Anda di halaman 1dari 8

INFORMASI PELAKSANAAN KEGIATAN ( Readiness Criteria )

JUDUL PROYEK INSTANSI : Pembangunan Embung Hambawa Kabupaten Bombana Provinsi


Sulawesi Tenggara.
JUDUK DOKUMEN KELENGKAPAN : 1. Studi Identifikasi Potensi Embung Provinsi Sulawesi Tenggara (CV.
Tirto Adi Nugroho 2015).
2. Tim Unit Desain BWS Sulawesi IV Kendari 2018.
3. Surat Pernyataan Bupati Nomor : 800/3935 Tanggal 12 Juli 2018
tentang Kesiapan Lahan
4. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pembangunan Embung Hambawa
Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara .

INSTANSI PELAKSANA : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


NILAI PROYEK : Rp. 7.485.800.000,00
SURAT PENGAJUAN :
Surat Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari Nomor
BWS.14/1250 perihal Kesiapan Lahan Pembangunan Embung
Hambawa Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara .
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) - SBSN
1.   Judul Proyek

Pembangunan Embung Hambawa Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara.

2.   Latar Belakang  :

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat, pemerintah dalam hal ini melalui Balai
Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari senantiasa berupaya melaksanakan pengelolaan dibidang Sumber Daya Air
diantaranya yang menyangkut aspek Konservasi dan ketahanan pangan.

Wilayah Sungai Poleang terdiri dari 2 DAS yaitu DAS Poleang. DAS tersebut masuk dalam wilayah kerja Balai
Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari. Secara wilayah administratif, bagian besar luasan wilayah yang masuk dalam WS
Lasolo Konaweha meliputi Kabupaten Kolaka Timur , Kabupaten Konawe, Kabupaten Konawe Selatan, dan Kabupaten
Konawe Utara.

Pada Wilayah Sungai Poleang tersebut masih banyak daerah yang rawan kekeringan khususnya Kabupaten Bombana
yang mengakibatkan kerugian dan penderitaan masyarakat setempat. Kondisi Sungai pada Wilayah Sungai Poleang pada
umumnya kering pada saat kemarau, sehingga diperlukan upaya untuk konservasi air permukaan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah telah melakukan upaya penanganan dengan merencanakan
pembangunan prasarana konservasi air permukaan maupun bangunan pengaman yang sesuai antara lain berupa
bangunan Embung serta bangunan pelengkap lainnya.

Lokasi yang menjadi obyek pekerjaan merupakan kawasan produktif penyangga cadangan beras Regional yang harus
senantiasa dijaga dan ditingkatkan produksinya. Kekeringan yang seringkali melanda lokasi obyek pekerjaan adalah salah
satu penyebab penurunan produksi pangan dan air minum di kawasan ini.

Biaya investasi untuk kegiatan konstruksi untuk Pembangunan Embung Hambawa Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi
Tenggara .
Sebesar : Rp. 7,485,800,000.00

3.   Relevansi RPJMN/ Renstra/ RKP/ K/L pengusul : 

Sesuai dengan RPJMN 2015-2019 Pembangunan Prasarana Pengelolaan sumber daya air Wilayah Sungai Lasolo
Konaweha mendukung prioritas pembangunan berupa pembangunan Embung dan bangunan penampung air lainnya
dapat menjamin ketersediaan air permukaan dan menyelamatkan wilayah pertanian dari kekeringan sehingga tercapai
ketahanan pangan dan energi.

4.   Maksud dan Tujuan Proyek 


Maksud Pekerjaan Pembangunan Embung Hambawa Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara adalah :

a). Ketersediaan Air Permukaan disekitar lokasi pekerjaan dapat dipertahankan.

b). Konservasi Sumber daya air secara berkelanjutan.

c). Membangun prasarana kantong-kantong air baru sebagai antisipasi terhadap ancaman kekeringan sekaligus
sebagai resevoir penampung banjir dengan prioritas memanfaatkan prasarana sumber daya air yang sudah ada
dengan melakukan rekayasa teknik.

Tujuan dari Pekerjaan Embung Hambawa Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara adalah :

a). Menampung air hujan dan aliran permukaan (run off) pada wilayah sekitarnya serta sumber air lainnya yang
memungkinkan seperti mata air, parit, sungai-sungai kecil dan sebagainya.
b). Menyediakan sumber air sebagai suplesi irigasi dimusim kemarau untuk tanaman palawija, holtikultura semusim,
tanaman perkebunan semusim dan peternakan.
c). Meningkatkan rasa aman masyarakat terhadap ancaman banjir dan kekeringan.
f). Memperbaiki kondisi lingkungan.
5.   Ruang Lingkup Proyek 
a. GENERAL ITEM
1). Pengukuran / Pemasangan Baouplank
2). Mobilisasi / Demobilisasi Alat Berat
3). Dewatering / Pengeringan
b. PEKERJAAN TANGGUL
1). Pembersihan Lapangan
2). Kupasan
3). Pemb. Tanggul Pengelak (Kistdam)
4). Galian Tanah (dengan alat berat)
5). Timbunan Tanah Dipadatkan (Tanah didatangkan)
6). Pasangan Batu Kosong/Rip-rap
7). Gebalan Rumput
8). Timbunan Sirtu Dipadatkan ( Sirtu Didatangkan )
9). Penanaman Pohon
c. PEKERJAAN INTAKE
1). Galian Tanah (dengan alat berat)
2). Galian Tanah Manual
3). Timbunan kembali Dipadatkan
4). Pasangan Batu 1Pc : 4Ps
5). Plesteran 1Pc : 3Ps
6). Siaran 1Pc : 2Ps
7). Begisting Dengan Perancah
8). Begisting Tanpa Perancah
9). Pembesian
10). Beton Cor (K225)
11). Beton Cor (K100)
12). Pintu b = 0,5 m'
d. PEKERJAAN PELIMPAH ( SPILLWAY)
1). Galian Tanah ( Dengan Alat Berat)
2). Timbunan kembali Dipadatkan
3). Pasangan Batu 1Pc : 4Ps
4). Plesteran 1Pc : 3Ps
5). Siaran 1Pc : 2Ps
6). Begisting Dengan Perancah
7). Begisting Tanpa Perancah
8). Pembesian
9). Beton Cor (K225)
10). Beton Siklop (K175), 60% Beton : 40% Batu
11). Geomembran 1,5 mm
12). Pipa sandaran Ø 3"
13). Pipa sandaran Ø 2"
14). pintu b=0,8m

6.   Indikator Pencapaian Proyek 


Output :
• Pekerjaan Tanggul Penutup sepanjang ± 185 m' ;
• Pekerjaan Intake 1 Buah;
• Pintu air Intake 1 buah;
• Pekerjaan Pelimpah (Sillway) 1 Buah;
• Pintu air Penguras sebanyak 1 buah;
• Pengaman Tanggul / Talud ± 185 m' ;
Outcome
• Mengurangi dampak banjir :
–     Pemukiman = 110 ha
–     Jalan Provinsi = 2,60 km
–     Sawah = 254 ha
–     Tegalan = 132 ha

Mengurangi kerugian sosial dan ekonomi masyarakat akibat daya rusak air pada saat terjadi banjir;


Menjaga stabilitas dan ketahanan pangan Nasional guna meningkatkan produksi padi;


Meningkatkan rasa aman masyarakat terhadap ancaman banjir dan kekeringan;
• Meningkatkan taraf hidup masyarakat;dan
• Memperbaiki kondisi lingkungan
impact   :
Berkurangnya dampak genangan air akibat banjir yang menggenangi kawasan pemukiman seluas 110 ha , jalan Provinsi
sepanjang 2,60 km , persawahan seluas 254 ha dan Tegalan seluas 132 ha sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.

7.   Lokasi Pelaksannaan Proyek 

Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Gambar. Lokasi Proyek Pembangunan Embung Hambawa Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara.

Gambar Peta dasar Proyek Pembangunan Embung Hambawa Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara yang
terdampak banjir dan kekeringan.
8. Pelaksana, Penanggung Jawab, dan Pembagian Kerja dalam Proyek : Organisasi Proyek

Penanggung Jawab Proyek : PPK Danau, Situ dan Embung


Koordinator Proyek : Direksi Pekerjaan
Pelaksana : -

9.  Jadwal Pelaksanaan Proyek : 


SATUAN KERJA : SNVT. PEMBANGUNAN BENDUNGAN BWS SULAWESI-IV
LOKASI : KABUPATEN KOLAKA
PPK : DANAU, SITU DAN EMBUNG Chart Title
KONTRAKTOR : PT. RAJA MULTI SARANA

NILAI KETERANGAN
SATU
NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME BOBOT APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER SKALA CURVE
AN
(%) 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

I. GENERAL ITEM 1.323 100


1 Pengukuran / Pemasangan Baouplank Ls 1.00 0.221 0.221
2 Mobilisasi / Demobilisasi Alat Berat Ls 1.00 0.529 0.265 0.265
3 Dewatering / Pengeringan Ls 1.00 0.573 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 95

II. PEKERJAAN TANGGUL 28.272


90
1 Pembersihan Lapangan M2 10,893.19 2.098 0.699 0.699 0.699
2 Kupasan M2 788.80 0.153 0.076 0.076
3 Pemb. Tanggul Pengelak (Kistdam) Ls 1.00 0.441 0.147 0.147 0.147 85
4 Galian Tanah (dengan alat berat) M3 1,289.99 0.982 0.491 0.491
5 Timbunan kembali Dipadatkan M3 129.88 0.160 0.053 0.053 0.053
80
6 Pasangan Batu 1Pc : 4Ps M3 358.90 7.967 1.138 1.138 1.138 1.138 1.138 1.138 1.138
7 Plesteran 1Pc : 3Ps M2 393.50 0.578 0.289 0.289
8 Siaran 1Pc : 2Ps M2 257.00 0.379 0.379 75
9 Timbunan Tanah Dipadatkan (Tanah didatangkan) M3 4,001.88 10.924 1.366 1.366 1.366 1.366 1.366 1.366 1.366 1.366
10 Pasangan Batu Kosong/Rip-rap M3 253.60 2.643 0.661 0.661 0.661 0.661 70
11 Gebalan Rumput M2 560.00 0.220 0.110 0.110
12 Timbunan Sirtu Dipadatkan ( Sirtu Didatangkan ) M3 296.18 1.597 0.532 0.532 0.532
13 Penanaman Pohon Phn 100.00 0.129 0.129 65

III, PEKERJAAN INTAKE 2.440


0.091 0.091 60
1 Galian Tanah (dengan alat berat) M3 237.97 0.181
2 Galian Tanah Manual M3 10.11 0.014 0.014
3 Timbunan kembali Dipadatkan M3 58.68 0.072 0.036 0.036 55
4 Pasangan Batu 1Pc : 4Ps M3 61.58 1.367 0.683 0.683
5 Plesteran 1Pc : 3Ps M2 71.21 0.105 0.0523 0.052
50
6 Siaran 1Pc : 2Ps M2 12.37 0.018 0.009 0.009
7 Begisting Dengan Perancah M2 10.11 0.026 0.026
45
8 Begisting Tanpa Perancah M2 6.23 0.014 0.014
9 Pembesian Kg 322.53 0.165 0.165
10 Beton Cor (K225) M3 2.80 0.075 0.075 40
11 Beton Cor (K100) M3 1.15 0.026 0.026
12 Pintu b = 0,5 m' Bh 1.00 0.375 0.375
35
IV. PEKERJAAN PELIMPAH ( SEPILLWAY) 67.965
1 Galian Tanah ( Dengan Alat Berat) M3 6,878.42 5.237 1.309 1.309 1.309 1.309 30
2 Galian Tanah Cadas/Tanah Keras M3 748.33 3.734 1.245 1.245 1.245
3 Timbunan kembali Dipadatkan M3 1,330.61 1.642 0.547 0.547 0.547
4 Pasangan Batu 1Pc : 4Ps 1,878.85 41.706 3.476 3.476 3.476 3.476 3.476 3.476 3.476 3.476 3.476 3.476 3.476 3.476 25
M3
5 Plesteran 1Pc : 3Ps M2 625.46 0.919 0.230 0.230 0.230 0.230
6 Begisting Dengan Perancah M2 32.24 0.083 0.042 0.042 20
7 Begisting Tanpa Perancah M2 80.94 0.188 0.094 0.094
8 Pembesian Kg 1,429.43 0.731 0.365 0.365
9 Beton Cor (K225) 139.77 3.759 1.879 1.879 15
M3
10 Beton Siklop (K175), 60% Beton : 40% Batu M3 234.56 5.945 1.982 1.982 1.982
11 Geomembran 1,5 mm M' 350.00 0.806 0.403 0.403 10
12 Pipa sandaran Ø 3" M' 24.00 0.085 0.085
13 Pipa sandaran Ø 2" M' 303.30 0.788 0.263 0.263 0.263
14 Pintu b=0,8m Bh 1.00 0.772 0.386 0.386 05
15 Buangan Tanah Keluar M3 1,448.67 1.571 0.524 0.524 0.524

00
JUMLAH NILAI BOBOT 100.000 0.221 0.265 0.720 0.796 0.943 0.659 1.191 3.228 3.228 2.695 3.940 2.631 2.631 3.368 3.368 5.478 4.634 4.634 4.725 5.127 5.051 5.660 5.754 4.343 5.002 5.720 5.674 3.686 2.273 0.917 0.653 0.788
RENCANA

100.000
11.249

13.944

17.884

20.514

23.145

26.512

29.880

35.358

39.992

44.626

49.350

54.478

59.529

65.189

70.944

75.287

80.289

86.009

91.684

95.369

97.642

98.559

99.212
0.000

0.221

0.485

1.205

2.001

2.944

3.603

4.794

8.021

KOMULATIF MINGGUAN

JUMLAH NILAI BOBOT


REALISASI

KOMULATIF MINGGUAN
##

DEVIASI

Jadwal Pelaksanaan pekerjaan terlampir

10.     
Rencana Anggaran Biaya :  
Rencana Anggaran Biaya terlampir
11. Rencana Penarikan Dana:  
Rencana Penarikan Dana terlampir

12.      Skema Pelaksanaan Proyek (Persiapan Lelang) :  

Proses RPB

Proses SWC

Tahun 2019 Tahun 2019 Tahun 2019

1. Proses Lelang 2 Bulan 1. Lingkup Pekerjaan 1. Lingkup Pekerjaan


2. Proses Kontrak 1 Bulan  Pekerjaan Persiapan  Pekerjaan Persiapan
3. Lingkup Pekerjaan  Pekerjaan Tanggul Pengelak  Pekerjaan Normalisasi
 Pekerjaan Persiapan  Pekerjaan Tanggul Banjir
 Pekerjaan Pengukuran  Pekerjaan Check Dam
 Pekerjaan Drain Outlet
13. Rencana Lelang : Indikasi Paket Pekerjaan 

Jadwal lelang pekerjaan Pembangunan Embung Hambawa Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara terlampir :

14. Monitoring dan Evaluasi 

Kegiatan Monitoring dan evaluasi dilaksanakan oleh pelaksana proyek dengan sistem hirearkis yaitu berdasarkan sasaran
: tujuan pengembangan proyek, output proyek dan kegiatan proyek sesuai dokumen Kontrak serta dokumen rencana
monitoring dan evaluasi selama masa konstruksi dan pasca konstruksi yang memuat pencapaian tujuan proyek,
pengendalian output dan pengendalian kegiatan proyek.

DOKUMEN STUDI KELAYAKAN PROYEK (DSKP) SBSN


1. Kajian Teknis :  

Sungai Roraya dan Poleang merupakan salah satu sungai pada Satuan Wilayah Sungai (SWS) yang berada Propinsi
Sulawesi Tenggara, penanganan sungai Roraya dan Poleang dan anak sungainya antara lain dengan pembangunan
penahan tebing berupa pasangan batu kali atau bronjong atau dengan normalisasi alur sungai dan pembangunan
penampungan di hulu anak-anak sungai. Hal ini berfungsi untuk memperluas penambang basah sungai sehingga dapat
menampung debit air saat terjadinya banjir dan mencegah terjadinya erosi pada tebing sungai. Pada tahun ini
pemerintah pusat melalui BWS Sulawesi IV Kendari akan melakukan penanganan pada beberapa titik kritis/ rawan
bencana di beberapa titik rawan pada DAS Toari dan Lasusua dan anak sungainya. Diharapkan dengan pelaksanaan
kegiatan tersebut masyarakat disekitar lokasi titik rawan bencana pada khususnya dan masyarakat Kabupaten Bombana
pada umumnya akan merasa aman terhadap bahaya banjir dari Sungai Roraya dan Poleang dan anak Sungainya.

Uraian Kriteria Keberhasilan Indikator Kinerja

1.   Output Pembangunan tanggul, spillway, dan Terlaksananya Terbangunnnya tanggul,


Intake Pembangunan tanggul, Spillway dan Intake sesuai
Spillway, dan Intake rencana

2.   Outcome Meningkatkan ketersediaan air


Meningkatnya ketersediaan Meningkatnya ketersediaan
permukaan
air permukaan air permukaan

3.   Impact
Peningkatan taraf hidup masyarakat Pengangguran berkurang Meningkatnya pertumbuhan
dan terbebas dari kekeringan ekonomi masyarakat

Faktor teknis yang mendukung pelaksanaan pekerjaan antara lain :


·      Akses mudah
·      Ketersediaan material
·      Ketersediaan tenaga
·      Kondosi topografi yang ideal

2. Kajian Ekonomi :  
Berdasarkan analisis kelayakan ekonomi, jika kerugian yang akan terjadi akibat dari banjir dan kekeringan di desa
puasana dapat diatasi dengan biaya Rp. 7485800 maka benefit yang akan diperoleh adalah sebesar Rp. 5988640/tahun,
sehingga diperoleh nilai IRR adalah 13.68 % .

hasil analisa ekonomi yang menggambarkan bahwa secara ekonomi kegiatan ini layak dilaksanakan.
Nilai indikator kelayakan ekonomi:
- IRR : 13.68 %
- BCR : 1.579
- Biaya Pemeliharaan : Rp. 57.640.000,-/tahun
Sehingga pelaksanaan proyek “layak untuk dilaksanakan”

3. Kajian Potensi Pemanfaatan :  


Mengurangi dampak banjir dan kekeringan :
· Pemukiman = 110 ha
· Jalan Provinsi = 2,60 km
· Sawah = 254 ha
· Tegalan = 132 ha
4. Kajian Resiko 

Kajian resiko dilakukan dengan memperhatikan segala kemungkinan yang dapat merugikan keberlangsungan proyek
dan bagaimana cara pengendaliannya, pengendalian resiko dilaksanakan pada saat masa prakonstruksi, konstruksi dan
pascakonstruksi, kajian resiko pada masa prakonstruksi dikendalikan melalui PPK Program dan Perencanaan Umum,
pada masa konstruksi resiko dikendalikan melalui PPK Danau, Situ dan Embung dan pada pasca konstruksi resiko
dikendalikan oleh PPK Operasi dan Pemeliharaan SDA II.

5. Kajian Prinsip Syariah :  

Pemanfaatan dana proyek untuk Pembangunan Embung Hambawa Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara
bukan untuk tujuan yang berkaitan dengan penyelenggaraan dan/atau adanya kontribusi terhadap:

· Jasa keuangan konvensional (ribawi);


· Perjudian;
· Produksi, distribusi, perdagangan, dan/atau penyediaan barang/jasa yang dilarang (haram);
· Merusak/berbahaya (mudharat) terhadap akhlak/moral maupun lingkungan.

6. Surat Pernyataan Kesiapan Lahan :  


Kajian kesiapan lahan diinformasikan berdasarkan Surat Bupati Bombana Nomor : UM. 200/KW/2017 tenteng
kesediaan lahan tidak bermasalah.

 Latar Belakang kuat. Hal ini dapat terlihat dari


a. Deliniasi Wilayah : lokasi jelas
b. Urgensi dilakukan proyek : luasan dampak banjir dan upaya yang telah dilakukan
Sudah Baik. Terdapat penjelasan relevansi dengan RKP Kedaulatan Pangan. Akan lebih kuat jika di tambahkan relevansi
terhadap program pada renstra K/L pengusul.
 Sudah Baik dan lengkap
 Sudah baik dan ,lengkap

  Baik dan lengkap

Sudah baik dan lengkap dengan :


menyebutkan luasan/ prosentase area target.
Dapat ditambahkan juga jumlah penduduk yang mendapatkan manfaat jika proyek berlangsung.
 Sebaiknya menggunakan 1 peta dengan legenda yang jelas:
a. terdapat lokasi pasti (deliniasi area proyek) berikut keterangan wilayah sekitar
b. area genangan/ terdampak dengan warna berbeda
 Baik

 berikut contoh pada Sungai Warmare yang sudah baik pada rencana anggaran biaya.
 berikut contoh pada Sungai Warmare yang sudah baik pada rencana penarikan dana.

berikut contoh pada Sungai Warmare yang sudah baik pada skema pelaksanaan proyek
agar dilampirkan jadwal lelang berikut rinciannya
mohon dijelaskan lebih rinci
mohon dilampirkan DED atau ringkasan DED (executive summary)
IRR dan BCR perlu disebutkan seperti kajian ekonomi marauke.
Perlu mencantumkan discounting rate yang digunakan dalam analisa sehingga dapat memberikan gambaran apakah IRR
10% dapat dikatakan layak
Baik dan lengkap

mohon disebutkan AMDAL. Contoh yang baik dapat dilihat pada informasi kesiapan Waduk Pidekso yang merupakan
bagian dari Lampiran C (proyek prioritas) RKP 2018.
 mohon disebutkan risiko dan hambatan pelaksanaan proyek.

Misalnya resiko keterlambatan akibat masalah pembebasan lahan dan sebutkan upaya mitigasi yang telah dilakukan.

Sebagai contoh: Untuk Waduk Pidekso terdapat potensi keterlambatan akibat belum tuntasnya masalah pembebasan
lahan. Dari total kebutuhan lahan sebesar kurang lebig 1500 bidang sampai saat ini baru terselesaikan 75 bidang. Mitigasi
resiko yang dilakukan adalah dengan dibentuknya rumah bersama penyelsaian masalah lahan (identifikasi, verifikasi,
pembayaran) di lokasi proyek dimana semua organisasi yang terlibat (PEMDA, BPN, BBWS, Penyedia jasa) berkantor
setiap hari di lokasi tersebut untuk percepatan penyelsaian pembebasan lahan.

 OK

Anda mungkin juga menyukai