1
2
a. Agar kita bisa menentukan suatu nilai besaran fisis momen inersia.
b. Mengenal hukum newton dalam system katrol, mengamati gerak
dipercepat dan gerak dengan kecepatan tetap, memeriksa apakah Hukum
Newton berlaku baik terhadap sistem katrol.
c. Mampu menghitung harga momen inersia katrol bila percepatan gravitasi
diketahui.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
103
104
kali benda lain akan sampai ke tanah sepersepuluh waktu dari waktu benda yang
lebih ringan”. Pada tahun 1678 Sir Isaac Newton menyatakan hukum pertamanya
tentang gerak, yang sekarang kita kenal sebagai Hukum I Newton.
2.2.1 Hukum I Newton
Hukum I Newton berbunyi sebagai berikut “Sebuah benda akan berada
dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan apabila resultan gaya yang
bekerja pada benda sama dengan nol” Secara matematis, Hukum I Newton dapat
dinyatakan dengan:
∑ F=0.................................................2.1
Faksi = Freaksi……………….2.2
a. sama besar
b. berlawanan arah
c. bekerja pada satu garis kerja gaya yang sama
d. tidak saling meniadakan bekerja pada benda yang berbeda
2.3 Momen Inersia
Momen inersia merupakan kecenderungan suatu benda untuk tetap diam
atau bergerak lurus beraturan(mempertahankan posisi atau keadaannya). Aplikasi
dari momen inersia dapat dilihat dari benda tegar, dimana benda tegar merupakan
keadaan suatu benda untuk mempertahankan posisinya ketika mendapat gaya atau
tekanan dari luar. Setiap benda tegar memiliki momen inersia yang berbeda
karena disebabkan beberapa faktor yaitu pusat rotasi benda, massa benda dan jari-
jari benda tegar itu sendiri, untuk membuktikan teori tersebut perlu dilakukan
eksperimen yang membahas tentang momen kelembaman atau momen inersia
pada beberapa benda tegar, dengan mengetahui momen inersia suatu benda kita
dapat mengetahui ukuran kecenderungan suatu benda untuk tetap diam untuk
mempertahankan posisi atau keadaannya. Momen inersia suatu benda bergantung
pada distribusi massa terhadap sumbu putarnya Momen inersia sering juga disebut
inersia rotasi, semakin besar momen inersia benda, semakin sulit benda itu
melakukan perputaran dari keadaan diam dan semakin sulit dia berhenti dari
keadaan berotasi, karena besar momen inersia sebanding dengan besar energi
kinetik benda tegar yang berotasi dengan laju sudut ω tertentu.
Semakin besar momen inerssia maka benda akan sulit bergerak. Sebaliknya,
momen inerrsia yang bernilai kecil menyebabkan benda akan mudah bergerak.
I = M x R2.................................................2.3
Rumus Momen Inersia diatas dapat digunakan jika Besarnya Momen Inersia
(I) didalam Suatu Benda Bermassa yg mempunyai titik putar didalam
sumbunya[4]
2 2 2
I =m 1r 1 +m2 r 2 + ...+ mnR n
107
Gerak lurus beraturan (GLB) merupakan suatu gerakan lurus dari suatu
obyek, yang dimana pada gerak lurus beraturan ini memiliki nilau kecepatan yang
tetap atau bisa di sebut juga dengan tidak memiliki nilai percepatan, sehingga
jarak yang ditempuh dalam gerak lurus beraturan memiliki rumus kelajuan yang
dikalikan dengan waktu.
s=v x t ...........................................................2.4
v = Kecepatan
t = Waktu
Vt =Vo+at .................................................................2.5
Vt = Kecepatan akhir
a = Percepatan
2.5 Besaran Fisis
Besaran Fisis merupakan besaran yang memiliki nilai yang dapat diukur
dan memiliki nilai atau angka yang dapat dinyatakan dalam suatu satuan tertentu.
Berdasarkan definisi di atas, ada tiga kriteria yang harus dimiliki besaran agar
layak disebut sebagai besaran fisika, yaitu: Dapat diukur, Memiliki nilai atau
angka, Dinyatakan dengan satuan. Besaran fisika terdiri dari 4 jenis yang
dibedakan berdasarkan asal satuan dan arahnya. Berdasarkan asal satunnya,
besaran fisika terdiri dari besaran pokok dan besaran turunan.
2.5.1 Besaran Pokok
2 Massa m Kilogram Kg
3 Waktu t Sekon S
Suhu T Kelvin K
Intensitas I Kandela Cd
Cahaya
Jumlah Zat n Mole Mol
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih
besaran pokok dan satuannya diperoleh dari gabungan besaran pokok.
110
111
4. Stopwatch
Stopwatch adalah alat yang digunakan untuk melakukan
pengukuran durasi waktu yang dilakukan pada saat beban berayun dari atas
kebawah.
3.1.2 Bahan
a. Beban bercelah.
Beban bercelah adalah alat yang digunakan pada praktikum pesawat
atwood ini untuk pemberat agar katrol bisa bergerak.
113