Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

TAHUN ANGGARAN 2023

PEKERJAAN

Supervisi Lanjutan Pembangunan Bangunan Pengendali Banjir


Kota Merauke Kabupaten Merauke; Papua; Kab. Merauke; 1
Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEGIATAN SUNGAI DAN PANTAI
TAHUN ANGGARAN 2023

I. URAIAN PENDAHULUAN
1.1. Informasi Kegiatan
1 Nama Paket Pekerjaan : Supervisi Lanjutan Pembangunan
Bangunan Pengendali Banjir Kota
Merauke Kabupaten Merauke;
Papua; Kab. Merauke; 1 Dokumen;
1 Dokumen; NF; K; SYC
2 Pemrakarsa Proyek :
a. Kementerian : Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
b. Unit Organisasi : Direktorat jenderal Sumber Daya Air

3 Waktu Pelaksanaan : 150 hari kalender

Lokasi : Kabupaten Merauke Provinsi Papua


4 Anggaran : Rp. 700.000.000
5 Sumber Pendanaan : DIPA SNVT PJSA Papua Merauke
Provinsi Papua TA 2023 (APBN)

1.2. Latar Belakang


Dalam rangka pekerjaan Supervisi Lanjutan Pembangunan Bangunan Pengendali
Banjir Kota Merauke Kabupaten Merauke; Papua; Kab. Merauke; 1 Dokumen; 1
Dokumen; NF; K; SYC agar dapat difungsikan sesuai kebutuhan, sehingga
diperlukan pembangunan yang sesuai.
Untuk menunjang pekerjaan pelaksanaan konstruksi yang dilaksanakan oleh
penyedia jasa maka diperlukan kegiatan pengawasan secara teknis di lapangan.
Hal ini bertujuan agar pelaksanaan konstruksi tersebut dapat sesuai dengan
perencanaannya yang mencakup tepat biaya, tepat mutu, dan tepat waktu. Dimana
kategori keberhasilan suatu pekerjaan konstruksi harus memenuhi 3 kriteria
dengan penjabarannya yaitu, biaya proyek tidak melebihi batas yang telah
direncanakan, mutu pekerjaan yang dihasilkan harus sesuai dengan standar
tertentu serta waktu penyelesaian pekerjaan harus sesuai pula dengan waktu yang
telah direncanakan. Dengan demikian diperlukan tenaga ahli yang professional
dalam pelaksanaan pengawasan konstruksi yang dapat mengawasi pelaksanaan
pekerjaan dari awal hingga akhir sesuai dengan kode etik keprofesian, sesuai
standar dan metode yang disepakati, tindakan kontrol pekerjaan yang baik serta
pelaporan secara jelas kepada pemilik pekerjaan.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari proyek ini adalah agar dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi
terpantau dengan baik serta memperoleh informasi kemajuan fisik yang sudah
terlaksana dan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di lapangan.
Tujuan dari proyek ini adalah untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi
yang dilaksanakan oleh Pihak Kontraktor Pelaksana yang bertujuan agar kualitas
dan umur bangunan sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan.

1.4. Sasaran
Untuk mendapatkan laporan hasil pengawasan pekerjaan yang diperlukan melalui
kegiatan penyelidikan lapangan serta penyesuaian desain apabila diperlukan.

1.5. Sumber Dana dan Biaya


a. Sumber Dana : DIPA SNVT PJSA Papua Merauke Provinsi Papua
(APBN)
b. Total Anggaran : Rp. 700.000.000 (Tujuh Ratus Juta Rupiah)

1.6. Organisasi Pemilik Kegiatan

PPK : Sungai dan Pantai


Satuan Kerja : SNVT PJSA Papua Merauke Provinsi Papua
Unit Kerja : BWS Papua Merauke
Unit Organisasi : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Kementerian/Lembaga : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
1.7. Persyaratan Badan Usaha

Badan usaha yang dipersyaratkan adalah sebagai berikut :

Bidang Sub Bidang Kode

Pengawasan Rekayasa Jasa Pengawas


Pekerjaan Konstruksi RE 203
Teknik Sipil Air

1.8. Lokasi Pekerjaan


Lokasi pekerjaan berada di Kabupaten Merauke Provinsi Papua.

II. DATA PENUNJANG


2.1. Data Dasar
Data Dasar yang diperlukan adalah sebagai berikut :
1. Rencana Anggaran Biaya Paket Pekerjaan Lanjutan Pembangunan
Bangunan Pengendali Banjir Kota Merauke Kabupaten Merauke; Papua; Kab.
Merauke; 2 Km; 25 Hektar; F; K; SYC Tahun Anggaran 2023;
2. Gambar Konstruksi Paket Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Bangunan
Pengendali Banjir Kota Merauke Kabupaten Merauke; Papua; Kab. Merauke;
2 Km; 25 Hektar; F; K; SYC Tahun Anggaran 2023;
2.2. Referensi Hukum
1. Undang-Undang Jasa Konstruksi Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2020
tentang Jasa Konstruksi;
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2018 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2019 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah untuk percepatan pembangunan
kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat;
4. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan/Jasa Pemerintah melalui Penyedia;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun
2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
6. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia nomor 16/SE/M/2022 tentang Susunan Tenaga Ahli Penyedia Jasa
Konsultasi Pengawasan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
7. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor
524/KPTS/M/2022 Tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja
Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi
8. INKINDO, Pedoman Standar Minimal Tahun 2021, Biaya Remunerasi
(BR) dan Biaya Langsung (BL) untuk kegiatan Jasa Konsultansi

III. RUANG LINGKUP


3.1. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Berikut ini metode pelaksanaan yang harus dilakukan oleh penyedia jasa
konsultansi sehubungan dengan kuantitas hasil yang diharapkan pemberi
pekerjaan :

a. Pendekatan Operasional
Konsultan diharapkan mampu memberikan jasa-jasa teknis secara efisien dan
efektif dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Beberapa langkah yang akan
dilakukan antara lain :
- Organisasi dan Staffing
Konsultan akan mengajukan team yang qualified dalam rencana
pelaksanaan pekerjaan ini. Semua anggota team yang diusulkan
merupakan tenaga ahli yang berkualitas menurut spesialisasi yang
diperlukan.

- Modul Kerja
Semua pekerjaan akan ditangani oleh konsultan supervisi yang mempunyai
tempat kerja di dalam kota dan memungkinkan untuk aktif terlibat dalam
semua aktivitas konstruksi. Konsultan akan proaktif untuk melakukan
konsultansi dengan direksi pekerjaan dan instansi terkait untuk memberikan
hasil yang maksimal. Semua pengalaman, standar dan analisa sejenis yang
pernah dilakukan konsultan akan digunakan untuk memberikan hasil
maksimal.
- Sistem Komunikasi
Supervision Engineer akan memikul tanggung jawab keseluruhan terhadap
hasil pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan dilapangan. Semua pekerjaan
akan mengacu pada standar kerja jasa konsultasi dari PPK Sungai dan
Pantai pada dasarnya telah sangat berpengalaman dalam pekerjaan
engineering service di lingkungan Balai Wilayah Sungai Papua Merauke.

b. Pendekatan Teknis
» Umum
Hasil yang baik hanya akan dapat tercapai apabila terdapat beberapa syarat
antara lain :
- Desain yang benar
- Penerapan peraturan standar resmi
- Pengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan sejenis. Penentuan tahapan
tahapan yang jelas dalam mempertimbangkan kondisi lapangan
memberikan andil dalam terciptanya kondisi kerja yang sistematis dan
efisien. Dalam pelaksanaan pekerjaan supervisi desain yang diajukan oleh
kontraktor, konsultan akan mengikuti peraturan peraturan, kode-kode dan
standar-standar yang berlaku yang telah tercantum dalam dokumen
kontraka atau yang diterbitkan dan digunakan secara umum di indonesia.
» Langkah Pelaksanaan Pekerjaan
Dalam melaksanakan pekerjaan review design, konsultan akan
melaksanakan berdasarkan studi yang ada (desain dasar, desain rinci) dan
bersifat task concept. Tugas-tugas pokok konsultan dalam hal supervisi
ialah membantu proyek dalam melaksanakan supervisi pekerjaan, namun
tidak terbatas pada item pekerjaan berikut ini :
- Site meeting dengan kontraktor untuk penegasan schedule pekerjaan.
- Monitoring pelaksanaan pekerjaan kontraktor sesuai item dalam dokumen
kontrak.

- Melakukan review desain rinci/shop drawing yang diajukan kontraktor.


- Monitoring material baik segi kualitas maupun kuantitas.
- Monitoring pengiriman material ke lokasi pekerjaan.
- Supervisi pelaksanaan timbunan tanah, galian tanah, pasangan
- Menyiapkan laporan periodik dan rapat dengan kontraktor.
- Menyiapkan sertifikat pembayaran kepada kontraktor.
- Menyiapkan laporan akhir (completion report).

2. Indikator Kinerja
Indikator suatu pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik dan benar adalah
antara lain (hal ini berlaku secara keseluruhan tahap pekerjaan) :
a. Kontrol baku merupakan pelaksanaan pekerjaan selalu menggunakan standar
yang telah diakui secara nasional dan internasional.
b. Kontrol waktu yaitu tidak ada keterlambatan (deviasi selalu positif) terhadap
jadwal pelaksanaan pekerjaan rencana. Hal ini mengindikasikan semua
tahapan telah dapat dipenuhi sesuai rentang waktu.
c. Kontrol mutu yaitu semua pelaksanaan pekerjaan telah mengikuti semua
peraturan yang berlaku pada Kementerian Pekerjaan Umum, secara metode
maupun hasil yang diperoleh.
Penyedia Jasa harus mampu memenuhi ketiga indikator tersebut untuk dapat
menyajikan pelaporan yang tepat dan sesuai harapan pemberi jasa.
3. Indikator Keluaran, Volume dan Satuan
Hasil dari suatu kegiatan ini dirumuskan dalam suatu pelaporan yang tertata dan
disusun dalam bahasa indonesia, jumlah dan pengiriman laporan ditetapkan
sebagai berikut :
a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisi antara lain :
- Uraian pokok mengenai kondisi eksisting proyek
- Lingkup pekerjaan konsultan
- Rencana pengawasan (quality control, proggress control dan standar mutu
pengawasan yang digunakan)
- Struktur organisasi yang akan digunakan
- Tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan
b. Laporan Kemajuan Pekerjaan Bulanan (Monthly progress report)
Laporan kemajuan bulanan berisi antara lain :
- Uraian pokok tentang pekerjaan
- Kegiatan konsultan
- Kegiatan kontraktor
- Evaluasi program dan progress
- Catatan kejadian penting
c. Laporan Akhir (Project Completion Report)
Laporan akhir merupakan rangkuman dari seluruh kegiatan dari pelaksanaan
pekerjaan, dalam laporan ini akan menyajikan semua tahapan dan proses yang
dilakukan konsultan meliputi : uraian kegiatan, desain, pelaksanaan dan segala
catatan penting tentang pekerjaan.
d. Dokumentasi Album Foto
Selama pelaksanaan kegiatan diperlukan dokumentasi terutama pada peristiwa
penting yang terjadi. Dokumentasi ini sangat penting sebagai dokumen dan
proses pelaksanaan yang telah dilaksanakan. Hal ini sangat bermanfaat saat
kita memerlukan informasi di kemudian hari.
e. Jumlah Laporan :
- Laporan pendahuluan sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB)
- Laporan bulanan sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB)
- Laporan akhir sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB)
- Album foto sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB)

3.2. Metode dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


Peran utama konsultan supervisi dalam pelaksanaan pekerjaan ini ialah
membantu pihak proyek dalam pengawasan pembangunan sarana/prasarana
serta semua segi yang berkaitan dengan kegiatan tersebut. Program
pelaksanaan meliputi kegiatan-kegiatan pekerjaan antara lain :
- Pengecekan bersama desain, volume pekerjaan yang akan dilaksanakan
kontraktor
- Melaksanakan supervisi dengan sistem managemen pelaksanaan
- Pengukuran volume dan check kualitas
- Monitoring kemajuan pelaksanaan pekerjaan, disbursement dan
pembayaran
- Commisioning pekerjaan yang telah selesai
- Mengumpulkan as built drawing
Setelah penandatanganan kontrak telah dilaksanakan/ effektif berlaku maka
pekerjaan harus segera dilaksankan sesuai dengan spesifikasi teknik dalam
kontrak. Untuk melaksanakan pekerjaan secara sistematis, maka
pengendalian kwalitas pekerjaan merupakan hal yang sangat penting.
Pengawasan tugas dan tanggung jawab kontraktor harus dilakukan oleh
mereka yang benar-benar berpengalaman dan ahli di bidangnya. Alasan inilah
yang menyebabkan pemilihan qualifikasi tenaga ahli merupakan segi yang
sangat menentukan.
Pelaksanaan proyek dapat dibagi dalam beberapa tahapan :

1. Tahap I : sebelum pelaksanaan pekerjaan (Pre-Construction)


a. Penentuan dan penetapan anggota tim konsultan dilapangan
b. Mempelajari dokumen kontrak
c. Penetapan organisasi proyek
d. Pengadaan material pendahuluan/peralatan pendukung
e. Koordinasi dengan pihak-pihak berwenang

2. Tahap II : Saat awal Pekerjaan ( At Project Starting)


a. Rapat dengan pihak kontraktor mengenai organisasi proyek,
dokumen kontrak, program kerja, sub kontraktor (apa bila ada),
material dan pengaturan lain yang diperlukan.
b. Pengecekan bersama sebelum pekerjaan dimulai.
c. Penetapan item-item pekerjaan
d. Rapat periodik
e. Keselamatan kerja
f. Pengaturan khusus antara lain alur koordinasi lapangan dan
pengamanan terhadap sistem kerja.

3. Tahap III : Pelaksanaan Pekerjaan (Project Construction)


a. Pengaturan pengecekan yang dibuat kontraktor untuk tahap
sebelumnya (di dalamnya terdapat revisi schedule)
b. Pengendalian kualitas untuk pelaksanaan pekerjaan utama
c. Pekerjaan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan
d. Kemungkinan perubahan desain selama masa pelaksanaan
e. Kaji ulang desain rinci (review of detailed design) dan persetujuan
gambar kerja (shop drawing)
f. Pengukuran tahap pelaksanaan pekerjaan dan pembayarannya
g. Monitoring dan pelaporan pelaksanaan pekerjaan
h. Pelaksanaan pekerjaan yang sistematis dan praktis sehingga
mudah diterima
i. Pelaksanaan tes akhir pada pekerjaan yang telah selesai
dilaksanakan
j. Dokumentasi dan lain-lain.

4. Tahap IV : Saat Project selesai (Project Completion)


a. Masa pemeliharaan (maintenance period)
b. Pemeriksaan bersama (setiap pekerjaan selesai) dengan
kontraktor, direksi dan konsultan.
c. Serah terima pekerjaan yang telah selesai
d. Commisioning pekerjaan yang telah selesai
e. Pembayaran akhir dan pengambilan uang jaminan
f. Evaluasi dan cara penilaian pekerjaan yang telah dilaksanakan
g. Laporan penyelesaian akhir pekerjaan.

3.3. Sistem Managemen Kegiatan


Konsultan harus melaksanakan suatu sistem managemen kegiatan yang
diperlukan dalam rangka pelaksanaan proyek yang meliputi pengendalian
jadwal, kualitas dan biaya :
- Mengkaji ulang jadwal, pelaksanaan konstruksi proyek yang dibuat oleh
kontraktor dan melakukan pengendalian terhadap terlaksananya jadwal
tersebut.
- Menyiapkan System Management dan prosedur-prosedur yang diperlakukan
untuk monitoring dan control biaya agar dapat diambil langkah perbaikan
yang tepat.
- Melakukan koordinasi, supervise, dan pengambilan keputusan untuk
mengeluarkan instruksi atas semua aspek engineering design dan aktivitas
konstruksi. Metode konstruksi ini termasuk dalam tahapan “Quality Control”.
- Membuat semua laporan kegiatan yang telah dilakukan dan kemajuan yang
dicapai.

3.4. Engineering Design Selama Masa Konstruksi


- Melakukan review dan memberikan persetujuan terhadap semua hasil
Analisa, perhitungan dan gambar konstruksi yang diajukan oleh kontraktor.
- Melakukan kajian ulang mengenai engineering design fabrication dan
gambar-gambar metode pelaksanaan yang dianggap perlu.
- Melakukan supervise umum terhadap semua aktifitas lapangan untuk
menjamin maksud dan desain setelah melewati kajian sesuai kondisi
lapangan dan jika diperlukan melakukan penyesuaian dari desain awal.
- Melakukan kajian ulang dan membuat persetujuan terhadap laporan akhir
desain konstruksi termasuk gambar revisi yang ada.

3.5. Inspeksi dan Pengujian Selama Pabrikasi dan Instalasi (apabila


diperlukan)
- Melakukan kajian ulang dan membuat persetujuan atas usulan program
“Quality Control” dan program pengiriman barang yang disiapkan kontraktor.
- Memonitor pelaksanaan pabrikasi, pengujian dan pengiriman barang untuk
menjamin tepat waktu melalui inspeksi secara periodic.
- Melakukan kajian secara periodic atas jadwal penarikan dan pengiriman
barang dan monitor pelaksanaan pabrikasi untuk menjamin terpenuhinya
persyaratan spesifikasi.
- Melakukan kajian dan membuat persetujuan atas prosedur pengujian di
pabrik (Factory Testing) yang dibuat kontraktor.

3.6. Supervisi Pelaksanaan Konstruksi


- Memeriksa dan membuat persetujuan atas bangunan sementara dan
bangunan fasilitas dari kontraktor.
- Membuat persetujuan atas peralatan kontraktor yang digunakan.
- Melakukan koordinasi, supervise dan inspeksi atas semua kegiatan konstuksi
dan instansi. Melakukan penyesuaian desain terhadap kondisi actual
lapangan jika diperlukan.
- Membuat persetujuan terhadap pekerjaan konstruksi yang diajukan oleh
kontraktor.
- Mengeluarkan perintah kerja kepada kontraktor atas nama PPK Sungai dan
Pantai.
- Menentukan dan membuat persetujuan atas nama PPK Sungai dan Pantai
dalam hal pemakaian peralatan yang digunakan kontaktor dan menyaksikan
pengujian peralatan tersebut.
- Melaksanakan dan membuat persetujuan atas pelaksanaan “Quality Survey”
untuk evaluasi kemajuan pekerjaan dan pengajuan pembayaran (Progress
Payment)
- Membuat rekomendasi atas perubahan atau pekerjaan pelengkap yang
dianggap perlu oleh pihak kontraktor.
- Mengontrol atau checking laporan mingguan yang dibuat kontraktor.
- Menyiapkan data-data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
- Membantu PPK Sungai dan Pantai dalam masalah yang berhubungan
dengan kontrak dengan pihak kontraktor.
- Memeriksa dan melakukan langkah-langkah penanggulangan secara
langsung menyangkut keamanan dan masalah lingkungan.
- Menyiapkan laporan penyelesaian konstruksi (Completion Report)

3.7. Commisioning and Acceptance Test


- Melakukan kajian ulang dan persetujuan terhadap prosedur yang diusulkan
kontraktor.
- Melakukan koordinasi dan supervise atas pelaksanaan pengujian sesuai
dengan standar yang ada.
- Melakukan kajian dan menerima laporan Commmisioning Test yang dibuat
kontraktor dan memberikan rekomendasi kepada proyek dalam rangka serah
terima pekerjaan.
- Mengeluarkan rekomendasi untuk penerbitan sertifikat serah terima sebelum
diterbitkan pihak pemberi pekerjaan.

3.8. Persetujuan Gambar Pelaksanaan Konstruksi


- Gambar Kerja ( Shop Drawing )
Konsultan akan melakukan pengecekan dan memberikan persetujuan
terhadap gambar rencana (Shop and working drawing), program pelaksanaan
pekerjaan dan schedule pelaksanaan. Persetujuan ini diberikan oleh
konsultan supervise dan pihak pemberi pekerjaan.
Konsultan akan membantu pemberi kerja dalam melaksanakan pekerjaan dan
mengeluarkan persetujuan gambar kerja.
3.9. Personel
Adapun personel yang dibutuhkan dalam kegiatan pengawasan konstruksi ini
adalah sebagai berikut :

Tingkat Jumlah Jabatan dalam Pengalaman


No Profesi/Keahlian
Pendidikan Personil Pekerjaan ini Kerja
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Minimal S1 SKA Ahli Madya
1 1 Team Leader 1 Tahun
Teknik Sipil Sumber Daya Air
Minimal S1 SKA Muda Sumber
2 1 Supervision Engineer 3 Tahun
Teknik Sipil Daya Air
Quality
Minimal S1 SKA Muda Sumber
3 1 Engineer/Quantity 3 Tahun
Teknik Sipil Daya Air
Engineer
Minimal S1 SKA Ahli Muda K3
4 1 Ahli K3 Konstruksi 3 Tahun
Teknik Sipil Konstruksi

3.10. Jangka Waktu Pelaksanaan


Dalam kegiatan supervisi pengawasan akan dilaksanakan dengan jangka
waktu 150 (Seratus Lima Puluh) hari kalender.

Merauke, Oktober 2022

Anda mungkin juga menyukai