Anda di halaman 1dari 22

LABORATORIUM FISIKA DASAR

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

PESAWAT ATWOOD
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fisika dasar merupakan mata kuliah dasar pada pembelajaran


fisika. Dalam proses pembelajarannya, fisika dasar tidak hanya
mengkaji berbagai teori dari para ilmuwan namun juga dapat
membuktikan teori tersebut dan menyelesaikan permasalahan ilmiah
melalui suatu kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum yaitu kegiatan
yang bertujuan untuk memverifikasi suatu konsep pembelajaran
(Kuswanto, Astalini, & Kurniawan, 2017).
Selain dapat membantu dalam menunjang teori, dengan
kegiatan praktikum mahasiswa dapat dilatih dalam menumbuhkan
keterampilan melakukan eksperimen, seperti keterampilan dalam
menggunakan alat ukur, keterampilan dalam memilih metode
pengambilan data pengukuran, keterampilan mengolah data yang
diperoleh dan sebagainya (Kustijono, 2011).
Salah satu praktikum paling dasar dalam pembelajaran fisika
yaitu praktikum Fisika dasar I. Dalam praktikum Fisika dasar I, materi
yang paling awal dan sangat penting dalam menunjang kegitan
praktikum selanjutnya yaitu materi pengukuran. Pengukuran suatu
kegiatan yang membandingkan besaran yang diukur dengan alat ukur
sebagai satuannya.

PESAWAT ATWOOD
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

1.1 Tujuan Percobaan

1.2.1 Tujuan Instruksi Umum


Kami dapat memahami pengamatan Pesawat Atwood
dalam penentuan tetapan gravitasi.
1.2.2 Tujuan Instruksi Khusus (TIK)
1. Kami dapat menjelaskan peristiwa Gerak Lurus
Berubah Beraturan (GLBB) DAN Gerak Lurus
Beraturan (GLB).
2. Kami dapat menentukan Percepatan.
3. kami dapat menentukan nilai Grafitasi

PESAWAT ATWOOD
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pesawat Atwood

Pesawat atwood adalah sebuah alat yang digunakan untuk


menjelaskan hubungan antara tegangan,energi potensial dan energi
kinetic.
Pesawat Atwood merupakan alat eksperimen yang digunakan
untuk mengamati hukum mekanika gerak yang berubah beraturan.
Alat ini mulai dikembangkan sekitar abad ke delapan belas untuk
mengukur percepatan gravitasi g. Sederhananya alat ini tersusun atas
seutas tali yang dihubungkan dengan sebuah katrol, dimana pada
ujung tali dikaitkan massa beban m1dan m2. Selain itu, Pesawat
Atwood merupakan alat peraga yang digunakan untuk menjelaskan
hubungan antara tegangan, energi potensial dan energi kinetik dengan
menggunakan dua pemberat (massa berbeda) yaitu m1 dan m2
dihubungkan dengan tali pada sebuah katrol. [2]Pesawat atwood ini
dipengaruhi oleh gaya-gaya yang konstan. Jika ditinjau dari gerak
partikel yang terkendala pada suatu permukaan bidang, maka
diperlukan adanya gaya tertentu yakni gaya konstrain yang berperan
mempertahankan kontak antara partikel dengan permukaan bidang.
Namun, tak selamanya gaya konstrain yang beraksi terhadap partikel
dapat diketahui. Pendekatan Newton memerlukan informasi gaya total
yang beraksi pada partikel. Oleh karena itu, jika dalam kondisi khusus
terdapat gaya yang tak dapat diketahui, maka pendekatan Newton sulit
diterapkan. Oleh sebab itu, ada cara lain untuk merumuskan gerak
mekanik dengan meninjau system tersebut dari energinya.

Jika gaya pada sistem gerak sulit untuk diketahui maka dapat
ditinjau pesawat atwood dengan persamaan Lagrange. Persamaan
Lagrange ini meninjau sistem dari segi energi total, yakni energi
kinetik dan energi potensial.Persamaan Lagrange ini dapat Ubelakang
tersebut penulis tertarik untuk menjelaskan penyelesaian masalah
gerak dengan persamaan eular-lagrange untuk merumuskan dinamika
sistem sebagai alternatif dari persamaan Newton.

PESAWAT ATWOOD
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

Mesin atwood atau sering disebut pesawat atwood diciptakan


pada tahun 1784 oleh matematikawan inggris George atwood sebagai
percobaan laboratorium untuk memverifikasi hukum mekanik gerak
dengan percepatan konstan. Mesin Atwood sebagai percobaan laborat
rium untuk memverifikasi kelas yang umum digunakan untuk
memahami hukum II Newton tentang gerak. Pesawat Atwood ini
terdiri dari beban ,yakni massa m1 dan massa m2. Kedua beban
tersebut dihubungkan dengan tali yang bermassa kecil. Tali di
hubungkan dengan sebuah katrol dengan massa yang kecil dan hampir
tidak memiliki gaya gesekan.

3.1 Gaya

PESAWAT ATWOOD
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

Pengertian Gaya adalah dorongan atau tarikan yang


diberikan pada suatu benda. Untuk melakukan suatu gaya,
diperlukan tenaga. Gaya dan tenaga mempunyai arti yang tidak
sama, namun keduanya saling berhubungan. Gaya tidak dapat
dilihat, tetapi pengaruhnya dapat dirasakan. Tarikan dan dorongan
yang dilakukan memerlukan tenaga. Gaya ada yang kuat dan ada
pula yang lemah. Makin besar gaya dilakukan, makin besar pula
tenaga yang diperlukan. Besar gaya dapat diukur dengan alat yang
disebut dinamometer. Satuan gaya dinyatakan dalam Newton (N).
Gaya dapat memengaruhi gerak dan bentuk benda. Gerak adalah
perpindahan posisi atau kedudukan suatu benda.Bentuk benda
adalah gambaran wujud suatu benda.
Gaya  menyebabkan benda diam menjadi bergerak, benda
bergerak menjadi lebih cepat atau lebih lambat. Dalam hal ini gaya
menyebabkan perubahan gerak benda. Selain itu gaya juga dapat
menyebabkan perubahan bentuk, misalnya plastisin yang ditekan
akan berubah bentuk. Jadi, gaya dapat merubah gerak ataupun
bentuk benda
Tahukah kamu apa yang menyebabkan mobil dapat berjalan,
apapula yang menyebabkan mobil dapat berhenti?. Mobil berjalan
karena gaya dorong mesin dan berhenti karena gaya rem. Gaya
seperti ini disebut dengan gaya kontak, yaitu gaya bekerja pada
suatu benda melalui kontak (sentuh) langsung antara benda.
Gaya dapat menyebabkan sebuah benda berubah bentuk, berubah
posisi, berubah kecepatan, berubah panjang atau volume, dan juga
berubah arah. Besar kecilnya atau kuat lemahnya gaya yang harus kita
keluarkan untuk suatu kegiatan, tergantung pada jenis kegiatannya.
Sebuah gaya disimbolkan dengan huruf F singkatan dari Force. Satuan
gaya dalam Satuan Internasional (SI) adalah Newton (N) yang merupakan
penghormatan bagi seorang ilmuwan Fisika Inggris bernama Sir Isaac
Newton (1642-1727).
Jadi dapat kita simpulakan bahwa gaya mempunyai 3 sifat,
yaitu:

1. Gaya dapat mengubah bentuk benda.


2. Gaya dapat mengubah arah gerak benda
3. Gaya dapat menyebabkan benda bergerak atau
berpindah tempat.

PESAWAT ATWOOD
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

Jenis-jenis gaya dapat muncul karena adanya kerja otot,


gravitasi bumi, kelistrikan, atau kemagnetan. Sebuah gaya selalu
dikerjakan oleh satu benda kepada benda lain. Gaya yang terjadi
pada dua buah benda yang bersentuhan secara langsung disebut
gaya sentuh atau gaya kontak. Terdapat juga gaya yang bekerja
pada benda dengan tidak bersentuhan secara langsung. Gaya
semacam ini disebut gaya kerja dengan jarak antara atau gaya aksi
jarak jauh. Satu contoh dari gaya jenis ini adalah gaya tarik bumi
atau gaya gravitasi bumi. Dalam kehidupan sehari-hari, gaya ini
disebut gaya berat benda atau disebut juga berat benda. Berat
menyebabkan setiap benda dapat jatuh ke bumi. Contoh lainnya
adalah gaya listrik dan gaya magnet.

Di dalam ilmu fisika, gaya atau kakas adalah apapun yang


dapat menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami percepatan.
Gaya memiliki besar dan arah, sehingga merupakan besaran vektor.
Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton
(dilambangkan dengan N). Berdasarkan Hukum kedua Newton,
sebuah benda dengan massa konstan akan dipercepat sebanding
dengan gaya netto yang bekerja padanya dan berbanding terbalik
dengan massanya.
Penjelasan lain yang mirip, gaya netto yang bekerja pada
sebuah benda adalah sebanding dengan laju perubahan momentum
yang dialaminya.
Gaya bukanlah sesuatu yang pokok dalam ilmu fisika,
meskipun ada kecenderungan untuk memperkenalkan ilmu

PESAWAT ATWOOD
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

fisika lewat konsep ini. Yang lebih pokok ialah momentum,


energi dan tekanan. Sebenarnya, tak seorang pun dapat
mengukur gaya secara langsung. Tetapi, kalau sesuatu
mengatakan seseorang mengukur gaya, sedikit berpikir akan
membuat seseorang menyadari bahwa apa yang diukur
sebenarnya adalah tekanan (atau mungkin kemiringannya).
"Gaya" yang Anda rasakan saat meraba kulit anda, misalnya,
sebenarnya adalah sel syaraf tekanan Anda yang mendapat
perubahan tekanan. Ukuran neraca pegas mengukur
ketegangan pegas, yang sebenarnya adalah tekanannya, dll.
Dalam bahasa sehari-hari gaya dikaitkan dengan dorongan
atau tarikan, mungkin dikerahkan oleh otot-otot kita.

3.2 Jenis - Jenis gaya

1. Gaya normal
Gaya normal adalah sebuah gaya reaksi yang timbul saat
sebuah benda diletakkan. Posisi benda tersebut tegak lurus di atas
permukaan yang bidang. Besarnya gaya normal yang terjadi pada
sebuah benda ditentukan oleh besar gaya lain.Gaya tersebut juga
bekerja pada benda di saat yang bersamaan.

Contohnya seperti buku-buku yang bertumpu disuatu permukaan.


Maka permukaan tersebut akan mengerahkan gaya ke arah atas
pada buku itu.Tujuannya adalah untuk menopang bobot dari
buku-buku. Terkadang, gaya normal yang diberikan secara
horizontal antara dua benda yang satu sama lainnya saling
bersentuhan.

Contoh, seseorang yang sedang bersandar ke arah dinding.Maka


dinding tersebut akan mendorong orang yang bersandar tersebut.
dorongan yang diberikan akan dilakukan secara horizontal. Itu
adalah contoh dari gaya normal.

PESAWAT ATWOOD
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

2. Gaya Otot
Gaya otot adalah jenis atau macam gaya yang dimiliki oleh
makhluk hidup yang memiliki otot. Gaya otot ini timbul karena
adanya sebuah koordinasi. Koordinasi tersebut terjadi di antara
struktur otot dan rangka tubuh.

Gaya otot masuk kedalam kelompok gaya sentuh. Contohnya


ketika ada seseorang yang mengangkat beban. Untuk dapat
mengangkat beban, otot yang ada di dalam tubuh akan
berkoordinasi.Hal itulah yang dapat membantu seseorang dapat
mengangkat beban tersebut. Otot-otot didalam tubuh akan
berkoordinasi. Hal itu akan membuat tangan dapat bergerak
sehingga beban yang ada akan terangkat.

3. Gaya pegas
Gaya pegas merupakan gaya yang dihasilkan oleh sebuah pegas.
Pegas yang dimaksud disini adalah pegas yang memiliki sifat
elastis. Gaya pegas dapat muncul karena pegas tersebut bergerak
Seperti merenggang atau merapat. Itu membuat bentuknya dapat
kembali seperti semula setelah terjadinya gaya tersebut.
Contohnya seperti orang yang sedang memanah. Ketika hendak
memanah, seseorang akan mengeluarkan gaya berupa menarik
anak panas. Anak panah tersebut tentu akan merenggang dan
memunculkan  gaya.

4. Gaya gravitasi
Gaya gravitasi merupakan macam-macam dari gaya tarik. Gaya
gravitasi ini akan menarik pada keseluruhan benda bermassa.
Tarikan tersebut akan mengarah ke permukaannya.

Contoh yang paling sederhana adalah gaya gravitasi terhadap


bumi. Seandainya tidak ada gaya gravitasi bumi, seluruh benda
yang ada di bumi tentu akan melayang. Hal itu sama seperti di
luar angkasa. Maka dari itu, bumi menarik semua benda-benda
yang ada sehingga benda tersebut mengarah pada permukaan
bumi.

PESAWAT ATWOOD
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

5. Gaya gesek
Gaya gesek adalah mecam-macam gaya yang muncul karena ada
sebuah sentuhan. Sentuhan tersebut terjadi secara langsung di
antara dua permukaan benda. Gaya gesek memiliki arah yang
selalu berlawanan.

Arah gaya gesek akan berlawanan dengan arah benda tersebut


bergerak. Adapun besar atau kecilnya gaya gesek akan ditentukan
oleh permukaan benda. Seperti halusnya atau kasarnya
permukaan benda.

Semakin halus permukaan benda, maka gaya gesekan yang


muncul akan semakin kecil. Sebaliknya, semakin kasar
permukaan benda, maka gaya gesekan yang muncul akan
semakin besar. Gaya gesekan juga dibagi menjadi dua, yaitu gaya
gesek kinetik dan gaya gesek statis.

6. Gaya listrik
listrik. Benda-benda yang bermuatan listrik tersebut akan
menghasilkan medan listrik. Contohnya seperti sebuah kipas
angin. Melalui aliran listrik, maka kipas angin dapat menjadi
energi gerak yang kemudian akan berputar.

7. Gaya mesin
Gaya selanjutnya adalah gaya mesin. Gaya mesin adalah gaya
yang timbul akibat dari kerja sebuah mesin. Contohnya seperti
pada mesin motor, mobil atau peralatan elektronik. Di dalam
benda-benda tersebut terdapat sebuah mesin.

Gaya mesin dinilai sangat efektif untuk membantu meringankan


kerja manusia. Hal itu karena membuat manusia tidak perlu
mengeluarkan gaya penuh dalam menggunakannya. Berkat
bantuan dari mesin, sesuatu dapat berjalan dengan mudah.

PESAWAT ATWOOD
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

8. Gaya magnet
Macam-macam gaya selanjutnya adalah gaya magnet. Gaya
magnet adalah konsekuensi dari adanya gaya elektromagnetik.
Salah satu dari empat gaya pada dasar alam.

Gaya magnet disebabkan karena sebuah gerakan muatan. Dua


benda yang di dalamnya mengandung muatan dengan arah yang
sama dalam bergerak. Kedua benda tersebut masing-masing
memiliki gaya tarik magnet .

Demikian pula, benda-benda yang bermuatan gerak ke arah


berlawanan akan memiliki gaya tolak pada masing-masingnya.
Besarnya gaya magnet antara kedua benda tersebut tidak
menentu. Tergantung pada seberapa jauh jarak kedua benda
tersebut. arah gaya juga tergantung pada arah gerak relatif pada
muatan di dalam setiap kasus.

9. Gaya tegangan
Gaya tegangan merupakan macam-macam gaya yang salurannya
menggunakan tali, kawat atau kabel. Gaya tersebut akan muncul
ketika benda-benda tersebut ditarik secara kencang. Tarikannya
melalui gaya yang bekerja dari arah ujung dan berlawanan.

Gaya tegangan ini akan diarahkan pada sepanjang kabel.


Selanjutnya, akan menarik secara merata pada objek. Objek yang
dimaksud adalah objek yang berada di ujung kabel dengan arah
yang berlawanan.

10. Gaya hambatan udara


Gaya hambatan udara ini adalah jenis gaya gesekan khusus. Gaya
ini akan berkerja pada benda ketika bergerak di udara. Gaya
hambatan udara sering diamati.

Tujuannya adalah untuk melawan gerakan pada suatu benda.


Gaya ini juga dapat terlihat pada objek yang bergerak. Akan
tetapi, gerakannya terjadi dengan kecepatan tinggi.

PESAWAT ATWOOD
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

4.1 Hukum Newton

Sir Isaac Newton (1964-1772) dalam karyanya Philosophiæ


Naturalis Principia Mathematica menyatakan tiga hukum
tentang gerak benda.

I.Setiap benda akan terus berada pada keadaan diam atau


bergerak dengan kelajuan tetap sepanjang lintasan lurus jika
tidak dipaksa untuk merubah keadaan geraknya itu oleh
gaya-gaya yang bekerja padanya (Hukum I Newton).

II. Resultan gaya yang bekerja pada suatu benda akan


mengakibatkan terjadinya perubahan momentum.
Perubahan momentum tiap satu satuan waktu yang dialami
oleh benda tersebut berbanding lurus dengan resultan gaya
yang bekerja padanya (Hukum II Newton).

III. Jika suatu benda mengerjakan gaya (aksi) pada benda


lain, maka melakukan gaya (reaksi) pada benda pertama
yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan gaya aksi
(Hukum III Newton).

Ketiga hukum Newton tersebut berlaku dalam geometri


ruang yang komutatif. Timbul pertanyaan besar apakah
hukum Newton tersebut masih berlaku manakala geometri
ruang dan waktu tak lagi komutatif. Dalam artikel ini hukum
Newton tentang gerak tersebut dalam ruang fase klasik tak
komutatif atau lebih dikenal dengan noncomutative
geometry (NCG)

PESAWAT ATWOOD
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

1. Hukum Newton I
Hukum Newton 1 menyatakan, apabila resultan gaya
yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol, benda yang
awalnya diam akan selamanya diam. Sementara benda yang
awalnya bergerak lurus beraturan juga akan selamanya lurus
beraturan dalam kecepatan tetap. Pada Hukum Newton 1,
menurut sifat benda yang cenderung mempertahankan
keadaannya disebut dengan sifat kelembaman atau inersia.
Hukum Newton 1 lantas disebut pula Hukum Kelembaman.
Rumus Hukum Kelembaman: ∑F = 0 atau Resultan Gaya (kg
m/s2)
Bentuk dari momen inersia beragam seperti momen inersia
linear, momen inersia massa, momen inersia polar atau kutup.

2. Hukum Newton II

Hukum Newton 2 menyatakan, percepatan sebuah benda


akan berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya
serta berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan
akan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya.
Melalui hukum ini, gaya benda menjadi semakin besar ketika
mendapatkan dorongan gaya searah laju arah benda tersebut.
Sebaliknya, jika diberikan gaya berlawanan (gaya tolak)
melawan gaya benda itu, laju gaya akan melambat atau
mengecil karena terjadi perubahan kecepatan dan perubahan
laju. Besar kecilnya perlambatan atau percepatan yang
diberikan pada benda maka memengaruhi arah gerak benda.

Rumus Hukum Newton 2: F = m.a, dengan "F" adalah gaya (N),


"m" adalah massa benda (kg), dan "a" adalah percepatan
(m/s2).

PESAWAT ATWOOD
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

PESAWAT ATWOOD
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

PESAWAT ATWOOD
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

PESAWAT ATWOOD
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

listrik. Benda-benda yang bermuatan listrik tersebut akan


menghasilkan medan listrik. Contohnya seperti sebuah kipas angin.
Melalui aliran listrik, maka kipas angin dapat menjadi energi gerak
yang kemudian akan berputar.

7. Gaya mesin
Gaya selanjutnya adalah gaya mesin. Gaya mesin adalah gaya yang
timbul akibat dari kerja sebuah mesin. Contohnya seperti pada mesin
motor, mobil atau peralatan elektronik. Di dalam benda-benda tersebut
terdapat sebuah mesin.

Gaya mesin dinilai sangat efektif untuk membantu meringankan kerja


manusia. Hal itu karena membuat manusia tidak perlu mengeluarkan
gaya penuh dalam menggunakannya. Berkat bantuan dari mesin,
sesuatu dapat berjalan dengan mudah.

8. Gaya magnet
Macam-macam gaya selanjutnya adalah gaya magnet. Gaya magnet
adalah konsekuensi dari adanya gaya elektromagnetik. Salah satu dari
empat gaya pada dasar alam.

Gaya magnet disebabkan karena sebuah gerakan muatan. Dua benda


yang di dalamnya mengandung muatan dengan arah yang sama dalam
bergerak. Kedua benda tersebut masing-masing memiliki gaya tarik
magnet .

Demikian pula, benda-benda yang bermuatan gerak ke arah


berlawanan akan memiliki gaya tolak pada masing-masingnya.
Besarnya gaya magnet antara kedua benda tersebut tidak menentu.
Tergantung pada seberapa jauh jarak kedua benda tersebut. arah gaya
juga tergantung pada arah gerak relatif pada muatan di dalam setiap
kasus.

9. Gaya tegangan
Gaya tegangan merupakan macam-macam gaya yang salurannya
menggunakan tali, kawat atau kabel. Gaya tersebut akan muncul

PESAWAT ATWOOD
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

ketika benda-benda tersebut ditarik secara kencang. Tarikannya


melalui gaya yang bekerja dari arah ujung dan berlawanan.

Gaya tegangan ini akan diarahkan pada sepanjang kabel. Selanjutnya,


akan menarik secara merata pada objek. Objek yang dimaksud adalah
objek yang berada di ujung kabel dengan arah yang berlawanan.

10. Gaya hambatan udara


Gaya hambatan udara ini adalah jenis gaya gesekan khusus. Gaya ini
akan berkerja pada benda ketika bergerak di udara. Gaya hambatan
udara sering diamati.

Tujuannya adalah untuk melawan gerakan pada suatu benda. Gaya ini
juga dapat terlihat pada objek yang bergerak. Akan tetapi, gerakannya
terjadi dengan kecepatan tinggi. Contohnya seperti pemain ski yang
bergerak menuruni sebuah bukit, skydriver, atau objek yang memiliki
area permukaan luas.

PESAWAT ATWOOD
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

1.Hukum newton

Sir Isaac Newton (1964-1772) dalam karyanya


Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica
menyatakan tiga hukum tentang gerak benda.
I.Setiap benda akan terus berada pada keadaan diam
atau bergerak dengan kelajuan tetap sepanjang
lintasan lurus jika tidak dipaksa untuk merubah
keadaan geraknya itu oleh gaya-gaya yang bekerja
padanya (Hukum I Newton).

II. Resultan gaya yang bekerja pada suatu benda akan


mengakibatkan terjadinya perubahan momentum.
Perubahan momentum tiap satu satuan waktu yang
dialami oleh benda tersebut berbanding lurus dengan
resultan gaya yang bekerja padanya (Hukum II
Newton).

III. Jika suatu benda mengerjakan gaya (aksi) pada


benda lain, maka melakukan gaya (reaksi) pada benda
pertama yang besarnya sama tetapi arahnya
berlawanan gaya aksi (Hukum III Newton).

Ketiga hukum Newton tersebut berlaku dalam


geometri ruang yang komutatif. Timbul pertanyaan
besar apakah hukum Newton tersebut masih berlaku
manakala geometri ruang dan waktu tak lagi
komutatif. Dalam artikel ini hukum Newton tentang
gerak tersebut dalam ruang fase klasik tak komutatif

PESAWAT ATWOOD
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

atau lebih dikenal dengan noncomutative geometry


(NCG)

PESAWAT ATWOOD
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

PESAWAT ATWOOD
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Makassar

PESAWAT ATWOOD

Anda mungkin juga menyukai