Dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) minimal berisi informasi sebagai berikut:
6. Judul Proyek :
Pembangunan Embung Mranggen Kab. Magelang Prov. Jawa Tengah
7. Latar Belakang
A. Dasar Hukum
a. Undang-Undang No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang perubahan atas
Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang / Jasa Pemerintah;
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pedoman
Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
d. Peraturan Lembaga LKPP No 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia;
e. Peraturan Menteri PUPR No. 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 4/PRT/2015
tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai.;
KAK | 1
B. Gambaran Umum
Upaya membangun tampungan air atau mempertahankan genangan air pada suatu
kawasan telah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak. Salah satu wujud
pembangunan fisik dalam mempertahankan genangan adalah dengan membangun
embung yang berfungsi sebagai cadangan air baku, suplai air irigasi, mengurangi
puncak debit banjir, konservasi air tanah (infiltrasi), tempat wisata.
1. Tubuh Embung
2. Spillway (bangunan pelimpah) yang berupa peluap
3. Bangunan penguras
4. Bangunan pengambilan
5. Pagar pengaman
6. Papan nama embung
a. Pekerjaan Persiapan
1) Pekerjaan Pengukuran Site
2) Pembersihan Lapangan
3) Mobilisasi
4) Demobilisasi
KAK | 2
5) Dewatering
6) Kistdam
b. Pekerjaan SMKK
c. Pekerjaan Struktur
1) Beton Bertulang (K-225)
2) Beton Siklop
3) Pasangan Batu Kali
4) Pembesian (angkur)
5) Bronjong
6) Rabat Beton
7) Pekerjaan Siaran Timbul Dengan Mortar Tipe M (1Pc-2PP)
8) Galian Tanah
9) Timbunan Tanah Dengan Menggunakan Clay Blanket
10) Geosintetic Clay Liner (GCL)
11) Timbunan Tanah Dipadatkan (tanah bekas galian)
12) Pintu Air Penguras (2.0 x 1.5)m
13) Hand Rail
14) Bangunan Ukur (mistar ukur)
KAK | 3
2. Outcome Tersedianya konstruksi/ 1 Buah Total outcome terhadap
bangunan embung yang embung tersebut adalah
mampu menampung air, mampu menampung air
sehingga dapat dengan volume sebesar 4,450
dimanfaatkan sebesar- m3 dan salah satu fungsi
besarnya untuk warga embung tersebut adalah
sekitar embung terutama sebagai cadangan air baku,
pada musim kemarau. irigasi lahan padi dan mengairi
perkebunan yang ada di
sekitarnya.
3. Impact a. Meningkatkan
produktifitas
masyarakat
b. Meningkatnya jumlah
pasokan cadangan
air permukaan
KAK | 4
12. Pelaksana, Penaggung Jawab, dan Pembagian Kerja dalam Proyek
Untuk pelaksanaan proyek, sebagai pemilik proyek adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, cq. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, cq. Balai Besar Wilayah Sungai
Serayu Opak cq. Satuan Non Vertikal Tertentu Pemanfatan Jaringan Pengelolaan Air (PJPA),
cq. PPK Danau, Situ, dan Embung. Untuk pelaksana proyek terdiri dari kontraktor pelaksana
dan konsultan supervisi. Jalur koordinasi dalam manajemen proyek ini dapat dilihat dalam
bagan berikut :
KAK | 5
14. Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan monitoring dan evaluasi akan dilakukan secara rutin selama masa
pelaksanaan kegiatan dan pasca konstruksi. Kegiatan monitoring pada masa
pelaksanaan akan dilakukan oleh konsultan supervisi yang didampingi oleh tim dari
pengguna jasa yang akan selalu berada di lapangan untuk melakukan pengawasan
terhadap kualitas pekerjaan, tujuan pelaksanaan kegiatan, output kegiatan agar sesuai
dengan dokumen kontrak beserta kelengkapannya, dan melaporkan secara periodik
kepada koordinator serta penanggung jawab kegiatan.
Hasil monitoring ini berupa laporan tertulis dan disertai dengan dokumentasi
lapangan terbaru (up date). Untuk evaluasi kegiatan dilakukan secara periodik yang
akan dibahas dalam rapat antara pengguna dan penyedia jasa. Untuk pasca konstruksi,
tetap akan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap hasil pekerjaan lapangan dan
akan dilakukan pengambilan langkah-langkah penanganan jika ditemukan adanya
permasalahan di lapangan.
1. Kajian Teknis
Dalam merencanakan bangunan pemanfaatan sumber air yang pertama kali ditinjau
sebelum meninjau aspek lain adalah tinjauan secara teknis meliputi dari beberapa aspek
diantaranya topografi, hidrologi, hidraulika, geologi serta konstruksinya. Pada
perencanaan teknis detail didasarkan pada beberapa hasil studi terdahulu berupa
parameter-parameter kebutuhan air, hasil pengukuran topografi, lokasi rencana embung,
penyelidikan tanah, dan kajian-kajian teknis wilayah studi serta biaya yang tersedia.
Dengan pembangunan embung di Kabupaten Sleman ini maka akan tersedia konstruksi/
bangunan penyediaan air baku dan konservasi sumber daya air yang dimaksudkan
untuk menampung air permukaan dan air hujan yang jatuh di daerah tangkapan embung
sebelum dimanfaatkan sebagai sumber air baku.
KAK | 7
2. Kajian Ekonomi
Dari hasil studi Survey Investigasi dan Design (SID) yang dilakukan oleh jasa
konsultansi bahwa :
5. Kajian Resiko
Kajian resiko dilakukan pada saat pelaksanaan konstruksi dan paska konstruksi. Hal ini
dilakukan dengan penanganan masalah yang akan terjadi di lapangan dan menjadi
bagian komitmen dari penyedia jasa dalam bentuk pelaksanaan recana kesehatan
keselamatan kerja. Diharapkan selama masa pelaksanaan tidak terjadi adanya resiko
kecelakaan kerja apabila pelaksanaan K3 dilakukan dengan baik, serta dengan
memperhatikan segala kemungkinan yang dapat merugikan keberlangsungan proyek
dan bagaimana cara pengendaliannya, pengendalian resiko dilaksanakan pada saat masa
pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi. Kajian resiko pada masa pra konstruksi
dan masa konstruksi dikendalikan melalui PPK Danau, Situ dan Embung, sedangkan
pada pasca konstruksi resiko dikendalikan oleh PPK Operasi dan Pemeliharaan.
KAK | 8
F. KEBUTUHAN PERSONEL DAN ALAT
Berikut adalah daftar kebutuhan personil dan peralatan pekerjaan
Pembangunan
Embung Mranggen, Kab. Magelang, Provinsi Jawa Tengah
1. Kebutuhan Personel :
No Jabatan dalam pekerjaan Pengalaman Kerja Sertifikat
yang akan dilaksanakan Profesional (Tahun) Kompetensi Kerja
2. Kebutuhan Alat:
No. Jenis Kapasitas Jumlah Kepemilikan/Status
KAK | 9
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan
pada Tahun Anggaran 2022
KAK | 10