Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pernahkah Anda melihat permainan roller coaster di pekan raya? Kereta meluncur dan berputar
menurut sumbu putaran tertentu. Pernahkah Anda melihat katrol? Sebuah alat yang dapat berputar
dan memberikan keuntungan mekanik. Benda yang berotasi pasti ada momen gaya yang bekerja pada
benda itu.

Dinamika Rotasi adalah cabang mekanika yang mempelajari gerak rotasi dengan melibatkan
gaya, massa dan aktor lain yang turut mempengaruhi gerak rotasi. Suatu benda berotasi jika semua
bagian benda bergerak mengelilingi poros atau sumbu putar yang terletak pada salah satu bagian
benda tersebut.

B. Rumusan Masalah

!. Apa yang Dimaksud dengan Dinamika Rotasi ?

". Apa yang Dimaksud dengan #omen gaya $torsi% ?

&. Apa yang Dimaksud dengan #omen 'nersia ?

(. Bagimana )ukum '' *e+ton pada gerak rotasi ?

. Bagimana -nergi kinetik pada gerak rotasi ?

. Apa yang Dimaksud dengan #omentum Sudut ?

C. Tujuan Penulisan

!. #engetahui tentang Dinamika Rotasi

". #engetahui tentang #omen gaya $torsi%

&. #engetahui tentang #omen 'nersia

1
(. #engetahui tentang )ukum '' *e+ton pada gerak rotasi

. #engetahui tentang -nergi kinetik pada gerak rotasi

. #engetahui tentang #omentum Sudut

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Dinamika Rtasi

Dinamika rotasi adalah cabang mekanika yang mempelajari gerak rotasi dengan melibatkan
gaya, massa dan aktor lain yang turut mempengaruhi gerak rotasi. Suatu benda berotasi jika semua
bagian benda bergerak mengelilingi poros atau sumbu putar yang terletak pada salah satu bagian
benda tersebut. /erak rotasi yang dipelajari pada topik ini diokuskan pada gerak rotasi pada sumbu
tetap. /erakan katrol, kipas angin, gerakan 0D1D2D di dalam 0D1D2D room, gerakan pintu atau
jendela, gerakan silinder mesin, baling3baling helikpter atau pesa+at, baling3baling kapal, merupakan
beberapa contoh gerak rotasi pada sumbu tetap. Pernah mengamati gasing berputar ? Posisi sumbu
putar gasing selalu berubah3ubah $kemiringan gasing cenderung berubah% karenanya gerak rotasi
seperti yang dialami gasing tidak dipelajari pada topik ini.

Dalam dinamika partikel, benda yang bergerak translasi dianggap sebagai partikel atau sebuah
titik tunggal. Sebesar apapun ukuran sebuah benda atau serumit apapun bentuk sebuah benda,
benda diandaikan seperti sebuah titik tunggal. Pada dinamika rotasi, benda tidak diandaikan sebagai
sebuah titik tungal tetapi benda ditinjau sebagaimana adanya benda tersebut dan kita menganggap
bentuk dan ukuran benda tidak berubah. 4ika sebuah benda yang dianggap sebagai partikel terdiri
dari sebuah titik tunggal maka benda yang dianggap sebagai benda tegar tersusun dari banyak
partikel, di mana posisi setiap partikel selalu tetap dan jarak antara setiap partikel selalu sama.

B. #omen gaya $torsi%

Trsi sama dengan gaya pada gerak translasi. Torsi menunjukkan kemampuan sebuah gaya untuk
membuat benda melakukan gerak rotasi. Sebuah benda akan berotasi bila dikenai torsi. Perhatikan
pada sebuah pintu, coba bandingkan apabila kita mendorong pintu pada ujung pintu dengan kita
mendorong pada bagian tengah pintu. #ana yang lebih mudah untuk membuka pintu? Kita akan
merasakan gaya yang diperlukan untuk mendorong pintu agar terbuka akan lebih ringan apabila
dibandingkan dengan mendorong di ujung pintu.

4ika pada sebuah benda diberikan gaya sebesar 5 maka benda akan memiliki percepatan yang
disebabkan oleh gaya tersebut. Percepatan benda memiliki arah yang sama dengan arah gaya yang
diberikan padanya. Bagaimana dengan benda yang berotasi? Bagaimana gayanya?

3
a. sebuah balok diberi gaya 5, benda akan bertranslasi, jika balok di bagian tengah dipaku sehingga
balok tidak dapat bertanslasi tapi dapat berotasi,
b. bila gaya diberikan pada sudut B benda akan berotasi, dengan arah berbeda dengan $b%,
c. begitu juga bila diberikan pada sudut 0
Besarnya torsi tergantung pada gaya yang dikeluarkan serta jarak antara sumbu putaran dan letak
gaya. #ari kita tinjau sebuah batang dengan salah satu ujungnya berupa engsel tetapi masih bisa
bergerak memutar. #isalnya ujung yang dipatri adalah ujung yang kita letakan di titik $6,6,6% dan ujung
satunya merupakan ujung yang bebas adalah ujung satunya. Batang kita letakan pada sumbu 7.
Pada benda dengan salah satu ujungnya berupa engsel sehingga tidak dapat bertranslasi tapi bisa
berotasi. Diberi gaya dengan berbagai arah. Ditunjukkan juga skema gaya dan posisinya sebagai
berikut.

a. arah r sejajar dengan arah F,


b. arah r tegak lurus dengan arah F,
c. arah r membentuk sudut θ terhadap F.
4ika gaya yang kita berikan sejajar dengan arah batang ternyata batang tidak berotasi. Kita dapat
melihat skema pada pada gambar a diatas. 4ika arah gaya tegak lurus maka batang akan berotasi.
Seperti yang ditunjukkan gambar b diatas.
Bagaimana kalau gaya membentuk sudut θ yang besarnya sembarang dengan batang? 4ika gaya
membentuk sudut sembarang terhadap batang, benda akan berotasi tetapi percepatan sudut yang
dihasilkan akan berbeda dengan jika sudutnya tegak lurus. )al itu ditunjukkan pada gambar c diatas.
Perhatikanlah arah putaran akan barla+anan bila gaya yang diberikan berla+anan arah.
8orsi disebut juga mmen ga!a dan merupakan besaran 9ektor. Trsi adalah hasil per silang antara
9ektor posisi r dengan gaya F, dapat dituliskan

besarnya torsi adalah :

Pada batang di atas 9ektor r adalah 9ektor yang bera+al di ujung batang yang dipatri dan berujung
atau berarah di ujung yang lainnya. Bila gaya tegak lurus maka ; < =6 sehingga nilai sin ; < !. 8orsi
yang dilakukan pada batang maksimal. Bila sejajar dengan , maka nilai sin ; < 6 sehingga
besarnyatorsi 6 dan batang tidak berotasi. Besar torsi dapat kita tuliskan sebagai :

dengan l =r sin θ
Arah Trsi
>engan torsi ditunjukkan oleh l. >engan torsi sebuah gaya dideinisikan sebagai panjang garis yang
ditarik di titik sumbu rotasi sampai memotong tegak lurus garis kerja gaya seperti pada gambar
berikut.

4
Perhatikan dengan arah trsi, arah torsi menuruti aturan putaran tangan kanan seperti pada gambar
berikut.

4ika arah putaran berla+anan dengan arah jarum jam maka arah torsi ke atas, dan arah bila arah
putaran searah dengan arah putaran jarum jam maka arah torsi ke ba+ah. Kita dapat melihatnya
dengan sebuah sistem koordinat. Bila batang terletak pada sumbu x dan pangkal 9ektor r di titik
$6,6,6%. /aya pada arah sumbu y positi batang akan berputar mela+an arah jarum jam, arah torsi ke
arah sumbu z positi. Sebaliknya bila arah gaya kearah sumbu y negati, putaran batang berla+anan
dengan arah jarum jam, arah torsi ke sumbu z negati. 4ika arah gaya tidak tepat pada arah sumbu y
tetapi membentuk sudut ; terhadap sumbu x, maka arah torsi dapat dilihat pada gambar berikut.

Arah torsi untuk F berarah sembarang. Arah sumbu y positi adalah arah masuk bidang gambar.
a. torsi memiliki arah ke sumbu z positi, tetapi arah putarannya berla+anan arah dengan arah jarum
jam,
b. arah torsi ke sumbu z negati, arah putarannya searah dengan arah jarum jam.
4ika pada sebuah benda bekerja lebih dari satu torsi bagaimana dengan gerakan benda? 4ika pada
benda bekerja lebih dari ! torsi maka trsi ttal adalah jumlahan dari seluruh torsi yang bekerja.

Pada batang dengan titik tumpu pada ujung kiri batang, ada dua gaya yang bekerja pada batang.

Pada gambar diatas gaya F1 akan menyebabkan batang berputar searah dengan jarum jam,
gaya F2 akan menyebabkan benda berputar berla+anan arah dengan arah jarum jam. Trsi
ttal adalah jumlah kedua torsi tersebut.

C. Mmen Inersia

Ada dua benda, salah satu benda massanya kecil dan benda lain mempunyai massa lebih besar.
Benda manakah yang lebih mudah bergerak jika didorong dengan gaya yang sama ? Kenyataan
menunjukan bah+a benda yang massanya lebih kecil lebih mudah bergerak daripada benda yang
5
massanya lebih besar. 4adi besar atau kecil massa benda menentukan besar atau kecil percepatan
gerak benda jika dikerjakan suatu gaya. 4ika dalam gerak lurus, massa benda menentukan apakah
suatu benda mudah atau sulit digerakkan $dipercepat% maka dalam gerak rotasi, momen inersia suatu
benda menentukan apakah suatu benda mudah atau sulit digerakkan. Agar lebih memahami
pengertian momen inersia, pelajari penjelasan di ba+ah ini.

#omen inersia partikel

8injau sebuah partikel berotasi. Partikel bermassa m diberikan gaya 5 sehingga partikel berotasi
terhadap sumbu rotasi . Partikel berjarak r dari sumbu rotasi. #ula3mula partikel diam $9 < 6%.
Setelah digerakkan gaya 5, partikel berputar dengan kelajuan tertentu sehingga partikel mempunyai
percepatan tangensial $a tan%.

)ubungan antara gaya $5%, massa $m%, dan percepatan tangensial $a tan% partikel dinyatakan melalui
persamaan :

Partikel berotasi sehingga partikel mempunyai percepatan sudut. )ubungan antara percepatan
tangensial dengan percepatan sudut dinyatakan melalui persamaan :

Subtitusikan atau gantikan percepatan tangensial $a tan% pada persamaan & dengan percepatan
tangensial $a tan% pada persamaan (.

Kalikan ruas kiri dan ruas kanan dengan r :

5 adalah momen gaya dan m r " adalah momen inersia partikel. Persamaan  menyatakan hubungan
antara momen gaya, momen inersia dan percepatan sudut partikel yang berotasi. Persamaan 
merupakan persamaan hukum '' *e+ton untuk partikel yang berotasi.

#omen inersia partikel merupakan hasil kali antara massa partikel $m% dengan kuadrat jarak partikel
dengan sumbu rotasi $r "%.

6
Keterangan :
' < momen inersia partikel, m < massa partikel, r < jarak antara partikel dengan sumbu rotasi
Persamaan  digunakan untuk menentukan momen inersia partikel yang berotasi.
Agar anda lebih memahami ulasan mengenai momen inersia partikel, silahkan pelajari conto soal
momen inersia partikel.

#omen inersia benda tegar homogen

Benda tegar tersusun dari banyak partikel yang tersebar di seluruh bagian benda. #omen inersia
suatu benda tegar merupakan jumlah semua momen inersia masing3masing partikel penyusun benda
tegar.

@ntuk menentukan momen inersia suatu benda tegar, benda ditinjau ketika sedang berotasi karena
letak sumbu rotasi mempengaruhi nilai momen inersia. Selain bergantung pada letak sumbu rotasi,
momen inersia $'% partikel bergantung juga pada massa partikel $m% dan kuadrat jarak partikel dari
sumbu rotasi $r "%. #assa semua partikel penyusun benda sama dengan massa benda tersebut.
Persoalannya, jarak setiap partikel dari sumbu rotasi berbeda3beda.

8injau penurunan rumus momen inersia sebuah cincin tipis berjari3jari R dan bermassa #. 4ika sumbu
rotasi terletak di pusat cincin maka semua partikel penyusun cincin berjarak r dari sumbu rotasi.
#omen inersia cincin tipis sama dengan jumlah momen inersia semua partikel penyusun cincin.

Setiap partikel penyusun cincin tipis berjarak r dari sumbu rotasi sehingga r ! < r" < r& < r < R.
Rumus momen inersia cincin tipis :

' < # R"

Keterangan :
' < momen inersia cincin tipis, # < massa cincin tipis, R < jari3jari cincin tipis

D. Hukum II Ne"tn #a$a gerak rtasi

4ika terdapat resultan gaya pada suatu benda bermassa m maka benda bergerak lurus dengan
percepatan a. )ubungan antara resultan gaya, massa dan percepatan dinyatakan melalui
persamaan :

7
'ni adalah persamaan hukum '' *e+ton yang telah dipelajari di kelas .

Besaran isika pada gerak rotasi yang identik dengan resultan gaya pada gerak lurus adalah resultan
momen gaya. Besaran isika pada gerak rotasi yang identik dengan massa pada gerak lurus
adalah momen inersia. Besaran isika pada gerak rotasi yang identik dengan percepatan pada gerak
lurus adalahpercepatan sudut.

4ika terdapat resultan momen gaya pada suatu benda yang mempunyai momen inersia maka benda
berotasi dengan percepata sudut tertentu. )ubungan antara resultan momen gaya, momen inersia
dan pecepatan sudut dinyatakan melalui persamaan :

Persamaan hukum '' *e+ton pada gerak rotasi ini identik dengan persamaan hukum ''
*e+ton pada gerak lurus.

-. -nergi kinetik pada gerak rotasi

Benda yang bergerak lurus mempunyai energi kinetik yang dapat dihitung menggunakan rumus :

-K <  m 9 "

Keterangan :
-K < energi kinetik $satuan internasionalnya adalah kg m "1s" atau 4oule%

m < massa $satuan internasionalnya adalah kilogram, disingkat kg%

9 < kelajuan $satuan internasionalnya adalah meter1sekon, disingkat m1s%

Besaran isika pada gerak rotasi yang identik dengan massa $m% pada gerak lurus adalah momen
inersia $'%. Besaran isika pada gerak rotasi yang identik dengan kelajuan $9% pada gerak rotasi
adalah kelajuan sudut. Dengan demikian, benda yang bergerak rotasi mempunyai energi kinetik yang
dapat dihitung menggunakan rumus

%. Mmentum Su$ut

Mmentum su$ut merupakan besaran 9ektor. #omentum sudut dideinisikan sebagai hasil perkalian
silang antara 9ektor r dan momentum linearnya. !ra momentum sudut dari suatu benda yang berotasi
dapat ditentukan dengan kaidah putaran sekrup atau dengan aturan tangan kanan. 4ika keempat jari
menyatakan arah gerak rotasi, maka ibu jari menyatakan arah momentum sudut. Pada gerak translasi
benda memiliki momentum linier sedangkan pada gerak rotasi ada momentum sudut .

8
Arah #omentum Sudut

Arah momentum sudut > tegak lurus dengan arah r dan arah ". Arah momentum sudutsesuai dengan
arah putaran sekrup tangan kanan yang ditunjukan gambar berikut :

#omentum sudut linear akan kekal bila total gaya yang bekerja pada sistem adalah nol. Bagaimana
pada gerak rotasi? Pada gerak rotasi kita akan menemukan apa yang disebut sebagai mometum
sudut. Dalam gerak rotasi, besaran yang analog dengan momentum linier adalah momentum sudut.
@ntuk benda yang berotasi di sekitar sumbu yang tetap, besarnya momentum sudut dinyatakan :

L = I. ω

dengan:

# < momentum sudut $kgm "1s%

$ < momen inersia $kgm "%

C < kecepatan sudut $rad1s%

4ika benda bermassa m bergerak rotasi pada jarak r dari sumbu rotasi dengan kecepatan linier 9, maka
persamaan dapat dinyatakan sebagai berikut :

#=$.%

Karena $ = m . r 2 dan C < , maka :

# = m . r 2.

#=m.r."

8ampak bah+a momentum sudut analog dengan momentum linear pada gerak rotasi, kecepatan linear
sama dengan kecepatan rotasi, massa sama dengan momen inersia.

)ubungan #omentum Sudut Dengan #omen /aya

Kita telah mengetahui bah+a impuls merupakan perubahan momentum dari benda.

Karena 9 < r . C, maka :

9
4adi, kedua ruas dikalikan dengan r, diperoleh:

#engingat r . F = & dan m . r2 = $, maka :

dengan $. % adalah momentum sudut, sehingga :

Berdasarkan persamaan diatas dapat dinyatakan bah+a momen gaya merupakan turunan dari ungsi
momentum sudut terhadap +aktu.

)ukum Kekekalan #omentum Sudut

Dalam gerak linear kita telah mempelajari apabila tidak ada gaya dari luar sistem maka momentum
sudut total sistem adalah kekal, atau tidak berubah. Dari Persamaan momentum sudut diatas tampak
jika torsi pada suatu sistem adalah nol maka d> <6 atau perubahan momentum sudutnya nol, atau
momentum sudutnya kekal. Apabila  < 6 maka > konstan, merupakan hukum kekekalan momentum.

Sebagai contoh seorang penari balet berputar dengan kecepatan sudut ', momen inersianya $m. Bila
dia kemudian merentangkan kedua tangannya sehingga momen inersianya menjadi $a, berapa
kecepatan sudut penari sekarang? Kita bisa menyelesaikan dengan menggunakan hukum kekekalan
momentum sudut. Pada penari tidak ada gaya dari luar maka tidak ada torsi dari luar, sehingga
momentum sudut kekal :

# m = #a

#m %m =$a %a

Penari merentangkan kedua tangannya maka momen inersianya menjadi bertambah. $a ( $m maka
kecepatan sudut penari menjadi berkurang.

Prinsip ini juga dipakai pada peloncat indah. Saat peloncat meninggalkan papan memiliki laju sudut C o,
terhadap sumbu horiEontal yang melalui pusat massanya, sehingga dia dapat memutar sebagian
tubuhnya setengah lingkaran. 4ika ia ingin membuat putaran & kali setengah putaran, maka ia harus
mempercepat laju sudut sehingga menjadi & kali kelajuan sudut semula. /aya yang bekerja pada
peloncat berasal dari gra9itasi, tetapi gaya gra9itasi tidak menyumbang torsi terhadap pusat
massanya, maka berlakukekekalan momentum sudut. Agar laju sudutnya bertambah maka dia harus
memperkecil momen inersia menjadi !1& momen inersia mula3mula dengan cara menekuk tangan dan
kakinya ke arah pusat tubuhnya sehingga terbantu dengan adanya momentum sudut dari gerakannya

10
BAB III

PENUTUP

A. &esim#ulan

Dinamika Rotasi adalah cabang mekanika yang mempelajari gerak rotasi dengan melibatkan
gaya, massa dan aktor lain yang turut mempengaruhi gerak rotasi. Suatu benda berotasi jika semua
bagian benda bergerak mengelilingi poros atau sumbu putar yang terletak pada salah satu bagian
benda tersebut.

Torsi menunjukkan kemampuan sebuah gaya untuk membuat benda melakukan gerak rotasi.
Sebuah benda akan berotasi bila dikenai torsi. momen inersia suatu benda menentukan apakah suatu
benda mudah atau sulit digerakkan, 4ika terdapat resultan gaya pada suatu benda bermassa m maka
benda bergerak lurus dengan percepatan.

#omentum sudut merupakan besaran 9ektor. #omentum sudut dideinisikan sebagai hasil
perkalian silang antara 9ektor r dan momentum linearnya. !ra momentum sudut dari suatu benda yang
berotasi dapat ditentukan dengan kaidah putaran sekrup atau dengan aturan tangan kanan. 4ika
keempat jari menyatakan arah gerak rotasi, maka ibu jari menyatakan arah momentum sudut. Pada
gerak translasi benda memiliki momentum linier sedangkan pada gerak rotasi ada momentum sudut

B. Saran

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanaat dan menambah pengetahuan para
pembaca. Kami mohon maa apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang
kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan
terima kasih yang sebesar3besarnya.

11
DA%TAR PUSTA&A

https:11gurumuda.net1dinamika3rotasi.htm
12
https:11gurumuda.net1momen3gaya3torsi.htm

https:11gurumuda.net1momen3inersia.htm

https:11gurumuda.net1hukum3ii3ne+ton3pada3gerak3rotasi.htm

http:11isikaEone.com1momentum3sudut1

13

Anda mungkin juga menyukai