Anda di halaman 1dari 7

Laporan Pendahuluan

REVISI MASTER PLAN DRAINASE DALAM KOTA NAMROLE


KABUPATEN BURU SELATAN
TAHUN 2023

BAB 1
pendahuluan

1.1. LATAR BELAKANG


Secara geografis Kabupaten Buru Selatan terletak pada posisi 2º30' s/d 5º50' Lintang Selatan dan antara
125º00' s/d 127º00' Bujur Timur. Sesuai dengan kondisi geografis Kabupaten Buru Selatan berada di
Provinsi Maluku yang memiliki batas dengan Laut Seram di sebelah utara, Laut Banda di sebelah selatan
dan barat, serta Selat Manipa dan Kabupaten Buru di sebelah Timur.

Luas wilayah daratan Kabupaten Buru Selatan 6.723 Km², yang terdiri dari luas laut 1.663 Km² dan luas
daratan 5.060 Km². Adapun kondisi topografi Kabupaten Buru Selatan terbagi menjadi 3 satuan, yaitu
pegunungan, perbukitan dan dataran. Ditinjau dari luas menurut kecamatan, masing-masing antara lain
Kecamatan Leksula adalah 1.900 KM², Kecamatan Kapala Madan 1.276 Km², Kecamatan Waesama 724
KM², Kecamatan Namrole 326 KM² dan yang terkecil adalah Kecamatan Ambalau adalah 306 Km²,
ditambah satu kecamatan hasil pemekaran dari Kecamatan Leksula yaitu Kecamatan Fena Fafan yang
memilki luas 528 Km². Luas Lautan adalah 1.603 Km², pada lautan tersebut terdapat 130 daratan
kepulauan sejumlah 11 pulau dengan 3 pulau yang berpenghuni dan 8 pulau tidak berpenghuni. Wilayah
kepulauan tersebut merupakan Kecamatan Ambalau yang berada di gugus kepulauan Ambalau, yakni
gugus pulau-pulau yang ada di Laut Buru.

Jumlah penduduk Kabupaten Buru Selatan berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Buru Selatan adalah 75.102 jiwa, dimana 38.503 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan
36.599 jiwa perempuan. Dengan luas wilayah sebesar 5.060,00 Km², Kabupaten Buru Selatan memiliki
tingkat kepadatan penduduk 15,92 jiwa/Km². Penyebaran penduduk kabupaten Buru Selatan kurang
merata. Hal ini terlihat dari angka kepadatan penduduk yang berbeda secara signifikan antara daerah
satu dengan daerah lainnya. Daerah yang terpadat penduduknya adalah kecamatan Namrole yaitu 57,00

PT. METAFORMA CONSULTANS 1-1


Laporan Pendahuluan
REVISI MASTER PLAN DRAINASE DALAM KOTA NAMROLE
KABUPATEN BURU SELATAN
TAHUN 2023

jiwa/Km² dan daerah yang paling jarang penduduknya adalah kecamatan Fena Fafan yaitu 0,14 jiwa/Km²
(data sementara).

Permasalahan dalam kota Kecamatan Namrole sebagai pusat ibu kota Kabupaten Buru Selatan adalah
penataan drainase yang tidak optimal/buruk dan belum tersistem dengan baik. Sistem drainase induk
Kota Namrole maupun di permukiman warga pada saat ini sistem drainasenya belum terbangun secara
terstruktur dan tersistem baik hulu maupun hilir hal ini perlu adanya perencanaan yang terukur dan
berkualitas untuk pembangunan drainase mulai dari hulu sampai ke hilir agar tersistem secara baik. Hal
ini penting supaya musim penghujan sirkulasi air berjalan lancar dan tidak menimbulkan banjir di dalam
Kota Namrole.

Sesuai fungsinya, drainase kota merupakan jaringan pembuangan yang digunakan untuk mengeringkan
bagian-bagian wilayah administrasi kota dan daerah urban dari genangan air, baik dari hujan lokal
maupun sungai yang melintas di dalam kota. Lebih jauh lagi sungai yang tidak diperlakukan sesuai
dengan peruntukannya dapat mengakibatkan terjadinya luapan air pada musim hujan dan akhirnya akan
menyebabkan terjadinya banjir.

Permasalahan banjir dan genangan air di kawasan perkotaan di Indonesia tidak terlepas dari
permasalahan buruknya sistem jaringan drainase. Namun meningkatnya permasalahan banjir, genangan
air, dan pencemaran air di kawasan perkotaan serta sedimentasi sampai saat ini belum dapat diatasi dan
terus meningkat seiring dengan perkembangan kota. Pengendalian permasalahan diatas belum dapat
diatasi meskipun telah dilaksanakan berbagai upaya pembangunan infrastruktur drainase. Pemulihan
kualitas aliran saluran drainase perkotaan dapat dilakukan jika masyarakat dilibatkan didalam
pengelolaan saluran drainase. Sesuai dengan sasaran pembangunan Kabupaten Buru Selatan bidang
drainase, yaitu terbebasnya saluran-saluran drainase dari sampah sehingga mampu meningkatkan
fungsi saluran drainase sebagai pematus air hujan dan berkurangnya wilayah genangan permanen dan
temporer hingga 75 % dari kondisi saat ini, maka dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak agar sasaran
pembangunan nasional tersebut dapat terwujud.

Berdasar pada hal diatas maka Pemerintah Kabupaten Buru Selatan melalui Dinas Pekerjaan Umum
Dan Penataan Ruang Kabupaten Buru Selatan akan melakukan kegiatan “Revisi Master Plan Drainase
Dalam Kota Namrole”

PT. METAFORMA CONSULTANS 1-2


Laporan Pendahuluan
REVISI MASTER PLAN DRAINASE DALAM KOTA NAMROLE
KABUPATEN BURU SELATAN
TAHUN 2023

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari kegiatan ini adalah menyusun Dokumen Perencanaan Master Plan Drainase dalam kota
Namrole yang lebih komprehensip dan terintegrasi dalam satuan wilayah drainase, untuk mengatasi
daerah-daerah yang sering rawan banjir dan juga genangan, serta daerah yang terkena limpahan pasang
surut, serta menyelamatkan air dengan menggunakan sumur resapan atau kolam retensi.

Adapun tujuan dari Pekerjaan Penyusunan Master Plan Drainase dalam Kota Namrole ini adalah
merevisi sistem drainase yang dapat mengatasi permasalahan yang selama ini ada, serta memberikan
acuan rekomendasi bagi penataan ruang di wilayah yang bersangkutan dengan mempertimbangkan
aspek potensi dan daya lingkungan.

Sesuai dengan maksud dan tujuan di atas, maka sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini sebagai
berikut:
 Tersedianya suatu model aplikasi dokumen Perencanaan Teknis Drainase dalam kota Namrole
 Tersedianya suatu konsep pengelolaan kelembagaan untuk saluran drainase perkotaan secara
terpadu yang berwawasan lingkungan di kawasan permukiman di sepanjang saluran/sungai di
dalam kota Namrole.

1.3. REFERENSI HUKUM


Referensi hukum yang menjadi rujukan dan pertimbangan dalam proses Penyusunan Revisi Master Plan
Drainase dalam Kota Namrole Kabupaten Buru Selatan, sebagai berikut
a) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
b) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial;
d) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
e) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
f) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
g) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai;
h) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Tata Ruang;
i) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

PT. METAFORMA CONSULTANS 1-3


Laporan Pendahuluan
REVISI MASTER PLAN DRAINASE DALAM KOTA NAMROLE
KABUPATEN BURU SELATAN
TAHUN 2023

j) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 12/PRT/M/2014


Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan;
k) Peraturan-peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Buru Selatan yang terkait dengan pengelolaan
drainase dan sungai

1.4. LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup kegiatan dalam Penyusunan Master Plan Drainase dalam Kota Namrole Kabupaten Buru
Selatan meliputi kegiatan teknis maupun diskusi sebagai berikut :
1) Kegiatan Teknis
a) Penyusunan master plan drainase dalam Kota Namrole
b) Pengumpulan semua kajian dan menganalisis semua laporan yang berhubungan, peta,
informasi baik yang berhubungan dengan kebijakan berskala nasional, regional maupun lokal,
strategi dan rencana untuk drainase perkotaan yang termasuk dalam pembangunan perkotaan
terintegrasi di dalam Kota Namrole.
c) Pengumpulan data berupa:
• Pengumpulan peta geografi daerah kerja dan sekitarnya yang masih terkait.
• Pengumpulan data infiltrasi tanah dan evapotranspirasi.
• Pengumpulan data lahan ruang terbuka dan daerah kedap air.
• Pengumpulan data daerah genangan di dalam Kota Namrole
• Data RTR dan data rencana pengembangan kota.
• Pengumpulan peta sistem drainase, jaringan sungai, jaringan dan bangunan irigasi dan
sistem jaringan jalan yang ada.
• Pengumpulan peta hasil survey topograpi.
• Pengumpulan data hidrologi (curah hujan)
• Pengumpulan data hidrolik (muka air banjir, debit saluran, laju sedimentasi, pengaruh air
balik, dsb).
• Pengumpulan laporan, informasi atau catatan yang mengenai banjir atau genangan yang
pernah terjadi pada daerah kerja.
• Pengumpulan laporan-laporan hasil studi yang berkaitan dengan permasalahan drainase.
• Pengumpulan data dan informasi tentang rencana umum (masterplan) kota dan atau
rencana umum (masterplan) prasarana perkotaan lainnya.
• Data dan informasi lainnya yang dianggap perlu.
d) Survei Lapangan, secara garis besar meliputi :

PT. METAFORMA CONSULTANS 1-4


Laporan Pendahuluan
REVISI MASTER PLAN DRAINASE DALAM KOTA NAMROLE
KABUPATEN BURU SELATAN
TAHUN 2023

• Sistem drainase maupun badan penerima.


• Identifikasi penyebab genangan, banjir lokal dan sebagainya.
e) Mengevaluasi, menganalisa dan menyajikan (dilengkapi dengan permasalahan drainase dan
sumber penyebabnya secara lengkap dan rinci.
f) Melakukan analisis peta dasar, survei dan investigasi kondisi lapangan,penyebab, kondisi
sungai dan anak sungai, kondisi bantaran sungai dan anak sungai dan banjir/genangan air
hujan yang berhubungan dengan drainase.
g) Membuat jalur air dan luasan daerah tangkapannya untuk semua DAS yang melalui Dalam Kota
Namrole.
h) Pengembangan satu set kriteria hidrologis dan hidrolis yang sesuai, termasuk dampak dari
keadaan air pasang, untuk drainase dalam Kota Namrole dalam periode pengulangan yang
bervariasi dan jangka waktu yang didasarkan pada analisis curah hujan dari data yang tersedia
termasuk kurva intensitas-durasi-frekuensi, hidrograf curah hujan dan limpasan serta saluran
hidrolis. Mengembangkan metode dan model matematis (hidrologis dan hidrolis) dengan
menggunakan perangkat lunak yang ada, sampai sedapat mungkin untuk menghitung limpasan
dan jalur banjir.
i) Merencanakan dan melanjutkan sistem drainase (sarana dan prasarana) yang dibutuhkan,
yang dapat mengamankan daerah kerja terhadap bahaya genangan atau banjir untuk periode
ulang tertentu (sesuai dengan tipology dan sistem drainasenya).
j) Rencana program pembangun sarana dan prasarana drainase prioritas penanganan, urutan
pelaksanaan dan pentahapan, dalam bentuk jadwal pelaksanaan untuk masa 5 (lima) tahun.
k) Identifikasi kemungkinan pengembangan sistem penggelontoran kota
l) Organisasi dan personil pengelola drainase kota dan anggaran tahunan yang disediakan pemda
untuk pembangunan, operasi dan pemeliharaan sistem drainase kota.
m) Rencana anggaran biaya dari program yang diusulkan.
n) Biaya operasi dan pemeliharaan tahunan untuk program yang diusulkan.
o) Pada semua tahapan terus dilakukan hubungan secara dekat dengan lembaga yang ada untuk
mendapatkan data, bertukar pikiran, mengembangkan proposal dan menjelaskannya serta
memperoleh persetujuan sesuai lamanya pekerjaan berjalan, melalui pertemuan satu demi
satu.
p) Mengkoordinasikan dan mempertimbangkan hasil studi, rencana dan proyek lain yang terkait,
yang telah ataupun sedang dilakukan. Referensi khusus haruslah mengacu pada rencana induk

PT. METAFORMA CONSULTANS 1-5


Laporan Pendahuluan
REVISI MASTER PLAN DRAINASE DALAM KOTA NAMROLE
KABUPATEN BURU SELATAN
TAHUN 2023

dalam Kota Namrole sebelumnya, Strategi pengembangan kawasan, Kebijaksanaan


pembangunan,pembangunan jalan dan pembangunan kawasan utama lainnya.
q) Penyusunan Laporan dan Peta/Gambar;
2) Kegiatan Ekspos dan Diskusi
Kegiatan diskusi dilakukan untuk membahas progres tiap tahapan pekerjaan meliputi :
a) Ekspos dan Diskusi pembahasan Laporan Pendahuluan
b) Ekspos dan Diskusi pembahasan Laporan Antara
c) Ekspos dan Diskusi pembahasan Laporan Akhir

1.5. LOKASI PEKERJAAN


Lokasi pelaksanaan pekerjaan ini adalah wilayah yang masuk dalam lingkup Kota Namrole Kabupaten
Buru Selatan, Provinsi Maluku. Namrole merupakan sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Buru
Selatan, Provinsi Maluku, Indonesia. Kecamatan ini sekaligus merupakan ibukota dari Kabupaten Buru
Selatan

1.6. SISTEMATIKA LAPORAN PENDAHULUAN


Laporan Pendahuluan Revisi Master Plan Drainase Dalam Kota Namrole Kabupaten Buru Selatan ini terdiri dari:

Bab-1 Pendahuluan
Bab ini berisikan tentang latar belakang pekerjaan, maksud, tujuan dan sasaran, dasar hukum, lingkup
perencanaan, dan keluaran/ output dari pelaksanaan pekerjaan Revisi Master Plan Drainase Dalam Kota
Namrole Kabupaten Buru Selatan.

Bab-2 Landasan Teori


Dalam bab ini, yang akan dibahas mengenai pendekatan informasi kawasan perencanaan yang
dilakukan terhadap manusia sebagai subjek dan objek perencanaan (baik terhadap masyarakat, swasta,
maupun pemerintah), pendekatan terhadap lokasi/ wilayah, pendekatan alam, pendekatan secara
teoritis, dan sebagainya.

Bab-3 Gambaran Umum Wilayah


Dalam bab ini, yang akan dibahas adalah kondisi umum wilayah perencanaan, meliputi deliniasi wilayah
dan batasan kawasan secara administratif, kondisi fisik wilayah, tata guna lahan, kondisi sarana
prasarana serta kondisi kependudukan dan sosial ekonomi masyarakat antara lain kegiatan pertanian,
perikanan dan sektor ekonomi pendukung lainnya.

PT. METAFORMA CONSULTANS 1-6


Laporan Pendahuluan
REVISI MASTER PLAN DRAINASE DALAM KOTA NAMROLE
KABUPATEN BURU SELATAN
TAHUN 2023

Bab-4 Metodologi Pekerjaan


Dalam bab ini yang akan dibahas adalah metodologi perencanaan terkait rencana induk dan
pengembangan sistem drainase di wilayah perencanaan sesuai dengan kondisi eksisting yang dijelaskan
di dalam bab pembahasan sebelumnya.

Bab-5 Program Kerja


Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai struktur organisasi dari tim konsultan sebagai pihak penyusun
pekerjaan Revisi Master Plan Drainase Dalam Kota Namrole Kabupaten Buru Selatan beserta rencana kerja
sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja yang telah disepakati.

PT. METAFORMA CONSULTANS 1-7

Anda mungkin juga menyukai