Anda di halaman 1dari 24

II-1

BAB II
DESKRIPSI LOKASI KEGIATAN

2.1. KONSEP PENANGANAN DRAINASE KOTA


Konsep drainase konvensional merupakan konsep penanganan drainase yang digunakan selama
ini, salah satu caranya adalah pembangunan saluran drainase. Dalam konsep drainase konvensional,
dirancang bahwa limpasan air hujan yang jatuh di suatu wilayah harus secepat-cepatnya dibuang ke
saluran (saluran tersier, sekunder, dan primer) atau ke badan penerima air terdekat (sungai, danau,
atau laut). Jika hal ini dilakukan, maka pada semua kawasan, akan memunculkan berbagai masalah,
baik di daerah hulu, tengah, maupun hilir. Dampak yang ditimbulkan dengan konsep ini adalah
cadangan air tanah akan berkurang, kekeringan di musim kemarau, dan banjir/genangan di musim
hujan.
Konsep eko drainase (eco drainage) dapat disebut sebagai konsep penanganan drainase ramah
lingkungan yang didefinisikan sebagai upaya mengelola air kelebihan dengan cara sebesar-besarnya
diresapkan ke dalam tanah secara alamiah atau mengalirkan ke sungai dengan tanpa melampaui
kapasitas sungai sebelumnya. Konsep drainase ramah lingkungan dilakukan agar air kelebihan pada
musim hujan harus dikelola sedemikian sehingga tidak mengalir secepatnya ke sungai, namun
diusahakan meresap ke dalam tanah, guna meningkatkan kandungan air tanah (sumber air baku) untuk
cadangan pada musim kemarau, dan memperpendek puncak banjir yang terjadi sehingga dimensi
saluran lebih ekonomis.
Konsep rencana penanganan drainase di Kabupaten Gorontalo Utara adalah kombinasi dari
konsep drainase konvensional dan eko drainase. Ilustrasi dari kombinasi dari kedua konsep tersebut
dapat dilihat pada gambar berikut.

River Side Polder


Sa lura n Tersier

Kola m Sa lura n Primer


Retensi Sa lura n
Pintu Air Sekunder
Sistim
Polder
Deskripsi Lokasi Pekerjaan

Sa lura n Primer

Flood Control
Pintu Air

Gambar 2.1. Konsep Penanganan Drainase di Kabupaten Gorontalo Utara

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan DED Pembangunan Drainase Lingkungan Kab. Gorontalo Utara
II-2

2.2. ARAHAN MASTER PLAN SISTEM DRAINASE KWANDANG


Rencana Master Plan Sistem Drainase Kwandang yang dirancang sekarang ini, sebagian besar
mengikuti sistem jaringan jalan yang ada baik jalan nasional, jalan kabupaten, jalan lokal maupun
jalan yang sedang direncanakan serta sistem pembuangannya (outlet) mengikuti sub sistem sungai
yang terdapat di wilayah Kwandang, seperti yang telah diuraikan pada subbab di atas.
Rencana master plan drainase ini dibagi dalam dua kategori, yakni sistem saluran drainase Non
DED dan sistem saluran drainase DED (detail engineering design). Untuk mengetahui wilayah
kajian, maka pada gambar berikut ini disajikan kondisi batas (boundary condition) wilayah master
plan drainase Kwandang Non DED meliputi (sub sistem Molingkapoto, sub sistem Bolongga, sub
sistem Leboto, sub sistem Buol, sub sistem Tolongio, sub sistem Bulangita, sub sistem Limba, sub
sistem Lahengo, sub sistem Olibua, dan sub sistem Hulapa sedangkan boundary condition yang
menjadi wilayah DED pembangunan drainase meliputi sub sistem Posso, yang mana kawasan ini
merupakan wilayah perkotaan yang sangat padat dan sangat rentan terhadap terjadinya genangan air.

Lokasi
DED Drainase

Lokasi
Non DED Drainase

Deskripsi Lokasi Pekerjaan

Gambar 2.2. Rencana Master Plan Sistem Drainase Kwandang

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan DED Pembangunan Drainase Lingkungan Kab. Gorontalo Utara
II-3

Gambar 2.3. Layout Saluran Drainase di Lokasi DED

Deskripsi Lokasi Pekerjaan

Gambar 2.4. Layout Saluran Drainase di Desa Moluo

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan DED Pembangunan Drainase Lingkungan Kab. Gorontalo Utara
II-4

Gambar 2.5. Layout Saluran Drainase di Desa Jembatan Merah

Deskripsi Lokasi Pekerjaan

Gambar 2.6. Potongan Memanjang Saluran Drainase Kiri di Desa Jembatan Merah

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan DED Pembangunan Drainase Lingkungan Kab. Gorontalo Utara
II-5

Gambar 2.7. Potongan Melintang Saluran Drainase Kiri di Desa Jembatan Merah

Deskripsi Lokasi Pekerjaan

Gambar 2.8. Tipikal Saluran Drainase

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan DED Pembangunan Drainase Lingkungan Kab. Gorontalo Utara
II-6

Gambar 2.9. Tipikal Bangunan Gorong-Gorong

Deskripsi Lokasi Pekerjaan

Gambar 2.10. Tipikal Saluran Drainase

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan DED Pembangunan Drainase Lingkungan Kab. Gorontalo Utara
II-7

Berikut inventarisasi kondisi saluran drainase eksisting yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara.
Tabel 2.1. Inventarisasi Saluran Drainase Eksisting
PANJANG KONDISI DIMENSI SALURAN
NO LOKASI SISI KET
(M)
BAIK CUKUP RUSAK La Lb T
1 Jalan Trans arah Sulawesi Utara Cm Cm Cm Dari Kab. Gorontalo ke Gorut
a Pontolo - Malingkapoto 250 Kiri √ 70 40 100
600 kanan √ 70 40 100 Tidak terpelihara
b Malingkapoto -Block plan (Perkantoran) 700 Kanan √ 100 50 150 Sementara pelaksanaan
c Malingkapoto - Mootinelo 150 kanan √ 60 30 40 Sudah mulai tertimbun endapan Tanah
d Mootinelo - Leboto 450 kanan √ 60 30 40 Sebagian sudah tertimbun tanah
e Leboto - Bulalo 400 Kanan √ 100 50 120
f Bulalo - Poso 350 kanan √ 60 30 45
g Bulalo - Poso 2 200 Kanan √ 40 20 25 Tidak terpelihara
h Poso - Titidu 200 Kiri √ 150 50 150 Saluran Irigasi
i Jl. Pertamina Lama 150 Kiri √ 50 30 30
j Titidu - Moluo 2 850 Kiri √ 50 30 30
k Titidu - Moluo 3 250 Kiri √ 100 50 45 Saluran Tanah
l Moluo - Katiyalada 150 Kiri √ 60 30 45
350 kanan √ 60 30 45
m Katiyalada - Pelabuhan Kwandang 950 Kiri √ 60 30 45
650 kanan √ 60 30 45
2 Akses Jalan Kec. Kwandang
a Moluo - Jembatan Merah (Asrama Radar) 350 kanan √ 150 50 160
b Jl. Ombulodata 25 kanan √ 40 30 30
c Jl. Sione 25 Kiri √ 40 30 30
d Jl. Tuhiango - Leboto ( Ciheran ) 187.5 kanan √ 40 30 30 Saluran Irigasi
e Jl. Motinelo ( Bandeng ) 175 Kiri √ 100 40 60 Saluran Irigasi
f Jl. Windu Jaya - Leboto 625 kanan √ 100 40 60 Saluran Irigasi
75 Kiri √ 100 40 60 Saluran Irigasi
g Jl. Poso - Pakuku ( Hulande ) 125 Kiri √ 120 70 100 Saluran Irigasi
h Jl. Irigasi ( Bualemo - Timbuale ) 350 Kiri √ 120 70 160 Saluran Irigasi
275 Kiri √ 120 70 100 Saluran Irigasi
i Jl. M Thaib Mopili 100 Kiri √ 40 30 30
j Jl. Kota Raya 300 Kiri √ 40 30 30
287.5 kanan √ 40 30 30
k Jl. Undango 350 Kiri √ 40 30 30 ( Jl. Benteng Mas )
350 kanan √ 40 30 30
l Jl. Aroma 50 Kiri √ 40 30 30 ( Jl. Kompleks Mesjid Agung )
m Jl. Jawardi 100 Kiri √ 40 30 30 ( Jl. Kompleks Mesjid Agung )
n Jl. Pasar Moluo 65 Kiri √ 40 30 30 Tidak terpelihara
65 kanan √ 40 30 30 Tidak terpelihara
o Jl. Bulalo - Moluo ( Cinta Nur ) 305 Kiri √ 70 40 60 Saluran Irigasi
p Jl. Bulalo - Moluo ( Sanggar Tani ) 325 Kiri √ 70 40 60 Saluran Irigasi
100 Kiri √ 40 20 30 Saluran Irigasi
q Jl.Pertiwi & Jln Koramil 100 Kiri √ 40 20 30 Tidak terpelihara
180 kanan √ 40 20 30 Tidak terpelihara

2.3. KONDISI FISIK KABUPATEN GORONTALO UTARA


2.3.1. Geografis
Kabupaten Gorontalo Utara Memiliki 11 Kecamatan, dengan luas adalah 1.777,022 km.
Kecamatan dengan area yang terbesar adalah Sumalata yaitu 305,59 km atau 17,2 % luas Kabupaten 2

Gorontalo Utara sedangkan yang terkecil adalah Kecamatan Ponelo Kepulauan, yaitu 7,832 km 2 atau
0,44 % luas Kabupaten Gorontalo Utara.
Tabel 2.2. Tinggi Wilayah di atas Permukaan Laut (DPL) dan Titik Koordinat Kantor Camat di
Kabupaten Gorontalo Utara, 2014
Koordinat
Kecamatan Tinggi DPL (m)
LU (0) BT (0)
Atinggola 9 0,8998 123,1170
Gentuma Raya 8 0,9249 123,0309
Deskripsi Lokasi Pekerjaan

Kwandang 16 0,8274 122,9189


Tomilito 66 0,8717 122,9330
Ponelo Kepulauan 13 0,8898 122,8850
Anggrek 17 0,8456 122,7791
Monano 12 0,8678 122,6961
Sumalata 5 0,9831 122,4220
Sumalata Timur 8 0,9813 122,5099
Tolinggula 6 1,0145 122,1735
Biau 8 0,9845 122,2160
Sumber : PODES2014, BPS Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan DED Pembangunan Drainase Lingkungan Kab. Gorontalo Utara
II-8

Secara astronomi Kabupaten Gorontalo Utara terletak antara 00 0 41’23’’– 1007’55’’ Lintang
Utara dan antara 121058’59 -123016’29’’ Bujur Timur.
Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Gorontalo Utara memiliki batas-batas : Utara –
Laut Sulawesi, Barat – Propinsi Sulawesi Tengah, Selatan – Kabupaten Pohuwato, Kabupaten
Boalemo, Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango, Timur – Provinsi Sulawesi Utara.

Gambar 2.11. Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Gorontalo Utara

2.3.2. Tata Guna Lahan


Penggunaan lahan di Kabupaten Gorontalo Utara didominasi oleh hutan sebesar 55,83% dari
luas keseluruhan penggunaan lahan Kabupaten Gorontalo Utara. Proporsi luas hutan ini dapat
dibedakan atas hutan lahan kering primer sebesar 15,66% dan hutan lahan kering sekunder sebesar
40,17%. Dominasi hutan terdapat di wilayah kecamatan Sumalata, Sumalata Timur, Biau, Tolinggula,
dan Atinggola.
Pertanian lahan kering tersebar di seluruh wilayah kecamatan sebesar 18,01% dari luas
keseluruhan penggunaan lahan. Sebagian besar sistem pertanaman dalam bentuk campuran. Tegalan
Deskripsi Lokasi Pekerjaan

banyak dijumpai di wilayah kecamatan Anggrek dan Sumalata. Komoditas lahan kering yang paling
banyak dibudidayakan adalah jagung, karena jagung merupakan komoditas unggulan dari provinsi
Gorontalo saat ini.
Semak belukar banyak dijumpai di wilayah kecamatan Sumalata, Kwandang dan Anggrek.
Semak belukar merupakan areal pertanian lahan kering yang telah lama tidak diolah sehingga

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan DED Pembangunan Drainase Lingkungan Kab. Gorontalo Utara
II-9

ditumbuhi semak belukar, atau sering juga ditemui semak belukar dibiarkan tumbuh bersama tanaman
buah-buahan atau tanaman perkebunan seperti kelapa. Penggunaan lahan semak belukar di wilayah
perencanaan menempati lahan sekitar 14,45% dari keseluruhan wilayah perencanaan.
Luas areal perkebunan mencapai sekitar 5% dari luas wilayah Kabupaten Gorontalo Utara.
Perkebunan tersebar setempat-setempat hampir di semua wilayah kecamatan, terutama di kecamatan
Kwandang, Anggrek, Sumalata dan Atinggola. Hutan mangrove dapat dijumpai di wilayah kecamatan
Anggrek, Kwandang, Tolinggula dan Atinggola. Luas hutan Mangrove sebesar 1,68% dari luas
keseluruhan wilayah. Dan Penggunaan lahan permukiman umumnya tersebar disepanjang jalur jalan
utama dan jalur jalan lainnya dengan pola penyebaran linier.

Tabel 2.3. Luas Penutup/Penggunaan Lahan di Kabupaten Gorontalo Utara


Penutup/ PenggunaanLahan Luas Total (Ha) Persentase (%)
Hutan Lahan Kering Primer 26.937 15.66
Hutan Lahan Kering Sekunder 69.099 40.17
Hutan Mangrove Primer 2.481 1.44
Hutan Mangrove Sekunder 411 0.24
Perkebunan 8.597 5.00
Permukiman 0 0.00
Pertanian Lahan Kering 4.175 2.43
Pertanian Lahan Kering Campur semak 26.806 15.58
Padang Rumput 301 0.18
Sawah 7.855 4.57
SemakBelukar 24.853 14.45
Semak/ belukarrawa 161 0.09
Tambak 254 0.15
Tanah Terbuka 82 0.05
Sumber : BAPPEDA Kabupaten Gorontalo Utara 2010
Laporan Akhir Reviw Master Plan Gorontalo Utara 2013.

Deskripsi Lokasi Pekerjaan

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan DED Pembangunan Drainase Lingkungan Kab. Gorontalo Utara
II-10

Gambar 2.12. Peta Penggunaan Lahan Wilayah Kwandang

2.3.3. Topografi dan Fisiografi


Wilayah Kabupaten Gorontalo Utara didominisasi oleh bentuk wilayah perbukitan dan
pegunungan. Meskipun demikian di wilayah ini tidak terdapat gunung berapi. Daerah pegunungan di
kabupaten Gorontalo Utara sebagian besar terletak di Kecamatan Sumalata, Sumalata Timur,
Tolinggula dan Atinggola. Akibat kondisi topografi tersebut maka pengembangan wilayah Kabupaten
Gorontalo Utara menjadi terbatas. Dari 11 kecamatan yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara,
kecamatan yang memiliki wilayah datar yang cukup luas adalah kecamatan Kwandang, Anggrek dan
Tolinggula. Dataran yang memiliki sumberdaya air yang cukup dimanfaatkan petani sebagai areal
persawahan.
Struktur Morfologi Kabupaten Gorontalo Utara pada umumnya dibentuk oleh beberapa
pegunungan antara lain pegunungan Dapi, Ulemba, Loba Perantanaan dan pegunungan Tilong Kabila
yang membentang dari timur ke barat. Wilayah pesisir utara yang merupakan wilayah dari Kabupaten
Gorontalo Utara memiliki garis sampai 100 m dari daratan. Besaran ini bervariasi berkisar antara 2,5
Deskripsi Lokasi Pekerjaan

km – 25 km. Daerah-daerah yang mempunyai garis jauh dari daratan adalah sekitar teluk Paleleh + 9
km, teluk Bulontio + 8 km dan teluk Kwandang yang mencapai + 25 km, daerah tersebut umumnya
dibentuk oleh batu-batuan karang (coral). Daerah daratan dengan ketinggiannya sampai + 100 m
mempunyai jarak terjauh berkisar antara 250 m – 5 Km.

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan DED Pembangunan Drainase Lingkungan Kab. Gorontalo Utara
II-11

2.3.4. Geologi
Kabupaten Gorontalo Utara memiliki struktur geologi, yaitu: Qal (Aluvium) : Pasir, lempung,
lanau, lumpur, kerikil dan kerakal kondisi ini terdapat di muara S. Timbuala, S. Lenenga dan S.
Tudiimanana. Ql (Batugamping Terum) : Batu gamping koral berwarna putih dan umumnya pejal.
Satuan ini membentuk P. Karang Bulolio dan P. Karang Buloliogut.
QTls (Formasi Lokodidi) : Perselingan konglomerat, batu pasir, batu pasir konglomeratan, batu
pasir tufaan, tufa, batu lempung, serpih hitam. Konglomerat berwarna coklat tersusun oleh kepingan
batu gamping, andesit dan kuarsa susu yang berukuran kerikil hingga kerakal, berbentuk membulat,
dengan masa dasar tufa; terpilah buruk dengan kemas tertutup; setempat bersifat gampingan, dan
umumnya agak kompak. Batu pasir berwarna kelabu hingga coklat kemerahan, berbutir halus hingga
sedang, umumnya kompak, merupakan sisipan di antara serpih dan konglomerat. Setempat, batuan ini
bersifat konglomeratan, berwarna kelabu, tersusun oleh butiran batuan andesit dan basal, berukuran
0,5-5 cm, terpilah buruk, bersifat gampingan, dan mengandung fosil gastropoda. Batu pasir tufaan dan
tufa berwarna putih hingga kelabu muda, berbutir sedang, dan agak kompak. Batu lempung berwarna
kelabu kehijauan dan umumnya terkekarkan, berlapis dan agak kompak. Sedang serpih berwarna
hitam, umumnya kurang kompak, gampingan, dan berstruktur perairan sejajar. Satuan ini tersebar di
daerah Tolinggula.
Tpwv (Breksi Wobedu) : Breksi gunung api aglomerat, tufa, tufa lapili dan lava, bersusunan
andesitan sampai basalan. Breksi berwarna kelabu, tersusun oleh kepingan batuan a ndesit dan basal
yang berukuran kerikil sampai bongkah, bersudut tanggung hingga membulat tanggung, mempunyai
susunan batuan dan kenampakan fisik yang sama dengan breksi gunung api. Tufa dan tufa lapili
berwarna kuning dan kuning kecoklatan, berbutir halus hingga berukuran kerikil, membulat tanggung,
kemas terbuka, terkekarkan, umumnya lunak dan berlapis. Sedangkan lava umumnya berwarna
kelabu hingga kelabu tua, massif, bertekstur porfiro-afanitik, dan bersusunan andesit hingga basal.
Satuan ini banyak tersebar di daerah Tolinggula, Pesisir Sumalata, dan Kwandang.
Tmds (Formasi Dolokapa): Batupasir wake, batu lanau, batu lumpur, konglomerat, tufa, tufa
lapili aglomerat, breksi gunung api, lava bersusunan andesitik sampai basaltik. Batu pasir wake
berwarna kelabu, setempat gampingan, berlapis baik, sangat kompak, dan dijumpai struktur konvolut
laminasi. Konglomerat berwarna kelabu, terpilah buruk dengan kemas tertutup, kompak, dijumpai
struktur perlapisan bersusun, dan setempat berlapis buruk. Di sebelah timur Kwandang konglomerat
ini mengandung kepingan batu gamping. Tufa dan tufa lapili berwarna putih sampai kelabu muda dan
Deskripsi Lokasi Pekerjaan

kelabu kecoklatan, kompak dan setempat berlapis buruk. Sedang aglomerat berwarna kelabu,
tersusun oleh kepingan batuan andesitan hingga basalan, dengan masa dasar tersusun oleh tufa;
terpilah buruk dengan ukuran kepingan sekitar 2-5 cm yang membulat tanggung sampai bersudut
tangung, dengan kemas tertutup dan kompak.
Breksi berwarna kelabu dan kelabu gelap, tersusun oleh kepingan batuan andesitan hingga
basalan yang berukuran sekitar 2-8 cm, dengan bentuk bersudut sampai bersudut tanggung; terpilah

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan DED Pembangunan Drainase Lingkungan Kab. Gorontalo Utara
II-12

buruk dengan kemas tertutup, dan umumnya kompak. Sedangkan lava umumnya berwarna kelabu
sampai kelabu tua, bersifat andesitan hingga basalan, bertekstur afanitik, massif dan kompak. Satuan
ini dapat ditemukan di daerah Sumalata dan Kwandang.
Tmbv (Batuan Gunungapi Bilungala) : Breksi, tufa dan lava andesit sampai basalt. Batuan
gunungapi ini umumnya berwarna kelabu hingga kelabu tua. Breksi gunungapinya tersusun oleh
kepingan andesit, sebagian dasit dan basal dengan ukuran butir sekitar 2-6 cm, yang bersudut hingga
bersudut tanggung; kemas tertutup dengan masadasar tufa; terpilah buruk dan kompak. Zeolit dan
kalsit sering dijumpai sebagai mineral pengisi di lobang-lobang pada kapingan batuan penyusunnya.
Tufa umumnya bersifat dasitan dan agak kompak, di beberapa tempat terlihat lapisan yang kurang
baik. Lava bersifat andesitan sampai basalan, bertekstur hipokristalin sampai holokristalin, berbutir
halus dan massif. Batuan ini telah terpropilitkan, terkloritkan dan terepidotkan. Satuan ini tersebar di
daerah Kwandang – Atinggola.

2.3.5. Klimatologi dan Hidrologi


Kecepatan angin pada 2014 yang dipantau Stasiun Pengamatan BMKG Jalaludin hampir merata
setiap bulannya, yakni pada kisaran 1,0 sampai 3,3 knot. Curah hujan disuatu tempat antara lain
dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan, keadaan geografi dan perputaran/pertemuan arus udara.
Oleh karena itu jumlah curah hujan dan hari hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun
pengamat. Rata-rata curah hujan selama tahun 2014 berkisar 6-321 mm. jumlah hari hujan terbanyak
terjadi pada Bulan November 2014 yaitu 20 hari.

Tabel 2.4. Rata-Rata Tekanan Udara dan Kecepatan Angin Setiap Bulan di Kabupaten Gorontalo
Utara, 2014
Bulan Rata-Rata Tekanan Udara (mb) Rata-Rata Kecepatan Angin (knot)
Januari 1009.6 1.7
Februari 1010.0 2.5
Maret 1010.7 2.0
April 1009.9 1.0
Mei 1010.3 1.4
Juni 1009.3 1.6
Juli 1010.5 3.3
Agustus 1011.2 3.1
September 1011.3 3.2
Oktober 1010.8 2.8
November 1009.9 1.9
Desember 1009.1 2.4
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Gorontalo, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.

Tabel 2.5. Rata-Rata Jumlah Hujan dan Curah Hujan setiap Bulan di Kabupaten Gorontalo Utara,
Deskripsi Lokasi Pekerjaan

2014
Bulan Jumlah Hujan (Hari) Curah Hujan (mm)
Januari 18 146
Februari 6 15
Maret 12 107.5
April 14 124
Mei 18 135.8
Juni 15 112
Juli 10 45

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan DED Pembangunan Drainase Lingkungan Kab. Gorontalo Utara
II-13

Bulan Jumlah Hujan (Hari) Curah Hujan (mm)


Agustus 15 54
September 2 6
Oktober 6 72
November 20 321
Desember 16 266
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Gorontalo, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.

Suhu udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut
terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun 2014 suhu udara maksimum rata-rata
berkisar antara 32,00C sampai 40,30C, sedangkan suhu udara minimum rata-rata berkisar antara
21,20C sampai 24,20C.

Tabel 2.6. Rata-Rata Suhu Udara dan Kelembaban Relatif Setiap Bulan di Kabupaten Gorontalo
Utara, 2014
Suhu Udara (0C) Rata-rata
Bulan
Maksimum Minimum Rata-rata Kelembaban
Januari 40.3 22.9 26.0 84
Februari 32.0 22.8 24.2 72
Maret 32.9 23.2 27.2 80
April 33.3 24.0 26.5 82
Mei 32.8 24.0 27.4 84
Juni 32.4 23.8 26.2 82
Juli 32.3 22.9 27.0 80
Agustus 32.1 22.7 26.5 81
September 33.6 21.2 27.1 73
Oktober 34.8 21.9 27.7 70
November 32.9 24.1 27.3 84
Desember 32.2 24.2 27.1 85
Sumber : Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika Gorontalo, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.

2.4. KONDISI SARANA DAN PRASARANA KABUPATEN GORONTALO UTARA


2.4.1. Air Bersih
Penyediaan air besih di wilayah Kabupaten Gorontalo Utara belum memenuhi kebutuhan
masyarakatnya, karena pada beberapa tempat baik di perkotaan maupun di pedesaan masih terdapat
masyarakat yang belum dapat menikmati air bersih. Kondisi ini berdampak pada penurunan kualitas
lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Kawasan permukiman penduduk yang sampai saat ini belum terjangkau oleh penyediaan
fasilitas air bersih dan di tempat tersebut juga tidak terdapat sumber air yang cukup layak, hanya
mengandalkan air hujan atau pergi ke tempat-tempat yang terdapat sumber air atau membeli dengan
harga yang cukup tinggi. Tingkat pencapaian pelayanan air bersih di wilayah Kabupaten Gorontalo
Utara sampai dengan 2004, data yang didapat dari PDAM Kabupaten Gorontalo Utara hanya wilayah
Deskripsi Lokasi Pekerjaan

kecamatan Kwandang, Anggrek dan Atinggola yang mendapat suplay air bersih.
Kecamatan Kwandang merupakan tingkat suplay tertinggi sebesar 30 l/dtk dengan jumlah
pemakaian sebanyak 20m2, banyaknya konsumsi adalah 60 l/o/h. Kecamatan Anggrek dan Atinggola
tingkat suplay masing-masing sebanyak 5 lt/dtk dan jumlah pemakaian sebanyak 5m 2 untuk

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan DED Pembangunan Drainase Lingkungan Kab. Gorontalo Utara
II-14

Kecamatan Anggrek dan 3m2 untuk Kecamatan Atinggola, banyaknya konsumsi untuk Kecamatan
Anggrek adalah 120 lt/o/h dan Kecamatan Atinggola adalah sebanyak 50 lt/o/h.

2.4.2. Sistem Jaringan Drainase


Tujuan dari rencana sistem pengembangan saluran drainase di Kabupaten Gorontalo Utara
adalah mengalirkan air permukaan ke badan air penerima atau bendungan resapan buatan, dalam
mencapai ruang hidup yang sehat dan produktif. Sistem drainase di Kabupaten Gorontalo Utara masih
menggunakan sistem drainase gabungan, adalah sistem drainase yang mempunyai jaringan saluran
pembuangan yang sama baik untuk air permukaan maupun air limbah yang diolah.
Penanganan pada sistem drainase di Kabupaten Gorontalo Utara adalah :
a. Saluran primer, melalui program kali bersih, normalisasi dan perawatan lainnya;
b. Saluran sekunder, saluran tersier dengan berbagai dimensi yang mengikuti sistem jaringan jalan
di 11 Kecamatan.
Pembangunan sistem drainase harus dilakukan secara terpadu dengan pembangunan prasarana
kota yang lain, yang mendukung rencana pengembangan wilayah sehingga sistem drainase ini dapat
berfungsi secara optimal.
Sistem jaringan drainase di Kabupaten Gorontalo Utara terdiri atas:
a. Drainase sekunder tersebar di Kecamatan Kwandang, Tomilito, Ponelo Kepulauan, Gentuma
Raya, Atinggola, Anggrek, Monano, Sumalata Timur, Sumalata, Biau dan Tolinggula.
b. Drainase tersier di daerah pemukiman yang rawan genangan air tersebar di Kecamatan
Kwandang, Tomilito, Ponelo Kepulauan, Gentuma Raya, Atinggola, Anggrek, Monano,
Sumalata Timur, Sumalata, Biau dan Tolinggula.

2.4.3. Irigasi
Kabupaten Gorontalo Utara memiliki prasarana irigasi di 4 (empat) kecamatan yaitu di
Kecamatan Tolinggula dengan luas 1.825 ha (940 ha teknis dan 885 ha semi teknis), Sumalata dengan
luas 968 ha (teknis), Kwandang 425 ha (332 ha teknis dan 93 ha semi teknis) dan Kecamatan Anggrek
dengan luas 180 ha (semi teknis).

2.5. KONDISI PERHUBUNGAN KABUPATEN GORONTALO UTARA


2.5.1. Angkutan Darat
Deskripsi Lokasi Pekerjaan

Pada tahun 2014 berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gorontalo Utara panjang
jalan kabupaten mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2013 sebesar 17,87%. Sedangkan
kondisi jalan yang baik mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013, sebesar 7,65%. Untuk
lebih rincinya kondisi jalan dapat dilihat pada tabel berikut.

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan DED Pembangunan Drainase Lingkungan Kab. Gorontalo Utara
II-15

Tabel 2.7. Panjang Jalan Menurut Pemerintahan yang Berwenang di Kabupaten Gorontalo Utara,
2011-2014 (km)
Jenis Jalan 2011 2012 2013 2014
Jalan Negara 168,292 168,292 243,28 243,28
Jalan Provinsi 150 34,75 137,0 137,0
Jalan Kabupaten 410,51 532,517 532,52 695,65
Jumlah 728,802 735,559 912,8 1.075,93
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.

Tabel 2.8. Panjang Jalan Kabupaten Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Gorontalo Utara, 2011-
2014 (km)
Kondisi Jalan 2011 2012 2013 2014
Baik 109,48 134,355 359,477 386,98
Sedang 20,36 250,907 90,1712 165,60
Rusak 172,53 147,255 29,6198 76,50
Rusak Berat 108,2 - 53,252 66,57
Gorontalo Utara 410,51 532,517 532,5 695,65
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.

Kondisi perkerasan ruas jalan yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara bervariasi. Untuk jenis
perkerasan aspal mengalami peningkatan dari tahun 2011 hingga tahun 2014, yaitu dari 130,62 km di
tahun 2011 menjadi 168,59 km pada tahun 2014. Begitupun dengan jenis perkerasan kerikil dari
pnajang jalan 208,82 km di tahun 2011 menjadi 307,90 km di tahun 2014. Sementara untuk jenis
perkerasan tanah, tercatat sepanjang 71,07 km di tahun 2011. Kemudian jumlah ini meningkat drastis
dalam kurun waktu 1 tahun menjadi 147,255 km, meskipun pada tahun 2013 sempat mengalami
pengurangan, namun pada tahun 2014 bertambah kembali menjadi 135,35 km. berikut rinciannya
pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.9. Panjang Jalan Kabupaten Menurut Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Gorontalo Utara,
2011-2014 (km)
Jenis Permukaan 2011 2012 2013 2014
Aspal 130,62 134,355 141,089 168,59
Kerikil 208,82 250,907 255,875 307,90
Tanah 71,07 147,255 128,948 135,35
Lainnya - - 6,603 83,81
Jumlah 410,51 532,517 532,52 695,65
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.

2.6. KONDISI DEMOGRAFI, SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA


2.6.1. Demografi (Penduduk dan Ketenagakerjaan)
Proyeksi penduduk Kabupaten Gorontalo Utara pada tahun 2014 adalah 109.502 jiwa. Ratarata
laju pertumbuhan selama kurun waktu 2000-2010 sebesar 1,84 persen. Persebaran penduduk di 11
Deskripsi Lokasi Pekerjaan

Kecamatan masih belum merata, terbesar pada Kecamatan Kwandang sebesar 24,89 % sedangkan
terendah di Kecamatan Ponelo Kepulauan sebesar 3,23 %.Hal ini disebabkan karena Kwandang
merupakan pusat Kabupaten dan Ponelo Kepulauan merupakan kecamatan yang baru terbentuk.
Tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Gorontalo Utara pada tahun 2013 rata-rata 61 jiwa per
kilometer persegi.

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan DED Pembangunan Drainase Lingkungan Kab. Gorontalo Utara
II-16

Tabel 2.10. Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Gorontalo Utara, 200-
2010
Jumlah Penduduk (Orang) Laju Pertumbuhan Penduduk Per Tahun
Kecamatan
2000 2010 (%) 2000 – 2010
Atinggola 10 229
Gentuma Raya 15 559 7 972 1,62
Kwandang
Tomilito 35 965
Ponelo Kepulauan
Anggrek 46 493 1,91
20 230
Monano
Sumalata
Sumalata Timur 16 039
Tolinggula 24 729 1,84
Biau 13 629

86 781 104 133 1,84


Sumber : Sensus Penduduk, BPS Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.

Tahun 2014 sex ratio rata-rata 102 dengan penduduk laki-laki 55.504 jiwa dan penduduk
perempuan 53.998 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa perbandingan antara penduduk laki-laki dan
perempuan ada perbedaan, walaupun perbedaannya tidak besar.

Tabel 2.11. Banyaknya Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten
Gorontalo Utara, 2014
Penduduk (Orang)
Kelompok Umur
Laki-Laki Perempuan Jumlah
0–4 5 956 5 636 11 592
5–9 5 698 5 498 11 196
10 – 14 5 521 5 380 10 901
15 – 19 5 253 5 041 10 294
20 – 24 4 682 4 693 9 375
25 – 29 4 438 4 357 8 795
30 – 34 4 265 4 179 8 444
35 – 39 4 176 4 127 8 303
40 – 44 3 873 3 730 7 603
45 – 49 3 317 3 189 6 506
50 – 54 2 604 2 460 5 064
55 – 59 2 014 1 880 3 894
60 – 64 1 468 1 402 2 870
65 – 69 1 036 1 049 2 085
70 – 74 651 683 1 334
75+ 552 694 1 246
Jumlah 2014 55 504 53 998 109 502
2013 54 902 53 422 108 324
2012 54 295 52 797 107 092
2011 53 698 52 061 105 759
Sumber : Proyeksi Penduduk, BPS Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.

Dari total penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) sekitar 68,61 persen penduduk Kabupaten
Deskripsi Lokasi Pekerjaan

Gorontalo Utara termasuk angkatan kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja mengalami penurunan
dari 70,56 persen menjadi 68,61 persen.
Penduduk usia kerja terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja
(bekerja dan pengangguran) sebanyak 68,81 persen sedangkan bukan angkatan kerja (sekolah
mengurus rumah tangga, lainnya) sebanyak 31,39 persen.

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan DED Pembangunan Drainase Lingkungan Kab. Gorontalo Utara
II-17

Tabel 2.12. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke atas Menurut Jenis Kegiatan Utama di
Kabupaten Gorontalo Utara
Jenis Kegiatan Utama 2012 2013 2014
I. ANGKATAN KERJA 70,44 70,56 68,61
1. Bekerja 68,34 68,62 65,98
2. Pengangguran 2,1 1,94 2,63
II. BUKAN ANGKATAN KERJA 29,56 29,44 31,39
1. Sekolah 0,18 6,09 9,34
2. Mengurus Rumah Tangga 22,95 20,37 18,08
3. Lainnya 6,42 2,98 3,95
JUMLAH 100 100 100
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) (%) 70,44 70,56 68,61
Tingkat Pengangguran (%) 2,99 2,75 3,83
Sumber : Sakernas, BPS Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.

Tingkat pengangguran terbuka terlihat meningkat pada periode 2013-2014. Pada tahun 2013
tingkat pengangguran terbuka tercatat sebesar 2,75 persen, sedangkan tahun 2014 tingkat
pengangguran terbuka tercatat sebesar 3,83 persen.

Tabel 2.13. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke atas Menurut Jenis Kegiatan Utama dan
Jenis Kelamin di Kabupaten Gorontalo Utara, 2014
Jenis Kegiatan Utama Laki-Laki Perempuan Jumlah
I. ANGKATAN KERJA 74,8 46,8 68,61
1. Bekerja 72,3 44,5 65,98
2. Pengangguran 2,5 2,3 2,63
II. BUKAN ANGKATAN KERJA 25,2 53,2 31,39
1. Sekolah 19,3 19,9 9,34
2. Mengurus Rumah Tangga 1,8 30,6 18,08
3. Lainnya 4,1 2,8 3,95
JUMLAH 100 100 100
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 84,25 52,58 68,61
Tingkat Pengangguran 3,13 4,99 3,83
Sumber : Sakernas, BPS Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.

Berdasarkan lima sektor utama lapangan usaha, sektor pertanian masih mendominasi pasar
kerja di Kabupaten Gorontalo Utara dengan persentase sebesar 57,2 persen pada tahun 2014, diikuti
sektor perdagangan dengan persentase sebesar 14,04 persen dan sektor jasa-jasa dengan persentase
sebesar 13,90 persen. Berikut tabel yang memperlihatkan persentase penduduk berumur 15 tahun ke
atas yang bekerja menurut lapangan usaha dan jenis kelamin di Kabupaten Gorontalo Utara.

Tabel 2.14. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke atas yang bekerja Menurut Lapangan Usaha
dan Jenis Kelamin di Kabupaten Gorontalo Utara, 2014
Lapangan Usaha Laki-Laki Perempuan Jumlah
Pertanian 70,91 29,08 57,2
Industry Pengolahan 52,72 47,27 4,75
Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan 29,65 70,34 14,04
Deskripsi Lokasi Pekerjaan

Jasa Kemasyarakatan 41,81 58,18 13,90


Lainnya (Pertambangan, listrik, gas, air, bangunan, transportasi, keuangan) 94,61 5,38 10,11
Sumber : Sakernas, BPS Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan DED Pembangunan Drainase Lingkungan Kab. Gorontalo Utara
II-18

2.6.2. Sosial
Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan sumber daya manusia.
Ketersedian sarana pendidikan, baik sarana fisik pendidikan maupun tenaga pengajar/guru, akan
sangat menunjang dalam meningkatkan partisipasi sekolah.

Tabel 2.15. Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Jenjang
Pendidikan di Kabupaten Gorontalo Utara, 2013-2014
APM APK
Jenjang Pendidikan
2013 2014 2013 2014
SD/MI 98,02 98,96 114,12 116,49
SMP/MTs 79,12 80,20 106,97 113,20
SMA/MA 56,59 58,47 79,33 80,07
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka
2015.

Jumlah sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) pada Tahun 2014 ada sebanyak 58 sekolah, dengan
jumlah murid 1.917 siswa. Jumlah guru TK adalah 89 orang. Rasio murid-guru 1:21, berarti setiap
guru di TK rata-rata mengajar 21 murid.

Tabel 2.16. Banyaknya Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru Taman Kanak-Kanak Menurut
Kecamatan di Kabupaten Gorontalo Utara, 2014
Murid
Tahun Sekolah
Laki-Laki Perempuan Jumlah
2010 53 973 916 1 889
2011 50 820 784 1 604
2012 53 750 806 1 556
2013 55 834 829 1 663
2014 58 874 1 044 1 917
Guru
Tahun Rasio Murid-Guru
Laki-Laki Perempuan Jumlah
2010 - 53 53 1:17
2011 - 129 129 1:12
2012 1 138 138 1:11
2013 - 154 154 1:11
2014 - 89 89 1:12
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam
Angka 2015.

Pada Tahun 2014, jumlah SD Negeri sebanyak 131 dengan jumlah murid 15.457 siswa.
Sedangkan jumlah guru SD Negeri adalah 1.100 orang. Rasio murid-guru 1:14, jadi setiap guru di SD
rata-rata mengajar 14 siswa.

Tabel 2.17. Banyaknya Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru Sekolah Dasar (SD) Menurut
Kecamatan di Kabupaten Gorontalo Utara, 2014
Murid
Deskripsi Lokasi Pekerjaan

Kecamatan Sekolah
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Atinggola 17 851 774 1 625
Gentuma Raya 10 610 565 1 175
Kwandang 24 1 734 1 638 3 372
Tomilito 7 427 445 872
Ponelo Kepulauan 5 287 262 549
Anggrek 16 1 051 971 2 022
Monano 9 508 494 1 002
Sumalata 13 842 620 1 462
Sumalata Timur 9 561 504 1 065

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan DED Pembangunan Drainase Lingkungan Kab. Gorontalo Utara
II-19

Tolinggula 14 707 683 1 390


Biau 7 503 420 923
Gorontalo Utara 2014 131 8 081 7 376 15 457
2013 125 7 939 7 404 15 343
2012 126 8 125 7 806 16 021
2011 107 8 100 7 313 15 520
Guru
Kecamatan Rasio Murid-Guru
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Atinggola 54 106 160 1:10
Gentuma Raya 16 53 69 1:17
Kwandang 43 186 229 1:14
Tomilito 19 43 62 1:14
Ponelo Kepulauan 9 33 42 1:13
Anggrek 37 102 139 1:14
Monano 15 53 69 1:14
Sumalata 26 71 97 1:15
Sumalata Timur 16 51 67 1:15
Tolinggula 34 83 117 1:11
Biau 16 33 49 1:18
Gorontalo Utara 2014 285 815 1 100 1:14
2013 323 782 1 105 1:15
2012 295 762 1 057 1:15
2011 178 366 544 1:31
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka
2015.

Jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 46 sekolah dengan jumlah murid 5.703
siswa, dan jumlah guru sebanyak 513. Rasio murid-guru 1:11, berarti setiap guru di SMP rata-rata
mengajar 11 siswa di Tahun 2014.

Tabel 2.18. Banyaknya Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Menurut Kecamatan di Kabupaten Gorontalo Utara, 2014
Murid
Kecamatan Sekolah
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Atinggola 6 285 341 626
Gentuma Raya 4 167 208 375
Kwandang 7 652 708 1 360
Tomilito 3 146 131 277
Ponelo Kepulauan 2 78 102 180
Anggrek 5 450 532 982
Monano 4 97 91 188
Sumalata 4 266 299 565
Sumalata Timur 3 181 222 403
Tolinggula 6 203 218 421
Biau 2 145 181 326
Gorontalo Utara 2014 46 2 670 3 033 5 703
2013 46 2 474 2 594 5 068
2012 40 2 515 2 556 5 071
2011 45 2 164 2 472 4 636
Guru
Kecamatan Rasio Murid-Guru
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Atinggola 17 55 72 1:9
Gentuma Raya 15 22 37 1:10
Deskripsi Lokasi Pekerjaan

Kwandang 41 49 120 1:11


Tomilito 6 21 27 1:10
Ponelo Kepulauan 6 18 24 1:8
Anggrek 12 41 53 1:19
Monano 11 18 29 1:6
Sumalata 17 37 54 1:10
Sumalata Timur 11 20 31 1:13
Tolinggula 19 20 39 1:11
Biau 10 17 27 1:12
Gorontalo Utara 2014 165 348 513 1:11

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan DED Pembangunan Drainase Lingkungan Kab. Gorontalo Utara
II-20

2013 162 338 500 1:10


2012 160 328 488 1:10
2011 368 745 1 113 1:4
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka
2015.

Jumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) pada Tahun 2014 sebanyak 11 sekolah dengan jumlah
murid 3.495 siswa, dan jumlah guru sebanyak 241. Rasio murid-guru 1:15, berarti setiap guru di SMA
rata-rata mengajar 15 siswa.

Tabel 2.19. Banyaknya Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru Sekolah Menengah Atas
(SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah (MA) di Kabupaten
Gorontalo Utara, 2014
Murid
Kecamatan Sekolah
Laki-Laki Perempuan Jumlah
SMA 11 1 646 1 849 3 495
SMK 5 433 402 835
MA 3 160 194 354
Guru
Kecamatan Rasio Murid-Guru
Laki-Laki Perempuan Jumlah
SMA 82 159 241 1:15
SMK 34 46 80 1:10
MA 16 27 43 1:8
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka
2015.

Sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara berupa rumah sakit, puskesmas,
polindes, poskesdes dan posyandu. Untuk tahun 2014 ada rumah sakit 1 buah, jumlah puskesmas 15
buah, pustu 27 buah, poskesdes 27 dan posyandu 219 buah.

Tabel 2.20. Banyaknya Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Gorontalo Utara, 2010-2014


Puskesmas

Puskesmas

Puskesmas
Kesehatan
Pembantu

Poskesdes
Posyandu

Polindes
Bersalin

Keliling
Rumah

Rumah

Klinik/
Tahun

Sakit

Balai

2010 - - 12 - 177 - - 26 -
2011 - - 12 22 177 10 - 14 11
2012 1 - 15 23 219 39 - - 12
2013 1 - 15 27 219 28 - 5 11
2014 1 - 15 27 219 27 - 9 15

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.

Tenaga Medis dan Paramedis adalah sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan dalam dunia
kesehatan. Dengan bantuan mereka akan sangat menolong dalam penanganan kesehatan masyarakat.
Deskripsi Lokasi Pekerjaan

Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara menunjukkan bahwa pada tahun 2014, jumlah
Tenaga Medis sebanyak 274 orang, terdiri atas 23 dokter, 159 perawat, 67 bidan, 25 bidang farmasi.
Jumlah tenaga nonmedis sebanyak 89 orang, terdiri atas 28 ahli gizi, 8 teknisi medis, 26 bidang
sanitasi, 27 bidang kesehatan masyarakat.

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan DED Pembangunan Drainase Lingkungan Kab. Gorontalo Utara
II-21

Tabel 2.21. Banyaknya Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja dan Sarana Pelayanan Kesehatan di
Kabupaten Gorontalo Utara, 2014
Tenaga Medis
Unit Kerja
Dokter Perawat Bidan Farmasi
Puskesmas Atinggola 2 8 6 2
Puskesmas Gentuma Raya - 9 5 1
Puskesmas Ponelo 1 2 2 1
Puskesmas Kwandang 1 21 5 2
Puskesmas Molingkapoto 3 15 3 1
Puskesmas Dambalo 1 9 5 1
Puskesmas Anggrek 1 14 6 3
Puskesmas Ilangata - 8 5 1
Puskesmas Monano - 3 3 1
Puskesmas Dulukapa - 6 5 -
Puskesmas Sumalata 2 7 4 1
Puskesmas Buloila - 7 1 -
Puskesmas Biau - 4 3 1
Puskesmas Tolinggula 1 9 4 1
Puskesmas Limbato 1 4 2 -
Sub – Jumlah Puskesmas 13 126 59 16
Instalasi Farmasi - - - -
Labkesda - - - -
Dinas Kesehatan dan Instalasi 2 3 - -
Rumah Skit Bergerak 8 30 8 9
Jumlah 2014 23 67 67 25
2013 12 53 53 29
Tenaga Non Medis
Unit Kerja
Ahli Gizi Teknisi Medis *) Sanitasi Kesmas
Puskesmas Atinggola 1 - 3 2
Puskesmas Gentuma Raya 1 - 2 1
Puskesmas Ponelo 1 - 2 2
Puskesmas Kwandang 3 - 2 4
Puskesmas Molingkapoto 2 - 2 3
Puskesmas Dambalo 3 - 1 1
Puskesmas Anggrek 2 - 2 2
Puskesmas Ilangata 2 - 1 1
Puskesmas Monano 2 - 1 1
Puskesmas Dulukapa 2 - 2 1
Puskesmas Sumalata 1 - 3 -
Puskesmas Buloila 2 - 2 1
Puskesmas Biau 1 - 1 1
Puskesmas Tolinggula 2 - 1 1
Puskesmas Limbato 1 - 1 1
Sub – Jumlah Puskesmas 26 0 26 22
Instalasi Farmasi - - - -
Labkesda - - - -
Dinas Kesehatan dan Instalasi - - - -
Rumah Skit Bergerak 2 8 - 5
Jumlah 2014 28 8 26 27
2013 28 0 12 52
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.
*) Termasuk Ahli Radiologi, Fisioterapi, Penata Anastesi

Pada Tahun 2014 terdapat 1.982 kelahiran dengan jasa bantuan dokter dan bidan. Dari bayi
Deskripsi Lokasi Pekerjaan

yang lahir, terdapat 113 lahir dengan berat badan rendah atau BBLR, dan 13 termasuk dalam gizi
buruk.

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan DED Pembangunan Drainase Lingkungan Kab. Gorontalo Utara
II-22

Tabel 2.22. Banyaknya Kelahiran Menurut Penolong Kelahiran di Kabupaten Gorontalo Utara,
2010-2014
Non Tenaga Persentase Tenaga
Tahun Tenaga Kesehatan 1) Jumlah
Kesehatan 2) Kesehatan
2010 2 122 896 3 016 70,31
2011 2 227 50 2 277 97,8
2012 2 155 - 2 155 106,3
2013 2 176 - 2 176 109,1
2014 1 982 - 1 982 99,2
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.
1) Terdiri dari dokter dan bidan
2) dukun

Tabel 2.23. Jumlah Bayi Lahir, Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), BBLR Dirujuk, dan
Bergizi Buruk di Kabupaten Gorontalo Utara, 2010-2014
BBLR
Tahun Bayi Lahir Gizi Buruk
Jumlah Dirujuk
2010 2 323 61 61 67
2011 2 258 81 81 104
2012 2 165 81 81 66
2013 2 189 122 122 50
2014 2 071 113 113 13
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.

Jenis penyakit terbanyak yang diderita oleh masyarakat Kabupaten Gorontalo Utara adalah
commond cold, yaitu sebanyak 8.959 kasus. Commond cold merupakan rhinitis akut yang disebabkan
oleh virus "selesma". Rhinitis berarti "iritasi hidung" dan adalah derivative dari rhino, berarti
"hidung". Selaput lendir pada hidung yang terkena iritasi atau radang akan memproduksi lebih banyak
lendir dan mengembang, sehingga hidung menjadi tersumbat dan pernafasan jadi sulit. Berikut tabel
yang memperlihatkan jumlah kasus 10 penyakit terbanyak di Kabupaten Gorontalo Utara pada tahun
2014.

Tabel 2.24. Jumlah Kasus 10 Penyakit Terbanyak di Kabupaten Gorontalo Utara, 2014
Jenis Penyakit Banyak Kasus
1. Commond Cold 8 959
2. Hipertensi 4 429
3. Gastritis 2 625
4. Dermatitis 2 213
5. Diare 2 036
6. Influenza 1 548
7. Dyspepsia 642
8. Melgia 567
9. Artritis 391
10. Faringitis 286
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.

Berdasarkan data dari Kantor Kementrian Agama, 96,55 persen penduduk Kabupaten Gorontalo
Deskripsi Lokasi Pekerjaan

Utara beragama Islam, 3,41 persen Kristen Protestan, 0,01 persen Kristen Katolik. Jadi agama
mayoritas penduduk Kabupaten Gorontalo Utara adalah Islam. Sedangkan fasilitas tempat ibadah
yang terdapat di Kabupaten Gorontalo Utara antara lain ada 241 masjid, 37 mushola, 36 gereja
Protestan, 1 gereja katholik.

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan DED Pembangunan Drainase Lingkungan Kab. Gorontalo Utara
II-23

Tabel 2.25. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang Dianut di Kabupaten Gorontalo
Utara, 2014
Kecamatan Islam Kristen Protestan Kristen Katolik Hindu Budha Lainnya
Atinggola 11 152 10 - - - -
Gentuma Raya 7 648 1 015 - - - -
Kwandang 26 870 445 8 - 3 -
Tomilito 8 534 1 132 7 - - -
Ponelo Kepulauan 4 004 - - - - -
Anggrek 21 223 380 - - - -
Monano 7 708 226 - - - -
Sumalata 9 939 555 - - - -
Sumalata Timur *) 7 264 36 - - - -
Tolinggula 9 674 119 7 - - -
Biau 4 941 293 - - 3 -
Gorontalo Utara 118 957 4 211 22 0 6 0
Sumber : Kementrian Agama Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.

Tabel 2.26. Banyaknya Tempat Peribadatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Gorontalo Utara,
2014
Kecamatan Masjid Musholla Gereja Protestan Gereja Katholik Pura Vihara
Atinggola 30 6 - - - -
Gentuma Raya 13 3 11 - - -
Kwandang 48 10 4 1 - -
Tomilito 23 1 4 - - -
Ponelo Kepulauan 11 - - - - -
Anggrek 29 1 4 - - -
Monano 12 2 4 - - -
Sumalata 20 5 4 - - -
Sumalata Timur *) 17 3 1 - - -
Tolinggula 26 1 4 - - -
Biau 12 5 - - - -
Gorontalo Utara 241 37 36 1 0 0
Sumber : Kementrian Agama Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.

2.6.3. Ekonomi
Penerimaan Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo Utara pada periode tahun
2014 sebesar 463,23 Milyar Rupiah. Dana tersebut bersumber dari Pendapatan Asli daerah, Dana
Perimbangan, Pinjaman Daerah, dan Bantuan/Hibah. Pendapatan terbesar daerah diterima dari dana
perimbangan yaitu sebesar 399,21 Milyar Rupiah.

Tabel 2.27. Realisasi Penerimaan Pemda di Kabupaten Gorontalo Utara (Milyar Rupiah), 2013-2014
Jenis Penerimaan 2013 2014
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) 10,88 20,95
a. Pajak Daerah 2,66 3,98
b. Retribusi Daerah 2,58 1,61
c. Bagian Laba BUMD 1,28 1,1
d. Penerimaan Lain-Lain 4,34 14,24
2. Dana Perimbangan 369,32 399,21
a. Bagi Hasil Pajak 15,60 13,34
b. Bagi Hasil Bukan Pajak 0,82 1,11
Deskripsi Lokasi Pekerjaan

c. Dana Alokasi Umum (DAU) 288,20 316,90


d. Dana Alokasi Khusus (DAK) 64,69 67,84
3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang sah 28,15 43,05
a. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Daerah Lainnya 7,53 11,25
b. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 19,46 28,82
4. Pinjaman Daerah 0,00 0,00
5. Bantuan/Hibah 0,00 2,97
Jumlah 408,35 463,23
Sumber : Dinas Pengelolaan, Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo
Utara Dalam Angka 2015.

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan DED Pembangunan Drainase Lingkungan Kab. Gorontalo Utara
II-24

Nilai pengeluaran daerah di Kabupaten Gorontalo Utara pada tahun 2014 sebesar 433,00 Milyar
Rupiah. Belanja terbesar yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo Utara
adalah untuk belanja operasional yaitu sebesar 332,05 milyar rupiah.

Tabel 2.28. Realisasi Pengeluaran Daerah Menurut Jenis Pengeluaran di Kabupaten Gorontalo Utara
(Milyar Rupiah), 2013-2014
Jenis Penerimaan 2013 2014
1. Belanja 396,91 433,00
a. Belanja Operasional 302,30 332,05
b. Belanja Modal 94,61 100,95
c. Belanja Tak Terduga 0,00 0,00
2. Pembiayaan 7,72 19,16
a. Penggunaan Sisa Lebih Penggunaan Perhitungan Anggaran (SILPA) 7,72 19,16
b. Pengeluaran Daerah 0,00 1,5
Jumlah 404,63 433,00
Sumber : Dinas Pengelolaan, Pendapapatan, Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo
Utara Dalam Angka 2015.

2.6.4. Budaya
Pada umumnya masyarakat di Kabupaten Gorontalo Utara beretnis Gorontalo maka kebiasaan
dan adat istiadat Gorontalo yang hidupnya berkelompok dan mengumpul dalam sebuah lingkungan
kecil terbawa dan teraplikasikan dalam kondisi bermasyarakat saat ini, yaitu lingkungan permukiman
menjadi padat dan bahkan pada kondisi asli tidak memiliki batas yang jelas antara satu rumah dengan
rumah yang lainnya. Hal ini akan semakin kelihatan dengan jelas apabila yang bermukim tersebut
masih memiliki ikatan keluarga yang erat, sehingga akan terbentuk kelompok-kelompok masyarakat
yang berbeda karena hubungan tali persaudaraan/ kekeluargaan tersebut.
Masyarakat Kabupaten Gorontalo Utara sama seperti masyarakat Gorontalo pada umumnya
memiliki adat istiadat dan budaya yang sangat toleran. Budaya gotong royong atau bekerja bersama
dan saling bantu ini telah berakar dan membudaya dikalangan masyarakat Gorontalo yang sampai saat
ini tetap terjaga dan terpelihara dengan baik, bukan hanya dalam kehidupan sosial kemasyarakatan
saja tetapi budaya ini berlaku di segala segi kehidupan masyarakat.

Deskripsi Lokasi Pekerjaan

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN


Penyusunan DED Pembangunan Drainase Lingkungan Kab. Gorontalo Utara

Anda mungkin juga menyukai