PESAWAT ATWOOD
I.Tujuan
Untuk mempelajari hubungan antara gaya total, massa, dan percepatan seperti
yang dinyatakan pada Hukum II Newton
II.
III.
Dasar Teori
Galileo melakukan pengamatan mengenai benda-benda jatuh bebas. Ia
diam. Akan tetapi jika massa benda m2 lebih besar dari pada massa benda m1 (m2 >
m1), maka massa m1 akan tertarik oleh massa benda m2.
Hukum Newton III: Setiap gaya yang diadakan pada suatu benda,
menimbulkan gaya lain yang sama besarnya dengan gaya tadi, namun berlawanan
arah. Gaya reaksi ini dilakukan benda pertama pada benda yang menyebabkan gaya.
Hukum ini dikenal dengan Hukum Aksi Reaksi. Faksi = -Freaksi untuk percepatan
yang konstan maka berlaku persamaan Gerak yang disebut Gerak Lurus Berubah
Beraturan.
Bila sebuah benda berputar melalui porosnya, maka gerak melingkar ini
berlaku persamaan-persamaan gerak yang ekivalen dengan persamaan- persamaan
gerak linier. Dalam hal ini besaran fisis momen inersia (I) yang ekivalen dengan
besaran fisis massa (m) pada gerak linier. Momen inersia suatu benda terhadap poros
tertentu harganya sebanding dengan massa benda tersebut dan sebanding dengan
kuadrat dan ukuran atau jarak benda pangkat dua terhadap poros.
Udara akan memberikan hambatan udara atau gesekan udara terhadap benda
yang jatuh. Besarnya gaya gesekan udara yang akan gerak jatuh benda berbanding
lurus dengan luas permukaan benda. Makin besar luas permukaan benda, makin
besar gaya gesekan udara yang bekerja pada benda tersebut. Gaya ini tentu saja akan
memperlambat gerak jatuh benda. Untuk lebih memahami secara kualitatif tentang
hambatan udara pada gerak jatuh, kita dapat mengamati gerak penerjun payung.
Penerjun mula-mula terjun dari pesawat tanpa membuka parasutnya. Gaya hambatan
udara yang bekerja pada penerjun tidak begitu besar, dan jika parasutnya terus tidak
tidak terbuka, penerjun akan mencapai kecepatan akhir kira-kira 50 m/s ketika
sampai di tanah. Kecepatan itu kira-kira sama dengan kecepatan mobil balap yang
melaju sangat cepat. Sebagai akibatnya, penerjun akan tewas ketika sampai di tanah.
Dengan mengembangkan parasutnya, luas permukaan menjadi cukup besar,
sehingga gaya hambatan udara yang bekerja pada penerjun cukup basar untuk
memperlambat kelajuan terjun. Berdasarkan hasil demonstrasi ini dapatlah ditarik
kesimpulan sementara bahwa jika hambatan udara dapat diabaikan maka setiap
benda yang jatuhakan mendapatkan percepatan tetap yang sama tanpa bergantung
pada bentuk dan massa benda. Percepatan yang tetap ini disebabkan oleh medan
gravitasi bumi yang disebut percepatan gravitasi (g). Di bumi percepatan gravitasi
bernilai kira-kira 9,80 m/s2. Untuk mempermudah dalam soal sering dibulatkan
menjadi 10 m/s2.
Untuk membuktikan pernyataan diatas bahwa jika hambatan udara
dihilangkan, setiap benda jatuh akan mendapat percepatan tetap yang sama tanpa
bergantung pada benda dan massa benda, di dalam laboratorium biasanya dilakukan
percobaan menjatuhkan dua benda yang massa dan bentuknya sangat berbeda di
dalam ruang vakum. Sehubungan dengan hal di atas, Gerak Jatuh Bebas adalah gerak
suatu benda dijatuhkan dari suatu ketinggian tanpa kecepatan awal dan selama
geraknya mengalami percepatan tetap yaitu percepatan gravitasi, sehingga gerak
jatuh bebas termasuk dalam gerak lurus berubah beraturan. Perhatikan karena dalam
gerak jatuh bebas, benda selalu bergerak ke bawah maka unutk mempermudah
perhitungan, kita tetapkan arah ke bawah sebagai arah positif.
IV.
Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan ini
2. Merangkai alat seperti gambar di bawah ini
V.
Hasil Pengamatan
m1
Total
m1-m2
(g)
Theory
a
(m/s2)
Exp.a
(m/s2)
0,43
0,32
(g)
m2
(g)
60
55
massa
(g)
115
65
55
120
10
0,82
0,70
70
55
125
15
1,18
1,03
55vs60
55vs65
55vs70
VI.
Analisa Data
m1+ m2
= 60 +
55
= 115 g
65vs55
m1+ m2
= 65 +
55
= 120 g
= 125 g
70vs55
m1+ m2
= 70 +
m1 m2 (g)
60vs55
m1- m2 = 60 55
= 5g
65vs55
m1- m2 = 65 55
= 10 g
70vs55
m1- m2 = 70 55
= 15 g
55
Theory a (m/s2)
60vs55
65vs55
g (m1m2)
(m1+m2)
g (m1m2)
( m1+m2)
=
9,8(6055)
(60+55)
9,8(6555)
(65+55)
a=
9,8(5)
(115)
a=
9,8(10)
(120)
a=
49
115
a=
98
120
a = 0,43 m/s2
a = 0,82 m/s2
70vs55
a=
g (m1m2)
( m1+m2)
a=
9,8(7055)
(70+55)
a=
9,8(15)
(125)
a=
147
125
a = 1,18 m/s2
2
Exp. a (m/s )
60vs55
65vs55
dv = v2 v1
= 0,74 0,16
= 0,58 m/s
dt = t2 t1
= 2,39 0,59
= 1,80 s
a=
dv 0,58
=
dt 1,80
= 0,32 m/s2
dv = v2 v1
= 1,02 0,17
= 0,85 m/s
dt = t2 t1
= 1,71 0,49
= 1,22 s
a=
dv 0,85
=
dt 1,22
= 0,70 m/s2
70vs55
a=
dv = v2 v1
= 1,28 0,23
= 1,05 m/s
dt = t2 t1
= 1,52 0,50
= 1,02 s
dv 1,05
=
dt 1,02
= 1,03 m/s2
VII.
Pembahasan
Newton, yaitu percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang
bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama
dengan arah gaya total yang bekerja padanya. Pesawat Atwood merupakan alat
eksperimen yang digunakan untuk mengamati hukum mekanika gerak yang berubah
beraturan. Alat ini mulai dikembangkan sekitar abad ke delapan belas untuk
mengukur percepatan gravitasi g. Dalam kehiduapan sehari-hari kita bias menemui
penerapan pesawat Atwood pada cara kerja lift. Sederhananya alat ini tersusun atas
seutas tali yang dihubungkan dengan sebuah katrol, dimana pada ujung tali dikaitkan
massa beban m1 dan m2. Jika massa benda m1 dan m2 sama (m1 = m2), maka
keduanya akan diam. Akan tetapi jika massa benda m2 lebih besar dari pada massa
benda m1 (m2 > m1), maka massa m1 akan tertarik oleh massa benda m2.
65, dan 55 vs 70. Berdasarkan teori Hukum II Newton, diperoleh besar percepatan a
yaitu untuk perlakuan 60vs55 sebesar 0,43 m/s2, untuk perlakuan 65vs55 sebesar
0,82 m/s2, untuk perlakuan 70vs55 sebesar 1,18 m/s2. Berdasarkan hasil pengamatan,
diperoleh besar percepatan a yaitu untuk perlakuan 60vs55 sebesar 0,32 m/s 2, untuk
perlakuan 65vs55 sebesar 0,70 m/s2, untuk perlakuan 70vs55 sebesar 1,03 m/s2.
Perbedan nilai percepatan antara teori dengan eksperimen ini dapat terjadi karena
tidak terlepas dari adanya kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan. Kesalahankesalahan tersebut dapat berupa kurangnya keterampilan praktikan dalam
menggunakan alat maupun ketidaksesuaian anatar menekan tombol RECORD dan
melepas bandul atau beban, dan alat lainnya.
VIII.
VIII. Kesimpulan
2. Hukum II Newton menyatakan Setiap benda yang dikenai gaya maka akan
mengalami percepatan yang besarnya berbanding lurus dengan besarnya gaya
dan berbanding tebalikdengan besarnya massa benda.
a.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2013.
Dasar
Teori
Pesawat
Atwood.
Dari
http://yonorio601.blogspot.com/2013/06/dasar-teori-pesawat-atwood.html.
Diakses pada 09 Desember 2015.
Pradita,
Devi.
2015
Pesawat
Atwood.
http://devipradita.blogspot.com/2015/04/pesawat-atwood.html.
Dari
Diakses
Ray,
Kadek.
2013.
Laporan
Praktikum
pesawat
Atwood.
Dari
LAPORAN SEMENTARA
PESAWAT ATWOOD
I.
II.
III.
Tujuan percobaan :
Untuk mempelajari hubungan antara gaya total, massa, dan percepatan seperti
yang dinyatakan pada Hukum II Newton
IV.
Hasil pengamatan
55vs60
55vs65
55vs70
1.
2.
3.
4.
5.
Mafirani Syam
Gracia Youlanda
Nurasia B
Risky Eka Saputra
Weldis Sato
Asisten
LEMBAR KOREKSI
PERCOBAAN I
PESAWAT ATWOOD
NAMA
STAMBUK
: A 241 14 071
ASISTEN
: NASAR
HARI/TANGGAL
KETERANGAN
PARAF