Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SENSOR CAHAYA PHOTODIODE

DI SUSUN OLEH:
RAIHAN ADITYA SYAHPUTRA
2102039

DOSEN PEMBIMBING:
FRENZI AGRES YUDITHIA, M.T
D III TEKNIK ELEKTROMEDIK
SENSOR DAN TRANDUSER

POLITEKNIK KESEHATAN SITEBA PADANG


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah yang berjudul “SENSOR CAHAYA PHOTODIODE”.
Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah
ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Frenzi Agres Yudithia, M.T , selaku dosen pembimbing


kami, yang memberikan dorongan, masukan kepada penulis.
2. Orang tua penulis yang banyak memberikan dukungan baik moril
maupun materil.
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis rinci satu per satu yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan
masih terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk
penyempurnaan makalah ini.

Padang, maret 2022

Raihan Aditya Syahputra

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………..i


DAFTAR ISI …………………………………………………………………ii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………5
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………...5
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………..6
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………6
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………….7
2.1 PENGERTIAN …………………………………………………………...7
2.2 JENIS JENIS ……………………………………………………………..8
2.3 PRINSIP KERJA ………………………………………………………..10
2.4 MODE OPERASI ………………………………………………………11
2.5 APLIKASI ………………………………………...................................11
2.6 KARAKTERISTIK V-I PHOTODIODE ………………………………12
BAB III PENUTUP …………………………………………………………14
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….15

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 ……………………………………………………………………..7
Gambar 2 ……………………………………………………………………..8
Gambar 3 ……………………………………………………………………10
Gambar 4 ……………………………………………………………………13

iii
BAB l
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sensor photodioda, yang juga disebut dengan dioda foto merupakan


komponen atau unsur elektronika yang bisa mengubah cahaya menjadi energi
listrik. Photodioda ini termasuk komponen elektronika aktif dan juga bagian
dari keluarga dioda.Sama seperti dioda pada umumnya, photodioda ini juga
memiliki dua kaki terminal, yaitu katoda dan anoda. Bedanya photodioda
memiliki lensa dan filter optik, yang terpasang pada permukaan dan berguna
sebagai pendeteksi cahaya. Teknologi adalah suatu sistem yang diciptakan
dan dikembangkan untuk membantu atau mempermudah pekerjaan secara
langsung ataupun secara tidak langsung baik untuk perusahaan, kantor
ataupun dirumah.

Adapun begitu banyak cara yang dilakukan oleh banyak orang


bagaimana untuk mempermuda pekerjaan agar lebih praktis dan lebih merasa
aman ketika di tinggalkan. Seperti membuat suatu penghalang atau sebuah
tembok yang besar untuk memagari sekelilingnya. Dengan rasa aman maka
setiap pemilik perusahaan, kantor maupun rumah tidak Lakan merasa kawatir
untuk ditinggalkan.

Karena fakta banyak setiap perusahaankantor, dan rumah yang


ditinggal oleh pemiliknya dibobol oleh pencuri tampa diketahi oleh
sipemilik. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang dapat mencega sipencuri
itu untuk melakukan tindakan yang dapat menimbulkan kerugian. Sebagai

5
contoh system keamanan yang menggunakan CCTV. Dimana Alat ini dapat
merekam dalam bentuk Vidio dan Suara. Karena harganya yangrelatif mahal.

Sebagaimana yang dimaksud tulisan diatas, simulasi sistem keamanan


yang akan penulis buat menggunakan sebuah alat sensor yaitu Sensor
LDR(Light Dependent Resistor) dan Sinar Laser sebagai Input, Arduino
untuk Proses, Lampu LED dan Alaram sebagai Outputnya.Kelebihan dari
LDR (Light Dependent Resistor) adalah sensor cahaya yang relatif
sederhana, harga relatif murah, muda didapat di pasaran, muda
pemasangannya, dan tidak merusak komponen-komponen lain saat
pemasangannya

1.2 Rumusan Masalah

1. PENGERTIAN PHOTODIODE?
2. JENIS JENIS PHOTODIODE?
3. PRINSIP KERJA PHOTODIODE?
4. MODE OPERASI PHOTODIODE?
5. APLIKASI PHOTODIODE?
6. KARAKTERISTIK V-I PHOTODIODE?

1.3 Tujuan

Tujuan penulis menyusun makalah ini agar pembaca dapat memahami


apa yang dimaksud dengan sensor cahaya photodiode, cara kerja, fungsi dan
agar materi yang disusun oleh penulis dapat bermanfaat bagi para pembaca.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Photodioda adalah salah satu jenis detektor cahaya, yang digunakan


untuk mengubah cahaya menjadi arus atau tegangan berdasarkan mode
operasi perangkat. Ini terdiri dari filter optik, lensa built-in dan juga area
permukaan. Photodioda ini memiliki waktu respons yang lambat ketika luas
permukaan Photodioda meningkat.

Photodioda mirip dengan dioda semikonduktor biasa, tetapi dapat juga


terlihat agar cahaya mencapai bagian halus perangkat. Beberapa dioda yang
dimaksudkan untuk digunakan persis seperti Photodioda juga akan
menggunakan junction PIN daripada persimpangan/junction PN biasa.

Gambar 1 Simbol Photodiode

7
Beberapa Photodioda akan terlihat seperti dioda pemancar cahaya
(LED). Mereka memiliki dua terminal yang datang dari ujung. Ujung dioda
yang lebih pendek adalah terminal katoda, sedangkan ujung dioda yang lebih
panjang adalah terminal anoda.

Lihat diagram skematik berikut untuk sisi anoda dan katoda. Di bawah
kondisi bias maju, arus konvensional akan mengalir dari anoda ke katoda,
mengikuti panah pada simbol dioda. Photo-arus mengalir ke arah sebaliknya.

Gambar 2 Photodiode

2.2 JENIS JENIS PHOTODIODE

Meskipun ada banyak jenis Photodioda yang tersedia di pasaran dan


semuanya bekerja dengan prinsip dasar yang sama, meskipun beberapa di
antaranya ditingkatkan oleh efek lain. Pengerjaan berbagai jenis dioda bekerja
dengan cara yang sedikit berbeda, tetapi operasi dasar dioda ini tetap sama.

8
Jenis Photodioda dapat diklasifikasikan berdasarkan konstruksinya dan
fungsinya sebagai berikut.
 Photodioda PN
 Photodioda Schottky
 Photodioda PIN
 Photodioda Avalanche

Photodioda ini banyak digunakan dalam aplikasi di mana deteksi


keberadaan cahaya, warna, posisi, intensitas diperlukan. Fitur utama
photodioda meliputi yang berikut ini.
 Linearitas dioda baik untuk lampu insiden
 Kebisingan rendah
 Responsnya spektral luas
 Kasar secara mekanis
 Ringan dan kompak
 Umur panjang

Bahan yang diperlukan untuk membuat Photodioda dan rentang


panjang gelombang spektrum elektromagnetik meliputi:
 Untuk bahan silikon, rentang panjang gelombang spektrum
elektromagnetik adalah (190-1100) nm
 Untuk material Germanium, rentang panjang gelombang spektrum
elektromagnetik adalah (400-1700) nm
 Untuk bahan Indium gallium arsenide, rentang panjang gelombang
spektrum elektromagnetik adalah (800-2600) nm
 Untuk bahan timbal (II) sulfida, rentang panjang gelombang spektrum
elektromagnetik akan <1000-3500) nm

9
 Untuk Merkurius, bahan cadmium Telluride, rentang panjang
gelombang spektrum elektromagnetik adalah (400-14000) nm

Karena celah pita mereka yang lebih baik, Photodioda berbasis Si


menghasilkan noise yang lebih rendah daripada Photodioda berbasis Ge.

2.3 PRINSIP KERJA

Prinsip kerja dari Photodioda adalah, ketika foton energi yang banyak
menyerang dioda, itu membuat beberapa lubang (holes) dan elektron.
Mekanisme ini juga disebut sebagai efek fotolistrik dalam. Jika penyerapan
muncul di persimpangan daerah penipisan, maka pembawa dihapus dari
persimpangan oleh medan listrik inbuilt dari daerah penipisan.

Oleh karena itu, holes di wilayah itu bergerak ke arah anoda, dan
elektron bergerak ke arah katoda, dan arus foto akan dihasilkan. Seluruh arus
melalui dioda adalah jumlah dari tidak adanya cahaya dan arus listrik. Jadi
arus yang tidak ada harus dikurangi untuk memaksimalkan sensitivitas
perangkat.

Gambar 3 Dioda PN Junction

10
2.4 MODE OPERASI

Mode operasi Photodioda meliputi tiga mode, yaitu mode Fotovoltaik,


mode Photokonduktif dan mode dioda avalanche

Mode Fotovoltaik: Mode ini juga dikenal sebagai mode bias nol, di
mana tegangan dihasilkan oleh Photodioda yang diringankan. Ini memberikan
rentang dinamis yang sangat kecil & kebutuhan non-linear dari tegangan yang
terbentuk.

Mode Photokonduktif: Photodioda yang digunakan dalam mode


fotokonduktif ini biasanya bias terbalik. Aplikasi tegangan balik akan
meningkatkan lebar lapisan penipisan, yang pada gilirannya mengurangi
waktu respons & kapasitansi persimpangan. Mode ini terlalu cepat dan
menampilkan gangguan elektronik

Mode Dioda Avalanche: Dioda avalanche beroperasi dalam kondisi


bias balik yang tinggi, yang memungkinkan penggandaan dari avalanche
breakdown untuk setiap pasangan lubang(holes) elektron yang dihasilkan
foto. Hasil ini dalam gain internal di Photodioda, yang secara perlahan
meningkatkan respons perangkat.

2.5 APLIKASI PHOTODIODE

 Aplikasi Photodioda melibatkan dalam aplikasi yang sama dari


photodetektor seperti perangkat charge-coupled, photokonduktor, dan
tabung photomultiplier.

11
 Dioda ini digunakan dalam perangkat elektronik konsumen seperti
detektor asap, pemutar CD, dan televisi dan kontrol jarak jauh di VCR.
 Dalam perangkat konsumen lain seperti radio jam, meter lampu
kamera, dan lampu jalan, photokonduktor lebih sering digunakan
daripada Photodioda.
 Photodioda sering digunakan untuk pengukuran tepat intensitas cahaya
dalam sains & industri. Secara umum, mereka memiliki respons yang
ditingkatkan dan lebih linier daripada photokonduktor.
 Photodioda juga banyak digunakan dalam berbagai aplikasi medis
seperti instrumen untuk menganalisis sampel, detektor untuk computed
tomography dan juga digunakan dalam monitor gas darah.
 Dioda ini jauh lebih cepat & lebih kompleks daripada dioda junction
PN dan karenanya sering digunakan untuk pengaturan pencahayaan dan
komunikasi optik.

2.6 KARAKTERISTIK V-I PHOTODIODA

Sebuah Photodioda terus beroperasi dalam mode bias terbalik.


Karakteristik Photodioda ditunjukkan dengan jelas pada gambar berikut,
bahwa arus fotonya hampir tidak bergantung pada tegangan bias balik yang
diterapkan.

Untuk pencahayaan nol, arus foto hampir nol tidak termasuk untuk arus
gelap kecil. Ini adalah urutan dari ampere nano. Saat daya optik naik, arus
foto juga naik secara linear. Maksimum arus kas foto tidak lengkap oleh
disipasi daya photodioda.

12
Gambar 4 Karakteristik V-I

BAB III
13
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Photodioda adalah salah satu jenis detektor cahaya, yang digunakan


untuk mengubah cahaya menjadi arus atau tegangan berdasarkan mode
operasi perangkat. Ini terdiri dari filter optik, lensa built-in dan juga area
permukaan.

Prinsip kerja dari Photodioda adalah, ketika foton energi yang banyak
menyerang dioda, itu membuat beberapa lubang (holes) dan elektron.
Mekanisme ini juga disebut sebagai efek fotolistrik dalam. Jika penyerapan
muncul di persimpangan daerah penipisan, maka pembawa dihapus dari
persimpangan oleh medan listrik inbuilt dari daerah penipisan.

DAFTAR PUSTAKA
14
https://abdulelektro.blogspot.com/2019/11/prinsip-kerja-karakteristik-
aplikasi-photodioda.html

2) Buatlah ebuah contoh penggunaan sensor cahaya LDR dalam kehidupa


sehari-hari, kemudian buat rangkaiannya, komponen apa saja yang
digunnakan, dan jelaskan cara kerjanya?

15
PENERAPAN SENSOR CAHAYA SEBAGAI SECURITY ALARM
DIRUMAH

Dalam pos sebelumnya saya sudah memberikan cara dalam membuat


sensor cahaya sederhana. Namun kali ini saya akan membahas penerapan
sensor cahaya atau aplikasi sensor cahaya dalam bidang keamanan.
Penerapan sensor cahaya sangatlah banyak selain sebagai sensor lampu,
penerapan sensor cahaya yang lainnya yaitu sebagai security alarm.
Pembuatan rangkaian sensor cahaya security alarm ini sangatlah mudah
dan tidak memerlukan banyak komponen dan juga tentunya tidak
mengeluarkan biaya yang mahal.

Baiklah mari kita bahas pembuatannya..


Bahan dan komponen yang dibutuhkan yaitu :
 Batre 5V DC atau PowerBank atau cargher HP (1 buah)

 Resistor 220Ohm (1 buah)

 LED (1 buah)

 Sensor LDR 10kOhm (1 buah)

 Potensiometer atau trimpot 10kOhm (1 buah)

 Transistor FCS9013 (1 buah)

 Dioda 1n4002 (1 buah)

 Relay 5V DC (1 buah)

 Buzzer (1 buah)

 Papan PCB (1buah)

 Kabel (Secukupnya)

16
 Kayu atau papan sebagai dudukan rangkaian (secukupnya)

Berikut adalah skema sensor cahaya sebagai security alarm :

Dari skema diatas dijelaskan bahwa rangkaian sensor cahaya sebagai


security alarm ini menggunakan tegangan sumber sebesar 5V DC.
Sumber tegangan boleh menggunakan batre atau power bank atau juga
bisa menggunakan charger hp. Ini dimaksudkan agar kita bisa lebih irit jadi
tidak perlu beli batre lagi.
Sensor LDR dari skema tersebut berfungsi sebagai pembaca cahaya,
Transistor sebagai saklar listrik untuk memutus dan menyambungkan arus ke
Relay, kemudian Relay berfungsi sebagai saklar untuk memutus dan
menyambungkan Buzzer, dan LED berfungsi sebagai senter untuk sensor
LDRnya
Pemasangan rangkaian ini bisa di letakkan di samping pintu (dari
dalam rumah) dan pemasangan LED nya bersebrangan dengan rangkaian ini.
Posisi sensor LDR harus berhadapan dengan LED.
LED ditaruh di samping pintu yang dekat dengan gagang pintunya,
sedangkan sensor LDR di letakkan di samping pintu satunya lagi jadi harus
berhadapan dan tegak lurus dengan posisi dari LED tersebut kemudian
17
Buzzernya bisa diletakkan di mana saja asalkan bunyi dari Buzzer bisa
terdengar oleh kita. (contoh di letakkan pada ruangan tengah rumah)

Prinsip kerja dari rangkaian tersebut adalah :

Saat sensor cahaya atau LDR dalam kedaan terkena cahaya maka
Buzzer tidak akan mengeluarkan suara, ini di karenakan posisi pintu rumah
yang masih tertutup jadi sinar dari LED masih bisa menyinari sensor LDR.
Sebaliknya saat sensor cahaya atau LDR dalam keadaan gelap maka
Buzzer akan mengeluarkan suara, ini dikarenakan posisi pintu rumah yang
terbuka atau bergerak dari keadaan tertutup menjadi terbuka.
Hal ini menyebabkan sinar dari LED terhalang oleh pintu rumah
sehingga sensor LDR akan dalam keadaan gelap, saat keadaan seperti ini
maka Buzzer akan bersuara.
Maksud dari pembuatan rangkaian sensor cahaya sebagai security
alarm ini adalah untuk meningkatkan keamanan didalam rumah. Karena
akhir-akhir ini banyak sekali rumah yang tidak menggunakan alat yang dapat
memberitahukan kita apabila ada seseorang yang tak dikenal masuk kedalam
rumah. Rangkaian ini dapat memberitahukan kepada kita apabila ada
seseorang yang tak dikenal masuk ke rumah dengan membunyikan alarm.

18

Anda mungkin juga menyukai