Anda di halaman 1dari 48

GRUP C

KGS ROZAK MMK


FIVO
GIBRAN
GILANG
HAFIZ
ILHAM
FAJRI
MATERI YANG AKAN PRSENTASIKAN

Ada 2 submateri

1. MEKANISME KERJA HORMON ORGAN REPRODUKSI


WANITA

2. TUMOR DAN KANKER PROSTAT


Pengertian Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi merupakan kegiatan berkembangbiak
untuk melahirkan keturunan yang bertujuan untuk
mempertahankan proses keberlangsungan spesies di dunia.
Sistem reproduksi manusia merupakan sistem organ yang
digunakan manusia untuk memproduksi dan melahirkan
keturunan. Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual,
artinya terbentuknya individu baru diawali dengan
bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin
wanita (sel telur). Sistem reproduksi manusia dibedakan
menjadi alat reproduksi laki-laki dan perempuan.
2. Organ reproduksi wanita
a. Organ reproduksi luar b. Organ reproduksi dalam
1) Celah luar yang disebut vulva.
1) Ovarium (indung telur)
2) Di sebelah kiri dan kanan celah ini
2) Saluran reproduksi :
dibatasi oleh sepasang bibir, yaitu
Saluran telur (tuba fallopi)
bibir besar (labium mayor) dan bibir
kecil (labium minor). Rahim (uterus)

3) Di sebelah depan dari vulva terdapat Vagina,


tonjolan yang disebut kelentit
(klitoris), yang sejarah terjadinya
sama dengan perkembangan penis
pada pria.

4) Ke dalam vulva ini bermuara dua


saluran, yaitu saluran urine (urethra)
dan saluran kelamin (vagina).
Kelenjar Reproduksi

Pada tubuh terdapat yang namanya kelenjar


reproduksi. Tugas dari kelenjar ini tentu saja untuk
memproduksi hormon-hormon yang dibutuhkan
dalam menunjang fungsi reproduksi. Pria dan wanita
memiliki kelenjar reproduksi yang berbeda, yaitu:
• Testis (Pria), adalah kelenjar yang berfungsi
memproduksi hormon testosteron. Fungsi dari
hormon testosteron adalah untuk menghasilkan sel
sperma (spermatozoa). Selain itu, testosteron juga
berkontribusi terhadap pertumbuhan rambut-
rambut di sekitar wajah dan kelamin saat
memasuki periode pubertas
• Ovarium, adalah kelenjar yang berfungsi
memproduksi hormon estrogen dan progesterone.
Kedua hormon ini berperan dalam pembentukan
payudara, mengontrol siklus menstruasi, dan
menunjang kehamilan
Pembentukan Gamet (Gametogenesis)
Gamet jantan dibentuk di dalam testis pada skrotum, sedangkan gamet Pembentukan Sperma
(spermatogenesis)
betina dibentuk di dalam ovarium. Pembentukan gamet jantan disebut Terjadi di dalam testis.
spermatogenesis dan pembentukan gamet betina disebut oogesis.
• Spermatogonium bersifat diploid
dan selalu membelah diri secara
metosis sehingga berjumlah
banyak.
• Sebagian spermatogonium
membesar menjadi spermatosit
primer.
• Spermatosit primer terus membelah
diri secara meiosis membentuk
spermatosis sekunder.
• Spermatosit sekunder membelah
diri kembali secara meiosis menjadi
spermatid.
• Spermatid berdiferensiasi menjadi
sperma
• Tiap-tiap sperma memiliki jumlah
kromosom setengah dari jumlah
kromosom spermatogonium
Pembentukan Ovum (oogenesis)
Terjadi di dalam ovarium.
• Oogonium bersifat diploid.
• Oogonium membelah diri secara mitosis
sehingga berjumlah banyak.
• Oogonium berkembang menjadi oosit
primer.
• Oosit primer membelah diri secara
meiosis menjadi oosit sekunder dan badan
kutub pertama
• Oosit sekunder mengandung kuning telur
dan sitoplasma, badan kutub pertama
merupakan inti sel yang kemudian
membelah diri menjadi dua
• Oosit sekunder membelah diri secara
meiosis menjadi otid dan badan kutub ke
dua
• Otid berkembang menjadi ovum yang
haploid
• Setiap oosit primer menghasilkan satu
ovum.
Fungsi dari ORGAN REPRODUKSI wanita

1. Vagina
Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada rahim. Vagina
berfungsi untuk dilalui oleh darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir.
2. Serviks
Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan dari rahim dan
menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian vagina. Serviks memproduksi
cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini
membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis
dan membuka saat proses persalinan dimulai.
Fungsi dari ORGAN REPRODUKSI wanita

3. Ovarium
Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak ovarium di sebelah
kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil memproduksi sel telur jika wanita telah
dewasa dan mengalami siklus menstruasi. Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan
sel telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari.
4. Uterus
Uterus (juga disebut rahim) adalah organ otot berbentuk buah pir terbalik dari sistem reproduksi
wanita yang terletak di antara kandung kemih dan rektum. Uterus berfungsi untuk memberi makan dan
menampung sel telur yang telah dibuahi sampai menjadi janin atau sampai siap untuk dilahirkan.
Fungsi dari ORGAN REPRODUKSI wanita

5. Endometrium
Endometrium merupakan jaringan yang dapat tumbuh di indung telur, usus, tuba falopi (saluran
telur), vagina, atau di rektum (bagian akhir usus yang terhubung ke anus). Sebelum menstruasi,
endometrium akan menebal sebagai tempat untuk menempelnya sel telur yang sudah dibuahi.
6. Oviduk/ Tuba Falopi
Tuba falopi adalah saluran dengan panjang sekitar 10-13 cm dan diameter sekitar 1 cm yang
menghubungkan antara indung telur (ovarium) dan rahim. Saluran ini berfungsi sebagai tempat
berjalannya sel telur dari ovarium menuju rahim saat ovulasi dan sebagai tempat pertemuan sel telur
dengan sperma saat proses pembuahan.
Fungsi dari ORGAN REPRODUKSI wanita

7. Ligamen Ovarium
ligamen yang menghubungkan antara ovarium dengan wilayah permukaan lateral pada rahim dan
juga berfungsi sebagai penghubung dan tempat bergantungnya ovarium ke wilayah rahim.
SISTEM kerja hormon organ REPRODUKSI
wanita

Organ reproduksi wanita umumnya bersifat internal. Vagina adalah salah satunya.
Saluran antara bagian luar, disebut vulva, dengan bagian dalam, disebut cervix
atau mulut rahim. Rahim adalah sebuah organ tubuh yang penuh otot-otot
berukuran dan berbentuk seperti buah pear. Di sini tempat sel telur dibuahi sel
sperma dan kemudian menjadi tempat berkembangnya embryo, yang kemudian
berevolusi menjadi janin.Rahim dilengkapi lapisan kaya nutrisi yang disebut
endometrium. Tuba falopi memanjang dari atas rahim hingga ke bagian belakang
menuju ovarium, tempat terdapatnya dua kantong kecil yang berisi sel telur.
SISTEM kerja hormon organ REPRODUKSI
wanita

Seorang wanita sehat dan memiliki siklus haid yang teratur,


memiliki sel telur sebanyak 400.000 buah dan akan mengalami
sekitar 400 kali ovulasi sepanjang masa suburnya, sebelum
menopause.Selain memprodusi sel telur matang pada setiap
siklus menstruasi, ovarium juga memproduksi hormon wanita
yang disebut estrogen dan progesterone. Setiap bulannya hanya
satu sel telur, yang matang dalam folikel di dalam ovarium. Pada
pertengahan siklus, sel telur dilepaskan dari folikel dalam sebuah
proses yang disebut ovulasi dan kemudian akan ditangkap dalam
tuba falopi
SISTEM kerja hormon organ REPRODUKSI
wanita

Bagian paling luar dan terakhir dari tuba ini lebih memiliki ukuran yang
lebih lebar dan memiliki ujung berbentuk seperti jari-jari, yang disebut
fimbria, di mana sel telur akan menunggu untuk dibuahi oleh sel sperma.
Sel telur kemudian berjalan menuju ke bawah tuba falopi menuju ke rahim.

Siklus menstruasi menunjukkan proses kematangan dan pelepasan sel


telur, dan persiapan rahim untuk menerima dan mematangkan embrio.
Beberapa siklus memerlukan kira kira 28 sampai 32 hari dan dibagi
kedalam beberapa fase:
SISTEM kerja hormon organ REPRODUKSI
wanita

Fase Reproduksi pada Wanita

Follicular – Hari ke 1 sampai hari ke 13

Pada hari pertama siklus, menstruasi di mulai dalam rahim dengan melepaskan
lapisan dari siklus sebelumnya. Kelenjar pituitary, yang terdapat di dasar otak
melepaskan dua macam hormone yaitu follicle-stimulating hormone (FSH) dan
letuinising hormone (LH), yang akan menstimulasi ovarium yang akan memicu
pertumbuhan follicular. Pertumbuhan folikel menghasilkan hormon estrogen, di
mana hal ini akan merubah rahim menjadi licin pada saat ovulasi dan siap untuk
menerima kedatangan sel sperma.
SISTEM kerja hormon organ REPRODUKSI
wanita

Ovulatory – sekitar hari ke 14 atau tergantung lamanya siklus

Fase ini ditandai dengan meningkatnya hormone LH yang


mengakibatkan folikel luruh hingga kemudian sel telur
dilepaskan ke dalam ovarium. Fimbria dari tuba falopi menyapu
ovarium dan membawa sel telur ke dalam tuba falopi.
SISTEM kerja hormon organ REPRODUKSI
wanita

Luteal – hari ke 15 sampai sekitar hari ke 28

Fase Luteal dimulai setelah ovulasi. Folikel yang memproduksi


sel telur menjadi basah, disebut corpus luteum, memproduksi
hormon estrogen dan progesterone yang diperlukan untuk
mematangkan dan memberikan nutrisi hingga sel telur yang
telah dibuahi dapat dapat tertanam dan tumbuh.
SISTEM kerja hormon organ REPRODUKSI
wanita

Apabila sel telur bertemu dengan sel sperma di dalam tuba falopi,
terjadi pembentukan konsepsi sel telur yang telah dibuahi yang
kemudian akan bergerak menuju rahim dengan bantuan rambut
kecil yang menempel, yang akan menyapu sel telur tersebut.Saat
telah masuk ke dalam rahim, embrio akan tertanam di dalam rahim
hingga 6 hari setelah ovulasi. Selanjutnya Embryo akan
memproduksi hormon yang disebut chorionic gonadotropin (hCG)
yang bermanfaat untuk memberikan sinyal atau tanda kepada tubuh
bahwa kehamilan telah terjadi.
SISTEM kerja hormon organ REPRODUKSI
wanita

Corpus luteum dapat merasakan kehamilan dan akan meneruskan


untuk memproduksi progesterone dan menyiapkan rahim untuk
kehamilan.

Apabila kehamilan tidak terjadi, sel telur akan berlalu melewati rahim
dan sementara itu corpus luteum akan berlangsung pada hari ke 26.
Lapisan rahim kemudian akan jatuh dan akan luruh dalam beberapa
hari dan periode menstruasi berikutnya dimulai.
SISTEM kerja hormon organ REPRODUKSI
wanita
2 Sistem Reproduksi pada Wanita:
Pada Wanita alat reproduksinya akan matang dan
berfungsi secara normal biasanya pada saat wanita
tersebut masuk akil baligh yaitu pada umur sekitar 8
hingga 12 tahun. Apabila wanita mengalami haid untuk
pertama kalinya maka tubuhnya sudah mengalami proses
produksi sel telur yang dapat dibuahi oleh sperma pria.
Pembuahan itu bisa menyebabkan terjadinya kehamilan.
Menstruasi
Siklus menstruasi berkaitan dengan pembentukan
sel telur dan pembentukkan endometrium. Lamanya
siklus haid yang normal atau dianggap siklus haid
klasik adalah 28 hari ditambah atau dikurangi dua
sampai tiga hari. Siklus ini dapat berbeda pada wanita
yang sehat dan normal. Siklus ini dikendalikan oleh
hormone-hormon reproduksi yang dihasilkan oleh
hipotalamus, hipofisis, dan ovarium.

Fase dalam siklus haid, yaitu:

• Fase menstruasi
• Fase pra-ovulasi
• Fase ovulasi
• Fase pasca-ovulasi
Fertilisasi dan Kehamilan

Fertilisasi adalah proses pembuahan. Fertilisasi terjadi pada saat wanita dalam
periode masa subur yaitu setelah terjadi ovulasi dan oosit sekunder bergerak
disepanjang tuba falopii menuju uterus. Dari 200 hingga 400 juta sperma hasil
ejakulasi di dalam vagina, sebagian yang tertinggal di vagina akan terseleksi oleh
asam vagina dan hanya beberapa ratus ribu sperma yang dapat mencapai uterus.
Dengan bantuan kontraksi otot uterus, sperma akan menyebar diseluruh
permukaan uterus. Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi sperma. Ovum
yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot bergerak menuju rahim.
Jika ovum tidak dibuahi sperma, jaringan dalam dinding rahim yang telah
menebal dan banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh sehingga terjadi
menstruasi. Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding
rahim tumbuh menebal dan banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot
datang dan menempel tidak terjadi gangguan. Pematangan ovum dan penebalan
dinding rahim dipengaruhi hormon esterogen dan progesterone. Di rahim embrio
berkembang selama 9 bulan untuk menjadi bayi.
-Setelah zigot terbentuk, zigot langsung membelah - Usia 6 minggu,embrio berukuran 1,5 cm. Otak, mata,
diri menjadi 2, 4, 8, 16 dan seterusnya telinga dan jantung sudah berkembang. Tangan dan
- Dalam waktu bersamaan dinding rahim menebal kaki beserta jari-jarinya mulai terbentuk
penuh dengan pembuluh darah siap menerima - Usia 8 minggu, embrio sudah memiliki organ
zigot lengkap. Embrio berubah menjadi janin (fetus)
- Zigot menempel pada dinding rahim untuk - Setelah usia kehamilan mencapai kira-kira 9 bulan
berkembang 10 hari, bayi siap dilahirkan.
- Zigot berubah menjadi embrio
- Terbentuk plasenta dan tali pusat sebagai
penghubung antara embrio dengan ibunya.
- Embrio dikelilingi cairan amnion untuk melindungi
dari bahaya benturan
- Usia 4 minggu, embrio mulai membentuk mata,
tangan dan kaki
Reproduksi pada Invertebrata

1. Perkembangbiakan aseksual
Perkembangbiakan secara aseksual pada hewan invertebrata terjadi dengan cara:
a. Membelah diri (pembelahan biner), yaitu pembelahan diri dari satu sel menjadi dua sel
baru. Misalnya, terjadi pada Protozoa.
b. Fragmentasi, yaitu pemisahan sebagian sel dari suatu koloni dan selanjutnya membentuk
koloni sel baru. Misalnya, terjadi pada Volvox.
c. Sporulasi atau pembentukan spora, misalnya Plasmodium (penyebab malaria) pada fase
oosit. Oosit akan membelah dan selanjutnya akan menghasilkan sporozoit.
d. Pembentuhan tunas, misalnya pada hewan Hydra dan Porifera
e. Dengan regenerasi, yaitu sebagian tubuh terpisah dan selanjutnya bagian tadi dapat tumbuh
menjadi individu baru yang lengkap. Misalnya pada Planaria dan Bintang Laut
2. Perkembangbiakan seksual
Pada reproduksi seksual tidak selalu terjadi pembuahan, namun kadang-kadang
dapat terbentuk individu baru tanpa adanya pembuahan, sehingga reproduksi
secara kawin pada hewan invertebrata dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Tanpa pembuahan, yaitu pada peristiwa partenogenesis, sel telur tanpa
dibuahi dapat tumbuh menjadi individu baru. Misalnya pada lebah jantan
dan semut jantan.
b. Dengan pembuahan, dapat dibedakan atas konjugasi dan anisogami.
• Konjugasi, ini terjadi pada invertebrata yang belum jelas alat
reproduksinya misalnya Paramecium.
• Anisogami, yaitu peleburan dua asel kelamin yang tidak sama besarnya,
misalnya peleburan mikrogamet dan makrogamet pada Plasmodium, dan
peleburan sperma dengan ovum di dalam rahim.
2. Reproduksi pada Vertebrata
Perkembangbiakan pada vertebrata dapat dibedakan atas:
• Ovipar (bertelur), ialah hewan yang meletakkan telur di luar tubuhnya.
Embrio berkembang di dalam telur dan memperoleh sumber makanan dari
cadangan makanan dalam telur. Misalnya ikan, burung, amfibia, dan
sebagian reptilia.
• Ovovivipar (bertelur-beranak), ialah hewan yang menghasilkan telur, dan
embrio berkembang dalam telur. Pembeda dengan ovipar adalah kelompok
hewan ovovivipar tidak mengeluarkan telurnya dari dalam tubuh. Jadi
embrio tetap tumbuh di dalam telur tetapi tetap berada di dalam tubuh
induk. Saat menetas dan keluar dari tubuh induknya tampak seperti
melahirkan. Misalnya, ikan Hiu, kadal, dan beberapa jenis ular.
• Vivipar (beranak), ialah hewan yang melahirkan anaknya. Embrio
berkembang di dalam tubuh induknya dan mendapatkan makanan dari
induknya dengan perantaraan plasenta (ari-ari). Misalnya, manusia dan
hewan menyusui lainnya.
Penyakit Pada organ REPRODUKSI

1.Uretritis
7. Kanker Serviks
2.Hipogonodisme
8. Kanker Vagina
3.Prostatitis
9. Kanker Rahim
4.Epididimitis
10. Kanker Ovarium
5.Kanker Testis
11. HIV
6.Gangguan
dll
menstruasi
Tumor

Tumor

Tumor
    
Tumor adalah benjolan yang muncul akibat sel-sel tubuh tumbuh secara
berlebihan. Kondisi ini terjadi ketika sel lama yang seharusnya mati masih
terus bertahan hidup, sementara pembentukan sel-sel baru terus terjadi.  
Tumor dapat tumbuh di bagian tubuh mana pun dan bisa
bersifat jinak atau ganas. Tumor jinak sendiri adalah tumor
yang tidak menyerang sel normal di sekitarnya dan tidak
menyebar ke bagian tubuh lain. Sementara tumor ganas,
atau disebut juga dengan kanker, bersifat sebaliknya.
Penyebab dan Faktor Risiko Tumor

Tumor terbentuk ketika jumlah sel baru yang tumbuh dengan


jumlah sel lama yang mati tidak seimbang. Kondisi ini terjadi
apabila sel baru terbentuk secara berlebihan, atau sel lama yang
seharusnya mati tetap hidup.
Penyebab ketidakseimbangan tersebut belum diketahui secara
pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga terkait
dengan tumbuhnya tumor, yaitu:

Pola makan yang buruk, misalnya terlalu banyak


mengonsumsi makanan berlemak
Paparan sinar matahari yang berlebihan
Infeksi virus atau bakteri, misalnya HPV, virus hepatitis,
dan H. pylori
• Paparan radiasi yang berlebihan, seperti foto Rontgen
atau CT scan yang terlalu sering
• Konsumsi obat-obatan imunosupresif setelah menjalani
transplantasi organ
• Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
• Kebiasaan merokok
• Obesitas
• Paparan bahan kimia, misalnya arsen atau asbes
Gejala Tumor
Gejala utama tumor adalah benjolan yang dapat terlihat dari luar,
tetapi bisa juga tidak terlihat jika tumbuh di organ dalam. Biasanya,
benjolan pada organ dalam baru diketahui setelah dilakukan
pemeriksaan oleh dokter.
Selain benjolan, gejala lain yang bisa muncul akibat tumor
tergantung pada lokasi, jenis, dan pengaruh tumor terhadap fungsi
organ. Berikut ini adalah penjelasannya:
Ginjal, gejalanya berupa darah dalam urine dan nyeri panggul
Hati, gejalanya adalah nyeri di perut bagian kanan dan rasa penuh di
perut
Kelenjar endokrin, gejalanya antara lain jantung berdebar, lemas, dan
sering berkeringat
Otak, gejalanya meliputi sakit kepala, mual dan muntah, serta kejang
Otot, gejalanya berupa nyeri atau pembengkakan
Paru-paru, gejalanya antara lain batuk, sesak napas, nyeri dada,
dan mengi
Payudara, gejalanya adalah benjolan yang tidak terasa nyeri dan
mudah digerakkan
Pembuluh darah, gejalanya berupa kemerahan di kulit
Rahim, gejalanya antara lain nyeri panggul, sering buang air kecil,
dan perdarahan berat saat menstruasi
Usus, gejalanya bisa berupa sakit perut dan perubahan frekuensi
BAB
Pada kasus tumor yang bersifat ganas atau kanker, gejalanya
yang muncul antara lain:

Demam
Lemas
Hilang nafsu makan
Sulit menelan
Perubahan warna kulit
Berat badan turun drastis
Perdarahan atau memar yang tidak jelas sebabnya
Kapan harus ke dokter ?

Segera periksakan diri ke dokter bila muncul gejala-gejala di atas,


karena bisa saja gejala tersebut menandakan adanya tumor ganas di
dalam tubuh.
Tumor yang nampak dari luar juga perlu Anda periksakan ke dokter,
terutama jika bentuknya berubah atau ukurannya terus membesar.
Diagnosis Tumor

Dokter akan memulai diagnosis dengan tanya jawab seputar gejala dan
riwayat penyakit, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Tumor yang
tumbuh di mulut atau kulit bisa diketahui melalui pemeriksaan fisik.
Namun, bila dokter menduga tumor tumbuh di dalam tubuh, maka
akan dilakukan pemeriksaan penunjang.
Pengobatan Tumor

Metode pengobatan tumor akan disesuaikan dengan jenis,


ukuran, letak, dan jinak atau ganasnya tumor. Penanganan tidak
diperlukan jika tumor tergolong jinak, berukuran kecil, dan
tidak bergejala. Namun, dokter akan menganjurkan pasien
menjalani pemeriksaan berkala agar perkembangan tumor
terpantau.
Pencegahan Tumor

Cek kesehatan secara berkala


Enyahkan asap rokok
Rajin aktivitas fisik
Diet sehat dengan kalori seimbang
Istirahat yang cukup
Kelola stres.
KANKER PROSTAT

Pengertian Kanker Prostat

Kanker prostat adalah kanker pada pria yang berkembang di


dalam kelenjar prostat, dan umumnya ditandai dengan
gangguan buang air kecil. Sebagian besar penderita kanker
prostat berusia di atas 65 tahun. Kanker ini tidak bersifat
agresif dan berkembang secara perlahan.
Penyebab Kanker Prostat

Penyebab kanker prostat adalah mutasi atau perubahan genetik pada sel-sel
di kelenjar prostat. Namun, penyebab mutasi itu sendiri belum diketahui
secara pasti. Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko
terjadinya kanker prostat, antara lain:
Pertambahan usia
Menderita obesitas
Pola makan kurang serat, misalnya kurang asupan antioksidan
seperti likopen
Paparan bahan kimia
Menderita penyakit menular seksual
Memiliki keluarga yang menderita kanker prostat
Gejala Kanker Prostat

Kanker prostat tidak menimbulkan gejala apa pun pada tahap awal.
Namun ketika kanker makin membesar atau kelenjar prostat
mengalami peradangan, penderita akan merasakan gejala berupa
gangguan buang air kecil, misalnya susah buang air kecil atau buang
air kecil kurang lancar.
Pengobatan Kanker Prostat

Dokter akan menentukan jenis pengobatan berdasarkan tingkat


keparahan kanker dan kondisi pasien secara keseluruhan.
Metode pengobatan yang dapat dilakukan adalah operasi, 
radioterapi, terapi hormon, kemoterapi, dan krioterapi.
TERIMA KASIH 
MAAF KEPANJANGAN HEHEHE NGNTUK YA😱?
Sama aku juga wkwkw

Anda mungkin juga menyukai