Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

DINAS PEKERJAAN UMUM


DAN PENATAAN RUANG
Komplek Perkantoran Pemda Bengkulu Tengah Ds. Renah Semenek Kec. Karang Tinggi

KERANGKA ACUAN KERJA


( KAK )

Penyusunan Indek Kinerja Sistem Irigasi (IKSI) Air Permukaan


Di Kabupaten Bengkulu Tengah

Tahun Anggaran 2021


KERANGKA ACUAN KERJA
( KAK )

URAIAN PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Indonesia sebagai Negara dengan mengkonsumsi beras


cukup besar, telah mengembangkan irigasi permukaan
seluas 7.145.169 Ha sejak peninggalan zaman Belanda
sampai dengan tahun 2014 sesuai Peraturan Menteri
PUPR No.14/PRT/M/2014 tentang Kriteria dan
Penetapan Status Daerah Irigasi. Beberapa irigasi
tersebut telah mengalami kerusakan berdasarkan audit
teknis tahun 2014 terdapat seluas 3.294.516 Ha (46,11%),
dimana 1.140.961 Ha (15,97%) rusak berat, 1.203.312 Ha
(16,84%) rusak sedang dan 950.243 Ha (13,3%) rusak
ringan. Kerusakan ini diakibatkan oleh usia, gangguan
alam dan kurang optimalnya pengelolaan irigasi
terhadap infrastruktur irigasi. Keadaan demikian kalau
dibiarkan terus akan dapat mengganggu fungsi dan luas
layanan irigasi yang pada akhirnya akan mengganggu
produksi pangan nasional.
Kondisi fisik jaringan irigasi sangat mempengaruhi kinerja
sistem irigasi di Kabupaten Bengkulu Tengah, kondisi
fisik tersebut meliputi : kondisi saluran primer, saluran
sekunder, bangunan bagi, bangunan bagi sadap, bangunan
sadap dan bangunan pelengkap lainnya.
Kerusakan jaringan irigasi akan mengakibatkan gangguan
terhadap fungsi pelayanan sehingga air irigasi tidak
sepenuhnya dapat diberikan ke daerah layanan.
Kerusakan ringan didefenisikan sebagai gangguan fisik
bangunan tetapi tidak mengganggu proses penyadapan,
pengaliran, pembagian dan pemberian air irigasi ke daerah
layanan. Kerusakan sedang dapat mengganggu proses

BIDANG SUMBER DAYA AIR DPUPR KAB. BENGKULU TENGAH 2


pemberian yang tidak sesuai dengan permintaan dan
Kerusakan berat dicirikan dengan air irigasi tidak dapat
diterima daerah layanan sama sekali. Hirarki pemberian
air irigasi ke daerah layanan dimulai dari bangunan sadap
utama (bendung), saluran, bangunan bagi/sadap/bagi
sadap dan bangunan pengatur lainnya. Nilai total
kerusakan jaringan irigasi (100%) merupakan
penjumlahan kerusakan masing-masing bangunan dengan
prosentase, dimana prosentase nilai kerusakan tersebut
berturut-turut sebesar 50%, 20%, 15%, 10% dan 5% untuk
bendung, saluran, bangunan, tanggul dan jalan inspeksi,
dan bangunan ukur debit.
Sebagian besar studi berkesimpulan bahwa penyebab
utama menurunnya kinerja jaringan irigasi adalah
lemahnya kegiatan operasi dan pemeliharaan (OP) yang
dilakukan oleh pengelola irigasi. Beberapa pemerti irigasi
menggaris bawahi gejala ini : Kelemahan dalam
perancangan dan perencanaan teknis irigasi adalah
masalah yang besar, namun kelemahan dalam OP adalah
masalah yang lebih besar.
Pada saat kondisi dan fungsi irigasi telah jauh menurun
kegiatan OP tidak akan bisa mengatasi kerusakan jaringan
untuk mengembalikan pada fungsi aslinya. Hal ini
disebabkan kegiatan OP khususnya P, baik dari segi
definisi atau lingkup pekerjaannya sangat terbatas sekali
dalam perbaikan saluran dan bangunan irigasi. Untuk
mengetahui posisi kategori kegiatan mana yang harus
dilakukan maka diperlukan pekerjaan yang
mendahuluinya yaitu melakukan kegiatan penilaian
kinerja jaringan irigasi. Dengan demikian dapat diketahui
suatu daerah irigasi apakah perlu di rehabilitasi atau
cukup dilakukan Pemeliharaan saja.
Menindak lanjuti hal diatas maka Pemerintah kabupetan
Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu melalui Bidang

BIDANG SUMBER DAYA AIR DPUPR KAB. BENGKULU TENGAH 3


Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penatan
Ruang pada Tahun Anggaran 2020 melakukan kegiatan
Penyusunan Indek Kinerja Sistem Irigasi (IKSI) Air
Permukaan Di Kabupaten Bengkulu Tengah pada
beberapa Daerah Irigasi (D.I) di Kabupaten Bengkulu
Tengah.

2. Maksud dan Tujuan a. Maksud :


Maksud dilaksanakannya pekerjaan Penyusunan
Indek Kinerja Sistem Irigasi (IKSI) Air Permukaan
Di Kabupaten Bengkulu Tengah pada beberapa
Daerah Irigasi (D.I) di Kabupaten Bengkulu Tengah
adalah untuk mengetahui berapa persen kondisi
jaringan irigasi saat ini yang menjadi kewenangan
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah.
b. Tujuan
Adapun tujuan dari perencanaan ini adalah agar
diperoleh data suatu kondisi jaringan irigasi apakah
rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat, sehingga
dapat diketahui cara penanganannya apakah perlu di
rehabilitasi atau cukup dilakukan Pemeliharaan saja.
3. Sasaran Tersedianya Dokumen Perencanaan Indek Kinerja Sistem
Irigasi dengan semua aspek teknisnya sebagai pedoman
dan arahan pelaksanaan kegiatan kontruksi nantinya.

4. Sumber Dana Pelaksanaan kegiatan ini dianggarkan Pagu dana


Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah)
termasuk PPN yang akan dibiayai oleh APBD Kabupaten
Bengkulu Tengah Tahun Anggaran 2021.

5. Lokasi Pekerjaan Lokasi Pekerjaan Perencanaan Indek Kinerja Sistem


Irigasi di Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu

BIDANG SUMBER DAYA AIR DPUPR KAB. BENGKULU TENGAH 4


6. Klasifikasi Badan Usaha Memiliki SBU Jasa Desain Rekayasa Untuk Pekerjaan
Teknik Sipil Air RE – 103

DATA PENUNJANG

6. Referensi Hukum
- Undang – undang No. 02 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi
- Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
- Permen PUPR No. 14 Tahun 2020 Tentang Standar
dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui
Penyedia.
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
07/PRT/M/2019 tentang standar dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi
- Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 897/KPTS/M/2017 tentang Besaran
Remunerasi minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada
Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konstruksi
- INKINDO Pedoman Standar Minimal Tahun 2021
Untuk Badan Usaha Jasa Konsultansi.
- Perka LKPP No.18 Tahun 2015
- Undang-undang No.7 tahun 2001 tentang Sumber
Daya Air
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 12
Tahun 2008, tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
- Peraturan Menteri Keuangan No.104/PMK.02/2010,
tentang Bentuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana
dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga.
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.1/PRT/M/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Pekerjaan Umum.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DPUPR KAB. BENGKULU TENGAH 5


- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.2/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum yang
merupakan Kewenangan Pemeritah dan dilaksanakan
sendiri.
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor : 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi
dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
- Surat Edaran Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Nomor : S-44/M.EKON/02/2016
tentang Pendataan dan Pengembangan Sistem Irigasi

RUANG LINGKUP

7. Lingkup Kegiatan Lingkup kegiatan pekerjaan yang harus ditangani


Konsultan adalah :
- Pengumpulan data-data antara lain : Peta Daerah
Irigasi, Skema Jaringan dan Skema Bangunan Irigasi
- Penelusuran Jaringan Irigasi mulai dari bangunan
utama sampai dengan saluran pembuang
- Pengukuran panjang saluran
- Pendataan kondisi kerusakan bangunan utama dan
bangunan bagi, bagi sadap, sadap, dan bangunan
pelengkap lainnya
- Perhitungan Indek Kinerja Sistem Irigasi
- Penyusunan Laporan

8. Nama dan Pengguna Jasa :


Organisas, Pengguna Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan
Jasa Penataan Ruang Kabupaten Bengkulu Tengah

9. Ruang Lingkup Pekerjaan & a. Lingkup Wilayah Pekerjaan :


Perencanaan Indek Kinerja Sistem Irigasi di

BIDANG SUMBER DAYA AIR DPUPR KAB. BENGKULU TENGAH 6


Tanggung Jawab beberapa Daerah Irigasi (D.I) Kabupaten
Bengkulu Tengah
b. Ruang Lingkup Pekerjaan :

Tahap I Pendahuluan
Meliputi kegiatan :
1. Persiapan kantor/alat, tenaga ahli dan
administrasi perijinan.
2. Pengumpulan Data Sekunder dan
Sosialisasi
3. Inspeksi Lapangan
4. Survey Inventarisasi Lapangan

Tahap II Pengumpulan Data


Data yang diperlukan dalam perencanaan ini
adalah data primer dan data sekunder.
Data Primer diperoleh dengan cara melakukan
pengukuran dan survey yaitu data koordinat
letak bangunan irigasi, data kondisi prasarana
fisik irigasi. Sedangkan data yang diperoleh
dengan cara wawancara yaitu, data tugas dan
tanggung jawab organisasi pelaksana irigasi
dan inventarisasi dan kondisi kelembagaan
IP3A/GP3A/P3A daerah irigasi di Kabupaten
Bengkulu Tengah.
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari
instansi terkait, data sekunder meliputi :
1. Luas wilayah Daerah Irigasi (termasuk data
luasan baku, luas potensial, luas fungsional)
2. Peta daerah Irigasi
3. Skema Jaringan Irigasi dan Skema
Bangunan Irigasi
4. Data inventarisasi prasarana fisik irigasi
(bangunan utama, bangunan pelengkap,
saluran pembawa dan pembuang serta
bangunan bagi, bangunan sadap)
5. Data inventarisasi tenaga operasi dan
pemeliharaan daerah irigasi
6. Data inventarisasi sarana dan prasarana OP
7. Data inventarisasi IP3A/GP3A/P3A
8. Data inventarisasi produktivitas tanaman
9. Susunan organisasi pelaksana (OP) daerah
Irigasi
10. Susunan organisasi P3A/GP3A
11. Data debit kebutuhan/rencana maksimum

BIDANG SUMBER DAYA AIR DPUPR KAB. BENGKULU TENGAH 7


Tahap III Survey dan Inventarisasi
Meliputi kegiatan :
1. Inventarisasi data prasarana fisik irigasi
(bangunan utama, saluran dan bangunan
bagi, bangunan sadap)
2. Inventarisasi data tenaga operasi dan
pemeliharaan daerah irigasi
3. Inventarisasi data sarana dan prasarana OP
4. Inventarisasi data IP3A/GP3A/P3A
5. Inventarisasi data indeks pertanaman dan
produktivitas padi pada wilayah irigasi

Tahap IV Penilaian Indeks Kinerja Sistem


Irigasi
Meliputi kegiatan :
- Prasarana Fisik (45%)
1. Bangunan Utama
2. Saluran pembawa
3. Bangunan pada saluran pembawa
4. Saluran pembuang
5. Jalan masuk/INSPEKSI
6. Kantor, perumahan, dan gudang
- Sarana penunjang (10%)
1. Peralatan OP
2. Transfortasi
3. Alat komunikasi
4. Alat kantor Ranting/Pengamat/UPTD
- Produktivitas tanaman (15%)
1. Pemenuhan kebutuhan air
2. Realisasi luas tanam
3. Produktivitas padi
- Organisasi Personalia (15%)
1. Organisasi O & P telah disusun dengan
tugas dan batasan tanggung jawab yang
jelas
2. Personalia
- Komponen Dokumentasi (5%)
1. Buku Data DI (Daerah Irigasi)
2. Peta dan gambar
- Kondisi kelembagaan Perkumpulan Petani
Pemakai Air (P3A) (10%)
1. GP3A/IP3A yang berbadan hukum
2. Kondisi kelembagaan
3. Rapat ulu-ulu/P3A Desa/GP3A/IP3A

BIDANG SUMBER DAYA AIR DPUPR KAB. BENGKULU TENGAH 8


dengan Ranting/Pengamat/UPTD
4. Partisipasi GP3A/IP3A

10.Pendekatan & TAHAP I


Metodologi PENDAHULUAN
Meliputi kegiatan :
a. Persiapan kantor / alat, tenaga ahli dan
administrasi perijinan
 Pengecekan personil, kantor/perlengkapan
 Koordinasi dengan instansi terkait
 Administrasi perijinan

Melakukan dialog langsung dengan


masyarakat di lokasi pekerjaan untuk
menyerap aspirasi dan melihat kesiapan/
respon masyarakat.
c. Pengumpulan data sekunder dan sosialisasi
 Melakukan dialog langsung dengan
masyarakat di lokasi pekerjaan untuk
menyerap aspirasi dan melihat kesiapan/
respon masyarakat.
 Penyedia jasa harus mengumpulkan
sekaligus menyusun ke dalam suatu
dokumen data seperti, peta daerah irigasi,
skema jaringan irigasi, skema bangunan
irigasi dan data pendukung lainnya.

d. Inspeksi lapangan pendahuluan


 Inspeksi lapangan pendahuluan harus
dilakukan bersama oleh unsur Bidang
Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Bengkulu
Tengah, tokoh/ pemuka masyarakat
maupun para pihak yang terkait guna
memperoleh informasi mengenai lokasi
pekerjaan dan data-data lain yang
diperlukan.

c. Survey inventarisasi kondisi lapangan


 Kondisi lapangan, meliputi topografi,
sistem jaringan sungai, sistem drainase dan
karateristik lingkungan
 Mencatat sistem jaringan sungai, sistem
drainase dan perilaku/ karakteristik yang

BIDANG SUMBER DAYA AIR DPUPR KAB. BENGKULU TENGAH 9


selama ini terjadi dan lain-lain yang
ditemukan disekitar lokasi kegiatan.
 Catatan kerusakan dan kebutuhan
perbaikan sarana dan prasarana yang ada
agar berfungsi optimal serta kebutuhan
bangunan baru
 Inventarisasi kepemilikan lahan (jika
dibutuhkan).

TAHAP II
BOBOT DAN INDEKS PENILAIAN
KINERJA
Penilaian knerja ini terdiri atas jaringan irigasi
utama dengan bobot dan indikator penilaian
dengan komponennya masing-masing yang terdiri
atas beberapa aspek penilaian adalah sebagai
berikut :
a. Kondisi fisik jaringan utama
b. Ketersediaan air dan indek pertanaman
c. Kondisi OP dan sarana penunjang
d. Organisasi personalia
e. Dokumentasi
f. Perkumpulan petani pemakai air

TAHAP III PENGOLAHAN DATA DAN


PEMBUATAN PETA DAERAH IRIGASI
Data hasil penelusuran di lapangan dianalisis dan
diolah sehingga menghasilkan indek kinerja
kondisi sistem irigasi sesuai kondisi saat ini. Hasil
pengolah data ditampilkan dalam bentuk tabel
sesuai dengan beberapa aspek penilaian.

TAHAP IV PELAPORAN
Hasil pengolahan data yang telah dilakukan
dituangkan dalam bentuk laporan antara lain :
1. Laporan kinerja sistem irigasi
2. Peta Kondisi saluran dan pintu air Daerah
irigasi

Produk Pelaporan pada pekerjaan ini adalah:


1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Akhir
3. Laporan Indek Kinerja Sistem Irigasi

Flash Disk

11. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini selama 120

BIDANG SUMBER DAYA AIR DPUPR KAB. BENGKULU TENGAH 10


Pelaksanaan hari kalender

12. Tenaga Ahli Tenaga Ahli yang diperlukan untuk melaksanakan


pekerjaan ini adalah :
A. TENAGA AHLI
a. Ketua Tim (Team Leader merangkap
Tenaga Ahli Sumber Daya Air)
Persyaratan minimal berpendidikan
Sarjana Teknik (S-1) jurusan Teknik
Sipil/Pengairan lulusan Universitas/
Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan
Tinggi Swasta yang telah diakriditasi atau
yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakriditasi dan berpengalaman profesional
dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang
perencanaan desain bangunan air/irigasi
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dan
bersertifikasi keahlian dibidang sumber
daya air, tugas utamanya adalah
memimpin dan mengkoordinir seluruh
kegiatan anggota tim kerja selama
pekerjaan sampai dengan pekerjaan
dinyatakan selesai dan bertanggung jawab
atas semua produk serta melakukan tugas
sebagai perencana desain irigasi.

B. Tenaga Sub Profesional


a. Asisten Tenaga Ahli SDA, disyaratkan
Sarjana Teknik Sipil, lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi dan berpengalaman
melaksanakan pekerjaan sejenis lebih dari 1
Tahun.

b. Surveyor
Tanaga surveyor, disyaratkan minimal
lulusan SMA/SMK/Diploma dan
berpengalaman melaksanakan pekerjaan
sejenis lebih dari 1 Tahun.

c. Operator CAD
Tanaga surveyor, disyaratkan minimal

BIDANG SUMBER DAYA AIR DPUPR KAB. BENGKULU TENGAH 11


lulusan SMA/SMK dan berpengalaman
melaksanakan pekerjaan sejenis lebih dari 1
Tahun.

Tenaga Pendukung
a. Operator Komputer
Tanaga Operator Komputer, disyaratkan
minimal lulusan SMA/SMK dan
berpengalaman melaksanakan pekerjaan
sejenis lebih dari 1 Tahun.

13. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan


pekerjaan ini adalah Indek Kinerja Sistem Irigasi
pada beberapa Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten
Bengkulu Tengah.

14. Laporan-Laporan Jenis laporan yang harus diserahkan kepada


pengguna jasa adalah :
a. Laporan Kinerja Kondisi Jaringan Utama
Irigasi
Menyajikan seluruh hasil pelaksanaan
pekerjaan yang telah dilakukan dari awal
hingga akhir pekerjaan serta rangkuman data
indek kinerja sistem irigasi.

b. Peta Kondisi saluran dan pintu air Daerah


Irigasi

c. Menyerahkan Flash Disk


Penyedia jasa wajib menyerahkan semua
laporan (termasuk proses analisa) dan album
gambar dalam bentuk file original dan ebook
format pdf untuk masing-masing pelaporan
yang dicopy ke dalam Flash Disk

15. Pembahasan/ Konsultan diharuskan melakukan kegiatan


Diskusi/Asistensi pembahasan (presentasi)/diskusi/asistensi, supaya
arah dan tujuan dari pekerjaan ini tercapai secara
optimal. Beberapa hal yang berkaitan dengan hal
tersebut adalah :
a. Secara berkala konsultan harus asistensi
pekerjaan dengan Direksi Pekerjaan yang telah
ditetapkan. Ini diperlukan agar seluruh
pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DPUPR KAB. BENGKULU TENGAH 12


c. Konsultan harus segera memperbaiki serta
menyempurnakan hasil-hasil pelaksanaan
pekerjaan yang telah mendapatkan koreksi
serta persetujuan dari Direksi Pekerjaan serta
kesanggupan dari Konsultan untuk
melaksanakannya harus dicatat dalam Buku
Asistensi, dan ditanda tangani oleh kedua belah
pihak, baik oleh Direksi Pekerjaan maupun
Konsultan.
d. Diskusi laporan Perencanaan. Kegiatan ini
dihadiri oleh Direksi, Supervisi desain dan
pihak terkait. Setelah diskusi, masing-masing
laporan dicetak dan dikumpulkan dalam 5
(lima) rangkap.

17. Persyaratan Kerjasama Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi


lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa
konsultasi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi.

18. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultasi


berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan
dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan
kepada personil proyek/satuan kerja.

BIDANG SUMBER DAYA AIR DPUPR KAB. BENGKULU TENGAH 13

Anda mungkin juga menyukai