Anda di halaman 1dari 21

TUGAS PENDAHULUAN

PESAWAT ATWOOD

DISUSUN OLEH :

NAMA : IFA SYAFIRAH TRIASTUTI

STAMBUK :09120200101

FREK / KELOMPOk : 3 / 1A

FAK / JURUSAN : TEKNOLOGI INDUSTRI / TEKNIK INDUSTRI

LABORATORIUM FISIKA DASAR

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2021
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pesawat atwood adalah alat yang digunakan untuk menjelaskan hubungan


antara tegangan, energi potensial dan energi kinetik dengan menggunakan dua
pemberat (massa berbeda) dilayani dengan tali pada sebuah katrol. Benda yang
lebih berat ditempatkan lebih tinggi posisinya benda yang bermassa lebih ringan,
jadi benda yang lebih berat akan turun karena gravitasi dan menarik benda yang
bermassa lebih ringan karena adanya tali dan katrol.Jumlah-jumlah gaya yang
terdapat pada pesawat atwood juga ada, termasuk gaya berat,dan gaya tegangan
tali. jika massa katrol tidak diabaikan maka terdapat komponen inersia pada
kaatrol tersebut.Pesawat atwood dapat bekerja dengan memanfaatka n hukum 2
newton,yaitu, “percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang
bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya, arah percepatan sama
dengan arah gaya total yang bekerja padanya ”. Dimana pada pesawat atwood
digunakan 2 pemberat yang dilayani dengan tali pada sebuah katrol. Benda yang
massanya lebih berat akan jatuh dan benda yang massanya lebih ringan akan
tertarik naik, karena adanya tali dan katrol yang terhubung
Menurut prinsip intarsia yang diusulkan Galileo,sebuah benda yang bergerak
pada permukaan horizontal yang licin sempurna tanpa gesekan akan tetap terus
bergerak dengan kelajuan sempurna
Dalam pelaksanaannya, umumnya pengukuran parameter gerak benda pada
pesawat atwood masih dilakukan secara manual. Mistar panjang atau meteran
digunakan untuk mengukur jarak tempuh benda dan waktu tempuh benda diukur
menggunakan stopwatch. Kedua proses pengukuran ini dipandang sangat rentan
kesalahan karena faktor alat ukur yang kurang presisi maupun kesalahan pada saat
pengambilan data oleh siswa, sehingga data hasil pengukuran sangat subjektif.
Salah satu solusi yang diprediksi dapat menghasilkan data para meter gerak yang
lebih akurat ialah menggunakan perangkat lunak Tracker.
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
1.2 Tujuan Percobaan

1.2.1. Tujuan Instruksi Umum (TIU)


Mahasiswa dapat memahami Penggunaan Pesawat Atwood dalam
penentuan tetapan gravitasi.
1.2.2. Tujuan Instruksi Khusus (TIK)
1. Menjelaskan peristiwa Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dan
Gerak Lurus Beraturan (GLB).
2. Menentukan percepatan.
3. Menentukan nilai gravitasi
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar teori

Pesawat Atwood merupakan alat eksperimen yang digunakan untuk


mengamati hukum mekanika gerak yang berubah beraturan. Alat ini mulai
dikembangkan sekitar abad ke delapan belas untuk mengukur percepatan
gravitasi. Dalam kehidupan sehari- hari kita biasa menemui penerapan Pesawat
Atwood pada cara kerja lift. Sederhananya alat ini tersusun atas seutas tali yang
dihubungkan dengan sebuah katrol, dimana pada ujung tali dikaitkan massa beban
m1 dan m2. Jika massa benda m1 dan m2 sama (m1=m2), maka keduanya akan
diam. Akan tetapi jika massa benda m2 lebih besar dari pada massa benda m1
(m2>m1), maka massa m1 akan tertarik oleh massa benda m2. Penggunaan
media dalam pembelajaran sangat berpengaruh pada keefektifan pembelajaran.
Pesawat Atwood merupakan alat eksperimen yang sering digunakan untuk
mengamati hukum mekanika pada gerak yang dipercepat secara beraturan.
Sederhananya Pesawat Atwood tersusun atas 2 benda yang terhubung dengan
seutas kawat atau tali. Pada percobaan ini hukum newton I dan hukum newton II
akan berlaku, karena adanya GLB dan GLBB yang terjadi. Percepatan yang
terjadi di pengaruhi oleh massa beban. Semakin besar massa beban maka
percepatan yang terjadi pun akan semakin besar. Set peraga percobaan Pesawat
Atwood harus pada posisi yang benar-benar vertikal karena jika tidak betul betul
vertikal, misal dalam keadaan miring sekian derajat, maka akan ada gaya
tambahan yang bekerja pada percobaan Pesawat Atwood ini.
Oleh sebab itu pemilihan dan penggunaan alat dan metode dalam
eksperimen perlu dikaji dan dikembangkan supaya menghasilkan data yang tepat
dan akurat. Salu satu percobaan yang umum dilakukan adalah percobaan untuk
menunetukan karakteristik Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dan Gerak
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Lurus Beraturan (GLB) dengan menggunakan set alat Pesawat Atwood yang baik,
Dalam pelaksaan, umumnya pengukuran prameter gerak benda pada peswat
atwood masih dilakukan secara normal. Mistar panjang dan meteran digunakan
untuk mengukur jarak tempuh benda dan di ukur menggunakan stopwatch
(Nugraha, 2017).
Didalam atmosfer kita terdapat udara, yang dimana udara akan
memberikan hambatan udara atau gesekan udara terhadap benda yang jatuh.
Besarnya gaya gesekan udara yang dan gerak jatuh benda berbanding lurus
dengan luas permukaan benda. Makin besar luas permukaan benda, makin besar
gaya gesekan udara yang bekerja pada benda tersebut. Gaya ini tentu saja akan
memperlambat gerak jatuh benda. Untuk lebih memahami secara kualitatif
tentang hambatan udara pada gerak jatuh, kita dapat mengamati gerak penerjun
payung. Penerjun mula- mula terjun dari pesawat tanpa membuka parasutnya.
Gaya hambatan udara yang bekerja pada penerjun tidak begitu besar, dan jika
parasutnya terus tidak terbuka, penerjun akan mencapai kecepatan akhir kira-kira
50 m/s ketika sampai di tanah. Kecepatan itu kira-kira sama dengan kecepatan
mobil balap yang melaju sangat cepat. Sebagai akibatnya, penerjun akan tewas
ketika sampai di tanah. Dengan mengembangkan parasutnya, luas permukaan
menjadi cukup besar, sehingga gaya hambatan udara yang bekerja papa penerjun
cukup besar untuk memperlambat kelajuan terjun, contoh lain pada jatuhnya
selembar kertas yang telah dikepal dari ketinggian lebih cepat dibanding selembar
kertas yang masih bagus.
Berdasarkan hasil demonstrasi ini dapatlah ditarik kesimpulan sementara
bahwa jika hambatan udara dapat diabaikan maka setiap benda yang jatuh akan
mendapatkan percepatan tetap yang sama tanpa bergantung pada bentuk dan
massa benda. Percepatan yang tetap ini disebabkan oleh medan gravitasi bumi
yang disebut percepatan gravitasi (g). Di bumi percepatan gravitasi bernilai kira-
kira 9,80 m/s2. Untuk mempermudah dalam soal sering dibulatkan menjadi
10m/s2.
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Untuk membuktikan pernyataan diatas yaitu bahwa jika hambatkan udara
dihilangkan, setiap benda jatuh akan mendapatkan [ercepatan tetap yang sama
tanpa bergantung pada benda dan massa dan bentuknya sangat berbeda di dalam
ruang vakum.Sehubungan dengan hal diatas Gerak jatuh benda adalah gerak suatu
benda dijatuhkan dari suatu ketinggian tanpa kecepatan awal dan selama geraknya
mengalami percepatan tetap yaitu percepatan grativitasi, sehingga gerak jatuh
bebas termasuk dalam gerak lurus beraturan. Dalam gerak jatuh bebas benda
selalu bergerak ke bawah maka untuk mempermudah perhitungan, kita tetapkan
arah ke bawah sebagai arah positif (Harfiani, 2012).

Gambar 2.2.1 Pesawat Atwood (Sumber slideshare.net )


2.2 Hukum I Newton

Hukum Newton I adalah Jika gaya total yang bekerja pada sebuah benda
sama dengan nol maka benda akan mempertahankan kedudukannya. Jika benda
awalnya dalam keadaan diam maka ia akan tetap diam dan jika benda bergerak
dalam kecepatan tetap maka akan terus bergerak dengan kecepatan tetap pada
lintasan lurus. Dengan kata lain, benda tidak mengalami perubahan arah dan
kecepatan.
Hukum diatas menyatakan bahwa jika suatu benda akan diam selamanya
akan diam. Benda hanya akan bergerak jika pada suatu benda sebelumnya akan
dibei gaya dari luar. Sebaliknya jika benda bergerak, maka selamanya akan
bergerak kecuali bila ada gaya yang dapat menghentikannya.
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Jika suatu sistem sudah mendapat gaya luar. Sistem akan tetap dalam
keadaan semula diam atau bergerak lurus beraturan dengan kecepatan konstan.
∑� = � .................................................................................................(2.2.1)
….

Keterangan =f : Gaya (N)


Hukum diatas menyatakan bahwa jika suatu benda yang mula- mula
diam,maka benda selamanya akan diam. Sebaliknya apabila benda bergerak
makaakan selamanya pula akan bergerak. Kecuali bila ada yang
menghentikannya.Konsep gaya dan masa yang dijelaskan dengan hukum Newton
yaitu Hukum Inewton yang mengungkapkan sifat benda yang cenderung
mempertahankansuatu keadaan atau dengan kata lain sifat kemalasan benda untuk
mengubahkeadaannya, sifat ini kita sebut kelambaman atau inersia, oleh karena
itu,Hukum I newton disebut juga hukum kelembaman.

2.3 Hukum II Newton

benda yang dikenai gaya, maka akan mengalami percepatan yang


berbanding lurus dengan gaya dan berbanding terbalik dengan besarnya massa
benda
.
∑=m.
a .................................................................................................(2.2.2)

Keterangan = a : Percepatan benda (m/s-2), m : Massa benda (kg), F : Gaya (N)


Kesimpulan dari persamaan diatas yaitu arah percepatan benda samadengan
arah gaya yang bekerja pada benda tersebut. Besarnya percepatansebanding
dengan gayanya, jadi apabila gayanya konstan maka percepatan yangtimbul itu
juga akan konstan. Bila pada benda bekerja gaya, maka benda bendaakan
mengalami percepatan, sebaliknya bila kenyataan daripengamatan benda
mengalami percepatan maka tentu akan ada gaya yang menyebabkannya.
Persamaan gaya untuk percepatan yang tetap :

Vt = Vo + at
……….....................................................................(2.2.3)
Xt = Xo + vot + at²

V² = Vo² + 2a (X₁
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Keterangan =Vt : Kecepatan akhir (m/s),Vo : Kecepatan awal (m/s)
a : Percepatan (m/s2), t : Waktu (s), Xt : Jarak akhir (m)
Xo : Jarak awal (m), V : Kecepatan (m/s)
Jika sebuah benda dapat bergerak melingkar melalui porosnya, maka pada
gerak melingkar ini akan berlaku persamaan gerak yang ekivalen dengan
persamaan gerak linier. Momen inersia (I) suatu benda pada poros tertentu
harganya sebanding dengan massa benda terhadap porosnya. Satuan gaya menurut
(SI) adalah Newton dengan demikian 1 newton adalah gaya yang diperlukan
untuk memberikan kecepatan sebesar 1 m/s2.
2.4 Hukum III Newton

Hukum newton III menyatakan bahwa “Apabila benda pertama mengerjakan gaya

pada benda kedua (disebut aksi) maka benda kedua akan mengerjakan gaya pada

benda pertama sama dengan besar dan berlawanan arahdengan gaya pada benda

pertama (reaksi)”

secara sistematis dinyatakan dengan persamaan

F aksi = −F reaksi …….....................................................................(2.2.4)

Keterangan =F aksi / f reaksi : Gaya / arah (N), (-) : Berlawanan arah


Suatu pasangan gaya disebut aksi- reaksi apabila memenuhi syarat sebagai
berikut:
a. Besar sama
b. Berlawanan arah
Bekerja pada 1 garis kerja gaya yang sama
d. Tidak saling meniadakan
e. Bekerja pada benda yang berbeda.
Hukum II Newton menjelaskan secara kuantitatif bagaimana gaya-gaya
memenuhi gerak. Tetapi kita mungkin bertanya, dari mana gaya-gaya itu datang?
Berdasarkan pengmatan membuktikan bahwa gaya yang diberikan sebuah benda
selalu diberikan oleh benda lain. Sebagai contoh, seekor kuda yang menarik
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
kereta, dan tangan seseorang mendorong meja dan gaya tersebut diberikan oleh
benda lain. misalnya gaya yang diberikan pada meja diberikan oleh tangan
2.5 Gerak

Gerak adalah perpindahan posisi benda dari posisi awal ke posisi akhir.
Berdasarkan titik acuan pada ilmu fisika percepatan adalah besarnya perubahan
(turunan terhadap waktu dari kecepatan yang merupakan vektor). Dengan demensi
panjang waktu dalam satuan SI asalah m/s yang dilambangklan dengan (a).
percepatan bias bernilai positif dan percepatan dapat bernilai negatif. Bila nilai
percepatan positif (+) hal ini berarti menunjukkan bahwa percepatan benda
mengalami penurunan (diperlambat)
2.6 Gerak Transisi

Gerak translasi biasa juga disebut dengan gerak lurus adalah gerak suatu
objek yang lintasannya berupa garis lurus. Dapat pula jenis gerak ini sebagai satu
translasi beraturan. Kepada rentang waktu yang sama terjadi perpindahan yang
besarnya sama. Gerak lurus dapat dikelompokkan dengan, menjadi gerak lurus
beraturan dan gerak lurus berubah beraturan yang dibedakan dengan ada
dantidaknya percepatan. Dan pada gerak ini benda yang bergerak selalu
mengalami percepatan.
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu obyek, dimana dalam
gerak ini kecepatannya atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang ditempuh
dalam gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu.

S = Vt ….................................................................................................(2.2.5)

Keterangan =s : Jarak tempuh (m), v : Kecepatan (m/s), t : Waktu (s)


Hubungan antara jarak tempuh (s) terhadap waktu tempuh (t) dari sebuah
benda dan melakukan gerak lurus beraturan akan memberikan grafik berbe ntuk
linear atau berupa garis lurus dengan tangen (tan) sudut kemiringan grafik danb
menunjukkan nilai kecepatan benda dan semakin curam kemiringan grafik sama
besar pula nilai kecepatannya.
2. Gerak Lurus Beraturan (GLBB)
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu obyek,
dimana kecepatannya berubah terhadap waktu akibat adanya perecepatan yang
tetap. Akibat adanya percepatan rumus jarak yang ditempuh tidak lagi linier
melainkan kuadratik. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak darikeadaan
diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada
percepatan (a = +) atau perlambatan yang (a = -). Pada umumnya GLBB didasari
oleh Hukum II newton.
∑=m.a .................................................................................................(2.2.6)

Keterangan =f : Gaya (N)


m: Massa benda (kg)
a : Percepatan (m/s2)

Vt = Vo + at ....
Xt = Xo + vot + ....................................................................................(2.2.7)

at² V² = Vo² + 2a
(X₁ -
Keterangan =Vo : Kecepatan awal (m/s)
Vt : Kecepatan akhir (m/s)
a : Percepatan (m/d2)
t : Waktu (s)
S : Jarak yang ditempuh (m)
GLBB dibagi menjadi 2 macam :
1. GLBB dipercepat
GLBB dipercepat adalah yang kecepatannya GLBB yang Pecepatannya
akan semakin lama makin cepat. Contoh GLBB dipercepat adalah gerak buah dari
pohonnya. Pada GLBB yang dipercepat kecepatan benda semakin lama semakin
bertambah besar. Sehingga grafik kecepatan terhadap waktu (v-t) pada GLBB
yang dipercepat berbentuk garis lurus condong ke atas dengan gradien yang tetap.
Jika benda melakukan GLBB yang dipercepat dari keadaaan diam (kecepatan
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
awal =Vo = 0), maka grafik v-t condong ke atas melalui O (0,0), seperti gambar di
bawah ini :

Grafik 2.2.2 GLBB dipercepat ( Sumber slideshare.net )

Hubungan V terhadapt pada GLBB di percepat sedangkan grafik hubungan antar s


terhadapat pada GLBB dipercepat adalah :

Grafik 2.2.3 GLBB dipercepat ( Slideshare.net )


2 GLBB diperlambat
GLBB diperlambat adalah GLBB yang kecepatannya akan makin lama
makin kecil (lambat). Contoh GLBB diperlambat adalah gerak benda dilempar
keatas. Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB diperlambat.
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Grafik 2.2.4 GLBB diperlambat ( Sumber slideshare.net )


Hubungan v terhadap t pada GLBB diperlambat.

Grafik 2.2.5 GLBB diperlambat ( sumber slideshare.net )


Hubungan terhadap t pada GLBB diperlambat Persamaan yang digunakan dalam
GLBB sebagai berikut :
Untuk menentukan kecepatan akhir
..................... ..................................................................................................(2.2.8)
Vt = Vo
Keterangan =Vt : Kecepatan akhir (m/s), Vo : Kecepatan awal (m/s)
a : Percepatan (m/s), t : Waktu (s)
Untuk menentukan jarak yang ditempuh setelah t detik adalah sebagai berikut :
t a . - …......................................................................................(2.2.9)
S = Vo . ………
2
t

Keterangan =S : Jarak (m),Vo : Kecepatan awal (m/s), Vt = Vo a t


t : Waktu (m/s),a : Percepatan (m/s)
Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persamaan yang diatas adalah
saat GLBB diperlambat tanda yang digunakan adalah (-) . Catatan penting disini
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
adalah nilai percepatan (a) yang akan dimasukkan pada GLBB d iperlambat na
rumusnya telah menggunakan tanda negatif.
2.7 Gerak Rotasi

Gerak melingkar atau gerak rotasi merupakan gerak melingkar suatu benda
pada porosnya pada suatu lintasan melingkar. Bila sebuah benda mengalami gerak
rotasi melalui porosnya, ternyata pada gerak iniakan berlaku persamaan gerak
yang ekivalen dengan persamaan gerak linier.
Momen inersia merupakan representasi dari tingkat kelambanan benda yang
bergerak rotasi. Semakin besar momen inersia suatu benda semakin malas dia
berputar dari keadaan diam, dan semakin malas pula ia untuk mengubah
kecepatan sudutnya ketika sedang berputar.
Momen inersia pada gerak rotasi bisa di analogikan dengan massa pada
gerak translasi. Sedangkan gaya pada gerak translasi dapat pula dianalogikan
dengan momen gaya pada gerak translasi. Apabila gaya menyebabkan timbulnya
gaya pada gerak translasi maka momen gaya itulah yang menyebabkan timbulnya
percepatan sudut pada gerak rotasi.
Dengan menganalogikan gaya dengan momen gaya, massa dengan momen
inersia dan percepatan dengan percepatan sudut, maka akan kita temukan hasil
adaptasi dari hukum II newton dalam gerak rotasi sebagai berikut.
……………
�=�� ……………...................................................................(2.2.10)

Keterangan =� : Momen gaya (Nm), I : Momen inersia (kg m2)


α : Percepatan sudut (rad/s2)
Bila sebuah benda mengalami gerak rotasi melalui porosnya, ternyatapada
gerak ini akan berlaku persamaan gerak yang ekivalen denganpersamaan gerak
linier, Keterangan : Kedudukan (x) : Besar sudut tempuh,
Kecepatan (v) : Kecepatan sudut
Percepatan (a) : Percepatan sudut
Massa (m) :Momen inersia I
Gaya (f) : Momen gaya
Momentum p : Momentum sudut L
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Hukum II Newton untuk gerak rotasi bisa dinyatakan dengan
∑� = � . �
…………………… …...................................................................................(2.2.11)

Keterangan = � : Momen gaya (Nm),I : Momen inersia (kg m2)


α : Percepatan sudut (rad/s2)
2.8 Hukum Gravitasi

Hukum gravitasi tidak tergantung kehadiran benda-benda yang mengitari


partikel itu. Gaya gravitasi suatu benda itu adalah sebanding dengan massanya.
Tinjaulah benda pada system yang terjadi atas benda yang massanya M, dan M2.
Pada pesawat atwood akibat gaya tarik bumi yang menetukan hukum Newton II
akan mengalami percepatan sehingga dapat dirumuskan :

(� 2 �1 ) � . ��
� ...................................................................(2.2.12)

Keterangan =α : percepatan(m/s), r : jari-jari control (m)


g : gaya gravitasi bumi (m/s2), sg : kerugian gaya gesek(m/s2)
M1 : massa benda I (kg), M2 : massa benda II (kg)

2.9 Hukum Newton

Hukum Newton di temukan oleh Sir Isaac Newton pada tahun 1643 – 1727.
Ia juga merupakan seorang ahli matematika, fisika, dan filsafat dari inggris. Ia
juga menemukan hukum gravitasi, hukum gerak, kalkulus,teleskop pantul dan
spektrum. Pandangan Newton tentang gerak memperkuat pandangan para ilmuan
pendahulunya yaitu Galileo.
2.10 Pesawat Atwood Digital

Pesawat Atwood digital merupakan alat praktikum yang dirancang


untuk mencari nilai gravitasin di suatu tempat dengan sistem Digital.
Dalam perancangan alat ini perangkat keras yang di gunakan adalah sumber
dan infrared, stopwatch.
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
a. Sumber dan sensor infrared
Sumber infrared disini yang digunakan adalah gelombang infra merah.
Yaitu mekanisme alat yang memancarkan gelombang elektromagnetik,
biasanya dalam bentuk cahaya yang tidak dapat dilihat maupun dapat
lihat dengan mata normal, melalui proses pancaran terstimulasi.
Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih
panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang
radhio. Namanya berarti “bawah merah” (dari bahasa latin infra,”bawah”),
merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang.
Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga “order” dan memiliki panjang
gelombang antara 700 mm. Inframerah ditemukan secara tidak sengaja Sir
William Herschell , astronom kerajaan inggris ketika ia sedang mengadakan
penelitian mencari bahan penyaring optisyang akan digunakan untuk
mengurangi kecerahan gambar matahari pada teleskop tata surya.
b. Sensor Cahaya
Masalah utama dalam teknik pengukuran dan pengaturan secara elektronik
adalah mengubah besaran fisik (misal : temperatur, kecepatan ayunan) menjdi
besaran listrik yang proposional. Pengubah yang melaksanakan hal ini
secara umum disebut sebagai sensor. Termasuk dalam golongan ini adalah
baik sensor yang sederhana maupun alat pemroses sinyal elektronik yang
terrhubung sesudahnya (misas penguat, kompensasi temperatur, linierisasi).
Termasuk dalam golongan ini juga komponen yang dapat mendeteksi
adanya gas dan kelembaban.
Mesin Atwood (Atwood Machine) atau lebih sering kita kenal dengan
sebutan Pesawat Atwood, pertamakali ditemukan pada tahun 1784 oleh
matematikawan Inggris George Atwood sebagai alat percobaan untuk
memverifikasi hukum mekanika gerak dengan percepatan konstan (Ariska, 2019).
Sederhananya alat ini tersusun atas seutas tali yang dihubungkan dengan katrol
serta disetiap ujungnya terdapat beban M1 dan M2. Pesawat Atwood juga
merupakan alat peraga yang digunakan untuk menjela skan hubungan antara
tegangan tali, energi potensial dan energi kinetik, dengan menggunakan dua buah
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
beban pada setiap ujung tali yang dihubungkan dengan sebuah katrol (Wasino et
al., 2013). Dalam pengoperasian alat peraga Pesawat Atwood ini, yang diukur
adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu beban yang bergerak dengan massa
tertentu dan kecepatan awal sama dengan nol sampai beban tersebut berhenti
bergerak. Pada umumnya waktu tersebut dihitung dengan menggunakan jam henti
(stopwatch) yang penggunaannya masih secara manual.
Penghitungan manual dengan menggunakan stopwatch dapat mengakibatkan
ketidak-akuratan pada data hasil penghitungan yang diperoleh. Hal tersebut
disebabkan oleh adanya jeda selang waktu saat mengaktifkan dan menghentikan
stopwatch. Mengingat cepatnya beban bergerak turun, dibutuhkan ketelitian yang
tinggi oleh pengguna yang akan mengukur data pada alat tersebut. Saat ini telah
banyak peneliti yang membuat Pesawat Atwood digital dengan menggunakan
rangkaian elektronik serta teknologi pendukung lainnya. Pencatat selang waktu
otomatis pada Pesawat Atwood dapat memberikan data yang lebih akurat bila
dibandingkan dengan pengambilan data menggunakan stopwatch secara manual.
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB III
PROSEDUR KERJA

3.1 Alat dan Bahan

1) Peraga Pesawat Atwood


2) Rol meter
3) Stopwatch 2 buah
4) Beban / pemberat 2 buah
5) Neraca analitik digital

3.2 Prosedur Kerja

1) Timbangan M1 ,M2 dan mb


2) Atur posisi A, B, dan C lalu catat jaraknya.
3) Pasanglah M1 dan M2 melalui katrol pada pesawat atwood lalu biarkan
bergerak melintas C-B-A.
4) Letakkan silinder M2 pada titik C letakkan benda di atas silinder tersebut,
sementara di sisi yang lain (M1 ) tetap diperhatikan pada posisinya,
5) Silinder M1 agar silinder M2 bergerak kebawah, dan bersamaan dengan itu,
nyalakan stop watch pertama.
6) Ketika silinder M2 menyentuh titik B, matikan stop watc pertama,
sementara stop watch kedua mulai dinyalakan.
7) Ketika silinder M2 mencapai titik A, matikan stop watch kedua. Catat
waktu tempuh BC dan AB.
8) Ulangi prosedur (4) s/d (7) beberapa kali sesuai petunjuk Asisten.
9) Lakukan prosedur (4) s/d (8) untuk jarak AB dan BC yang lain
10) Lakukan prosedur (4) s/d (8) untuk beban yang lain
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB IV
TUGAS PENDAHULUAN

4.1 Pertanyaan
1. Jelaskan Apa yang di maksud dengan Pesawat Atwood !
2. Bersepeda di jalan yang menanjak atau menurun, pasti ada kalanya kamu
mengayuh dalam kecepatan tinggi dan terkadang juga mengayuh dengan
kecepatan yang melambat. Saat berada di tanjakan kamu akan menaikka n
laju sepeda, sementara itu saat turunan kamu mencoba untuk
memperlambat laju untuk menghindari terjadinya kemungkinan
kecelakaan karena tergelincir. Termasuk dalam gerak apakah kasus di atas
? jelaskan !
3. Ketika kita menginjakkan kaki ke tanah, berarti kita memberikan sebuah
gaya dorong terhadap tanah tersebut. Gaya yang kaki kita berikan kepada
tanah ini merupakan gaya aksi. Kemudian sebagai respon dari gaya aksi
yang kita berikan, maka tanah memeberikan gaya dorong ke kaki kita yang
membuat kaki bisa terangkat. Gaya dorong yang di berikan oleh tanah
dinamakan reaksi. Dan pada proses kejadian Ini berlangsung secara terus
menerus sehingga membuat kita dapat berjalan di atas tanah. Dari kasus di
atas hukum apa yang berpengaruh di dalamnya ? jelaskan !
4. Pada katrol di gantungkan sebuah beban yang massanya sama atau M1 =
M2, akan tetapi pada M1 ditambahkan beban silinder seperti pada gambar
di bawah. Pada saat M2 di tarik ke bawah kemudian dilepas Maka M1
akan bergerak dari titik C ke B dan pada saat yang bersamaan beban
silinder akan tinggal pada titik B. Kemudian M1 Akan tetap bergerak
sampai pada titik A tanpa ada beban silinder di atasnya. Perhatikan
Gambar Di Bawah Ini !
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Gerak apakah yang terjadi pada :


a. Titik C ke B
b. Titik B ke A

5. Pesawat Atwood dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara


tegangan, energi potensial dan energi kinetic dengan menggunakan 2
pemberat (massa yang berbeda) yang di hubungkan dengan tali pada
sebuah katrol. Buatlah sebuah contoh penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari beserta gambarnya berdasarkan pernyataan di atas!

4.2 Jawaban

1. Pesawat Atwood merupakan alat eksperimen yang digunakan untuk


mengamati hukum mekanika gerak yang berubah beraturan. Pesawat
Atwood adalah alat yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara
tegangan, energi potensial dan energi kinetik dengan menggunakan dua
pemberat (massa berbeda) dihubungkan dengan tali pada sebuah katrol.
2. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB), karena terjadi perubahan dari
awalnya yang normal ketika penaikan akan memperlambat dan ketika
penurunan akan cepat.
3. Hukum Newton III, Gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki
besar yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada
benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B
akan memberi
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama
namun arahnya berbeda.
4. A. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

B. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

5. Lift/Elevator pada dasarnya adalah sebuah rakitan sistem katrol


sederhana yangmenerapkan prinsip kerja hukum mekanika newtonian
secara sederhana. Sistem katrol dalam lift/elevator diatur sedemikan
rupa sehingga dapat digerakkan untuk mengangkut beban berat dengan
tenaga yang cukup kecil. Mesin ini disebut Mesin Attwood Mesin ini
adalah yang umumnya dipasang pada gedung–gedung bertingkat
modern.
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
DAFTAR PUSTAKA

Galileo,2009. Fisika jilid 1(terjemahan),Erlangga:Jakarta


Hajarfisika.com
Herman dan asisten. 2014. PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1.
Makassar : Unit Laboratorium Fisika Dasar
Marcelo,1990 fisika jilid 1 edisi ke 3. Penerbit: Erlangga,Jakarta nugraha 2017
Sutrisno,1997 fisika dasar mekanika 2:Institut Teknologi Bandung,Bandung
www.couserhero.com

Anda mungkin juga menyukai