Anda di halaman 1dari 8

LABORATORIUM FISIKA DASAR

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pesawat Atwood merupakan alat eksperimen yang sering digunakan untuk


mengamati hukum mekanika pada gerak yang dipercepat secara beraturan.
Sederhananya pesawat atwood tersusun atas 2 benda yang terhubung dengan
seutas kawat atau tali. Bila kedua benda massanya sama, keduanya akan diam.
Tapi bila salah satu lebih besar (misal m1>m2). Maka kedua benda akan bergerak
ke arah m1 dengan dipercepat. Gaya penariknya sesungguhnya adalah berat benda
1. Namun karena benda 2 juga ditarik ke bawah (oleh gravitasi), maka gaya
penarik resultannya adalah berat benda 1 dikurangi berat benda 2. Berat benda 1
adalah m1.g dan berat benda 2 adalah m2.g Gaya resultannya adalah (m2-m1).g
Gaya ini menggerakkan kedua benda. Sehingga, percepatan kedua benda adalah
resultan gaya tersebut dibagi jumlah massa kedua benda.

Di dalam ilmu fisika, kita dapat mengenal apa yang dimaksud dengan
pengertian Hukum I Newton, Hukum II Newton, Hukum III Newton. Ketiga
hukum tersebut diungkapkan oleh salah seorang ilmuan besar dalam sejarah,
beliau bernama Sir Isaac Newton. Jasanya telah membawa peradaban yang luar
biasa, Akibatnya banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil dengan adanya
hukum newton tersebut terhadap gejala-gejala. Pada percobaan ini, kami mencoba
untuk membuktikan apakah hukum Newton tersebut dapat diaplikasikan terhadap
pesawat atwood. Alat peraga yang terdiri dari tiang berskala R yang pada ujung
atasnya terdapat katrol, tali penggantung yang massanya dapat diabaikan, dua
beban M1, M2 dan M3 berbentuk lempengan dengan massa yang sama masing-
masing M diikatkan pada ujung tali penggantung, dua beban tambahan dengan
massa masing-masing m1 dan m2, dan yang terakhir genggaman dengan pada
pegas. Hal ini dapat diterapkan danjuga berpengaruh dalam kehidupan kita sehari-
hari. Jasanya telah membawa peradaban yang luar biasa, akibatnya banyak sekali
manfaat yang dapat kita ambil dengan adanya hukum newton tersebut.
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

1.2 Tujuan percobaan

1.2.1 Tujuan Instruksi Umum (TIU)

Kami dapat memahami Penggunaan Pesawat Atwood dalam penentuan


tetapan grafitasi

1.2.2 Tujuan Instruksi Khusus (TIK)

1. Kami dapat menjelaskan peristiwa Gerak Lurus Berubah Beraturan

(GLBB) dan Gerak Lurus Beraturan (GLB).

2 . Kami dapat menentukan percepatan.

3. Kami dapat menentukan nilai grafitasi.


LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pesawat Atwood

Pesawat Atwood merupakan alat eksperimen yang digunakan untuk


mengamati hukum mekanika gerak yang berubah beraturan. Pesawat Atwood
adalah alat yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara tegangan, energi
potensial dan energi kinetik dengan menggunakan 2 pemberat (massa berbeda)
dihubungkan dengan tali pada sebuah katrol. Pada pengoperasian alat ini, yang
dihitung adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu beban yang bergerak dengan
kecepatan awalnya sama dengan nol sampai beban tersebut berhenti bergerak.

Jika sistem yang terdiri dari suatu benda yang bermassa m 1, dan m2 pada
percobaan pesawat atwood akibat suatu gaya baik bumi yang menurut hukum II
newton yang berbunyi apabila ada gaya yang dapat bekerja pada suatu benda yang
akan mengalami sesuatu pada percepatan yang arahnya sama dengan arah gaya,
maka benda akan mengalami suatu percepatan.

Pesawat Atwood merupakan alat eksperimen yang digunakan untuk


mengamati hukum mekanika gerak yang berubah beraturan.Alat ini mulai
dikembangkan sekitar abad ke delapan belas untuk mengukur percepatan
gravitasi. Sederhananya alat ini tersusun atas seutas tali yang dihubungkan dengan
sebuah katrol, dimana pada ujung tali dikaitkan massa beban m1 dan m2. Jika
massa benda m1 dan m2 sama (m1 = m2), maka keduanya akan diam. Akan tetapi
jika massa benda m2 lebih besar dari pada massa benda m1 (m2 > m1), maka
massa m1 akan tertarik oleh benda m2.

Penggunaan suatu alat secara manual dinilai sudah umum, sangat


sederhana, dan hasil yang diperoleh kurang akurat. Demikian juga pada
pengoperasian pesawat Atwood data yang diperoleh secara manual mempunyai
perbedaan persentase yang tinggi terhadap teori Alat ini mulai dikembangkan
sekitar abad ke
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

delapan belas untuk mengukur percepatan gravitasi. Sederhananya alat ini


tersusun atas seutas tali yang dihubungkan dengan sebuah katrol, dimana pada
ujung tali dikaitkan massa beban m1 dan m2. Jika massa benda m1 dan m2 sama
(m1 = m2), maka keduanya akan diam. Akan tetapi jika massa benda m2 lebih
besar dari pada massa benda m1 (m2 > m1), maka massa m1 akan tertarik oleh
benda m2.

Gambar 2.1 Pesawat Atwood

2.2 Hukum Newton

Hukum newton adalah tiga rumusan dasar dalam fisika yang menjelaskan
dan memberikan gambaran tentang kaitan gaya yang bekerja dengan gerak yang
terjadi pada suatu benda. Kata Newton berasal dari ilmuan yang menemukan dan
memperkenalkannya yaitu Sir Isaac Newton, Ketiga hukum tersebut dirangkum
dalam karyanya Philosophiae Naturalis Principia Mathematica. Hukum Newton
dijelaskan untuk meneliti dan mengamati gerak dalam berbagai mekanisme
maupun sistem. Hukum juga dapat membuat kita paham mengenai hukum gaya
yang bekerja dengan gerakan yang terjadi pada benda yang berkaitan mengenai
suatu gaya dan gerak pada permukaan benda.
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

a. Hukum Newton I

Newton mengatakan bahwa “Jika resultan gaya pada suatu benda sama
dengan nol, maka benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak
akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap”. Kesimpulan Newton tersebut
dikenal sebagai hukum I Newton.

∑ F=0
........................................................................................................................(2.2.1)

Dimana :∑F = Resultan gaya yang bekerja pada benda diam (v = 0)

b. Hukum Newton II
Dalam Hukum Newton II ini dengan menjelaskan bahwa “Percepatan yang
dihasilkan oleh resultan yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan
resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda”. Atau biasa juga
diartikan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan turunan dari
momentum linear benda tersebut terhadap waktu. Dapat dirumuskan sebagai
berikut:

∑ F=m× a
........................................................................................................................(2.2.2)

Dimana :∑F= Gaya (N), m = Massa Benda (Kg), a= Percepatan (m/s2)


c. Hukum Newton III
Setiap aksi akan menimbulkan reaksi, jika suatu benda memberikan gaya
pada benda yang lain maka benda yang terkena gaya akan memberikan gaya yang
besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda pertama, tetapi arahnya
berlawanan.

∑ F aksi=∑ F reaksi
........................................................................................................................(2.2.3)

2.3 Gaya
Gaya merupakan dorongan atau tarikan yang akan mempercepat atau
memperlambat gerak suatu benda.

F=m× a
........................................................................................................................(2.2.4)

Dimana : F= Gaya ( N ), a= Percepatan (m/s), m= Massa Benda (kg)


LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

2.4 Macam-Macam Gaya


a. Gaya Gesek

Gaya Gesek adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan benda yang
saling bersentuhan.

F ga.=U(2.2.588……………………………………………………………..(2.2.5)
g×N

Di mana : Fg = Gaya Gesek ( N ), µg= Kofisien gesekan , N = Gravitasi Bumi.


b. Gaya Berat

Gaya Berat adalah gaya tarik bumi yang bekerja pada suaru benda. Berat
suatu benda adalah didefinisikan sebagai suatu besarnya gaya tarik bumi yang
bekerja pada benda tersebut. Berat benda itu sangat dipengaruhi oleh besarnya
kuat medan dari grafitasi dimana benda itu tepat berada. Jadi ketika kita
berbicara soal tentang gaya berat yang di mana gaya berat adalah suatu yang
didefiniskan sebagai gaya tarik bumi yang bekerja pada suatu benda berat suatu
benda adalah suatu besarnya gaya tarik bumi yang bekerjapada suatu benda
tersebut. Dapat di tuliskan seperti rumus berikut yang di bawah ini:

Wb.=m×
............................................................................................................(2.2.6)
g

Dimana :w = Gaya berat (N), m = Massa benda (kg), g = Gravitasi bumi (m/s2)

2.5 Percepatan

Percepatan adalah perubahan kecepatan dan atau arah dalam selang waktu
tertentu. Percepatan merupakan besaran vektor. Tiap benda yang mengalami
perubahan kecepatan, baik besarnya saja atau arahnya saja atau kedua-duanya,
akan mengalami percepatan. Percepatan rata-rata (a) adalah hasil bagi antara
perubahan kecepatan ( ∆v ) dengan selang waktu ( ∆t ). Secara matematis dapat
ditulis sebagai berikut :
∆V v 2−v 1
a= ............................................................................................................(2.2.7)
=
∆t t 2−t 1
Dimana : a = percepatan rata-rata (m/s2), ∆v = perubahan kecepatan (m/s), ∆t=
selang waktu (s), V1 = kecepatan awal (m/s), V2= kecepatan akhir
(m/s), t1= waktu awal (s), t2 = waktu akhir (s).
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

2.6 Gerak Lurus

Gerak lurus adalah gerak suatu obyek yang lintasannya berupa garis lurus.
Jenis gerak ini disebut juga sebagai suatu translasi beraturan. Pada rentang waktu
yang sama terjadi perpindahan yang besarnya sama besar.

Dinamika gerak meliputi berbagai jenis gerak. Gerak adalah gerakan suatu
obyek yang itu lintasanya berupa garis lurus, dapat pula jenis gaya ini disebut
suatu translasi yang beraturan pada rentang waktu yang sama terjadi perpindahan
yang besarnya sama.

a. Gerak Lurus Beraturan

Gerak adalah perubahan atau perpindahan posisi suatu objek atau suatu benda
yang diamati dari suatu titik acuan. Di dalam ilmu fisika, kita dapat mengenal
apakah yang dimaksud dengan pengertian Hukum I Newton, Hukum II Newton,
Hukum III Newton. Ketiga hukum tersebut diungkapkan oleh salahseorang
ilmuan besar dan terkenal dalam sejarah karena penemuannya, namabeliau
bernama Sir Isaac Newton. Suatu benda dikatakan dapat bergerak secara beraturan
yaitu jika benda tersebut percepatan atau kecepatannya dalam posisi tetap atau
tidak ada percepatan baik diperlambat maupun dipercepat (Muhammad Satrio
Bimasakti, 2015).

Gambar 2.2 Grafik kedudukan terhadap waktu dari gerak lurus beraturan.
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

Anda mungkin juga menyukai