Anda di halaman 1dari 24

PERTEMUAN 2

Beban &
Resultante Gaya

Dr. Erniati, ST.,


MT.
PERTEMUAN 2

Beban dan Resultante Gaya


Gaya serta sifat-sifatnya perlu difahami dalam
kaitannya dengan ilmu Bangunan Teknik Sipil

Why “
karena dimensi komponen struktur sangat dipengaruhi
oleh besarnya gaya, misal pada suatu jembatan,
kendaraan yang lewat adalah merupakan suatu beban
luar dalam bentuk gaya.
Definisi
Gaya adalah Suatu vektor mempunyai besar dan
arah

Resultante adalah jumlah gaya/beban =


Ekwivalensi gaya.
PERTEMUAN 2
Contoh
Suatu kendaraan
yang terletak diatas
jembatan
Beban roda
kendaraan pada
jembatan tersebut
adalah suatu lokasi
beban atau gaya
bertitik tangkap
pada roda.

Gbr. Gaya Akibat Beban Berjalan


PERTEMUAN 2

Gaya dan Garis Kerja gaya


Gaya dilambangkan
dengan vektor yang
mempunyai besar dan
arah. Penggambarannya
berupa garis berpanah
(vektor) dengan panjang
sesuai
dengan skala yang
ditetapkan. Jadi panjang 75 kg : berat orang berdiri dengan
garis bisa diskalakan arah gaya vertikal yang ditandai
dengan vektor dengan panjang 1
terhadap besarnya gaya. cm
(skala 1 cm vektor = 25 kg)
Contoh 2 :

Gaya dorong 8000 kg terhadap mobil mogok, yang


ditandai vektor sepanjang 4 cm (skala 1 cm = 2000
kg).
PERTEMUAN 2

Garis kerja gaya

Gambar Garis Kerja Gaya Berat (Vertikal)


PERTEMUAN 2

Titik tangkap gaya


Contoh:

Mobil mogok diatas jembatan, roda mobil serta


tumpuan tangan orang yang menarik adalah
merupakan titik tangkap gaya.
PERTEMUAN 2

Sifat Gaya
Gaya dan titik tangkap gaya bisa
dipindah-pindahkan asal masih dalam garis kerja
gaya.
PERTEMUAN 2
Penjumlahan Gaya
Penjumlahan gaya dapat dilakukan secara analitis
atau secara grafis.

Penjumlahan secara grafis


Penjumlahan 2 gaya yang sebidang bertitik tangkap sama
dapat secara langsung dijumlahkan sebagai berikut ini
PERTEMUAN 2
Penjumlahan beberapa gaya ( > dua gaya) sebidang dengan titik
tangkap berimpit (sama).
Penjumlahan beberapa gaya (> 2) sebidang dengan titik tangkap
berimpit (sama di O), penjumlahannya secara grafik adalah
sebagai berikut :

Gbr. Penjumlahan
BeberapaGaya
PERTEMUAN 2

Salah satu diagonal terpanjang yaitu R1 adalah


merupakan jumlah P1 + P2
Buat garis sejajar P3 dan R1 di ujung gaya-gaya
yang berlainan sehingga membentuk jajaran
genjang 0CED
Salah satu diagonal terpanjang (R2) adalah jumlah
dan R1 dan P3 sehingga sama dengan jumlah
antara P1, P2 dan P3.
PERTEMUAN 2

Penjumlahan ≥ 3 gaya yang tidak mempunyai titik


tangkap tidak berimpit

Penjumlahan tersebut dilakukan secara bertahap (Cara


Poligon Batang)
Titik tangkap gaya bisa dipindahkan sepanjang garis
kerja gaya;
Dengan bantuan garis-garis funikular (1, 2, 3, 4 dan 5
serta titik kutub O);
Prosedur lukisan akan dijelaskan pada kuliah ttm;
Harus menggunakan mistar segi tiga minimal dua buah.
PERTEMUAN 2

Hasil Lukisan Poligon

Gambar. Penjumlahan Beberapa Gaya Sebidang yang T.T – nya Tidak Sama
PERTEMUAN 2

Penjumlahan secara analitis


Penjumlahan secara analitis memerlukan sistem
sumbu koordinat x-y.
Gaya-gaya yang akan dijumlahkan, semuanya
diproyeksikan pada sistem sumbu tersebut.
Contoh :
Penjumlahan 2 gaya yang mempunyai titik
tangkap berimpit
PERTEMUAN 2
PERTEMUAN 2
PERTEMUAN 2

Gambar . Penjumlahan 2 gaya dengan letak titik tangkap berbeda


PERTEMUAN 2
PERTEMUAN 2

Gambar Penjumlahan gaya dengan titik tangkap berbeda


PERTEMUAN 2
Latihan
PERTEMUAN 2

Summary
Gaya dinyatakan dengan suatu besaran vektor yang
mempunyai besar dan arah serta letak titik tangkapnya,
Gaya bisa dipindah-pindah sepanjang garis kerjanya,
Penjumlahan gaya-gaya dapat dilakukan dengan : Cara
grafis dan Cara analitis.
Penjumlahan beberapa gaya sebidang yang tidak bertemu
pada satu titik dapat dilakukan dengan cara polygon
batang.
PERTEMUAN 2

Penutup
Evaluasi pengetahuan Mahasiswa dengan
mengerjakan 3 soal diatas :

Daftar Pustaka
Suwarno. “Mekanika Teknik Statis Tertentu”
UGM bab I.

Soemono. “Statika I” ITB. Bab I

Anda mungkin juga menyukai