Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pada mulanya orang berpendapat bahwa alamiah dari suatu benda


dasarnya adalah diam dan suapaya benda itu dapat bergerak maka bendanya
tersebut harus secara terus menerus menerima atau mendapatkan gaya dari
luar baik gaya yang berupa dorongan .
Aristoteles percaya benda yang lebih berat akan jatuh lebih cepat dari
pada benda yang lebih ringan atau dengan kata lain hal ini memicu dari
seseorang Galileo melakukan yang teliti pada benda yang turun. Galileo
dengan benar menyatakan bahwa hambatan udara adalah alasan mengapa
benda yang ringan jatuh lebih lambat dari benda yang memiliki berat yang
besar dalam sebuah atmosfer hal ini memicu “ Hukum Newton “ tentang
gerak yang dimana hukum ini dapat lebih itu menjelaskan dan memperkuat
dari hukum, pada landasan serta teori yang telah di terapkan atau dilakukan
oleh para peneliti bernama Galelio. ( Dr.Peter Soedojo. 2004 )
Dalam percobaan kali ini kita akan menyelidiki apakah hukum Newton
tersebut dapat diaplikasikan terhadap alat peraga berupa pesawat atwood.
Pesawat atwood merupakan alat eksperimen yang sering di gunakan untuk
mengamati hukum mekanika pada gerak yang dipercepat secara beraturan.
Sederhananya pesawat atwood tersusun atas 2 benda yang terhubung dengan
seutas kawat/tali. Bila kedua benda masanya sama, keduanya akan diam, dan
sebaliknya .
Dari penjelasan ini maka kita akan membahas secara khusus tentang
pesawat atwood untuk menyelidiki prinsip-prinsip apa saja yang bekerja pada
pesawat atwood.

PESAWAT ATWOOD ELSYAH MAYORA


09120170099
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

1.2 Tujuan percobaan

1.2.1 Tujuan instruksi umum (TIU)


Kami dapat memahami penggunaan pesawat Atwood dalam
penentuan terapan gravitasi
1.2.2 Tujuan intruksi khusus (TIK)
1. Kami dapat menjelaskan peristiwa gerak lurus berubah beraturan
(GLBB)
2. Kami dapat menentukan percepatan
3. Kami dapat menetukan nilai gravitasi

PESAWAT ATWOOD ELSYAH MAYORA


09120170099
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pesawat Atwood

Sejak zaman dahulu pesawat atwood ini sering di gunakan untuk


mendemonstrasikan gerak lurus dengan kecepatan konstan, gerak lurus
dengan percepatan konstan dan gerak lurus dengan kecepatan dan percepatan
yang dapat di atur. Alat ini di gunakan ketika teknik pengukuran belum
terlalu canggih sehingga ketika ingin mengukur gerak benda yang bergerak
cepat pun dapat diukur dengan teliti baik posisi. Kecepatan maupun
percepatanya. Walaudemikian, kita akan tetap membahas alat ini untuk lebih
memahami konsep gaya.
Besarnya percepatan dan kecepatan yang di hasilkan bergantung pada
massa beban yang digantung pada dua sisi tali jika ingin mendapatkan
gerakan yang lambat maka massa beban harus memiliki selisih yang sangat
kecil.Jadi, dengan mengatur cepat atau lambatnya gerakan beban, pada alat
ini biasanya disediakan sejumlah beban sehinga kita dapat mengatur massa
beban yang di gantungkan pada masing-masing suatu sisi beban m1 dan m2.
Dihubungkan dengan tali melalui sebuah katrol. Massa tali biasanya sangat
kecil dibandingkan dengan massa dua buah benda sehingga itu massa tali
dapat didalami atau tali dianggap tidak bermassa. Jika masa katrol juga sangat
kecilnya dibandingkan dengan dua massa benda maka katrol juga dianggap
tak bermasa. Untuk menganalisis gerakan dua buah benda mari kita misalkan
tegangan ini tali T. Kita juga asumsikan bahwa m1 > m2. Dengan asumsi ini
mkan benda m1 bergerak kebawah dan benda m2 bergerak ke atas. Diagram

PESAWAT ATWOOD ELSYAH MAYORA


09120170099
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

gaya yang bekerja pada masing-masing benda tampak pada gambar 2.2.1
karena dihubungkan dengan tali maka percepatanya dua buah benda sama.

Gambar 2.2.1 Pesawat Atwood


Dengan mengamati diagram gaya di atasnya kita dapatkan gaya total yang
bekerja padanya masing-masing beban adalah yang bergerak keatas.

2.2 Gerak dan Gaya

Suatu benda dikatakan bergerak jiaka benda tersebut berubah


kedudukanya setiap saat titik acuan (titiknya asal). Benda dikaitkan bergerak
lurus atau melenggang sebagai contoh gerak peluru yang ditambahkan
dengan sendok tembak tertentu (gerak sepak bola) dan sebagainya.

Sebelum lebih lanjut kita menerpkan hukum gerak alangkah baiknya kita
perlu pahami dulu tentang itu defenisi kinematika dan dinamika. Kinematika
adalah ilmu yang memepelajari gerak dengan memperhitungkan gaya-gaya

PESAWAT ATWOOD ELSYAH MAYORA


09120170099
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

penyebabnya dan gaya interaksi (benda dengan tempat benda bergerak


rumusnya gaya gesek bila ada).

2.3 Jarak dan Perpindahan

Mobil bergerak dari P ke Q menempuh jarak 100 km berarti mobil


tersebut telah menempuh panajang lintasanya dihitung dari P (posisi awal) ke
Q (posisi akhir) adalah sejauh 100 km. Dapat disimpulkan jarak adalah
merupukan panjang lintasan yang ditempuh oleh benda sepanjang gerakanya
(jarak sama juga dengan besar dan perpindahan) dari kasus di atas, mobil
akan mengalami perubahan posisi dari p (awal / acuan) ke a (akhir /
tujuannya).

F1T = g ( w1-T )
………………………………………….............(2.2.1)

F2T = g ( w2-T ) ...................................................................................... ...(2.2.2)

Keterangan :

T : Gaya tegangan gaya tali


Benda bergerak ke bawah dan m2 benda m3 yaitu bergerak ke atas
dengan besar percepatan yang sama dengan demikian ā1 = -ag dan ā = og
denganya menggunakan hukum Newton II dapatkan persamaan.

-g ( W1- t ) = -ga
....................................................................... (2.2.3)

g ( T-W2 ) = ga ………............................................................. (2.2.4)

Dari dua persamaan tersebut kita dapatkan.

W1-T = m1a ............................................................................ (2.2.5)

………................................................................ (2.2.6)
T-W2 = m2a

PESAWAT ATWOOD ELSYAH MAYORA


09120170099
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Keterangan : m = massa

Selanjurtnya tumbuhkan persamaan (2.2.5) dan (2.2.6) sehingga.

∆ = m1 - mg
……................................................................... (2.2.7)
m1 + m2

Keterangan :

a : pecepatan

m : massa

2.4 Gerak Lurus


Dinamika gerak meliputi berbagai jenis gerak. Gerak adalah gerakan suatu
obyek yang itu lintasanya berupa garis lurus, dapat pula jenis gaya ini disebut
suatu translasi yang beraturan pada rentang waktu yang sama terjadi
perpindahan yang besarnya sama.
a. Gerak lurus beraturan (GLB)
Gerak lurus suatu obyek dimana gerakan yang sama ini memiliki,
kecepatan tetap atas konstan maka sehingga jarak yang di tempuh dalam
gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu.
S = v . t ……................................................................(2.2.8)

Keterangan :
S : jarak tempuh
V : kecepatan m/s
T : waktu

PESAWAT ATWOOD ELSYAH MAYORA


09120170099
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

a. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)


Gerak lurus suatu objek dimana kecepatan benda terhadap waktu,
akibat adanya percepatan jumlah jarak yang di dasari oleh tdika lagi linear
melainkan kuadratik. Pada umumnya GLBB didasari oleh hukum Newton
II ( ∑F = 0 )

Vt = Vo + at .............................................................. (2.2.9)

Vt2 = vo2 + ............................................................. (2.2.10)


2as
s = Vot2 + ½ ............................................................. (2.2.11)
t2
Keterangan :

Vo : Kececpatan awal (m/s)

Vt : Kecepatan akhir (m/s)

a : Percepatan

t : Waktu (s)

s : Jarak yang di tempuh (m)

Benda di katakan bergerak ketika ada gaya yang di berikan


sehingga gaya dapat di katakan sebagai sesuatu yang menyebabkan
sebuah benda bergerak lebih cepat, gerak itu sendiri dibagi atas dua yaitu
gerak linear dan gerak rotasi. Gerak linear adalah gerak yang dilakukan
secara lurus atau perpindahan lurus, sedangkan gerak rotasi adalah itu
gerak yang bergerak secara menggelinding. Galileo melakukan
pengamatan pada atau mengenai benda-bendanya jatuh bebas.

2.5 Hukum Newton tentang gerak


Gerak benda ditinjau tanpa memeperhatikan penyebab bila penyebab gerak
dapat diperhatikan, tinjauan gerak disebut dinamika melibatkan besaran-
besaran fiska yang disebut gaya. Gaya adalah satu besaran atau dorongan yang
PESAWAT ATWOOD ELSYAH MAYORA
09120170099
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

dapat menimbulkan perubahan gerak dengan demikian jika benda di tarik /


didorong maka pada benda bekerja gaya dan keadaan gerak benda dapat
berubah. Gaya merupakan penyebab terjadinya gerakan termasuk besaran
vektor, karena gaya mempunyai besar arah. (J purwanto, 2013)

2.5.1 Hukum I Newton

Sebuah batu besar di lereng gunung akan teta p diam di tempatnya sampai
ada gaya luar lain yang memindahkan, misalkan gaya tetoknisme / gempa,
gaya mesin dari buldozer demikian pula bongkahan batu meteor diruang
angkasa hampa udara sama akan terus bergetrak selamanya dengan kecepatan
tetap samapai ada gaya yang mengubah misalnya itu gaya gravitasi suatu
planet atau gaya lain yang misalnya tubrukan dengan meteor lain memang
benar bahwa sebuah benda akan tetap jika tidak ada gaya yang bekerja padanya
demikian pula sebuah benda akan tetap bergerak lurus beraturan jika gaya atau
resultan gaya pada benda nol dan apabila digabung akan merupakan rumusan
hukum I newton yang menyatakan bahwa :
Sebuah benda akan tetap diam atau tetap bergerak lurus beraturan jika tidak
ada resultan gaya bekerja pada benda itu. Jadi jika jumlah gaya-gaya bekerja
pada benda adalah nol, maka dua kemungkinanya ada keadaan benda yaitu
dalam keadaan sedang bergerak dengan kecepatan benda konstan bagian
pertama dari pernyataan hukum I Newton itu mudah dipahami, yaitu memang
sebuah benda akan tetap diam bila tanpa ada gaya lain.
Takutnya gaya - gaya konserutif seperti gaya lain gaya tekanan dan gaya
normal selalu ada dan sama besar serta berlawanan sehingga saling
meniadakan keaadaan benda diam demikian itu disebut keseimbangan. Jadi
jika resultan gaya – gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol
(∑F = 0) maka percepatan benda sama dengan nol (a = 0) dan benda.

a. Jika dalam keadaan diam akan tetap diam, atau

PESAWAT ATWOOD ELSYAH MAYORA


09120170099
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

b. Jika dalam keadaan bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak


lurus beraturan. Bagian – bagaian kedua dari pernyataan itu dapat
dipahami.

2.5.2 Hukum II Newton

Bola adalah resultan gaya yang timbul oada pernyataan ini di alami
sebagai berikut jika lintasan awal gerak benda itu perlu dorongan (yang
dalam hal ini disebut gaya atau resultan gaya). Begitu pula bila diinginkan
mengubah kecepatan benda naik memepercepat atau memeperlambat
maka juga diperlukan gaya. Jadi bila tidak ada gaya atau resultan gayanya
nol maka bentuk lintasan lurus dan kecepatan benda akan ada.
Jadi benda akan selalu berusaha mempertahankan keadaan awal jika
benda tidak dikenai gaya atau resultan gaya, hal ini yang menyababkan
seringnya Hukum I Newton disebut hukum kelempan inersia (malas /
inerrt) untuk beban dari keadaan awal dalam persamaan matematis Hukum
I Newton sering dituliskan sebagai berikut :
∑F = 0 …............................................................. (2.2.12)

Dimana ∑F adalah gaya yang bekerja pada benda.

Kesimpulan :

∑F = 0 dan a = 0 karena benda yang bergerak translasasi, maka pada


sistem kordinat cartesius dapat dituliskan.

∑Fx = 0 dan ∑Fy


……………… ......................................................... (2.2.13)

PESAWAT ATWOOD ELSYAH MAYORA


09120170099
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2.5.3 Hukum III Newton

Hukum III Newton berbunyi apabila kita memberi gaya (gaya aksi)
kepada suatu benda maka benda itu akan memberikan gaya baik yang
besarnya sama dan arahnya (berlawanan) gaya reaksi.(Sutrisno,1997)

Secara matematis dirumuskan sebagai :

Faksi - Freaksi ................................................................................. (2.2.14)

Keterangan :

F = Gaya

Pemakaian hukum Newton pada pesawat Atwood :

Untuk sebuah katrol dengan beberapa beban dan berlaku


persamaan sebagai berikut.

T1 T2

M1 M2

Gambar 2.2.2 Bila dianggap M1 = M2 = M

a = mg

2m + m 1 / 2 …….…………………….……………(2.2.15)

PESAWAT ATWOOD ELSYAH MAYORA


09120170099
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2.6 Gerak Lingkar

Suatu partikel yang bergerak pada suatu lingkaran dengan laju tetap
mempunyai percepatan. Meskipun laju, yaitu besar vektor kecepatan sesaat,
adalah tetap, akan tetapi vektor kecepatan berubah arah terus menerus,
sehingga gerak lingkar beraturan, yaitu dengan laju tetap, adalah suatu gerak
dipercepat.

Gambar 2.2.3 Gerak Melingkar

Kecepatan (v) merupakan kecepatan linear atau kecepatan yang biasa di


jumpai dalam gerak lurus.Kecepatan sudut di sebut omega ( ) dan kecepatan
linear ( ) dihubungkan dengan persamaan :

Ꙍ= v
r ...........................................................(2.2.16)

PESAWAT ATWOOD ELSYAH MAYORA


09120170099
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Keterangan : r = Jari – jari lintasan (m) v = Kecepatan linear (m/s)

2.7. Gerak Translasi


Gerak translasi biasa juga disebut dengan gerak lurus adalah gerak
suatu objek yang lintasannya berupa garis lurus. Dapat pula jenis gerak ini
sebagai suatu translasi beraturan. Kepada rentang waktu yang sama terjadi
perpindahan yang besarnya sama. Gerak lurus dapat dikelompokkan
dengan, menjadi gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
yang dibedakan dengan ada dan tidaknya percepatan.
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu obyek, dimana
dalam gerak ini kecepatannya atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang
ditempuh dalam gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu.

……………………………………………………...………(2.2.17)
S = Vt

Keterangan : S = jarak tempuh (m)


V = kecepatan (m/s)
t = waktu (s)
2. Gerak Lurus Beraturan (GLBB)
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu
obyek, dimana kecepatannya berubah terhadap waktu akibat adanya
perecepatan yang tetap. Akibat adanya percepatan rumus jarak yang
ditempuh tidak lagi linier melainkan kuadratik. Dengan kata lain benda
yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan
awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a = +) atau
perlambatan (a = -). Pada umumnya GLBB didasari oleh Hukum II
newton.

PESAWAT ATWOOD ELSYAH MAYORA


09120170099
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

...........................................
∑𝑓 = m . a
.....................................................(2.2.18)

Vt = Vo + at
Vt2 = Vo2 + 2as
………………………………………………………..…….(2.2.19)
1
S = Vot + 2 at2

Keterangan :
Vo = kecepatan awal (m/s)
Vt = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan (m/D2)
t = waktu (s)
S = jarak yang ditempuh (m)
GLBB dibagi menjadi 2 macam :
1. GLBB dipercepat
GLBB dipercepat adalah yang kecepatannya GLBB yang
kecepatannya akan semakin lama makin cepat. Contoh GLBB
dipercepat adalah gerak buah dari pohonnya. Grafik hubungan
V terhadap t pada GLBB dipercepat adalah :

V m/s

t(s)
grafik (2.2.1) hubungan V terhadap t pasa GLBB di percepat.

PESAWAT ATWOOD ELSYAH MAYORA


09120170099
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Sedangkan grafik hubungan antar s terhadap t pada GLBB


diperecpat adalah :

s(m)

t(s)
Grafik (2.2.2) hubungan s terhadap t pada GLBB dipercepat.
1. GLBB diperlambat
GLBB diperlambat adalah GLBB yang kecepatannya
akan makin lama makin kecil (lambat). Contoh GLBB
diperlambat adalah gerak benda dilempar keatas. Grafik
hubungan antara v terhadap t pada GLBB diperlambat.

V(m/s)

t(s)
Grafik (2.2.3) hubungan v terhadap t pada GLBB diperlambat.

PESAWAT ATWOOD ELSYAH MAYORA


09120170099
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

s(m)

t(s)
Grafik (2.2.4) hubungan v terhadap t pada GLBB
diperlambat persamaan yang digunakan dalam GLBB
sebagai berikut :

Untuk menentukan kecepatan akhir

Vt = Vo ± ……………...…………………...….(2.2.20)
at

Untuk menentukan jarak yang ditempuh setelah t


detik adalah sebagai berikut :

1
……………………………………...(2.2.21)
S = Vo.t ± 2 a . t2

Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan


persamaan yang diatas adalah saat GLBB diperlambat
tanda yang digunakan adalah (-). Catatan penting disini
adalah nilai percepatan (a) yang akan dimasukkan pada
GLBB diperlambat bernilai (+) karena rumusnya telah
menggunakan tanda negatif.

PESAWAT ATWOOD ELSYAH MAYORA


09120170099
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

DAFTAR PUSTAKA

Soedojo, Dr. Petter,2004.”Fisika Dasar”.C.V ANDI OFFSET.Diakses pada


tanggal 29 , Maret 2018.

Sutrisno,1997.”Fisika Dasar”.Departemen Fisika.Institut Teknologi


Bandung.Diakses pada tanggal 30 , Maret 2018.

PESAWAT ATWOOD ELSYAH MAYORA


09120170099

Anda mungkin juga menyukai