Anda di halaman 1dari 49

Bambang Widihastono

KESETIMBANGAN
KIMIA
REAKSI

REAKSI SATU ARAH

-PEMBAKARAN MINYAK BUMI : BENSIN  CO2+H2O+ KALOR

REAKSI YANG PRODUKNYA DAPAT MENJADI PEREAKSI KEMBALI

-CAMPURAN GAS : 2H2 (g) + O2 (g)  2H2O (l)


-PRODUK H2O DIELEKTROLISIS : 2H2O (l) 2H2 (g) + O2 (g)

REAKSI DUA ARAH/REAKSI KESETIMBANGAN

REAKSI PEMBENTUKAN DAN REAKSI PENGURAIAN TERJADI


DALAM WAKTU YANG SAMA

- N2O4 (g)  2NO2 (g)


PRINSIP KESETIMBANGAN KIMIA
(Berthollt)

H2O (l)  H2O (g) (PERUBAHAN FISIKA)

JIKA LAJU PENGUAPAN AIR SAMA DENGAN LAJU PENGEMBUNAN


UAP, MAKA PROSES DIKATAKAN BERADA DALAM KESETIMBANGAN
=============

PERUBAHAN KIMIA

N2O4 (g) 2NO2 (g) (DALAM RUANG TERTUTUP)

tak berwarna cokelat merah

N2O4 BERDISOSIASI SEIRING WAKTU MENJADI NO2 (DICIRIKAN


DENGAN WARNA COKELAT KEMERAHAN), PADA SAAT YANG SAMA
NO2 BERASOSIASI MEMBENTUK N2O4
N2O4 (g)  2NO2 (g)

Kesetimbangan
konsentrasi

N2O4 (g) 2NO2 (g)

2NO2 (g)  N2O4 (g)

waktu
KONSENTRASI MASING2 ZAT TIDAK
BERUBAH TERHADAP WAKTU.
-KESETIMBANGAN DINAMIS-
DARI SUDUT PANDANG TERMODINAMIKA :

KESETIMBANGAN DINAMIS MERUPAKAN PERUBAHAN YANG


BERJALAN TERUS MENERUS DALAM SISTEM MOLEKULER
(MIKROSKOPIS), SEDANGKAN KONSENTRASI (MAKROSKOPIS)
MASING2 SPESI TIDAK BERUBAH.

-KESETIMBANGAN DINAMIS BISA TERJADI KARENA ADANYA


TUMBUKAN ANTAR MOLEKUL PEREAKSI.
-MAKIN BANYAK PEREAKSI BERTUMBUKAN, MAKIN CEPAT REAKSI
BERLANGSUNG  ARTINYA, MAKIN BESAR KONSENTRASI MAKIN
BESAR KEMUNGKINAN REAKSI TERJADI

CONTOH :

CO (g) + H2O (g) CO2 (g) + H2 (g)

KEADAAN KESETIMBANGAN MERUPAKAN PROSES REVERSIBEL


Q DAN KC HAMPIR SAMA

PERBEDAAN :
- Q DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENENTUKAN KONSENTRASI ZAT2
YANG BEREAKSI SETIAP SAAT.
- K HANYA BERLAKU PADA SAAT KESETIMBANGAN

Q ≠ K ; reaksi dapat diamati, reaksi sedang menuju kesetimbangan

Q = K ; reaksi ada pada kesetimbangan, tidak dapat diamati perubahan


nya.

Q < K : reaksi berlangsung kearah peningkatan nilai Q , ke arah kanan

Q > K : reaksi berlangsung ke arah penurunan nilai Q, ke arah kiri


TETAPAN KESETIMBANGAN KIMIA

DALAM SUATU REAKSI, KONSENTRASI AWAL PEREAKSI TIDAK


HARUS STOIKIOMETRIS.

KETIKA KESETIMBANGAN TERCAPAI :


KONSENTRASI PEREAKSI YANG BEREAKSI DAN PRODUK YANG
DIHASILKAN DITENTUKAN OLEH NILAI PERBANDINGAN
STOIKIOMETRI.

CONTOH :

aA + bB  cC + dD

[C]c [D]d/[A]a [B]b = Q (quotient)  dapat terjadi di setiap


konsentrasi

[C]c [D]d/[A]a [B]b = Kc , tetapan kesetimbangan. Nilainya tetap


selama suhu sistem tetap.
CONTOH –

2PCl3 (g) + O2(g)  2POCl3(g)

Jika Q < K, ke arah mana reaksi berjalan ?

Kc = [POCl3]2/ [PCl3]2[O2]

Karena Q < K, maka reaksi berlangsung ke arah pembentukan POCl3


CONTOH –

Menentukan tetapan kesetimbangan

Jika 2,0 mol N2O4 (g) dimasukkan ke dalam wadah bervolume 1,0 liter pada
suhu tetap, 1000C , dan kesetimbangan tercapai mengikuti persamaan :

N2O4 (g) 2NO2 (g)

Hasil analisis pada keadaan setimbang :


[N2O4] = 1,71 M dan [NO2] = 0,58 M

Kc = [NO2]2/[N2O4]

= (0,58)2/(1,71) = 0,2
CONTOH –
Menentukan tetapan kesetimbangan dari komposisi reaksi

Disosiasi hidrogeniodida : 2HI (g)  H2(g) + I2(g)


Jika 0,8 mol HI dimasukkan ke dalam wadah 1,0 liter pada 4000C, campuran
dalam kesetimbangan mengandung 0,088 mol I2. Hitung nilai Kc.

SOLUSI :
Konsentrasi (M) HI (g) H2(g) I2(g)
Awal 0,8 0 0
Perubahan - 2x x x
Kesetimbangan 0,8 – 2x x X = 0,088

[HI] = (0,8 – 2x) = 0,623 M


[H2] = x = 0,088 M

Kc = [H2][I2]/[HI]2 = (0,088)(0,088)/(0,623)2

= 0,02
UNGKAPAN KESETIMBANGAN DALAM BENTUK TEKANAN, Kp

TETAPAN KESETIMBANGAN DAPAT DINYATAKAN DENGAN


TEKANAN PARSIAL.

CONTOH :

N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)

Kp = P2NH3/PN2.P3H2

P2NH3 ; PN2 ; P3H2 : TEKANAN PARSIAL MASING2 KOMPONEN


DALAM KESETIMBANGAN

Kc dan Kp UMUMNYA TIDAK SAMA


CONTOH –

Tabung berisi campuran gas ; CO, CO2, H2, H2O, yang berada dalam
kesetimbangan pada suhu 9000C. Tekanan parsial masing2 gas adalah :
CO = 0,15 atm ; CO2 = 0,20 atm ; H2 = 0,09 atm, H2O = 0,20 atm.
Hitung tetapan kesetimbangan pada suhu tersebut, jika persamaan adalah sbb
:
CO2 (g) + H2 (g)  CO (g) + H2O (g)

SOLUSI :

Kp = PCO. PH2/PCO2.PH2

= (0,15)( 0,20)/(0,20)(0,09)

= 1,67
Penggabungan Persamaan Kesetimbangan

Dua atau lebih persamaan yang mengandung unsur2 yang sama dalam
kesetimbangan, maka tetapan kesetimbangan hasil penggabungan merupakan
perkalian tetapan kesetimbangan yang digabungkan.

CONTOH :

2NO (g) + O2 (g)  2NO2 (g) K1 = [NO2]2/[NO]2 [O2]

N2 (g) + O2 (g)  2NO (g) K2 = [NO]2/[N2][O2]

N2 (g) + 2O2 (g)  2NO2 (g) K3 = [NO2]2/[N2][O2]2

K3 = K 1 x K 2
CONTOH –

(a). H+ (aq) + NO 2- (aq)  HNO2 (aq) K1 = 2,2 x 103

(b). H2O (l)  H+ (aq) + OH- (aq) K2 = 1,0 x 10-14

Tentukan tetapan kesetimbangan untuk reaksi kesetimbangan dibawah ini :

NO2- (aq) + H2O (l)  HNO2 (aq) + OH- (aq)

SOLUSI:

Kc = K1 x K2

= (2,2 x 103)x(1,0 x 10-14)

= 2,2 x 10-11
Pembalikan Arah Reaksi Kesetimbangan

2NO (g) + O2 (g)  2NO2 (g) K1 = [NO2]2/[NO]2 [O2]

2NO2 (g) , 2NO (g) + O2 (g) K2 = [NO]2[O2]/[NO2]2

K2 = 1/K1
Hubungan Kp dan Kc

aA + bB  cC + dD

Kp = PCc.PDd/PAa.PBb atau Kc = [C]c [D]d/[A]a [B]b


Jika sistem adalah gas ideal : PV = nRT

Konsentrasi molar untuk gas X  [X] = nx/V = Px/RT

Px = [X]RT

Kp = PCc.PDd/PAa.PBb = {[C]c (RT)c}{[D]d (RT)d}/{[A]a (RT)a}{[B]b (RT)b}

= {[C]c [D]d/[A]a [B]b} (RT) (c+d)-(a+b)

Kp = Kc (RT) ∆n

∆n = jumlah mol gas produk – jumlah mol gas pereaksi


CONTOH –

Tulis persamaan Kp dan Kc untuk reaksi :

NO2(g)  NO (g) + ½ O2 (g)

SOLUSI

Kp = PNO PO2 ½ / PNO2

Kc = [NO] [O2] ½ /[NO2]

∆n = (1 + ½ ) – (1) = ½

Kp = Kc (RT) ½
CONTOH –

Pada suhu 250C, nilai Kp untuk reaksi SO2 dan O2, membentuk SO3, adalah
3 x 1024

2SO2 (g) + O2 (g)  2SO3 (g)

Berapa Kc bila diasumsikan reaksi berlangsung pada suhu tetap.

SOLUSI :

Kc = Kp/(RT) ∆n

∆n = (2) – (2+1) = -1

Kc = 3 x 1024/(0,082.298)-1

= 7,3 x 1025
Sistem Kesetimbangan Heterogen

Kesetimbangan yang mengandung lebih dari satu fase

EX :

CaCO3 (s)  CaO (s) + CO2 (g)

Ungkapan kesetimbangan berbeda dengan kesetimbangan homogen.

Konsentrasi = mol zat per volume.


Volume zat padat atau zat cair murni diartikan sebagai volume zat itu
sendiri, bukan volume wadah.
Konsentrasi padatan dan zat cair murni TIDAK muncul dalam pernyataan
kesetimbangan karena dianggap konstan

Kc * = [CaO] [CO2]/[CaCO3]

Fase padat : CaCO3 dan CaO . Konsentrasinya dianggap tetap


Karena konsentrasi fase padat dianggap tetap, ini dapat disatukan dengan
nilai tetapan kesetimbangan

Kc* {[CaCO3]/[CaO]} = [CO2]

Kc = [CO2]

Dalam reaksi heterogen, persamaan tetapan kesetimbangan tidak


memasukkan konsentrasi padatan murni atau cairan murni.

Ex :

2NaHCO3 (s)  Na2CO3 (s) + CO2 (g) + H2O (g)

Kp = PCO2 . PH2O
CONTOH –

S (s) + 3F2 (g)  SF6 (g)

Kc = [SF6]/[F2]3 ; Kp = PSF6/PF23

CONTOH –

CaCl2 (s) + 6H2O (g)  CaCl2.6H2O (s) …… (dalam desikator)

Hitung tekanan uap air pada kesetimbangan dalam desikator.

SOLUSI:

Kp = 1/PH2O6
6 6
PH2O = √1/Kp = √(1/1,25 x 1085 ) = 6,54 x 10-15 atm
Kesetimbangan dalam Sistem Larutan

Pada sistem ini, konsentrasi ion2 merupakan variabel dalam tetapan


kesetimbangan

Ex:
CH3COOH (aq) + H2O (l)  CH3COO- (aq) + H3O+ (aq)

Kc* = [CH3COO-][H3O+]/[CH3COOH][H2O]

Air berfungsi sebagai pereaksi dan sebagai pelarut.


Konsentrasi air >>>
Dalam larutan CH3COOH 0,1 M, jumlah mol air = 55,5 mol
[H2O  H3O+] <<<< [H2O pelarut]
Maka [H2O] dianggap tetap

Kc*[H2O] = [CH3COO-][H3O+]/[CH3COOH]

Ka = [CH3COO-][H3O+]/[CH3COOH]
TETAPAN KESETIMBANGAN DAN ENERGI BEBAS

TERMODINAMIKA

∆G > 0 : proses tidak spontan


∆G = 0 : proses reversibel
∆G < 0 : proses berjalan spontan

SISTEM KIMIA

∆G < 0 : energi sistem menurun, reaksi berjalan ke arah pencapaian


kesetimbangan, ke arah pembentukan produk
∆G = 0 : sistem berada dalam kesetimbangan dinamis
∆G > 0 : reaksi spontan ke arah sebaliknya
Perubahan Energi Bebas Dalam Kesetimbangan

Pada P dan T tetap reaksi akan berjalan spontan


ke arah perubahan energi bebas yang lebih
rendah, hingga dicapai keadaan setimbang.

Keadaan setimbang menunjukkan nilai energi


bebas yang paling rendah dalam suatu sistem
reaksi.

Perubahan energi bebas dalam sistem reaksi


adalah akibat dari perubahan tekanan atau
perubahan konsentrasi zat2 yang terlibat dalam
reaksi.

Ada hubungan antara perubahan energi bebas


dengan tekanan dan atau konsentrasi sistem.
Energi Bebas dan Tekanan

∆G = ∆H - T∆S

Untuk gasideal, entalpi tidak bergantung pada tekanan.


Nilai entalpi ditentukan oleh aliran kalor pada P tetap

Entropi bergantung pada tekanan


S volume besar > S volume kecil
S tekanan kecil > S tekanan besar

Karena entropi dipengaruhi tekanan, maka energi bebas dipengaruhi


tekanan

Kebergantungan energi bebas terhadap tekanan :

G = G0 + RT ln (P)

G0 : energi bebas 1 mol gas pada tekanan 1 atm


G : energi bebas gas pada tekanan tertentu
Ex :
Sintesis amonia

N2 (g) + 3H2 (g)  2NH3 (g)

∆G = Σ G produk - Σ G pereaksi
= 2GNH3 - GN2 - 3GH2

GNH3 = G0NH3 + RT ln (PNH3)

GN2 = G0N2 + RT ln (PN2)

GH2 = G0H2 + RT ln (PH2)

∆G = (2∆G0NH3 - ∆G0N2 - 3∆G0H2) + RT[2 ln (PNH3) – ln (PN2) – 3 ln (PH2)]

∆G = ∆G0 reaksi + RT ln [(PNH3)2/(PN2).(PH2)3]

[ ∆G = ∆G0 + RT ln (Q) ]

Jika sistem mencapai kesetimbangan, Q = K


∆G Reaksi Menuju Kesetimbangan

Satu mol gas A dimasukkan ke dalam wadah pada tekanan tertentu.\, dan
berubah menjadi B

A (g)  B (g)

GA = G0A + RT ln PA
GB = G0B + RT ln PB

Total : G = GA + GB

Dampak perubahan A menjadi B :

GA berkurang karena PA, dan GB meningkat karena PB bertambah.


Ketika PA dan PB mencapai tekanan tertentu dimana GA sama dengan GB
(hanya berbeda tanda) maka sistem mencapai kesetimbangan, ∆G = 0
Hubungan antara enrgi bebas dan tetapan kesetimbangan

∆G = ∆G0 + RT ln Q

Pada keadaan setimbang : Q = K dan ∆G = 0

∆G0 = - RT ln K

Tetapan kesetimbangan yang diperoleh dari persamaan diatas


disebut tetapan kesetimbangan termodinamik
CONTOH –

2NO2 (g)  N2O4 (g)

Tentukan arah arah reaksi. T = 250C. Tekanan parsial NO2 = 0,2 atm,
tekanan parsial N2O4 = 0,1 atm. ∆G0 = - 5,4 kJ/mol.

SOLUSI :

∆G = ∆G0 + RT ln Q

= (-5400 J/mol) + (8,314 J mol-1 K-1)(298 K) ln 0,1/(0,2)2


= - 3130 J mol-1

∆G negatif. Artinya reaksi sedang menuju ke arah pembentukan N2O4.


CONTOH –

Tentukan tetapan kesetimbangan untuk reaksi :

2SO2 (g) + O2 (g)  2SO3 (g)

Diketahui : ∆G0f (SO3) = - 370 kJ/mol; ∆G0f (SO2) = - 300 kJ/mol

SOLUSI

∆G0 reaksi = 2x(- 370 kJ/mol) – 2x(- 300 kJ/mol)


= - 140 kJ/mol

ln Kp = (- ∆G0)/RT

= - (- 140 000 J mol-1)/ (8,314 J mol-1 K-1)(298 K)

= 56,5

Kp = 3,4 x 1024
Tetapan Kesetimbangan dan Komposisi Molar Zat

Kc >>> : komposisi zat dalam kesetimbangan didominasi oleh produk reaksi

Kc <<< : konsentrasi pereaksi lebih banyak dari konsentrasi produk

Ex :

Pembuatan amonia dari unsur2nya

N2 (g) + 3H2 (g)  2NH3 (g)

Pada suhu 2500C, Kc untuk reaksi di atas = 4,0 x 108.


Artinya , konsentrasi amonia 4,8 x 108 kali lebih besar dari unsur2
pembentuknya. Kesetimbangan berada di sebelah kanan
Misal komposisi campuran reaksi pada kedaan setimbang adalah :

[N2] = 0,01 M ; [H2] = 0,01 M

Masukkan nilai konsentrasi yang diketahui dan nilai tetapan kesetimbangan


ke dalam persamaan tetapan kesetimbangan,

4,0 x 108 = [NH3]2/(0,01)(0,01)3

[NH3] = 2,0 M

Konsentrasi amonia jauh lebih besar dibanding konsentrasi komponen lain


dalam kesetimbangan.

Artinya, posisi kesetimbangan berada jauh di sebelah kanan pada


persamaan reaksi.
Prediksi Arah Reaksi Kesetimbangan

Ex :
Campuran CO dan H2 dimasukkan ke dalam satu reaktor ber suhu 12000C
untuk membuat gas metana. Setelah waktu tertentu, komposisi gas
diukur. Data pengukuran adalah :
[CO] = 0,200 M; [H2] = 0,020 M; [CH4] = 0,001 M; [H2O] = 0,001 M

Asumsi persamaan reaksi


CO (g) + 3H2 (g)  CH4 (g) + H2O (g) ; Kc = 3,92

Q = [CH4] [H2O]/[CO][H2]3

= (0,001)(0,001)/(0,020)(0,002)3 = 6,25

Q > Kc ; campuran reaksi sedang berjalan ke arah pengurangan [CH4]


(ke arah kiri dari persamaan reaksi)
CONTOH –

Gampuran gas dalam wadah 1 liter, suhu 12000C.

CO (g) + 3H2 (g)  CH4 (g) + H2O (g)

Berapa konsentrasi CH4 dalam kesetimbangan jika diketahui CO, 0,3 mol;
H2, 0,10 mol; H2O, 0,02 mol. Kc = 3,92.

SOLUSI

Kc = [CH4][H2O]/[CO][H2]2

3,92 = [CH4][0,02]/[0,30][0,10]2

[CH4] = 0,059
CONTOH –

PCl5 (g) PCl3 (g) + Cl2 (g)

Konsentrasi awal PCl5 = 0,1 M. Setelah kesetimbangan tercapai, [Cl2] = 0,025 M


Tentukan tetapan kesetimbangan untuk sistem tersebut.

SOLUSI

Zat PCl5 PCl3 Cl2


[awal] M 0,1 - -
[berubah] M - 0,025 0,025 0,025
[setimbang] M 0,075 0,025 0,025

Kc = [PCl3][Cl2]/[PCl5] = (0,025)(0,025)/(0,075)

= 8,3 x 10-3
CONTOH –
Koefisien reaksi berbeda

Kedalam reaktor 10 liter, dimasukkan 4 mol HI. Pada suhu 4000C terjadi
kesetimbangan

2HI (g)  H2 (g) + I2 (g)

Hitung konsentrasi masing2 zat pada kesetimbangan. Diketahui Kc = 0,695

SOLUSI

2HI  H2 + I2
2x x x
[H2] = xM ; [I2] = xM ; [HI]sisa = (0,4 – 0,2x) M

Kc = [H2][I2]/[HI]2  0,695 = (x)(x)/(0,4 – 0,2x)2

1,78x2 – 1,11x – 0,11 = 0

Gunakan rumus x1,2 = (-b ± √b2 – 4ac)/2a


Diperoleh x1 = 0,5 ; x2 = 0,124

Jika mengambil x1, artinya HI yang terurai adalah 2 x 0,5 = 1,0 M, padahal
HI awal 0,4 (lebih kecil). Tidak realistik

Maka diambil x2 dimana x = 0,124.

Konsentrasi masing2 zat dalam kesetimbangan :

[H2] = x = 0,124 M

[I2] = x = 0,124 M

[HI] = 0,4 – 0,2x = 0,152 M


CONTOH –

CO (g) + 3H2(g)  CH4(g) + H2O(g)

Jika [CO] dan [H2] masing2 adalah 0,75 M, dan setelah kesetimbangan
tercapai terdapat H2O dengan konsentrasi 0,15 M. Tentukan konsentrasi
zat masing2 ketika dalam kesetimbangan. Hitung nilai Kc.

SOLUSI
CO (g) + 3H2(g)  CH4(g) + H2O(g)
x 3x x 0,15
[H2O] kstb = 0,15 M
[CH4] kstb = 0,15 M
[CO]kstb = 0,75 – 0,15 = 0,60 M
[H2] kstb = 0,75 – 0,45 = 0,30 M

Kc = [CH4][H2O]/[CO][H2]3

= (0,15)(0,15)/(0,6)(0,3)3

= 1,39
CONTOH-
Menghitung tetapan kesetimbangan sistem gas

NO2 (g)  NO (g) + ½O2 (g)

Tentukan hubungan persamaan Kp dan Kc

SOLUSI

Kp = PNO.P½O2/PNO2 ; Kc = [NO][O2]½ /[NO2}

∆n = (1 + ½ ) – 1 = ½

Kp = Kc (RT)½
PERGESERAN POSISI KESETIMBANGAN

Sistem reaksi yang berada dalam kesetumbangan dapat


dipengaruhi oleh faktor luar seperti konsentrasi, tekanan,
atau suhu. Efek dari faktor2 tersebut dapat mempengaruhi
komposisi zat2 yang dalam kesetimbangan untuk membentuk
kesetimbangan baru.
Azas Le Chatelier
Pengubahan Konsentrasi Pereaksi atau produk

Ex :

N2 (g) + 3H2 (g)  2NH3 (g) ; Kc = [NH3]2/[N2][H2]3

Jika H2 ditambahkan  [H2] meningkat


Quotient reaksi menjadi lebih kecil dari Kc : Q < Kc
Kesetimbangan terganggu.

Sistem akan mereduksi pengaruh penambahan H2 dengan cara


( 3H2 + N2  2NH3) hingga dicapai kesetimbangan lagi dengan komposisi
yang berbeda.
[NH3] menaik, [N2] berkurang, [H2] menaik.

Jika N2 dikurangkan dari sistem, maka NH3 akan mengurai menjadi N2 dan
H2 hingga dicapai kesetimbangan lagi dengan komposisi berbeda.
Secara Umum :

Penambahan atau pengurangan zat yang berperan dalam kesetimbangan


akan mengakibatkan

1. Penambahan pereaksi/produk akan menggeser kesetimbangan ke arah


yang berlawanan dengan posisi zat yang ditambahkan

2. Pengurangan pereaksi/produk akan menggeser kesetimbangan ke arah


zat yang dikurangkan/dikeluarkan dari sistem kesetimbangan

3. Jika kesetimbangan terjadi kembali setelah penambahan/pengurangan


pereaksi/produk, maka komposisi zat dalam kesetimbangan akan
berubah. Nilai tetapan kesetimbangan tidak berubah.
CONTOH –

Pada pembuatan amonia dari unsur2nya diperoleh konsentrasi masing2


zat pada saat kesetimbangan sbb :
[N2] = 0,399 M ; [H2] = 1,197 M ; [NH3] = 0,202 M
Jika pada saat kesetimbangan ditambahkan N2 sebanyak 1,0 M hingga
tercapai kesetimbangan lagi, bagaimana komposisi masing2 zat ?

SOLUSI
Nilai Kc sebelum penambahan N2,

Kc = [NH3]2/ [N2][H2]3 = (0,399)2/(1,197)(0,202)3 = 16,14

Konsentrasi awal masing2 zat setelah penambahan N2,

[N2]0 = (0,399 + 1,0) M


[H2]0 = 1,197 M
[NH3]0 = 0,202 M
Penambahan N2 menggeser kesetimbangan ke arah produk

N2 (g) + 3H2 (g)  2NH3 (g)


x 3x 2x

Pada kesetimbangan yang baru,

[N2] = (0,399 + 1,00 – x) M


[H2] = (1,197 -3x) M
[NH3] = (0,202 + 2x) M

16,14 = (0,399 + 1,00 – x)2/(1,197 – 3x)(0,202 + 2x)3

x = 0,051

Komposisi molar masing2 zat dalam kesetimbangan yang baru :

[N2] = 1,348 M
[H2] = 1,044 M
[NH3] = 0,304
Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Kesetimbangan

Pengaruh suhu pada sistem reaksi kimia berhubungan dengan sifat


termokimia dari reaksi tersebut.

Sistem akan berusaha mereduksi pengaruh dari perubahan suhu


sistem itu sendiri.

Perubahan suhu berdampak pada tetapan kesetimbangan. Tetapan


kesetimbangan merupakan fungsi dari suhu

Jika suhu sistem diturunkan, maka kalor dilepaskan dari sistem


tersebut, dan kesetimbangan bergeser ke arah yang menghasilkan
kalor

Penurunan suhu menyebabkan kesetimbangan bergeser ke arah


reaksi yang eksoterm, sedangkan peningkatan suhu menggeser
kesetimbangan ke arah reaksi yang endoterm
Ex :

2NO2 (g)  N2O4 (g) ∆H = - 58,8 kJ

Jika suhu pada sistem diturunkan, maka reaksi akan berjalan ke arah
yang eksotermis, ke arah pembentukkan N2O4

N2O4 akan menjadi lebih dominan dibanding NO2

Tetapan kesetimbangan akan berubah ( karena nilai tetapan


kesetimbangan bergantung pada konsentrasi zat2 dalam sistem
kesetimbangan)
Persamaan yang menyatakan hubungan tetapan kesetimbangan sebagai
fungsi dari suhu (pers. van’t Hoff)

ln (K2/K1) = - (∆H0/R ) [(1/T2) – (1/T1)]

R ; tetapan gas , 8,314 J mol-1 K-1


K2 = tetapan kesetimbangan pada suhu T2
K1 = tetapan kesetimbangan pada suhu T1
Ex :

H2 (g) + CO2 (g)  CO (g) + H2O (g) ∆H0 = 34,6 kJ/mol

K1 pada 7000C = 0,64


Berapa K2 pada 10000C ?

SOLUSI

ln (K2/K1) = - (∆H0/R ) [(1/T2) – (1/T1)]

ln (K2/0,64) = - 34600 J mol-1/8,314 J mol-1 K-1 [1/1000 – 1/700]

K2 = 1,75

Kenaikan suhu mengakibatkan kenaikan nilai tetapan kesetimbangan


Pengaruh Perubahan Tekanan/Volume pada sistem Kesetimbangan

Perubahan volume sistem pada suhu tetap menyebabkan tekanan


sistem berubah. Tekanan parsial komponen dalam sistem
berubah.

Tekanan gas timbul akibat tumbukan molekul terhadap dinding


wadah, besar tekanan berbanding langsung dengan jumlah
molekul.

Pestabilan kesetimbangan dilakukan sistem dengan cara


mereduksi pengaruh kenaikan tekanan melalui pengurangan
jumlah molekul.

Peningkatan tekanan menyebabkan pergeseran kesetimbangan ke


arah yang jumlah molekulnya lebih sedikit.

Anda mungkin juga menyukai