BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
gaya yang bekerja pada masing-masing benda tampak pada gambar 2.2.1
karena dihubungkan dengan tali maka percepatanya dua buah benda sama.
Sebelum lebih lanjut kita menerpkan hukum gerak alangkah baiknya kita
perlu pahami dulu tentang itu defenisi kinematika dan dinamika. Kinematika
adalah ilmu yang memepelajari gerak dengan memperhitungkan gaya-gaya
F1T = g ( w1-T )
………………………………………….............(2.2.1)
Keterangan :
-g ( W1- t ) = -ga
....................................................................... (2.2.3)
………................................................................ (2.2.6)
T-W2 = m2a
Keterangan : m = massa
∆ = m1 - mg
……................................................................... (2.2.7)
m1 + m2
Keterangan :
a : pecepatan
m : massa
Keterangan :
S : jarak tempuh
V : kecepatan m/s
T : waktu
Vt = Vo + at .............................................................. (2.2.9)
a : Percepatan
t : Waktu (s)
Sebuah batu besar di lereng gunung akan teta p diam di tempatnya sampai
ada gaya luar lain yang memindahkan, misalkan gaya tetoknisme / gempa,
gaya mesin dari buldozer demikian pula bongkahan batu meteor diruang
angkasa hampa udara sama akan terus bergetrak selamanya dengan kecepatan
tetap samapai ada gaya yang mengubah misalnya itu gaya gravitasi suatu
planet atau gaya lain yang misalnya tubrukan dengan meteor lain memang
benar bahwa sebuah benda akan tetap jika tidak ada gaya yang bekerja padanya
demikian pula sebuah benda akan tetap bergerak lurus beraturan jika gaya atau
resultan gaya pada benda nol dan apabila digabung akan merupakan rumusan
hukum I newton yang menyatakan bahwa :
Sebuah benda akan tetap diam atau tetap bergerak lurus beraturan jika tidak
ada resultan gaya bekerja pada benda itu. Jadi jika jumlah gaya-gaya bekerja
pada benda adalah nol, maka dua kemungkinanya ada keadaan benda yaitu
dalam keadaan sedang bergerak dengan kecepatan benda konstan bagian
pertama dari pernyataan hukum I Newton itu mudah dipahami, yaitu memang
sebuah benda akan tetap diam bila tanpa ada gaya lain.
Takutnya gaya - gaya konserutif seperti gaya lain gaya tekanan dan gaya
normal selalu ada dan sama besar serta berlawanan sehingga saling
meniadakan keaadaan benda diam demikian itu disebut keseimbangan. Jadi
jika resultan gaya – gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol
(∑F = 0) maka percepatan benda sama dengan nol (a = 0) dan benda.
Bola adalah resultan gaya yang timbul oada pernyataan ini di alami
sebagai berikut jika lintasan awal gerak benda itu perlu dorongan (yang
dalam hal ini disebut gaya atau resultan gaya). Begitu pula bila diinginkan
mengubah kecepatan benda naik memepercepat atau memeperlambat
maka juga diperlukan gaya. Jadi bila tidak ada gaya atau resultan gayanya
nol maka bentuk lintasan lurus dan kecepatan benda akan ada.
Jadi benda akan selalu berusaha mempertahankan keadaan awal jika
benda tidak dikenai gaya atau resultan gaya, hal ini yang menyababkan
seringnya Hukum I Newton disebut hukum kelempan inersia (malas /
inerrt) untuk beban dari keadaan awal dalam persamaan matematis Hukum
I Newton sering dituliskan sebagai berikut :
∑F = 0 …............................................................. (2.2.12)
Kesimpulan :
Hukum III Newton berbunyi apabila kita memberi gaya (gaya aksi)
kepada suatu benda maka benda itu akan memberikan gaya baik yang
besarnya sama dan arahnya (berlawanan) gaya reaksi.(Sutrisno,1997)
Keterangan :
F = Gaya
T1 T2
M1 M2
a = mg
2m + m 1 / 2 …….…………………….……………(2.2.15)
Suatu partikel yang bergerak pada suatu lingkaran dengan laju tetap
mempunyai percepatan. Meskipun laju, yaitu besar vektor kecepatan sesaat,
adalah tetap, akan tetapi vektor kecepatan berubah arah terus menerus,
sehingga gerak lingkar beraturan, yaitu dengan laju tetap, adalah suatu gerak
dipercepat.
Ꙍ= v
r ...........................................................(2.2.16)
……………………………………………………...………(2.2.17)
S = Vt
...........................................
∑𝑓 = m . a
.....................................................(2.2.18)
Vt = Vo + at
Vt2 = Vo2 + 2as
………………………………………………………..…….(2.2.19)
1
S = Vot + 2 at2
Keterangan :
Vo = kecepatan awal (m/s)
Vt = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan (m/D2)
t = waktu (s)
S = jarak yang ditempuh (m)
GLBB dibagi menjadi 2 macam :
1. GLBB dipercepat
GLBB dipercepat adalah yang kecepatannya GLBB yang
kecepatannya akan semakin lama makin cepat. Contoh GLBB
dipercepat adalah gerak buah dari pohonnya. Grafik hubungan
V terhadap t pada GLBB dipercepat adalah :
V m/s
t(s)
grafik (2.2.1) hubungan V terhadap t pasa GLBB di percepat.
s(m)
t(s)
Grafik (2.2.2) hubungan s terhadap t pada GLBB dipercepat.
1. GLBB diperlambat
GLBB diperlambat adalah GLBB yang kecepatannya
akan makin lama makin kecil (lambat). Contoh GLBB
diperlambat adalah gerak benda dilempar keatas. Grafik
hubungan antara v terhadap t pada GLBB diperlambat.
V(m/s)
t(s)
Grafik (2.2.3) hubungan v terhadap t pada GLBB diperlambat.
s(m)
t(s)
Grafik (2.2.4) hubungan v terhadap t pada GLBB
diperlambat persamaan yang digunakan dalam GLBB
sebagai berikut :
Vt = Vo ± ……………...…………………...….(2.2.20)
at
1
……………………………………...(2.2.21)
S = Vo.t ± 2 a . t2
DAFTAR PUSTAKA