Anda di halaman 1dari 13

HEGEMONI POSITIVISME TERHADAP

PERKEMBANGAN ILMU SAINS

OLEH: SITI RAHMI AFWA

Prof. Dr. JIMMY COPRIADI, M.Si

MULAI
MENU

PENDAHULUAN KESIMPULAN

PEMBAHASAN REFERENSI
PENDAHULUAN

Back to menu

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN EPISTEMOLOGI

POSITIVISME (AUGUST ALIRAN RASIONALISME


ILMU SAINS DAN EMPIRISME
COMTE)

FENOMENA DAN GEJALA SAINS TERUS BERKEMBANG HEGEMONI POSITIVISME TERHADAP


ALAM HIGGA SAAT INI PERKEMBANGAN ILMU SAINS
PEMBAHASAN

Back to menu

EPISTEMOLOGI POSITIVISME

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN PERKEMBANGAN ILMU

ILMU SAINS

HEGEMONI POSITISME TERHADAP


PERKEMBANGAN ILMU SAINS
EPISTEMOLOGI POSITIVISME

Epistemologi merupakan proses manusia untuk memperoleh


pengetahuan. Epistemologi berkaitan dengan cara berfikir dan
keabsahan sebuah keilmuan. Pada awal perkembangannya
epistemologi terdapat dua aliran yaitu rasionalisme dan empirisme,
kedua aliran tersebut memiliki cara pandang berbeda rasionalisme
berdasarkan akal (rasio) sedangkan empirisme berdasarkan
pengalaman indrawi. Kemudian, kedua aliran tersebut didamaikan oleh
aliran positivisme.
Back to materi Next
EPISTEMOLOGI POSITIVISME

Positivisme diambil dari kata “positif” yang berarti faktual, jadi positivime
berhubungan dengan fakta-fakta. Aliran positivisme memandang dunia
berdasarkan sains. Aliran positivisme merupakan aliran filsafat yang
menolak sesuatu yang tidak realistis (metafisik), karena tidak dapat
terukur dan terlihat. Positivisme dipopulerkan oleh August Comte.
Positivisme merupakan penggabungan dari pengalaman rasionalisme
(akal) dengan pengalaman indrawi (empirisme), menurut pandangan
positivisme benar-tidaknya suatu pengetahuan itu bergantung pada
objeknya, apakah objek tersebut bisa diamati dan diobservasi oleh indra,
jika objek tersebut tidak bisa diamati berarti bukan pengetahuan
Back to materi Next
EPISTEMOLOGI POSITIVISME

Menurut positivisme pengetahuan itu didasarkan pada fakta-fakta


yang bisa diamati dan diobservasi oleh indra
Aliran positivisme berdasarkan metode observasi dan eksperimen,
jadi jika suatu objek tidak dapat diobservasi dan dieksperimen maka,
objek itu hanyalah khayalan. Positivisme dalam memperoleh
pengetahuan didasarkan oleh observasi dan eksperimen.
Positivisme berkaitan erat dengan kemajuan ilmu pengetahuan,
karena aliran ini menetapkan keabsahan atau kebenaran ilmu
humaniora atau ilmu alam.

Back to materi Next


EPISTEMOLOGI POSITIVISME

Ilmu pengetahuan harus memenuhi kriteria


antara lain:
• Objektif
• Fenomenalisme
• Reduksionisme
• Naturalisme

Back to materi Next


Hubungan Filsafat Dengan Perkembangan Ilmu

Filsafat merupakan induk ilmu pengetahuan sedangkan ilmu pengetahuan


merupakan anak/bagian dari filsafat. Keterkaitan filsafat dan ilmu
pengatahuan didasari dari sikap keingitahuan manusia, refleksi, dan
berdasarkan dari kesukaan manusia untuk menemukan kebenaran.
Filsafat mampu mempertanyakan kebenaran dari ilmu, sedangkan ilmu
tidak mampu mempertanyakan asumsi, metode, dan kebenaran itu
sendiri. Filsafat adalah meta ilmu, filsafat mendorong manusia untuk
merefleksi gagasan-gagasan dan interpretasi dari segi ilmu maupun dari
segi lainnya, karena ilmu merupakan bagian konkretisasi dari filsafat.
.
Back to materi Next
Ilmu Sains
Sains didefeniskan sebagai pengetahuan yang diperoleh melalui suatu
pembuktian dan pembelajaran atau pengetahuan yang berhubungan
dengan bukti kebenaran alam dan dapat dibuktikan melalui suatu
metode ilmiah. Pengetahuan sains didapatkan melalui sebuah
pengamatan dan eksperimen agar dapat menjelaskan dan
menggambarkan fenomena atau gejala yang terjadi di alam.
Menurut Comte, sains memiliki tingkatan mulai dari tingkatan yang
sederhana menuju tingkatan yang umum, kemudian melakukan
proses menuju ketingkat yang kompleks dan tersusun.
.

Back to materi Next


HEGEMONI POSITIVISME TERHADAP PERKEMBANGAN SAINS

Hegemoni positivisme merupakan dominasi dari aliran positivisme dalam


epistemologi dalam hal memberikan sumbangsi terutama dalam perkembangan
ilmu pengetahuan khususnya dibidang sains, yang didasari oleh keinginan
manusia dalam mencari kebenaran
Positivisme dan sains sama-sama menginginkan kebenaran ilmu pengetahuan
yang memiliki keabsahan atau valid agar tidak merugikan peradaban manusia
melalui observasi dan eksperimen. Keduanya memiliki hubungan yang erat dan
saling bertali, disimpulkan hegemoni positivisme merupakan dominasi aliran
positivisme dalam perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu sains
sehingga dapat menjawab fenomena-fenomena alam dan banyak memberi
manfaat pada kehidupan manusia hingga saat ini.
.
Back to materi Next
KESIMPULAN

Next

Hegemoni positivisme merupakan dominasi aliran


positivisme yang berkonrtibusi dalam memberikan dampak
yang besar pada perkembangan ilmu sains. Karakteristik
positivisme dalam mencari kebenaran suatu ilmu
pengetahuan yang bertali dengan ilmu sains, sehingga
diperoleh pengetahuan sains yang memiliki kebenaran dan
keabsahan yang dapat diterima hingga saat ini.
 
Referensi

Back to menu
Fadli, Rijal Muhammad. 2021. Hubungan Filsafat dengan Ilmu Pengetahuan dan Relevansinya di Era
Revolusi Industri 4.0 (Society 5.0). Jurnal Filsafat. 31(1).
Nugroho, Irham. 2016. Positivisme Auguste Comte: Analisa Epistemologis dan Nilai Etisnya Terhadap
Sains. Cakrawala. 11(2).167-177
Parida dkk. Kontruksi Epistemologi Ilmu Pengetahuan. Jurnal Filsafat Indonesia. 4(3). (P-ISSN : 2620-
7990). 273-286
Ridwan, Irwan Muhammad. 2020. Harmoni, Disharmoni, dan Integrasi antara Sains dan Agama. Jurnal
Filsafat Indonesia. 3(1).(P-ISSN: 2620-7990). 8-13
Triono, Andit dkk.2020. Hegemoni Positivisme Terhadap Pendidikan di Indonesia. Analitica Islamica.
22(1). 89-103
Wahidin. 2017. Filsafat dan Sains dalam Pendidikan, Bimbingan dan Konseling, Jurnal Fokus Konseling.
3(2) (ISSN : 2356-2099).85-94. https://doi.org/10.26638/jfk.385.2099
Winarta, Fery.2020. Pengetahuan yang Benar Berdasarkan Fakta (Positivisme). Universitas Buddhi
Dharma

Anda mungkin juga menyukai