BAB II
DESKRIPSI LOKASI KEGIATAN
Sa lura n Primer
Flood Control
Pintu Air
Lokasi
DED Drainase
Lokasi
Non DED Drainase
Gambar 2.6. Potongan Memanjang Saluran Drainase Kiri di Desa Jembatan Merah
Gambar 2.7. Potongan Melintang Saluran Drainase Kiri di Desa Jembatan Merah
Berikut inventarisasi kondisi saluran drainase eksisting yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara.
Tabel 2.1. Inventarisasi Saluran Drainase Eksisting
PANJANG KONDISI DIMENSI SALURAN
NO LOKASI SISI KET
(M)
BAIK CUKUP RUSAK La Lb T
1 Jalan Trans arah Sulawesi Utara Cm Cm Cm Dari Kab. Gorontalo ke Gorut
a Pontolo - Malingkapoto 250 Kiri √ 70 40 100
600 kanan √ 70 40 100 Tidak terpelihara
b Malingkapoto -Block plan (Perkantoran) 700 Kanan √ 100 50 150 Sementara pelaksanaan
c Malingkapoto - Mootinelo 150 kanan √ 60 30 40 Sudah mulai tertimbun endapan Tanah
d Mootinelo - Leboto 450 kanan √ 60 30 40 Sebagian sudah tertimbun tanah
e Leboto - Bulalo 400 Kanan √ 100 50 120
f Bulalo - Poso 350 kanan √ 60 30 45
g Bulalo - Poso 2 200 Kanan √ 40 20 25 Tidak terpelihara
h Poso - Titidu 200 Kiri √ 150 50 150 Saluran Irigasi
i Jl. Pertamina Lama 150 Kiri √ 50 30 30
j Titidu - Moluo 2 850 Kiri √ 50 30 30
k Titidu - Moluo 3 250 Kiri √ 100 50 45 Saluran Tanah
l Moluo - Katiyalada 150 Kiri √ 60 30 45
350 kanan √ 60 30 45
m Katiyalada - Pelabuhan Kwandang 950 Kiri √ 60 30 45
650 kanan √ 60 30 45
2 Akses Jalan Kec. Kwandang
a Moluo - Jembatan Merah (Asrama Radar) 350 kanan √ 150 50 160
b Jl. Ombulodata 25 kanan √ 40 30 30
c Jl. Sione 25 Kiri √ 40 30 30
d Jl. Tuhiango - Leboto ( Ciheran ) 187.5 kanan √ 40 30 30 Saluran Irigasi
e Jl. Motinelo ( Bandeng ) 175 Kiri √ 100 40 60 Saluran Irigasi
f Jl. Windu Jaya - Leboto 625 kanan √ 100 40 60 Saluran Irigasi
75 Kiri √ 100 40 60 Saluran Irigasi
g Jl. Poso - Pakuku ( Hulande ) 125 Kiri √ 120 70 100 Saluran Irigasi
h Jl. Irigasi ( Bualemo - Timbuale ) 350 Kiri √ 120 70 160 Saluran Irigasi
275 Kiri √ 120 70 100 Saluran Irigasi
i Jl. M Thaib Mopili 100 Kiri √ 40 30 30
j Jl. Kota Raya 300 Kiri √ 40 30 30
287.5 kanan √ 40 30 30
k Jl. Undango 350 Kiri √ 40 30 30 ( Jl. Benteng Mas )
350 kanan √ 40 30 30
l Jl. Aroma 50 Kiri √ 40 30 30 ( Jl. Kompleks Mesjid Agung )
m Jl. Jawardi 100 Kiri √ 40 30 30 ( Jl. Kompleks Mesjid Agung )
n Jl. Pasar Moluo 65 Kiri √ 40 30 30 Tidak terpelihara
65 kanan √ 40 30 30 Tidak terpelihara
o Jl. Bulalo - Moluo ( Cinta Nur ) 305 Kiri √ 70 40 60 Saluran Irigasi
p Jl. Bulalo - Moluo ( Sanggar Tani ) 325 Kiri √ 70 40 60 Saluran Irigasi
100 Kiri √ 40 20 30 Saluran Irigasi
q Jl.Pertiwi & Jln Koramil 100 Kiri √ 40 20 30 Tidak terpelihara
180 kanan √ 40 20 30 Tidak terpelihara
Gorontalo Utara sedangkan yang terkecil adalah Kecamatan Ponelo Kepulauan, yaitu 7,832 km 2 atau
0,44 % luas Kabupaten Gorontalo Utara.
Tabel 2.2. Tinggi Wilayah di atas Permukaan Laut (DPL) dan Titik Koordinat Kantor Camat di
Kabupaten Gorontalo Utara, 2014
Koordinat
Kecamatan Tinggi DPL (m)
LU (0) BT (0)
Atinggola 9 0,8998 123,1170
Gentuma Raya 8 0,9249 123,0309
Deskripsi Lokasi Pekerjaan
Secara astronomi Kabupaten Gorontalo Utara terletak antara 00 0 41’23’’– 1007’55’’ Lintang
Utara dan antara 121058’59 -123016’29’’ Bujur Timur.
Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Gorontalo Utara memiliki batas-batas : Utara –
Laut Sulawesi, Barat – Propinsi Sulawesi Tengah, Selatan – Kabupaten Pohuwato, Kabupaten
Boalemo, Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango, Timur – Provinsi Sulawesi Utara.
banyak dijumpai di wilayah kecamatan Anggrek dan Sumalata. Komoditas lahan kering yang paling
banyak dibudidayakan adalah jagung, karena jagung merupakan komoditas unggulan dari provinsi
Gorontalo saat ini.
Semak belukar banyak dijumpai di wilayah kecamatan Sumalata, Kwandang dan Anggrek.
Semak belukar merupakan areal pertanian lahan kering yang telah lama tidak diolah sehingga
ditumbuhi semak belukar, atau sering juga ditemui semak belukar dibiarkan tumbuh bersama tanaman
buah-buahan atau tanaman perkebunan seperti kelapa. Penggunaan lahan semak belukar di wilayah
perencanaan menempati lahan sekitar 14,45% dari keseluruhan wilayah perencanaan.
Luas areal perkebunan mencapai sekitar 5% dari luas wilayah Kabupaten Gorontalo Utara.
Perkebunan tersebar setempat-setempat hampir di semua wilayah kecamatan, terutama di kecamatan
Kwandang, Anggrek, Sumalata dan Atinggola. Hutan mangrove dapat dijumpai di wilayah kecamatan
Anggrek, Kwandang, Tolinggula dan Atinggola. Luas hutan Mangrove sebesar 1,68% dari luas
keseluruhan wilayah. Dan Penggunaan lahan permukiman umumnya tersebar disepanjang jalur jalan
utama dan jalur jalan lainnya dengan pola penyebaran linier.
km – 25 km. Daerah-daerah yang mempunyai garis jauh dari daratan adalah sekitar teluk Paleleh + 9
km, teluk Bulontio + 8 km dan teluk Kwandang yang mencapai + 25 km, daerah tersebut umumnya
dibentuk oleh batu-batuan karang (coral). Daerah daratan dengan ketinggiannya sampai + 100 m
mempunyai jarak terjauh berkisar antara 250 m – 5 Km.
2.3.4. Geologi
Kabupaten Gorontalo Utara memiliki struktur geologi, yaitu: Qal (Aluvium) : Pasir, lempung,
lanau, lumpur, kerikil dan kerakal kondisi ini terdapat di muara S. Timbuala, S. Lenenga dan S.
Tudiimanana. Ql (Batugamping Terum) : Batu gamping koral berwarna putih dan umumnya pejal.
Satuan ini membentuk P. Karang Bulolio dan P. Karang Buloliogut.
QTls (Formasi Lokodidi) : Perselingan konglomerat, batu pasir, batu pasir konglomeratan, batu
pasir tufaan, tufa, batu lempung, serpih hitam. Konglomerat berwarna coklat tersusun oleh kepingan
batu gamping, andesit dan kuarsa susu yang berukuran kerikil hingga kerakal, berbentuk membulat,
dengan masa dasar tufa; terpilah buruk dengan kemas tertutup; setempat bersifat gampingan, dan
umumnya agak kompak. Batu pasir berwarna kelabu hingga coklat kemerahan, berbutir halus hingga
sedang, umumnya kompak, merupakan sisipan di antara serpih dan konglomerat. Setempat, batuan ini
bersifat konglomeratan, berwarna kelabu, tersusun oleh butiran batuan andesit dan basal, berukuran
0,5-5 cm, terpilah buruk, bersifat gampingan, dan mengandung fosil gastropoda. Batu pasir tufaan dan
tufa berwarna putih hingga kelabu muda, berbutir sedang, dan agak kompak. Batu lempung berwarna
kelabu kehijauan dan umumnya terkekarkan, berlapis dan agak kompak. Sedang serpih berwarna
hitam, umumnya kurang kompak, gampingan, dan berstruktur perairan sejajar. Satuan ini tersebar di
daerah Tolinggula.
Tpwv (Breksi Wobedu) : Breksi gunung api aglomerat, tufa, tufa lapili dan lava, bersusunan
andesitan sampai basalan. Breksi berwarna kelabu, tersusun oleh kepingan batuan a ndesit dan basal
yang berukuran kerikil sampai bongkah, bersudut tanggung hingga membulat tanggung, mempunyai
susunan batuan dan kenampakan fisik yang sama dengan breksi gunung api. Tufa dan tufa lapili
berwarna kuning dan kuning kecoklatan, berbutir halus hingga berukuran kerikil, membulat tanggung,
kemas terbuka, terkekarkan, umumnya lunak dan berlapis. Sedangkan lava umumnya berwarna
kelabu hingga kelabu tua, massif, bertekstur porfiro-afanitik, dan bersusunan andesit hingga basal.
Satuan ini banyak tersebar di daerah Tolinggula, Pesisir Sumalata, dan Kwandang.
Tmds (Formasi Dolokapa): Batupasir wake, batu lanau, batu lumpur, konglomerat, tufa, tufa
lapili aglomerat, breksi gunung api, lava bersusunan andesitik sampai basaltik. Batu pasir wake
berwarna kelabu, setempat gampingan, berlapis baik, sangat kompak, dan dijumpai struktur konvolut
laminasi. Konglomerat berwarna kelabu, terpilah buruk dengan kemas tertutup, kompak, dijumpai
struktur perlapisan bersusun, dan setempat berlapis buruk. Di sebelah timur Kwandang konglomerat
ini mengandung kepingan batu gamping. Tufa dan tufa lapili berwarna putih sampai kelabu muda dan
Deskripsi Lokasi Pekerjaan
kelabu kecoklatan, kompak dan setempat berlapis buruk. Sedang aglomerat berwarna kelabu,
tersusun oleh kepingan batuan andesitan hingga basalan, dengan masa dasar tersusun oleh tufa;
terpilah buruk dengan ukuran kepingan sekitar 2-5 cm yang membulat tanggung sampai bersudut
tangung, dengan kemas tertutup dan kompak.
Breksi berwarna kelabu dan kelabu gelap, tersusun oleh kepingan batuan andesitan hingga
basalan yang berukuran sekitar 2-8 cm, dengan bentuk bersudut sampai bersudut tanggung; terpilah
buruk dengan kemas tertutup, dan umumnya kompak. Sedangkan lava umumnya berwarna kelabu
sampai kelabu tua, bersifat andesitan hingga basalan, bertekstur afanitik, massif dan kompak. Satuan
ini dapat ditemukan di daerah Sumalata dan Kwandang.
Tmbv (Batuan Gunungapi Bilungala) : Breksi, tufa dan lava andesit sampai basalt. Batuan
gunungapi ini umumnya berwarna kelabu hingga kelabu tua. Breksi gunungapinya tersusun oleh
kepingan andesit, sebagian dasit dan basal dengan ukuran butir sekitar 2-6 cm, yang bersudut hingga
bersudut tanggung; kemas tertutup dengan masadasar tufa; terpilah buruk dan kompak. Zeolit dan
kalsit sering dijumpai sebagai mineral pengisi di lobang-lobang pada kapingan batuan penyusunnya.
Tufa umumnya bersifat dasitan dan agak kompak, di beberapa tempat terlihat lapisan yang kurang
baik. Lava bersifat andesitan sampai basalan, bertekstur hipokristalin sampai holokristalin, berbutir
halus dan massif. Batuan ini telah terpropilitkan, terkloritkan dan terepidotkan. Satuan ini tersebar di
daerah Kwandang – Atinggola.
Tabel 2.4. Rata-Rata Tekanan Udara dan Kecepatan Angin Setiap Bulan di Kabupaten Gorontalo
Utara, 2014
Bulan Rata-Rata Tekanan Udara (mb) Rata-Rata Kecepatan Angin (knot)
Januari 1009.6 1.7
Februari 1010.0 2.5
Maret 1010.7 2.0
April 1009.9 1.0
Mei 1010.3 1.4
Juni 1009.3 1.6
Juli 1010.5 3.3
Agustus 1011.2 3.1
September 1011.3 3.2
Oktober 1010.8 2.8
November 1009.9 1.9
Desember 1009.1 2.4
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Gorontalo, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.
Tabel 2.5. Rata-Rata Jumlah Hujan dan Curah Hujan setiap Bulan di Kabupaten Gorontalo Utara,
Deskripsi Lokasi Pekerjaan
2014
Bulan Jumlah Hujan (Hari) Curah Hujan (mm)
Januari 18 146
Februari 6 15
Maret 12 107.5
April 14 124
Mei 18 135.8
Juni 15 112
Juli 10 45
Suhu udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut
terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun 2014 suhu udara maksimum rata-rata
berkisar antara 32,00C sampai 40,30C, sedangkan suhu udara minimum rata-rata berkisar antara
21,20C sampai 24,20C.
Tabel 2.6. Rata-Rata Suhu Udara dan Kelembaban Relatif Setiap Bulan di Kabupaten Gorontalo
Utara, 2014
Suhu Udara (0C) Rata-rata
Bulan
Maksimum Minimum Rata-rata Kelembaban
Januari 40.3 22.9 26.0 84
Februari 32.0 22.8 24.2 72
Maret 32.9 23.2 27.2 80
April 33.3 24.0 26.5 82
Mei 32.8 24.0 27.4 84
Juni 32.4 23.8 26.2 82
Juli 32.3 22.9 27.0 80
Agustus 32.1 22.7 26.5 81
September 33.6 21.2 27.1 73
Oktober 34.8 21.9 27.7 70
November 32.9 24.1 27.3 84
Desember 32.2 24.2 27.1 85
Sumber : Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika Gorontalo, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.
kecamatan Kwandang, Anggrek dan Atinggola yang mendapat suplay air bersih.
Kecamatan Kwandang merupakan tingkat suplay tertinggi sebesar 30 l/dtk dengan jumlah
pemakaian sebanyak 20m2, banyaknya konsumsi adalah 60 l/o/h. Kecamatan Anggrek dan Atinggola
tingkat suplay masing-masing sebanyak 5 lt/dtk dan jumlah pemakaian sebanyak 5m 2 untuk
Kecamatan Anggrek dan 3m2 untuk Kecamatan Atinggola, banyaknya konsumsi untuk Kecamatan
Anggrek adalah 120 lt/o/h dan Kecamatan Atinggola adalah sebanyak 50 lt/o/h.
2.4.3. Irigasi
Kabupaten Gorontalo Utara memiliki prasarana irigasi di 4 (empat) kecamatan yaitu di
Kecamatan Tolinggula dengan luas 1.825 ha (940 ha teknis dan 885 ha semi teknis), Sumalata dengan
luas 968 ha (teknis), Kwandang 425 ha (332 ha teknis dan 93 ha semi teknis) dan Kecamatan Anggrek
dengan luas 180 ha (semi teknis).
Pada tahun 2014 berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gorontalo Utara panjang
jalan kabupaten mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2013 sebesar 17,87%. Sedangkan
kondisi jalan yang baik mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013, sebesar 7,65%. Untuk
lebih rincinya kondisi jalan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.7. Panjang Jalan Menurut Pemerintahan yang Berwenang di Kabupaten Gorontalo Utara,
2011-2014 (km)
Jenis Jalan 2011 2012 2013 2014
Jalan Negara 168,292 168,292 243,28 243,28
Jalan Provinsi 150 34,75 137,0 137,0
Jalan Kabupaten 410,51 532,517 532,52 695,65
Jumlah 728,802 735,559 912,8 1.075,93
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.
Tabel 2.8. Panjang Jalan Kabupaten Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Gorontalo Utara, 2011-
2014 (km)
Kondisi Jalan 2011 2012 2013 2014
Baik 109,48 134,355 359,477 386,98
Sedang 20,36 250,907 90,1712 165,60
Rusak 172,53 147,255 29,6198 76,50
Rusak Berat 108,2 - 53,252 66,57
Gorontalo Utara 410,51 532,517 532,5 695,65
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.
Kondisi perkerasan ruas jalan yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara bervariasi. Untuk jenis
perkerasan aspal mengalami peningkatan dari tahun 2011 hingga tahun 2014, yaitu dari 130,62 km di
tahun 2011 menjadi 168,59 km pada tahun 2014. Begitupun dengan jenis perkerasan kerikil dari
pnajang jalan 208,82 km di tahun 2011 menjadi 307,90 km di tahun 2014. Sementara untuk jenis
perkerasan tanah, tercatat sepanjang 71,07 km di tahun 2011. Kemudian jumlah ini meningkat drastis
dalam kurun waktu 1 tahun menjadi 147,255 km, meskipun pada tahun 2013 sempat mengalami
pengurangan, namun pada tahun 2014 bertambah kembali menjadi 135,35 km. berikut rinciannya
pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.9. Panjang Jalan Kabupaten Menurut Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Gorontalo Utara,
2011-2014 (km)
Jenis Permukaan 2011 2012 2013 2014
Aspal 130,62 134,355 141,089 168,59
Kerikil 208,82 250,907 255,875 307,90
Tanah 71,07 147,255 128,948 135,35
Lainnya - - 6,603 83,81
Jumlah 410,51 532,517 532,52 695,65
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.
Kecamatan masih belum merata, terbesar pada Kecamatan Kwandang sebesar 24,89 % sedangkan
terendah di Kecamatan Ponelo Kepulauan sebesar 3,23 %.Hal ini disebabkan karena Kwandang
merupakan pusat Kabupaten dan Ponelo Kepulauan merupakan kecamatan yang baru terbentuk.
Tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Gorontalo Utara pada tahun 2013 rata-rata 61 jiwa per
kilometer persegi.
Tabel 2.10. Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Gorontalo Utara, 200-
2010
Jumlah Penduduk (Orang) Laju Pertumbuhan Penduduk Per Tahun
Kecamatan
2000 2010 (%) 2000 – 2010
Atinggola 10 229
Gentuma Raya 15 559 7 972 1,62
Kwandang
Tomilito 35 965
Ponelo Kepulauan
Anggrek 46 493 1,91
20 230
Monano
Sumalata
Sumalata Timur 16 039
Tolinggula 24 729 1,84
Biau 13 629
Tahun 2014 sex ratio rata-rata 102 dengan penduduk laki-laki 55.504 jiwa dan penduduk
perempuan 53.998 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa perbandingan antara penduduk laki-laki dan
perempuan ada perbedaan, walaupun perbedaannya tidak besar.
Tabel 2.11. Banyaknya Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten
Gorontalo Utara, 2014
Penduduk (Orang)
Kelompok Umur
Laki-Laki Perempuan Jumlah
0–4 5 956 5 636 11 592
5–9 5 698 5 498 11 196
10 – 14 5 521 5 380 10 901
15 – 19 5 253 5 041 10 294
20 – 24 4 682 4 693 9 375
25 – 29 4 438 4 357 8 795
30 – 34 4 265 4 179 8 444
35 – 39 4 176 4 127 8 303
40 – 44 3 873 3 730 7 603
45 – 49 3 317 3 189 6 506
50 – 54 2 604 2 460 5 064
55 – 59 2 014 1 880 3 894
60 – 64 1 468 1 402 2 870
65 – 69 1 036 1 049 2 085
70 – 74 651 683 1 334
75+ 552 694 1 246
Jumlah 2014 55 504 53 998 109 502
2013 54 902 53 422 108 324
2012 54 295 52 797 107 092
2011 53 698 52 061 105 759
Sumber : Proyeksi Penduduk, BPS Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.
Dari total penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) sekitar 68,61 persen penduduk Kabupaten
Deskripsi Lokasi Pekerjaan
Gorontalo Utara termasuk angkatan kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja mengalami penurunan
dari 70,56 persen menjadi 68,61 persen.
Penduduk usia kerja terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja
(bekerja dan pengangguran) sebanyak 68,81 persen sedangkan bukan angkatan kerja (sekolah
mengurus rumah tangga, lainnya) sebanyak 31,39 persen.
Tabel 2.12. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke atas Menurut Jenis Kegiatan Utama di
Kabupaten Gorontalo Utara
Jenis Kegiatan Utama 2012 2013 2014
I. ANGKATAN KERJA 70,44 70,56 68,61
1. Bekerja 68,34 68,62 65,98
2. Pengangguran 2,1 1,94 2,63
II. BUKAN ANGKATAN KERJA 29,56 29,44 31,39
1. Sekolah 0,18 6,09 9,34
2. Mengurus Rumah Tangga 22,95 20,37 18,08
3. Lainnya 6,42 2,98 3,95
JUMLAH 100 100 100
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) (%) 70,44 70,56 68,61
Tingkat Pengangguran (%) 2,99 2,75 3,83
Sumber : Sakernas, BPS Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.
Tingkat pengangguran terbuka terlihat meningkat pada periode 2013-2014. Pada tahun 2013
tingkat pengangguran terbuka tercatat sebesar 2,75 persen, sedangkan tahun 2014 tingkat
pengangguran terbuka tercatat sebesar 3,83 persen.
Tabel 2.13. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke atas Menurut Jenis Kegiatan Utama dan
Jenis Kelamin di Kabupaten Gorontalo Utara, 2014
Jenis Kegiatan Utama Laki-Laki Perempuan Jumlah
I. ANGKATAN KERJA 74,8 46,8 68,61
1. Bekerja 72,3 44,5 65,98
2. Pengangguran 2,5 2,3 2,63
II. BUKAN ANGKATAN KERJA 25,2 53,2 31,39
1. Sekolah 19,3 19,9 9,34
2. Mengurus Rumah Tangga 1,8 30,6 18,08
3. Lainnya 4,1 2,8 3,95
JUMLAH 100 100 100
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 84,25 52,58 68,61
Tingkat Pengangguran 3,13 4,99 3,83
Sumber : Sakernas, BPS Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.
Berdasarkan lima sektor utama lapangan usaha, sektor pertanian masih mendominasi pasar
kerja di Kabupaten Gorontalo Utara dengan persentase sebesar 57,2 persen pada tahun 2014, diikuti
sektor perdagangan dengan persentase sebesar 14,04 persen dan sektor jasa-jasa dengan persentase
sebesar 13,90 persen. Berikut tabel yang memperlihatkan persentase penduduk berumur 15 tahun ke
atas yang bekerja menurut lapangan usaha dan jenis kelamin di Kabupaten Gorontalo Utara.
Tabel 2.14. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke atas yang bekerja Menurut Lapangan Usaha
dan Jenis Kelamin di Kabupaten Gorontalo Utara, 2014
Lapangan Usaha Laki-Laki Perempuan Jumlah
Pertanian 70,91 29,08 57,2
Industry Pengolahan 52,72 47,27 4,75
Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan 29,65 70,34 14,04
Deskripsi Lokasi Pekerjaan
2.6.2. Sosial
Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan sumber daya manusia.
Ketersedian sarana pendidikan, baik sarana fisik pendidikan maupun tenaga pengajar/guru, akan
sangat menunjang dalam meningkatkan partisipasi sekolah.
Tabel 2.15. Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Jenjang
Pendidikan di Kabupaten Gorontalo Utara, 2013-2014
APM APK
Jenjang Pendidikan
2013 2014 2013 2014
SD/MI 98,02 98,96 114,12 116,49
SMP/MTs 79,12 80,20 106,97 113,20
SMA/MA 56,59 58,47 79,33 80,07
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka
2015.
Jumlah sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) pada Tahun 2014 ada sebanyak 58 sekolah, dengan
jumlah murid 1.917 siswa. Jumlah guru TK adalah 89 orang. Rasio murid-guru 1:21, berarti setiap
guru di TK rata-rata mengajar 21 murid.
Tabel 2.16. Banyaknya Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru Taman Kanak-Kanak Menurut
Kecamatan di Kabupaten Gorontalo Utara, 2014
Murid
Tahun Sekolah
Laki-Laki Perempuan Jumlah
2010 53 973 916 1 889
2011 50 820 784 1 604
2012 53 750 806 1 556
2013 55 834 829 1 663
2014 58 874 1 044 1 917
Guru
Tahun Rasio Murid-Guru
Laki-Laki Perempuan Jumlah
2010 - 53 53 1:17
2011 - 129 129 1:12
2012 1 138 138 1:11
2013 - 154 154 1:11
2014 - 89 89 1:12
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam
Angka 2015.
Pada Tahun 2014, jumlah SD Negeri sebanyak 131 dengan jumlah murid 15.457 siswa.
Sedangkan jumlah guru SD Negeri adalah 1.100 orang. Rasio murid-guru 1:14, jadi setiap guru di SD
rata-rata mengajar 14 siswa.
Tabel 2.17. Banyaknya Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru Sekolah Dasar (SD) Menurut
Kecamatan di Kabupaten Gorontalo Utara, 2014
Murid
Deskripsi Lokasi Pekerjaan
Kecamatan Sekolah
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Atinggola 17 851 774 1 625
Gentuma Raya 10 610 565 1 175
Kwandang 24 1 734 1 638 3 372
Tomilito 7 427 445 872
Ponelo Kepulauan 5 287 262 549
Anggrek 16 1 051 971 2 022
Monano 9 508 494 1 002
Sumalata 13 842 620 1 462
Sumalata Timur 9 561 504 1 065
Jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 46 sekolah dengan jumlah murid 5.703
siswa, dan jumlah guru sebanyak 513. Rasio murid-guru 1:11, berarti setiap guru di SMP rata-rata
mengajar 11 siswa di Tahun 2014.
Tabel 2.18. Banyaknya Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Menurut Kecamatan di Kabupaten Gorontalo Utara, 2014
Murid
Kecamatan Sekolah
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Atinggola 6 285 341 626
Gentuma Raya 4 167 208 375
Kwandang 7 652 708 1 360
Tomilito 3 146 131 277
Ponelo Kepulauan 2 78 102 180
Anggrek 5 450 532 982
Monano 4 97 91 188
Sumalata 4 266 299 565
Sumalata Timur 3 181 222 403
Tolinggula 6 203 218 421
Biau 2 145 181 326
Gorontalo Utara 2014 46 2 670 3 033 5 703
2013 46 2 474 2 594 5 068
2012 40 2 515 2 556 5 071
2011 45 2 164 2 472 4 636
Guru
Kecamatan Rasio Murid-Guru
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Atinggola 17 55 72 1:9
Gentuma Raya 15 22 37 1:10
Deskripsi Lokasi Pekerjaan
Jumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) pada Tahun 2014 sebanyak 11 sekolah dengan jumlah
murid 3.495 siswa, dan jumlah guru sebanyak 241. Rasio murid-guru 1:15, berarti setiap guru di SMA
rata-rata mengajar 15 siswa.
Tabel 2.19. Banyaknya Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru Sekolah Menengah Atas
(SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah (MA) di Kabupaten
Gorontalo Utara, 2014
Murid
Kecamatan Sekolah
Laki-Laki Perempuan Jumlah
SMA 11 1 646 1 849 3 495
SMK 5 433 402 835
MA 3 160 194 354
Guru
Kecamatan Rasio Murid-Guru
Laki-Laki Perempuan Jumlah
SMA 82 159 241 1:15
SMK 34 46 80 1:10
MA 16 27 43 1:8
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka
2015.
Sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara berupa rumah sakit, puskesmas,
polindes, poskesdes dan posyandu. Untuk tahun 2014 ada rumah sakit 1 buah, jumlah puskesmas 15
buah, pustu 27 buah, poskesdes 27 dan posyandu 219 buah.
Puskesmas
Puskesmas
Kesehatan
Pembantu
Poskesdes
Posyandu
Polindes
Bersalin
Keliling
Rumah
Rumah
Klinik/
Tahun
Sakit
Balai
2010 - - 12 - 177 - - 26 -
2011 - - 12 22 177 10 - 14 11
2012 1 - 15 23 219 39 - - 12
2013 1 - 15 27 219 28 - 5 11
2014 1 - 15 27 219 27 - 9 15
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.
Tenaga Medis dan Paramedis adalah sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan dalam dunia
kesehatan. Dengan bantuan mereka akan sangat menolong dalam penanganan kesehatan masyarakat.
Deskripsi Lokasi Pekerjaan
Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara menunjukkan bahwa pada tahun 2014, jumlah
Tenaga Medis sebanyak 274 orang, terdiri atas 23 dokter, 159 perawat, 67 bidan, 25 bidang farmasi.
Jumlah tenaga nonmedis sebanyak 89 orang, terdiri atas 28 ahli gizi, 8 teknisi medis, 26 bidang
sanitasi, 27 bidang kesehatan masyarakat.
Tabel 2.21. Banyaknya Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja dan Sarana Pelayanan Kesehatan di
Kabupaten Gorontalo Utara, 2014
Tenaga Medis
Unit Kerja
Dokter Perawat Bidan Farmasi
Puskesmas Atinggola 2 8 6 2
Puskesmas Gentuma Raya - 9 5 1
Puskesmas Ponelo 1 2 2 1
Puskesmas Kwandang 1 21 5 2
Puskesmas Molingkapoto 3 15 3 1
Puskesmas Dambalo 1 9 5 1
Puskesmas Anggrek 1 14 6 3
Puskesmas Ilangata - 8 5 1
Puskesmas Monano - 3 3 1
Puskesmas Dulukapa - 6 5 -
Puskesmas Sumalata 2 7 4 1
Puskesmas Buloila - 7 1 -
Puskesmas Biau - 4 3 1
Puskesmas Tolinggula 1 9 4 1
Puskesmas Limbato 1 4 2 -
Sub – Jumlah Puskesmas 13 126 59 16
Instalasi Farmasi - - - -
Labkesda - - - -
Dinas Kesehatan dan Instalasi 2 3 - -
Rumah Skit Bergerak 8 30 8 9
Jumlah 2014 23 67 67 25
2013 12 53 53 29
Tenaga Non Medis
Unit Kerja
Ahli Gizi Teknisi Medis *) Sanitasi Kesmas
Puskesmas Atinggola 1 - 3 2
Puskesmas Gentuma Raya 1 - 2 1
Puskesmas Ponelo 1 - 2 2
Puskesmas Kwandang 3 - 2 4
Puskesmas Molingkapoto 2 - 2 3
Puskesmas Dambalo 3 - 1 1
Puskesmas Anggrek 2 - 2 2
Puskesmas Ilangata 2 - 1 1
Puskesmas Monano 2 - 1 1
Puskesmas Dulukapa 2 - 2 1
Puskesmas Sumalata 1 - 3 -
Puskesmas Buloila 2 - 2 1
Puskesmas Biau 1 - 1 1
Puskesmas Tolinggula 2 - 1 1
Puskesmas Limbato 1 - 1 1
Sub – Jumlah Puskesmas 26 0 26 22
Instalasi Farmasi - - - -
Labkesda - - - -
Dinas Kesehatan dan Instalasi - - - -
Rumah Skit Bergerak 2 8 - 5
Jumlah 2014 28 8 26 27
2013 28 0 12 52
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.
*) Termasuk Ahli Radiologi, Fisioterapi, Penata Anastesi
Pada Tahun 2014 terdapat 1.982 kelahiran dengan jasa bantuan dokter dan bidan. Dari bayi
Deskripsi Lokasi Pekerjaan
yang lahir, terdapat 113 lahir dengan berat badan rendah atau BBLR, dan 13 termasuk dalam gizi
buruk.
Tabel 2.22. Banyaknya Kelahiran Menurut Penolong Kelahiran di Kabupaten Gorontalo Utara,
2010-2014
Non Tenaga Persentase Tenaga
Tahun Tenaga Kesehatan 1) Jumlah
Kesehatan 2) Kesehatan
2010 2 122 896 3 016 70,31
2011 2 227 50 2 277 97,8
2012 2 155 - 2 155 106,3
2013 2 176 - 2 176 109,1
2014 1 982 - 1 982 99,2
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.
1) Terdiri dari dokter dan bidan
2) dukun
Tabel 2.23. Jumlah Bayi Lahir, Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), BBLR Dirujuk, dan
Bergizi Buruk di Kabupaten Gorontalo Utara, 2010-2014
BBLR
Tahun Bayi Lahir Gizi Buruk
Jumlah Dirujuk
2010 2 323 61 61 67
2011 2 258 81 81 104
2012 2 165 81 81 66
2013 2 189 122 122 50
2014 2 071 113 113 13
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.
Jenis penyakit terbanyak yang diderita oleh masyarakat Kabupaten Gorontalo Utara adalah
commond cold, yaitu sebanyak 8.959 kasus. Commond cold merupakan rhinitis akut yang disebabkan
oleh virus "selesma". Rhinitis berarti "iritasi hidung" dan adalah derivative dari rhino, berarti
"hidung". Selaput lendir pada hidung yang terkena iritasi atau radang akan memproduksi lebih banyak
lendir dan mengembang, sehingga hidung menjadi tersumbat dan pernafasan jadi sulit. Berikut tabel
yang memperlihatkan jumlah kasus 10 penyakit terbanyak di Kabupaten Gorontalo Utara pada tahun
2014.
Tabel 2.24. Jumlah Kasus 10 Penyakit Terbanyak di Kabupaten Gorontalo Utara, 2014
Jenis Penyakit Banyak Kasus
1. Commond Cold 8 959
2. Hipertensi 4 429
3. Gastritis 2 625
4. Dermatitis 2 213
5. Diare 2 036
6. Influenza 1 548
7. Dyspepsia 642
8. Melgia 567
9. Artritis 391
10. Faringitis 286
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.
Berdasarkan data dari Kantor Kementrian Agama, 96,55 persen penduduk Kabupaten Gorontalo
Deskripsi Lokasi Pekerjaan
Utara beragama Islam, 3,41 persen Kristen Protestan, 0,01 persen Kristen Katolik. Jadi agama
mayoritas penduduk Kabupaten Gorontalo Utara adalah Islam. Sedangkan fasilitas tempat ibadah
yang terdapat di Kabupaten Gorontalo Utara antara lain ada 241 masjid, 37 mushola, 36 gereja
Protestan, 1 gereja katholik.
Tabel 2.25. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang Dianut di Kabupaten Gorontalo
Utara, 2014
Kecamatan Islam Kristen Protestan Kristen Katolik Hindu Budha Lainnya
Atinggola 11 152 10 - - - -
Gentuma Raya 7 648 1 015 - - - -
Kwandang 26 870 445 8 - 3 -
Tomilito 8 534 1 132 7 - - -
Ponelo Kepulauan 4 004 - - - - -
Anggrek 21 223 380 - - - -
Monano 7 708 226 - - - -
Sumalata 9 939 555 - - - -
Sumalata Timur *) 7 264 36 - - - -
Tolinggula 9 674 119 7 - - -
Biau 4 941 293 - - 3 -
Gorontalo Utara 118 957 4 211 22 0 6 0
Sumber : Kementrian Agama Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.
Tabel 2.26. Banyaknya Tempat Peribadatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Gorontalo Utara,
2014
Kecamatan Masjid Musholla Gereja Protestan Gereja Katholik Pura Vihara
Atinggola 30 6 - - - -
Gentuma Raya 13 3 11 - - -
Kwandang 48 10 4 1 - -
Tomilito 23 1 4 - - -
Ponelo Kepulauan 11 - - - - -
Anggrek 29 1 4 - - -
Monano 12 2 4 - - -
Sumalata 20 5 4 - - -
Sumalata Timur *) 17 3 1 - - -
Tolinggula 26 1 4 - - -
Biau 12 5 - - - -
Gorontalo Utara 241 37 36 1 0 0
Sumber : Kementrian Agama Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Utara Dalam Angka 2015.
2.6.3. Ekonomi
Penerimaan Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo Utara pada periode tahun
2014 sebesar 463,23 Milyar Rupiah. Dana tersebut bersumber dari Pendapatan Asli daerah, Dana
Perimbangan, Pinjaman Daerah, dan Bantuan/Hibah. Pendapatan terbesar daerah diterima dari dana
perimbangan yaitu sebesar 399,21 Milyar Rupiah.
Tabel 2.27. Realisasi Penerimaan Pemda di Kabupaten Gorontalo Utara (Milyar Rupiah), 2013-2014
Jenis Penerimaan 2013 2014
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) 10,88 20,95
a. Pajak Daerah 2,66 3,98
b. Retribusi Daerah 2,58 1,61
c. Bagian Laba BUMD 1,28 1,1
d. Penerimaan Lain-Lain 4,34 14,24
2. Dana Perimbangan 369,32 399,21
a. Bagi Hasil Pajak 15,60 13,34
b. Bagi Hasil Bukan Pajak 0,82 1,11
Deskripsi Lokasi Pekerjaan
Nilai pengeluaran daerah di Kabupaten Gorontalo Utara pada tahun 2014 sebesar 433,00 Milyar
Rupiah. Belanja terbesar yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo Utara
adalah untuk belanja operasional yaitu sebesar 332,05 milyar rupiah.
Tabel 2.28. Realisasi Pengeluaran Daerah Menurut Jenis Pengeluaran di Kabupaten Gorontalo Utara
(Milyar Rupiah), 2013-2014
Jenis Penerimaan 2013 2014
1. Belanja 396,91 433,00
a. Belanja Operasional 302,30 332,05
b. Belanja Modal 94,61 100,95
c. Belanja Tak Terduga 0,00 0,00
2. Pembiayaan 7,72 19,16
a. Penggunaan Sisa Lebih Penggunaan Perhitungan Anggaran (SILPA) 7,72 19,16
b. Pengeluaran Daerah 0,00 1,5
Jumlah 404,63 433,00
Sumber : Dinas Pengelolaan, Pendapapatan, Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo
Utara Dalam Angka 2015.
2.6.4. Budaya
Pada umumnya masyarakat di Kabupaten Gorontalo Utara beretnis Gorontalo maka kebiasaan
dan adat istiadat Gorontalo yang hidupnya berkelompok dan mengumpul dalam sebuah lingkungan
kecil terbawa dan teraplikasikan dalam kondisi bermasyarakat saat ini, yaitu lingkungan permukiman
menjadi padat dan bahkan pada kondisi asli tidak memiliki batas yang jelas antara satu rumah dengan
rumah yang lainnya. Hal ini akan semakin kelihatan dengan jelas apabila yang bermukim tersebut
masih memiliki ikatan keluarga yang erat, sehingga akan terbentuk kelompok-kelompok masyarakat
yang berbeda karena hubungan tali persaudaraan/ kekeluargaan tersebut.
Masyarakat Kabupaten Gorontalo Utara sama seperti masyarakat Gorontalo pada umumnya
memiliki adat istiadat dan budaya yang sangat toleran. Budaya gotong royong atau bekerja bersama
dan saling bantu ini telah berakar dan membudaya dikalangan masyarakat Gorontalo yang sampai saat
ini tetap terjaga dan terpelihara dengan baik, bukan hanya dalam kehidupan sosial kemasyarakatan
saja tetapi budaya ini berlaku di segala segi kehidupan masyarakat.