliran fluida dengan kecepatan V dan
pada saat itu tabung sedang bergetar pada kecepatan sudut dan dengan
mempertimbangkan suatu bagian yang kecil dari fluida pada bagian inlet masuk
dengan jarak r, didapat rumus sebagai berikut :

7. Variable Area Flow Meter


Salah satu model flow meter yang paling popular dan banyak
dipergunakan di pabrik kimia dan petrokimia, yaitu flowmeter type
variable area, termasuk kedalam flowmeter type ini yaitu rotameter.

Prinsif kerja daripada Rotameter yaitu, aliran masuk melalui jalur bagian
bawah dari perangkat yang berbentuk tirus (tapered) menyebabkan adanya
Nama : DYAH AYU PERMADANI
NRP :10511810000046

gaya angkat pada bola atau float yang ditempatkan dibagian dalam tabung
tirus. Float akan naik sampai pada titik dimana gaya seret (drag force)
seimbang dengan berat dan gaya apung (buoyancy). Posisi float dalam
tabung akan menunjukkan besarnya aliran dalam unit flow (volume per
satuan wahktu). Istilah variable area diambil dari prinsif kerja perangkat
ini yaitu bergantung pada luas bidang annulus diantara float dengan
dinding tabung (variable area). Namun sesungguhnya rotameter bekerja
atas dasar prinsif fisik seret. Neraca gaya pada float memberikan
persamaan berikut ;

Persamaan 1
⍴f = density fluida
⍴b = density float
Vb =volume float total
G = specific gravity
Fd = Perbedaan gaya atau efek seret yang dihasilkan dari persamaan
berikut;

Persamaan 2
Cd = Koefesien gaya apung
Ab = Luas penampang float yang menerima gaya dari flow
µm = Kecepatan aliran fluida dalam ruang antara float dan tabung.

Gabungan persamaan-1 dan persamaan-2 memberikan persamaan -3;

Persamaan 3

SENSOR TEMPERATURE
1. Termostat (Thermostat)
Thermostat adalah jenis Sensor suhu Kontak (Contact Temperature
Sensor) yang menggunakan prinsip Electro-Mechanical. Thermostat pada
dasarnya terdiri dari dua jenis logam yang berbeda seperti Nikel,
Tembaga, Tungsten atau aluminium. Dua Jenis Logam tersebut kemudian
ditempel sehingga membentuk Bi-Metallic strip. Bi-Metallic Strip tersebut
akan bengkok jika mendapatkan suhu tertentu sehingga bergerak
memutuskan atau menyambungkan sirkuit (ON/OFF).

Thermostat sering digunakan pada peralatan listrik seperti Oven, Seterika


dan Water Heater.
2. Sensor infrared pyrometer
Pirometer inframerah (Infrared pyrometer) adalah sensor suhu yang dapat
mengukur suhu dari jarak jauh tanpa melakukan kontak langsung dengan
Nama : DYAH AYU PERMADANI
NRP :10511810000046

objek yang akan diukur. Infrared pyrometer merupakan device pengukur


suhu yang juga biasa disebut sebagai termometer radiasi termal. Sensor ini
menggunakan cahaya inframerah untuk mengukur atau mendeteksi radiasi
panas (thermal) benda. jadi bisa dikatakan, infrared pyrometer adalah
sensor yang digunakan untuk mengukur suhu tanpa kontak ketika sensor
tipe probe atau sensor dengan kontak langsung, seperti termokopel, RTD,
dan lain sebagainya, tidak bisa digunakan atau tidak bisa menghasilkan
data yang akurat karena berbagai alasan.

Infrared pyrometer biasa digunakan dalam keadaan yang khas, seperti


dalam kasus yang berhubungan dengan objek bergerak atau berputar
(misalnya: roller, belt conveyor, atau mesin-mesin yang bergerak ), atau
dimana pengukuran non-kontak diperlukan karena kontaminasi atau alasan
berbahaya (seperti tegangan tinggi), jarak objek yang di ukur terlalu jauh,
atau juga dimana suhu yang akan diukur terlalu tinggi untuk sensor yang
pengukurannya berkontak langsung dengan objek.

Prinsip kerja Sensor Infrared Pyrometer adalah Pirometer inframerah/


infrared pyrometer menentukan suhu objek dengan cara mengetahui
radiasi termal (terkadang disebut radiasi hitam) yang dipancarkan oleh
objek tersebut. Benda atau material apapun yang memiliki suhu mutlak
diatas nol, akan memiliki molekul yang selalu aktif bergerak. Semakin
tinggi suhu maka pergerakan molekul akan semakin cepat. Ketika
bergerak, molekul akan memancarkan radiasi inframerah, yang merupakan
jenis radiasi elektromagnetik di bawah spektrum cahaya. Saat suhu objek
meningkat atau menjadi lebih panas, maka radiasi inframerah yang
dipancarkannya pun akan meningkat, bahkan inframerah yang dipancarkan
juga akan bisa menampakkan cahaya jika suhu benda tersebut sangat
tinggi. Oleh sebab itu jika ada sebuah logam yang dipanaskan akan
nampak memerah atau bahkan memutih. Pirometer akan mengukur besar
radiasi inframerah yang dipancarkan oleh benda tersebut.

Pirometer akan mengetahui berapa suhu objek tersebut dengan cara


memanfaatkan perubahan panas yang dipancarkan dan yang diterima oleh
pirometer. cahaya infrared dapat difokuskan, dipantulkan atau diserap.
Pirometer infrared biasanya menggunakan lensa untuk memfokuskan
cahaya inframerah yang dari suatu objek ke detektor atau yang biasa
Nama : DYAH AYU PERMADANI
NRP :10511810000046

disebut thermopile. Thermopile akan menyerap radiasi inframerah dan


mengubahnya menjadi energi panas. Semakin banyak energi infrared maka
semakin banyak energi panas yang didapat thermopile. Energi panas ini
akan diubah menjadi listrik, yang kemudian dikirim ke detektor, yang
kemudian akan diubah menjadi besaran suhu dan ditunjukkan atau
ditampilkan oleh display infrared pyrometer.

3. IC temperature sensor (Sensor suhu IC)


Sensor suhu IC (IC temperature sensor) adalah sensor suhu yang prinsip
kerjanya didasarkan pada sifat atau perilaku semikonduktor PN junction
silikon yang sangat sensitif terhadap suhu/ temperature. Kesensitifan PN
junction ini mungkin menjadi kerugian dalam banyak aplikasi, akan tetapi
perilaku ini akan sangat menguntungkan bila digunakan dalam perangkat
sensor suhu.

Sensor suhu IC akan menghasilkan sinyal output (tegangan, arus) yang


berbanding lurus atau linier dengan temperatur. Sensor suhu IC biasa
digunakan dalam suhu kisaran –50⁰ C sampai 150⁰ C. Sensor suhu IC
dibedakan menjadi 4 tipe dasar:
a) Sensor B Sensor IC AD590/592, merupakan sensor suhu yang
menghasilkan sinyal arus keluaran yang linier 1µA/⁰K
b) Sensor IC LM335, merupakan sensor suhu yang menghasilkan
sinyal output tegangan yang linier 10mV/⁰K
c) Sensor IC LM34, merupakan sensor suhu yang menghasilkan
sinyal output tegangan yang linier 10mV/⁰F
d) Sensor IC LM35, merupakan sensor suhu yang menghasilkan
sinyal output tegangan yang linier 10mV/⁰Cimetal
e)

4. Sensor Bimetal
Bimetal adalah jenis sensor suhu atau saklar (switch) elektro mekanis yang
terbuat dari dua buah lempengan logam yang berbeda koefisien muainya
Nama : DYAH AYU PERMADANI
NRP :10511810000046

(α) yang direkatkan menjadi satu. Tingkat pemuaian yang berbeda dari dua
logam tersebut akan menghasilkan gerakan mekanis melengkung ketika
strip atau lempengan bimetal tersebut terkena panas.

Bimetal biasanya digunakan pada saklar listrik thermostat, yang biasa


diaplikasikan untuk mengontrol elemen pemanas, seperti pada setrika,
pemanas air, oven, tungku pembakaran, penanak nasi dan lain sebagainya.

Selain digunakan pada saklar termostat, bimetal biasanya juga digunakan


pada perangkat pelindung atau protektor seperti MCB (Miniature Circuit
Breaker) dan Overload relay yang berfungsi untuk melindungi rangkaian
dari arus lebih (over current). Dimana biasanya terdapat kumparan kawat
yang digunakan untuk memanaskan lempengan/ strip bimetal, sehingga
MCB atau Overload relay akan trip bila terjadi over current.

Prinsip kerja Sensor Bimetal adalah ketika bimetal dipanaskan, maka


logam yang memiliki koefisien muai lebih tinggi akan memuai lebih
panjang, sedangkan yang memiliki koefisien muai lebih rendah akan
memuai lebih pendek, Oleh karena perbedaan reaksi muai tersebut maka
bimetal akan melengkung kearah logam yang muainya lebih rendah. Pada
gambar diatas, bimetal memuai keatas ketika dipanaskan, sehingga kontak
saklar membuka dan memutus aliran arus. Dan ketika dingin, kontak
saklar akan menutup kembali dan memungkinkan arus listik mengalir
melaluinya. Dalam aplikasinya bimetal dapat dibentuk menjadi saklar
Normally Closed (NC) atau Normally Open (NO).

Anda mungkin juga menyukai