Anda di halaman 1dari 28

KESETIMBANGAN

KIMIA
PENGANTAR
Kesetimbangan dinamis adalah keadaan dimana
dua proses yang berlawanan terjadi dengan laju
yang sama, akibatnya tidak terjadi perubahan
bersih dalam sistem pada kesetimbangan
Uap mengembun dengan laju yang sama dengan
air menguap
Pelarutan padatan, sampai pada titik laju padatan
yang terlarut sama dengan padatan yang
mengendap saat konsentrasi larutan jenuh (tidak
ada perubahan konsentrasi)
Keadaan pada Kesetimbangan Kimia
Masing-masing sebanyak 0,00150 mol H2
dan I2 dibiarkan bereaksi (Percobaan 1)
Reaksi ke depan: H2(g) + I2(g)  2HI(g)
Reaksi balik: 2HI(g)  H2(g) + I2(g)
Setelah mencapai 0,00234 mol jumlah HI
berhenti meningkat
Percobaan dimulai dengan pereaksi HI
murni dan juga tidak ada reaksi bersih
Percobaan 3 menggambarkan keadaan
ketiga pereaksi pada awal kesetimbangan
Kesetimbangan Hidrogen-Iod-Hidrogen Iodida

Dari tiga percobaan diatas didapat suatu hubungan


yang menunjuk pada angka numeris tertentu
[ HI ] 2
Kc   50,2 pada 445O C
[ H 2 ][ I 2 ]

Tiga percobaan tidak cukup untuk menetapkan nilai


tetapan diatas, tetapi dari percobaan yang berulang-
ulang pada 445oC akan memberikan hasil yang sama
Tetapan Kesetimbangan Kc
Untuk reaksi umum,
aA + bB + …  gG + hH + …
Rumus tetapan kesetimbangan berbentuk
[G ] g [ H ] h ...
a b
 Kc
[ A] [ B ] ...
Pembilang adalah hasil kali konsentrasi spesies-spesies yang ditulis disebelah
kanan persamaan ([G], [H] …) masing-masing konsentrasi dipangkatkan
dengan koefisien dalam persamaan reaksi yang setara (g, h …). Penyebut adalah
hasil kali konsentrasi spesies-spesies yang ditulis disebelah kiri persamaan ([A].
[B] ..) juga setiap konsentrasi dipangkatkan dengan koefisien reaksinya (a, b,
…). Nilai numerik tetapan kesetimbangan Kc sangat tergantung pada jenis reaksi
dan suhu.
Hubungan Tambahan

Jika ada 3 reaksi berikut:


2SO2(g) + O2(g)  2SO3(g) Kc(a) = 2,8 x 102 1000 K
2SO3(g)  2SO2(g) + O2(g) Kc(b) = ?
SO2(g) + ½ O2(g)  SO3(g) Kc(c) = ?
[ SO3 ] 2
K c (a)  2
 2,8 x 10 2
pada 1000 K
[ SO2 ] [O2 ]
[ SO2 ] 2 [O2 ]
K c (b)  2
?
[ SO3 ]
[ SO3 ]
K c (c )  1/ 2
?
[ SO2 ][O2 ]
Ikhtisa
r

Persamaan apapun yang digunakan untuk Kc harus


sesuai dengan reaksi kimianya yang setara
Jika persamaannya dibalik, nilai Kc dibalik yaitu
persamaan yang baru kebalikan dari persamaan
aslinya
Jika koefisien dalam persamaan setara dikalikan
dengan faktor yang sama, tetapan kesetimbangan
yang baru adalah akar berpangkat faktor tersebut
didapat tetapan kesetimbangan yang lama
Penggabungan Rumus Tetapan Kesetimbangan

Jika diketahui:
N2(g) + O2(g)  2NO(g) Kc = 4,1 x 10-31
N2(g) + ½ O2(g)  N2O(g) Kc = 2,4 x 10-18
Bagaimana Kc reaksi:
N2O(g) + ½ O2(g)  2NO(g) Kc = ?
Kita dapat menggabungkan persamaan diatas
N2(g) + O2(g)  2NO(g) Kc = 4,1 x 10-31
N2O(g)  N2(g) + ½ O2(g) Kc = 1/(2,4 x 10-18) = 4,2 x 1017

N2O(g) + ½ O2(g)  2NO(g) Kc = ?


[ NO ] 2 [ N 2 ][O2 ]1 / 2 [ NO ] 2
x  1/ 2
 K c (net )
[ N 2 ][O2 ] [ N 2 O] [ N 2 O][O2 ]
K c (bersih)  K c (1) x K c (2)  4,1 x 10 31 x 4,2 x 1017  1,7 x 10 13

Tetapan kesetimbangan untuk reaksi bersih adalah


hasil kali tetapan kesetimbangan untuk reaksi-reaksi
terpisah yang digabungkan
Soal Latihan
Untuk reaksi NH3 ↔ ½ N2 + 3/2 H2 Kc = 5,2 x 10-5
pada 298 K. Berapakah nilai Kc pada 298 K untuk reaksi:
N2 + 3H2 ↔ 2NH3
Senyawa ClF3 disiapkan melalui 2 tahap reaksi fluorinasi
gas klor sebagai berikut
(i) Cl2(g) + F2(g)  ClF(g)
(ii) ClF(g) + F2(g)  ClF3(g)
 Seimbangkan masing-masing reaksi diatas dan tuliskan reaksi
overallnya!
 Buktikan bahwa Kc overall sama dengan hasil kali Kc masing-
masing tahap reaksi ?
• Tetapan Kesetimbangan yang dinyatakan
dalam konsentrasi (Kc)
aA + bB cC + dD

[C]c.[D]d Satuannya :
Kc = [A]a.[B]b mol/liter

• Tetapan kesetimbangan yang dinyatakan


dalam tekanan parsial (Kp)
aA + bB cC + dD

[PC]c.[PD]d
Kp = [PA]a.[PB]b
Tetapan Kesetimbangan yang
Dinyatakan sebagai Kp

• Tetapan kesetimbangan dalam sistem gas


dapat dinyatakan berdasarkan tekanan
parsial gas, bukan konsentrasi molarnya
• Tetapan kesetimbangan yang ditulis dengan
cara ini dinamakan tetapan kesetimbangan
tekanan parsial dilambangkan Kp.
Misalkan suatu reaksi
2SO2(g) + O2(g)  2SO3(g) Kc = 2,8 x 102 pd 1000 K

[ SO3 ] 2
Kc 
[ SO2 ]2 [O2 ]
Sesuai dengan hukum gas ideal, PV = nRT

n SO3 PSO3 n SO2 PSO2 nO2 PO2


[ SO]3   [ SO2 ]   [O2 ]  
V RT V RT V RT
Dengan mengganti suku-suku yang dilingkari dengan
konsentrasi dalam Kc akan diperoleh rumus;
( PSO3 / RT ) 2 ( PSO3 ) 2
Kc  2
 2
x RT
( PSO2 / RT ) ( PO2 / RT ) ( PSO2 ) ( PO2 )
Terlihat ada hubungan antara Kc dan Kp yaitu:
Kc
K c  K p x RT dan Kp   K c ( RT ) 1
RT
ika penurunan yang sama dilakukan terhadap reaksi umum
aA(g) + bB(g) + …  gG(g) + hH(g) + …
Hasilnya menjadiKp = Kc (RT)n
Dimana n adalah selisih koefisien stoikiometri dari
gas hasil reaksi dan gas pereaksi yaitu n = (g+h+
…) – (a+b+…) dalam persamaan diatas kita lihat
bahwa n = -1
Soal
Latihan
Calculate Kp for the following reaction
• PCl3(g) + Cl2(g)  PCl5(g) Kc = 1,67 (at 500
K)
• N2O4(g)  2NO2(g); Kc = 6,1 x 10-3 (298 K)
• N2(g) + 3H2(g)  2NH3(g) Kc = 2,4 x 10-3 (at
1000 K).
Ksetimbangan yang melibatkan cairan dan
padatan murni (Reaksi Heterogen)
• Persamaan tetapan kesetimbangan hanya
mengandung suku-suku yang konsentrasi atau
tekanan parsialnya berubah selama reaksi
berlangsung
• Atas dasar ini walaupun ikut bereaksi tapi
karena tidak berubah, maka padatan murni dan
cairan murni tidak diperhitungkan dalam
persamaan tetapan kesetimbangan.
[
[CO CO
][ H ][
2]H ]
C(s) + H2O(g)  CO(g) + H2(g) 
Kc c [ H 2 O]
K 2

[ H 2 O]

CaCO3(s)  CaO(s) + CO2(g) Kc = [CO2(g)]


Atau jika dituliskan dalam bentuk tekanan parsial menjadi
Kp = PCO2 Kp = Kc(RT)

Latihan
Calculate Kc for the following reaction
CaCO3(s)  CaO(s) + CO2(g) Kp = 2,1 x 10-4 (at 1000 K)
Arti Nilai Tetapan
Kesetimbangan

Nilai numeris Kc atau Kp yang sangat besar menandakan bahwa reaksi


berjalan ke kanan sebagaimana dituliskan, berlangsung sempurna atau
mendekati sempurna

Nilai numeris Kc atau Kp yang sangat kecil menyatakan bahwa reaksi ke kanan
sebagaimana dituliskan tidak berlangsung besar-besaran
Cara penyelesaian praktis
soal kesetimbangan
• mA + nB pC + qD
• Mula mula : e f
• Terurai : g h
• Setimbang : i j k l
• Keterangan :
 e = mol A mula-mula
 f= mol B mula-mula
 g = mol A yang terurai
 h= mol B yang terurai
 i= mol A pada kesetimbangan = e – g
 j= mol B pada kesetimbangan = f – h
 k = mol C pada kesetimbangan = (C yang terbentuk)
 l = mol D pada kesetimbangan = (D yang terbentuk)
Cara penyelesaian soal:

• Urutan penyelesaian soal :


Masukkan mol yang tercantum di soal dalam
tabel.
Lengkapi angka jalur keofisien, berdasarkan
perbandingan koefisien.
Lengkapi mol pada kesetimbangan (baris paling
bawah tabel)
Mol pada kesetimbangan masing-masing dibagi
dengan volume untuk memperoleh konsentrasi
masing-masing zat (mol/lt)
Gunakan rumus tetapan kesetimbangan (K).
• Contoh Soal
Kc untuk reaksi di bawah ini pada suhu
23oC adalah 3,85
CH3CO2H + C2H5OH CH3CO2C2H5 + H2O
berapa massa etil asetat pada sistem
diatas, bila pada suhu 23oC 50 gr asam
asetat dicampur dengan 23 gr etanol dan
dibiarkan mencapai keadaan setimbang.
• Prinsip Le Chatelier
“Setiap perubahan pada salah satu variabel
sistem kesetimbangan akan menggeser
posisi kesetimbangan ke arah tertentu yang
akan menetralkan/meniadakan pengaruh
variabel yang berubah tadi”.
penerapan prinsip Le Chatelier antara lain :
1. Pengaruh perubahan konsentrasi
2. Pengaruh perubahan suhu
3. Pengaruh perubahan tekanan
4. Katalisator
1. Perubahan Konsentrasi

• Reaksi :
A+B C
• Bila A ditambah artinya konsentrasinya
diperbesar, sehingga “jika diberi, dia akan
memberi” maka terjadi pergeseran ke
kanan sehingga C banyak.
• Bila B diambil (dipisah) artinya
memperkecil konsentrasi B sehingga “jika
diambil , dia akan mengambil” maka reaksi
bergeser ke kiri sehingga C berkurang.
2. Perubahan Suhu

• Jika suhu dinaikkan (menambah atau


memberikan kalor) maka reaksi akan bergeser
ke arah kanan yaitu arah reaksi yang
endoterm (membutuhkan).
• Jika suhu diturunkan(kalor dikurangi), maka
reaksi akan bergeser ke arah kiri yaitu arah
reaksi yang eksoterm(mengeluarkan).
Misal : 2 NH3 N2 + 3 H2 ΔH = +92
Kj
Jika suhu dinaikkan reaksi bergeser ke kanan
(NH3 banyak terurai), jika suhu diturunkan
akan bergeser ke kiri.
3. Perubahan tekanan

• Perubahan tekanan hanya berpengaruh untuk gas.


• Fase padat dan cair pengaruh tekanan diabaikan.
• Sesuai hukum Boyle maka :
 Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil) maka
reaksi bergeser ke arah jumlah mol gas yang terkecil.
 Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar) maka reaksi
bergeser ke arah jumlah mol gas yang terbesar.
• Karena koefisien reaksi menyatakan perbandingan
mol ,maka cukup memperhatikan jumlah koefisien
gas pada masing-masing ruas.
4. Peranan Katalisator

• Katalisator adalah zat yang dapat


mempercepat reaksi tapi tidak ikut bereaksi.
• Sesuai dengan fungsinya mempercepat reaksi
maka akan mempercepar tercapainya proses
kesetimbangan, dengan cara mempercepat
reaksi maju dan reaksi balik sama besar.
• Jika kecepatan reaksi maju = kecepatan
reaksi balik maka katalis berhenti berfungsi.
• Contoh penerapan prinsip Le Chatelier
dalam industri adalah proses pembuatan
amoniak yang dikenal dengan proses
Haber-Bosch
H2(g) + N2(g) NH3(g) ∆H = -92kJ

Anda mungkin juga menyukai