A. TETAPAN KESETIMBANGAN
Ditinjau dari arahnya, reaksi kimia dapat dibagi dua yaitu reaksi irreversible (satu arah/tidak dapat balik) dan reaksi
reversible (dua arah/bolak-balik). Reaksi kesetimbangan merupakan reaksi reversible dimana zat-zat hasil reaksi
dapat bereaksi kembali membentuk zat-zat asalnya (pereaksi).
pA + qB rC + sD
Keadaan setimbang adalah suatu keadaan dimana laju reaksi ke arah kanan sama dengan laju reaksi ke arah kiri.
Pada saat ini komposisi zat-zat tidak lagi berubah, sehingga reaksi dianggap selesai (sebenarnya reaksi berlangsung
terus ke kedua arah dengan laju yang sama).
Ketika tercapai suatu kesetimbangan, dapat dirumuskan suatu tetapan yang disebut tetapan kesetimbangan (K).
Zat yang masuk rumus Kc adalah zat yang Zat yang masuk rumus Kp hanyalah zat yang
fasanya gas (g) atau larutan (aq). fasanya gas (g).
Hubungan Kp dan Kc
Kp = Kc (RT)n
1
Jika reaksi dibalik, K menjadi K
x
Jika reaksi dikali x, K menjadi K
Jika reaksi-reaksi dijumlahkan, harga-harga K dikalikan.
Contoh Soal
K = 4 (balik, x2) ( 4 ) 16
3. Manakah reaksi yang memiliki harga Kp = Kc ? 1 1
=
(A) N2O4(g) 2NO2(g) A+BC
(B) N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) 2A + D C K = 8 (tetap) =8
1 1
(C) H2(g) + S(s) H2S(g) x8 =2
C + D 2B K= 16
(D) 2HBr(g) H2(g) +Br2(l)
Jawab : A
(E) 2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g)
Pembahasan
B. PERHITUNGAN KESETIMBANGAN (K c)
Semua masalah dalam perhitungan kesetimbangan (Kc) dapat diselesaikan dengan melakukan langkah kerja berikut
ini:
1. Tulis persamaan reaksi.
2. Buat tabel : m
t
s
3. Masukkan mol yang diketahui atau ditanya (untuk mol ditanya gunakan variabel, misalkan x).
4. Isi jalur koefisien, yaitu jalur yang sesuai dengan perbandingan koefisien (jalur t).
5. Cari mol pada kesetimbangan (jalur s).
6. Bagi dengan volume (bila diketahui volume).
7. Gunakan rumusan Kc.
Langkah 1
2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g)
Langkah 2
2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g)
m
t
s
Langkah 3
2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g)
m 1
t
s 0,25
Langkah 4
2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g)
m 1
t 0,50 0,50 0,25
s 0,25
Langkah 5
2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g)
m 1
t 0,50 0,50 0,25
s 0,50 0,50 0,25
Langkah 6
2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g)
m 1
t 0,50 0,50 0,25
s 0,50/5 0,50/5 0,25/5
Langkah 7
0,50 0 , 25
2
[ SO2 ] 2 [ O2 ] ( 5 ) ( 5 )
K C= = = 0,05
[SO 3 ]2 ( 0,550 )2
Contoh Soal
Pada reaksi penguraian, banyaknya zat yang terurai dapat diketahui dari derajat penguraiannya (derajat disosiasi).
Derajat disosiasi () dapat dinyatakan dalam fraksi atau dalam persentase, sesuai dengan rumusan berikut:
Contoh Soal
D. PERHITUNGAN KESETIMBANGAN (K p)
Kp adalah tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial (p) masing-masing zat pada saat tercapai
kesetimbangan. Tekanan parsial (p) masing-masing gas dirumuskan sebagai berikut:
r s
pC pD
K p= p q
p A pB
Contoh Soal
Jawab : D Jawab : B
E. PERGESERAN KESETIMBANGAN
Menurut Le Chatelier (baca: Li Syeteli): “jika terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu tindakan, maka
reaksi akan bergeser untuk menghilangkan pengaruh tindakan tersebut”
Konsentrasi zat di ruas kanan Suhu dinaikkan reaksi Tekanan diperbesar (volume
ditambah, reaksi bergeser ke arah bergeser ke arah reaksi diperkecil), reaksi bergeser ke
kiri endoterm. ruas dengan mol gas yang
Konsentrasi zat di ruas kiri Suhu diturunkan reaksi lebih kecil.
ditambah, reaksi bergeser ke arah bergeser ke arah reaksi Tekanan diperkecil (volume
kanan. eksoterm. diperbesar), reaksi bergeser ke
Konsentrasi zat di ruas kanan ruas dengan mol gas yang
dikurangi, reaksi bergeser ke arah lebih besar.
kanan.
Konsentrasi zat di ruas kiri
dikurangi, reaksi bergeser ke arah
kiri
Contoh Soal