Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat, pemerintah dalam hal ini melalui Balai
Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari senantiasa berupaya melaksanakan pengelolaan dibidang Sumber Daya Air
diantaranya yang menyangkut aspek Konservasi dan ketahanan pangan.
Wilayah Sungai Poleang terdiri dari 2 DAS yaitu DAS Poleang. DAS tersebut masuk dalam wilayah kerja Balai
Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari. Secara wilayah administratif, bagian besar luasan wilayah yang masuk dalam WS
Lasolo Konaweha meliputi Kabupaten Kolaka Timur , Kabupaten Konawe, Kabupaten Konawe Selatan, dan Kabupaten
Konawe Utara.
Pada Wilayah Sungai Poleang tersebut masih banyak daerah yang rawan kekeringan khususnya Kabupaten Bombana
yang mengakibatkan kerugian dan penderitaan masyarakat setempat. Kondisi Sungai pada Wilayah Sungai Poleang pada
umumnya kering pada saat kemarau, sehingga diperlukan upaya untuk konservasi air permukaan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah telah melakukan upaya penanganan dengan merencanakan
pembangunan prasarana konservasi air permukaan maupun bangunan pengaman yang sesuai antara lain berupa
bangunan Embung serta bangunan pelengkap lainnya.
Lokasi yang menjadi obyek pekerjaan merupakan kawasan produktif penyangga cadangan beras Regional yang harus
senantiasa dijaga dan ditingkatkan produksinya. Kekeringan yang seringkali melanda lokasi obyek pekerjaan adalah salah
satu penyebab penurunan produksi pangan dan air minum di kawasan ini.
Biaya investasi untuk kegiatan konstruksi untuk Pembangunan Embung Hambawa Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi
Tenggara .
Sebesar : Rp. 7,485,800,000.00
Sesuai dengan RPJMN 2015-2019 Pembangunan Prasarana Pengelolaan sumber daya air Wilayah Sungai Lasolo
Konaweha mendukung prioritas pembangunan berupa pembangunan Embung dan bangunan penampung air lainnya
dapat menjamin ketersediaan air permukaan dan menyelamatkan wilayah pertanian dari kekeringan sehingga tercapai
ketahanan pangan dan energi.
c). Membangun prasarana kantong-kantong air baru sebagai antisipasi terhadap ancaman kekeringan sekaligus
sebagai resevoir penampung banjir dengan prioritas memanfaatkan prasarana sumber daya air yang sudah ada
dengan melakukan rekayasa teknik.
Tujuan dari Pekerjaan Embung Hambawa Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara adalah :
a). Menampung air hujan dan aliran permukaan (run off) pada wilayah sekitarnya serta sumber air lainnya yang
memungkinkan seperti mata air, parit, sungai-sungai kecil dan sebagainya.
b). Menyediakan sumber air sebagai suplesi irigasi dimusim kemarau untuk tanaman palawija, holtikultura semusim,
tanaman perkebunan semusim dan peternakan.
c). Meningkatkan rasa aman masyarakat terhadap ancaman banjir dan kekeringan.
f). Memperbaiki kondisi lingkungan.
5. Ruang Lingkup Proyek
a. GENERAL ITEM
1). Pengukuran / Pemasangan Baouplank
2). Mobilisasi / Demobilisasi Alat Berat
3). Dewatering / Pengeringan
b. PEKERJAAN TANGGUL
1). Pembersihan Lapangan
2). Kupasan
3). Pemb. Tanggul Pengelak (Kistdam)
4). Galian Tanah (dengan alat berat)
5). Timbunan Tanah Dipadatkan (Tanah didatangkan)
6). Pasangan Batu Kosong/Rip-rap
7). Gebalan Rumput
8). Timbunan Sirtu Dipadatkan ( Sirtu Didatangkan )
9). Penanaman Pohon
c. PEKERJAAN INTAKE
1). Galian Tanah (dengan alat berat)
2). Galian Tanah Manual
3). Timbunan kembali Dipadatkan
4). Pasangan Batu 1Pc : 4Ps
5). Plesteran 1Pc : 3Ps
6). Siaran 1Pc : 2Ps
7). Begisting Dengan Perancah
8). Begisting Tanpa Perancah
9). Pembesian
10). Beton Cor (K225)
11). Beton Cor (K100)
12). Pintu b = 0,5 m'
d. PEKERJAAN PELIMPAH ( SPILLWAY)
1). Galian Tanah ( Dengan Alat Berat)
2). Timbunan kembali Dipadatkan
3). Pasangan Batu 1Pc : 4Ps
4). Plesteran 1Pc : 3Ps
5). Siaran 1Pc : 2Ps
6). Begisting Dengan Perancah
7). Begisting Tanpa Perancah
8). Pembesian
9). Beton Cor (K225)
10). Beton Siklop (K175), 60% Beton : 40% Batu
11). Geomembran 1,5 mm
12). Pipa sandaran Ø 3"
13). Pipa sandaran Ø 2"
14). pintu b=0,8m
•
Menjaga stabilitas dan ketahanan pangan Nasional guna meningkatkan produksi padi;
•
Meningkatkan rasa aman masyarakat terhadap ancaman banjir dan kekeringan;
• Meningkatkan taraf hidup masyarakat;dan
• Memperbaiki kondisi lingkungan
impact :
Berkurangnya dampak genangan air akibat banjir yang menggenangi kawasan pemukiman seluas 110 ha , jalan Provinsi
sepanjang 2,60 km , persawahan seluas 254 ha dan Tegalan seluas 132 ha sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Gambar. Lokasi Proyek Pembangunan Embung Hambawa Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara.
Gambar Peta dasar Proyek Pembangunan Embung Hambawa Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara yang
terdampak banjir dan kekeringan.
8. Pelaksana, Penanggung Jawab, dan Pembagian Kerja dalam Proyek : Organisasi Proyek
NILAI KETERANGAN
SATU
NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME BOBOT APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER SKALA CURVE
AN
(%) 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
00
JUMLAH NILAI BOBOT 100.000 0.221 0.265 0.720 0.796 0.943 0.659 1.191 3.228 3.228 2.695 3.940 2.631 2.631 3.368 3.368 5.478 4.634 4.634 4.725 5.127 5.051 5.660 5.754 4.343 5.002 5.720 5.674 3.686 2.273 0.917 0.653 0.788
RENCANA
100.000
11.249
13.944
17.884
20.514
23.145
26.512
29.880
35.358
39.992
44.626
49.350
54.478
59.529
65.189
70.944
75.287
80.289
86.009
91.684
95.369
97.642
98.559
99.212
0.000
0.221
0.485
1.205
2.001
2.944
3.603
4.794
8.021
KOMULATIF MINGGUAN
KOMULATIF MINGGUAN
##
DEVIASI
10.
Rencana Anggaran Biaya :
Rencana Anggaran Biaya terlampir
11. Rencana Penarikan Dana:
Rencana Penarikan Dana terlampir
Proses RPB
Proses SWC
Jadwal lelang pekerjaan Pembangunan Embung Hambawa Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara terlampir :
Kegiatan Monitoring dan evaluasi dilaksanakan oleh pelaksana proyek dengan sistem hirearkis yaitu berdasarkan sasaran
: tujuan pengembangan proyek, output proyek dan kegiatan proyek sesuai dokumen Kontrak serta dokumen rencana
monitoring dan evaluasi selama masa konstruksi dan pasca konstruksi yang memuat pencapaian tujuan proyek,
pengendalian output dan pengendalian kegiatan proyek.
Sungai Roraya dan Poleang merupakan salah satu sungai pada Satuan Wilayah Sungai (SWS) yang berada Propinsi
Sulawesi Tenggara, penanganan sungai Roraya dan Poleang dan anak sungainya antara lain dengan pembangunan
penahan tebing berupa pasangan batu kali atau bronjong atau dengan normalisasi alur sungai dan pembangunan
penampungan di hulu anak-anak sungai. Hal ini berfungsi untuk memperluas penambang basah sungai sehingga dapat
menampung debit air saat terjadinya banjir dan mencegah terjadinya erosi pada tebing sungai. Pada tahun ini
pemerintah pusat melalui BWS Sulawesi IV Kendari akan melakukan penanganan pada beberapa titik kritis/ rawan
bencana di beberapa titik rawan pada DAS Toari dan Lasusua dan anak sungainya. Diharapkan dengan pelaksanaan
kegiatan tersebut masyarakat disekitar lokasi titik rawan bencana pada khususnya dan masyarakat Kabupaten Bombana
pada umumnya akan merasa aman terhadap bahaya banjir dari Sungai Roraya dan Poleang dan anak Sungainya.
3. Impact
Peningkatan taraf hidup masyarakat Pengangguran berkurang Meningkatnya pertumbuhan
dan terbebas dari kekeringan ekonomi masyarakat
2. Kajian Ekonomi :
Berdasarkan analisis kelayakan ekonomi, jika kerugian yang akan terjadi akibat dari banjir dan kekeringan di desa
puasana dapat diatasi dengan biaya Rp. 7485800 maka benefit yang akan diperoleh adalah sebesar Rp. 5988640/tahun,
sehingga diperoleh nilai IRR adalah 13.68 % .
hasil analisa ekonomi yang menggambarkan bahwa secara ekonomi kegiatan ini layak dilaksanakan.
Nilai indikator kelayakan ekonomi:
- IRR : 13.68 %
- BCR : 1.579
- Biaya Pemeliharaan : Rp. 57.640.000,-/tahun
Sehingga pelaksanaan proyek “layak untuk dilaksanakan”
Kajian resiko dilakukan dengan memperhatikan segala kemungkinan yang dapat merugikan keberlangsungan proyek
dan bagaimana cara pengendaliannya, pengendalian resiko dilaksanakan pada saat masa prakonstruksi, konstruksi dan
pascakonstruksi, kajian resiko pada masa prakonstruksi dikendalikan melalui PPK Program dan Perencanaan Umum,
pada masa konstruksi resiko dikendalikan melalui PPK Danau, Situ dan Embung dan pada pasca konstruksi resiko
dikendalikan oleh PPK Operasi dan Pemeliharaan SDA II.
Pemanfaatan dana proyek untuk Pembangunan Embung Hambawa Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara
bukan untuk tujuan yang berkaitan dengan penyelenggaraan dan/atau adanya kontribusi terhadap:
berikut contoh pada Sungai Warmare yang sudah baik pada rencana anggaran biaya.
berikut contoh pada Sungai Warmare yang sudah baik pada rencana penarikan dana.
berikut contoh pada Sungai Warmare yang sudah baik pada skema pelaksanaan proyek
agar dilampirkan jadwal lelang berikut rinciannya
mohon dijelaskan lebih rinci
mohon dilampirkan DED atau ringkasan DED (executive summary)
IRR dan BCR perlu disebutkan seperti kajian ekonomi marauke.
Perlu mencantumkan discounting rate yang digunakan dalam analisa sehingga dapat memberikan gambaran apakah IRR
10% dapat dikatakan layak
Baik dan lengkap
mohon disebutkan AMDAL. Contoh yang baik dapat dilihat pada informasi kesiapan Waduk Pidekso yang merupakan
bagian dari Lampiran C (proyek prioritas) RKP 2018.
mohon disebutkan risiko dan hambatan pelaksanaan proyek.
Misalnya resiko keterlambatan akibat masalah pembebasan lahan dan sebutkan upaya mitigasi yang telah dilakukan.
Sebagai contoh: Untuk Waduk Pidekso terdapat potensi keterlambatan akibat belum tuntasnya masalah pembebasan
lahan. Dari total kebutuhan lahan sebesar kurang lebig 1500 bidang sampai saat ini baru terselesaikan 75 bidang. Mitigasi
resiko yang dilakukan adalah dengan dibentuknya rumah bersama penyelsaian masalah lahan (identifikasi, verifikasi,
pembayaran) di lokasi proyek dimana semua organisasi yang terlibat (PEMDA, BPN, BBWS, Penyedia jasa) berkantor
setiap hari di lokasi tersebut untuk percepatan penyelsaian pembebasan lahan.
OK