Anda di halaman 1dari 25

PENGUKURAN

ALIRAN FLUIDA
(FLOW)
F. BASUKI SUKANDARU
351456
Latar Belakang Metode pengukuran aliran fluida

Berbagai metode pengukuran fluida

Orfice Plate

Pipa Venturi
Flow Nozzle

Pitot Tube

Rotameter

Turbine Flowmeter

Flowmeter Radio Aktif

Flowmeter Elektromagnetis

Flowmeter Ultrasonic
Latar Belakang
 Pengukuran aliran mulai dikenal sejak tahun 1732 ketika
Henry Pitot mengatur jumlah fluida yang mengalir. Dalam
pengukuran fluida perlu ditentukan besaran dan vektor
kecepatan aliran pada suatu titik dalam fluida dan bagaimana
fluida tersebut berubah dari titik ke titik.

 Metode pengukuran aliran fluida:


1. Pengukuran kuantitas.
Pengukuran kuantitas diklasifikasikan berdasarkan:
a. Pengukur gravimetri atau pengukuran berat
b. Pengukur volumetri untuk cairan
c. Pengukur volumetri untuk gas
2. Pengukuran laju aliran.
digunakan untuk mengukur kecepatan cairan atau gas yang
mengalir melalui pipa.
𝑄 =𝐴∙𝑉
tetapi dalam praktek, kecepatan tidak merata, lebih besar di pusat. Jadi
kecepatan terukur rata-rata dari cairan atau gas dapat berbeda dari
kecepatan rata-rata sebenarnya.
𝑄 =𝐾∙𝐴∙𝑉
di mana K adalah konstanta untuk pipa tertentu dan menggambarkan
hubungan antara kecepatan rata-rata sebenarnya dan kecepatan
terukur. Nilai konstanta ini bisa didapatkan melalui eksperimen.

Contoh : pengukuran turbin, kombinasi, aliran magnetis,


aliran ultrasonic, aliran kisaran (vorteks), dll.
3. Pengukuran metoda diferensial tekanan.
Pada prinsipnya beda luas penampang melintang dari aliran
dikurangi dengan yang mengakibatkan naiknya kecepatan,
sehingga menaikan pula energi gerakan atau energi kinetis.
Kecepatan kritis dinamakan juga angka Reynold:
𝐷𝜌𝑉
𝑅𝐷 = (tanpa dimensi)
𝜇
dengan D = dimensi penampang arus fluida, biasanya diameter, ρ =
kerapatan fluida, V = kecepatan fluida, μ = kecepatan absolut fluida
Batas kecepatan kritis untuk pipa diantara 2000 dan 2300.

Contoh pengukuran pipa venturi, pipa pitot, orifice plat (lubang


sempit), turbine flow meter, rotameter, cara thermal, menggunakan
bahan radio aktif, elektromagnetik, ultar sonic dan flowmeter gyro.
Orifice Plate
P1 P2
Alat ukur terdiri dari pipa dimana dibagian
dalamnya diberi pelat berlubang lebih kecil dari
Aliran
ukuran diameter pipa. Sensor tekanan diletakan
fluida disisi pelat bagian inlet (P1) dan satu lagi
P >P
1 2
dibagian sisi pelat bagian outlet
(P2). Jika terjadi aliran dari inlet ke outlet, maka tekanan P1 akan lebih besar
dari tekanan outlet P2.
Keuntungan dari Orfice plate adalah : Jumlah fluida yang mengalir per
satuan waktu ( m 3/dt) adalah :
1. Konstruksi sederhana
2. Harga pembuatan alat cukup murah
3. Output cukup besar
Kerugian dari Orfice plate adalah :
1. Jika terdapat bagian padat dari aliran fluida, maka akan terkumpul pada
bagian pelat disisi inlet.
2. Jangkauan pengukuran sangat rendah
3. Dimungkinkan terjadinya aliran Turbulen sehingga menyebabkan kesalahan
pengukuran jadi besar.
4. Tidak memungkinkan untuk mengukur aliran fluida bertekanan rendah.
Pipa Venturi
Pada pipa venturi, pemercepat aliran
fluida dilakukan dengan cara
membentuk corong sehingga aliran
masih dapat dijaga agar tetap laminar.
Sensor tekana pertama (P1) diletakkan pada sudut tekanan pertama dan
sensor tekanan kedua diletakkan pada bagian yang plaing menjorok ke
tengah.
Keuntungan dari pipa venturi adalah:
1.Partikel padatan masih melewati alat ukur
2. Kapasitas aliran cukup besar
3. Pengukuran tekana lebih baik dibandingkan orifice plate.
4. Tahan terhadapa gesakan fluida.
Kerugiannya adalah:
1. Ukuiran menjadi lebih besar
2. Lebih mahal dari orifice plate
3. Beda tekanan yang ditimbulkan menjadi lebih kecil dari orifice plate.
Gambar
Flow Nozzle
Tipe Flow Nozzle menggunakan
sebuah corong yang diletakkan
diantara sambungan pipa sensor
tekanan P1 dibagian inlet dan P2
dibagian outlet. Tekanan P2 lebih
kecil dibandingkan P1.
Sensor jenis ini memiliki keunggulan diabanding venture dan orifice
plate yaitu:
1. Masih dapat melewatkan padatan
2. Kapasitas aliran cukup besar
3. Mudah dalam pemasangan
4. Tahan terhadap gesekan fluida
5. Beda tekanan yang diperoleh lebih besar daripada pipa venturi
6. Hasil beda tekanan cukup baik karena aliran masih laminer
Gambar Flow Nozzle
Pipa Pitot (Pitot tube )

Pitot tube ialah pipa terbuka kecil


dimana permukaannya bersentuhan
langsung dengan aliran. Alat ini hanya
dipergunakan untuk mengukur aliran
fluida yang sangat lambat.
Cara kerja pitot tube :
1. Pipa yang mengukur tekanan statis terletak secara radial pada batang yang
dihubungkan ke manometer (𝑃𝑠𝑡𝑎𝑡 ).
2. Tekanan pada ujung pipa di mana fluida masuk merupakan tekanan
stagnasi (𝑃0 ).
3. Kedua pengukuran tekanan tersebut dimasukkan dalam persamaan
Bernoulli untuk mengetahui kecepatan alirannya.
4. Sulit untuk mendapat hasil pengukuran tekanan stagnasi secara nyata
karena adanya friksi pada pipa. Hasil pengukuran selalu lebih kecil dari
kenyataan akibat faktor C (friksi empirik).
Gambar tabung pitot
1
p0  pstat  V 2 , ( Bernoulli )
2
V  2( p0  pstat ) / 
𝑃0 = stagnation pressure
V  C 2( p0  pstat ) /  𝑃𝑠𝑡𝑎𝑡 = static pressure

Prinsip dari pitot tube :


Energi kinetik dikonversikan menjadi static pressure head
Aplikasi pipa pitot:
 Mengukur kecepatan pada pesawat (airspeed).
 Altimeter pesawat.
 Mengukur tekanan fluida pada wind tunnel (terowongan angin)
Rotameter
Rotameter terdiri dari tabung vertikal dengan lubang gerak di mana
kedudukan pelampung dianggap vertical sesuai dengan laju aliran
melalui tabung. Untuk laju aliran yang diketahui, pelampung tetap
stasioner karena gaya vertikal dari tekanan diferensial, gravitasi,
kekentalan, dan gaya-apung akan berimbang. Jadi kemampuan
menyeimbangkan diri dari pelampung yang digantung dengan kawat
dan tergantung pada luas dapat ditentukan. Gaya kebawah (gravitasi
dikurangi gaya apung) adalah konstan dan demikian pula gaya keatas
(penurunan tekanan dikalikan luas pelampung) juga harus konstan.
Dengan mengasumsikan aliran non kompresif, hasilnya adalah sebagai
berikut:
Gambar
Turbine Flowmeter
Alat ini menggunakan tongkat
roda (paddle wheel) atau
baling-baling yang diletakkan
pada garis aliran. Kecepatan
rotasi dari roda berbanding
langsung dengan kecepatan
aliran.
Aliran medium akan
mengeliminasi tipe sensor ini
untuk beberapa aplikasi,
khususnya temperatur tinggi
atau fluida tipe abrasive.
Accuracy sekitar : ± ¼ s/d ±½
%.
Gambar Turbine Flow
Thermal Flowmeter
Thermal mass flowmeter didasarkan pada pengukuran
panas yang diserap dari sensor akibat dialiri fluida.
Jumlah panas yang diserap menentukan laju aliran
massa (mass flow rate).
Flowmeter ini mempunyai dua buah sensor (sensing
element), yaitu :
1. Sensor flow terbuat dari heated wire atau film (self
heated) Platinum/tungsten RTD (Resistance
Temperature Detector).
2. RTD yang digunakan untuk mengukur temperature
aliran gas (temperature reference).
Ketika aliran gas melewati hot wire (flow sensor) maka molekul gas menyerap atau
membawa panas dari permukaan sensor tersebut, sehingga sensor menjadi dingin
akibat kehilangan energi. Selanjutnya sensor mengaktifkan rangkaian elektronik untuk
mengisi energi yang hilang dengan cara memanaskan flow sensor hingga perbedaan
temperature yang tetap diatas reference sensor.
Gambar Thermal-type mass flowmeters: (a) internally heated thermiostor,
(b) readout, (c) separated heater tyoe, (d) heated capillry type.
Flowmeter Radio Aktif
Sumber radiasi
netron
Teknik pengukuran aliran dengan
radio aktif adalah dengan
Aliran menembakkan partikel netron
dari sebuah pemancar radio aktif.
Detektor mendeteksi muatan ion
Pada jarak tertentu ke arah
akibat radiasi outlet, dipasang detector.
Bila terjadi aliran, maka akan terdeteksi adanya partikel radio aktif,
jumlah partikel yang terdeteksi pada selang tertentu akan sebanding
dengan kecepatan aliran fluida.

Teknik radio aktif ini juga bila dipergunakan pada pengobatan yaitu
mencari posisi pembuluh darah yang macet bagi penderita kelumpuhan.
Flowmeter Elektromagnetis
Flowmeter jenis ini biasa digunakan untuk mengukur aliran cairan
elektrolit. Flowmeter ini menggunakan prinsip Efek Hall, dua buah
gulungan kawat tembaga dengan inti besi dipasang pada pipa agar
membangkitkan medan magnetik. Dua buah elektroda dipasang pada
bagian dalam pipa dengan posisi tegak lurus arus medan magnet dan
tegak lurus terhadap aliran fluida.
Bila terjadi aliran fluida, maka ion-ion posistif dan ion-ino negatif
membelok ke arah elektroda. Dengan demikian terjadi beda tegangan
pada elektroda-elektrodanya. Untuk menghindari adanya elektrolisa
terhadap larutan, dapat digunakan arus AC sebagai pembangkit medan
magnet.
Beda potensial yang terjadi dinyatakan dengan rumus, yaitu:
Lintasan ion positif
Medan magnet arah
+
meninggalkan kita

Elektroda
Aliran logam
fluida

_
Lintasan ion negatif

Gambar Prinsip Pengukuran Aliran menggunakan Efek Hall


Flowmeter Ultrasonic
Flowmeter ini menggunakan Azas
Ultra sonic
Tx - Rx Doppler.Dua pasang ultrasonic
transduser dipasang pada posisi
diagonal dari pipa, keduanya
dipasang dibagian tepi dari pipa,
untuk menghindari kerusakan
Ultra sonic sensor dantyransmitter,
Tx - Rx permukaan sensor dihalangi oleh
membran. Perbedaan lintasan terjadi karena adanya aliran fluida yang
menyebabkan pwerubahan phase pada sinyal yang diterima sensor
ultrasonic
Flow meter dengan Efek Doppler ini memanfaatkan perubahan
frekuensi, dengan rumus:
Gambar Ultrasonic (Doppler) flowmeter, (a) geometry, (b) response,
(c) block diagram of readout.
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai