Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ALJABAR LINEAR MINGGU KE 2

NAMA KELOMPOK:
- Annisya Octaviani ( 1910511029)
- Almira Van fadhila (1910511019)
- Ahmadien Hafizh Yusufi (1910511031)
- Berli Suharmanto (1910511033)
- Muhammad Bariq Dharmawan (1910511013)
- Dwi Febriansyah (1910511015)
- Felicia Febriana (1910511023)
- Fikri Azhari (1910511005)
- Harvey Guharelvino Putro (1910511007)
- Haris Mujianto (1910511027)
- Muthiara Panghurina (1910511025)
- Putu Vikola Raditya (1910511021)
- Rohanda Selia Pangaribuan (1910511009)
- Stephen Kurnia (1910511001)
- Siti Hinggit (1910511003)

JURUSAN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA 2020
DAFTAR ISI
PETA KONSEP ..................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................
1.1 Latar belakang ........................................................................................................
1.2 Tujuan ....................................................................................................................
BAB II OPERASI MATRIKS ............................................................................................
2. 1................................................................................................................................. Rua
ng Vektor Umum ....................................................................................................
2. 2................................................................................................................................. Sub
Ruang Vektor ..........................................................................................................
2. 3................................................................................................................................. Lati
han Soal ..................................................................................................................
BAB III PENUTUP ............................................................................................................
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................
3.2 Saran .......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................
PETA KONSEP

Ruang Vektor

Ruang Vektor Sub Ruang Vektor Latihan Soal


Umum

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aljabar linear adalah bidang studi matematika yang mempelajari sistem
persamaan linear dan solusinya, vektor, serta transformasi linear. Matriks dan
operasinya juga merupakan hal yang berkaitan erat dengan bidang aljabar
linear. Namun kali ini kami akan membahas mengenai operasi matriks serta
kaidah ilmu hitung matriks.
1.2 Tujuan
Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing serta utuk
mengetahui semua yang berkaitan dengan integral tertentu.

BAB II MATRIKS DAN OPERASI MATRIKS

2. 1 Matriks

Matriks pada umumnya adalah kumpulan bilangan yang disusun secara baris atau
kolom yang kedua-duanya ada di dalam suatu tanda kurung. Bilangan-bilangan
yang ada pada matriks disebut elemen matriks, matriks digunakan untuk
menyederhanakan penyampaian data, sehingga mudah untuk diolah. Matriks juga
mempunyai bentuk-bentuk operasi, diantaranya operasi penjumlahan,
pengurangan, dan perkalian matriks.
2. 2 Jenis-jenis matriks
Setelah memahami pengertian matriks dan ordo suatu matriks, kita dapat
diperkenalkan dengan jenis-jenis matriks. Berdasarkan ordonya terdapat beberapa
jenis matriks, yaitu sebagai berikut :

a. Matrik bujursangkar atau persegi yaitu matriks berordo n x n atau banyaknya


baris sama dengan banyaknya kolom disebut juga sebagai matriks kuadrat
berordo n. Contoh matriks persegi :

b. Matriks baris yaitu matriks berordo 1 x n atau hanya memiliki satu baris.
Contoh: Matriks C1x3 = [1 3 5]
c. Matriks kolom yaitu matriks berordo n x 1 atau hanya memiliki satu kolom. Contoh
matriks kolom :

d. Matriks tegak yaitu matriks berordo m x n dengan m>n atau baris lebih banyak dari
kolom. Contoh matriks tegak :

e. Matriks datar yaitu matriks yang berordo m x n dengan m<n atau baris lebih
sedikit dari kolom. Contoh matriks mendatar:

Selain matriks berdasarkan ordo, terdapat juga jenis-jenis matriks berdasarkan


elemen-elemen penyusunnya, diantaranya :
a. Matriks nol yaitu matriks yang seluruh elemennya adalah nol. Contoh matriks
nol :

b. Matriks identitas yaitu matriks yang diagonal utamanya adalah 1 dan elemen
lainnya nol. Contoh matriks identitas :

c. Matriks skalar yaitu matriks yang elemen diagonal utamanya sama, sedangkan
elemen di luar elemen diagonalnya bernilai nol. Contoh matriks skalar :
d. Matriks diagonal yaitu matriks persegi yang memiliki diagonal utama selain
nol dan elemen lainnya sama dengan 0. Contoh matriks diagonal :

e. Matriks segitiga atas yaitu matriks persegi yang elemen diagonal bawahnya
bernilai nol dan elemen lainnya bernilai bukan sama dengan nol. Contoh
matriks segitiga atas :

f. Matriks segitiga bawah yaitu matriks yang diagonal atasnya bernilai nol.
Contoh matriks segitiga bawah :

g. Matriks simetris yaitu matriks bujur sangkar yang elemen-elemen di atas


diagonal utamanya tercermin ke bawah diagonal utamanya, sehingga diagonal
utamanya merupakan garis simetris untuk matriks tersebut dan matriks
transposenya sama dengan matriks awal. Contoh matriks simetris :

h. Matriks antisimetris yaitu matriks yang elemen matriksnya akan berubah tanda
menjadi negatif atau positif ketika matriks tersebut di-transpose-kan. Contoh
matriks antiimetris adalah sebagai berikut :

2. 3 Determinan, Invers dan transpose matriks


1. Determinan Matriks
Untuk setiap matriks persegi terdapat suatu bilangan tertentu yang disebut determinan.
Pengertian Determinan matriks adalah jumlah semua hasil perkalian elementer yang
bertanda dari A dan dinyatakan dengan det(A).
Yang diartikan dengan sebuah hasil perkalian elementer bertanda dari suatu matriks A
adalah sebuah hasil perkalian elementer pada suatu kolom dengan +1 atau 1. Untuk
lebih jelasnya, berikut ini diuraikan cara mencari determinan matriks berordo 2 x 2 dan
matriks berordo 3 x 3.
a. Determinan matriks ordo 2x2
Cara mencari determinan matriks ordo 2x2 dapat dilakukan dengan cara
seperti dibawah ini :

b. Deter,imam matriks ordo 3x3


Cara mencari determinan matriks berordo 3x3 dapat dilakukan dengan
cara seperti dibawah ini :

2. Invers Matriks
Invers matriks dapat diartikan sebagai kebalikan dari suatu matriks
tertentu. Jika suatu matriks bujur sangkar   dikalikan terhadap inversnya
yaitu matriks bujur sangkar maka menghasilkan matriks I (matriks identitas
pada operasi perkalian matriks). Jika pada penjumlahan dua matriks, jumlah
dua matriks bujur sangkar dan akan menghasilkan matriks nol (matriks
identitas pada operasi penjumlahan matriks).

3. Transpose Matriks
Matriks transpose ialahmerupakan sebuah matriks yang didapatkan
dengan cara memindahkan elemen-elemen pada kolom menjadi elemen baris
dan sebaliknya. Biasanya sebuah matriks transpose disimbolkan dengan
menggunakan lambang tanda petik (A’) ataupun dengan huruf T kecil di atas
(AT). Perhatikan gambar berikut:
2. 4 Operasi matriks
Operasi pada matriks pada dasarnya sama dengan operasi-operasi matematika
pada umumnya, operasi pada matriks antara lain:

1. Penjumlahan Matriks

Penjumlahan matriks hanya dapat dilakukan terhadap matriks-matriks


yang mempunyai ukuran (orde) yang sama. Jika A=(aij) dan B=(bij)
adalah matriks-matriks berukuran sama, maka A+B adalah suatu matriks
C=(cij) dimana (cij) = (aij)+(bij) atau [A]+[B] = [C] mempunyai ukuran
yang sama dan elemennya (cij) = (aij) + (bij)
Contoh:

A+C tidak terdefinisi (tidak dapat dicari hasilnya) karena matriks A


dan matriks B mempunyai ukuran yang berbeda

2. Pengurangan Matriks

Sama seperti pada penjumlahan matriks, pengurangan matriks hanya dapat


dilakukan pada matriks-matriks yang mempunyai ukuran yang sama. Jika
ukurannya berbeda maka matriks hasil tidak terdefinisikan.
Contoh:

3. Pengur
angan

Matriks
a. Perkalian Matriks dengan Skalar

Jika k adalah suatu bilangan skalar dan A=(aij) maka matriks kA(kaij) yaitu
suatu matriks kA yang diperoleh dengan mengalikan semua elemen matriks A
dengan k. Mengalikan matriks dengan skalar dapat dituliskan di depan atau
dibelakang matriks. Misalnya [C]=k[A]=[A]k dan (cij ) = (kaij )
Pada perkalian matriks dengan skalar berlaku hukum distributif dimana
k(A+B)=kA+kB
Contoh:
4. Perkalian Matriks dengan Matriks

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1) Perkalian matriks dengan matriks umumnya tidak komutatif


2) Syarat perkalian adalah jumlah banyaknya kolom pertama matriks sama
dengan jumlah banyaknya baris matriks kedua
3) Jika matriks A berukuran mxp dan matriks pxn maka perkalian A*B
adalah suatu matriks C=(cij) berukuran mxn dimana 

Contoh

Beberapa Hukum Perkalian Matriks:

1. Hukum Distributif, A*(B+C) = AB + AC


2. Hukum Assosiatif, A*(B*C) = (A*B)*C
3. Tidak Komutatif A*B ¹ B*A
4. Jika A*B = 0, maka beberapa kemungkinan
1. A = 0 dan B = 0
2. A = 0 atau B = 0
3. A ¹ 0 dan B ¹ 0
5. Bila A*B = A*C, belum tentu B = C
2. 5 Kaidah-kaidah ilmu hitung matriks
Walaupun banyak aturan-aturan ilmu hitung bilangan riil, ilmu ini berlaku
juga untuk Matriks, namun terdapat beberapa pengecualian. Salah satu
pengecualian yang terpenting terjadi dalam perkalian matriks. Dalam
perkalian dengan bilangan riil, kita mengenal hukum komutatif yaitu ab=ba,
namun di Matriks, AB dan BA tidak sama
1. A + B = B + A
2. A + (B + C) = (A + B ) + C
3. A(BC) = (AB)C
4. A(B + C) = AB + AC
5. (B + C) A = BA + CA
6. α(B + C) = αB + αC
7. (α +¿ β ) C = αC + βC
8. ¿ β) C = α ¿ βC) = β (αC)
9. α(BC) =¿B)C
10. A + O = O + A = A
11. A . O = O
12. AI = A dan IA = A
Catatan
αdan β = Bilangan salar
O = Matriks nol
I = Matriks identitas

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Banyak operasi matriks yang bisa kita lakukan, namun belum tentu semua operasi
tersebut bisa dilakukan oleh matriks, matriks dapat digunakan untuk mempermudah
dan mengelompokan data dan dapat mempercepat proses pengolahan data sehingga
informasi dapat diterima dengan cepat.

3.2 Saran
Dibutuhkan adanya penambahan grafik.
DAFTAR PUSTAKA

http://dedi26.blogspot.com/2013/05/operasi-pada-matriks.html
https://www.google.com/search?
q=peta+konsep+matriks&safe=strict&sxsrf=ALeKk004VBpZVOtux33MqM3z6vP0Z
SpMOw:1582770200854&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjpz9S81v
DnAhXeH7cAHRjeBCwQ_AUoAXoECAwQAw&biw=1280&bih=578#imgrc=yMi
FJ1XnM2kqYM
https://www.studiobelajar.com/matriks-dasar/
https://www.slideshare.net/mella1212/aljabar-linear-elementer
file:///C:/Users/hp/Downloads/Modul-matematika-matriks.pdf
https://rumusrumus.com/invers-matriks/

Anda mungkin juga menyukai