Anda di halaman 1dari 12

LDM-13 KIMIA FISIKA 1

KESETIMBANGAN KIMIA DALAM GAS DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT


Kelompok 8:
Anggota:
1. Wulan 19035169
2. Yola darifa septiani 19035171

Pengertian Kesetimbangan Kimia


13.1. Jelaskan sejarah penemuan kesetimbangan kimia oleh para ahli!
Jawab :
Konsep kesetimbangan kimia dikembangkan setelah Berthollet (1803) menemukan
bahwa beberapa reaksi kimia bersifat reversibel. Untuk setiap campuran reaksi yang
ada pada kesetimbangan, laju pada reaksi maju dan mundur adalah sama.
Dalam persamaan berikut ini panah menunjuk kedua arah menunjukkan kesetimbangan,
A dan B adalah spesi reaktan kimia, S dan T adalah spesi produk, dan α, β, σ,
dan τ adalah koefisien stoikiometri dari reaktan dan produk tersebut:
αA+βB σS+τT
Posisi konsentrasi kesetimbangan dari suatu reaksi dikatakan berada "jauh ke
kanan" jika, pada kesetimbangan, hampir semua reaktan dikonsumsi. Sebaliknya posisi
kesetimbangan dikatakan "jauh ke kiri" jika hampir tidak ada produk yang terbentuk
dari reaktan.
Guldberg dan Waage (1865), membangun gagasan Berthollet, mengusulkan hukum aksi
massa:

dimana A, B, S dan T adalah massa aktif dan k+ serta k− adalah konstanta laju. Karena
pada kesetimbangan, laju maju dan mundur adalah sama:

Dan rasio konstanta laju juga konstan, sekarang dikenal sebagai konstanta
kesetimbangan.

13.2. Apa yang dimaksud kesetimbangan kimia?


Jawab:
kesetimbangan kimia adalah keadaan saat kedua reaktan dan produk hadir
dalam konsentrasi yang tidak memiliki kecenderungan lebih lanjut untuk berubah
seiring berjalannya waktu.

13.3. Apa hubungan kesetimbangan kimia dengan energi bebas reaksi?


Jawab:
Energi bebas di lambangkan dengan ∆G. Pada suhu dan tekanan tetap, reaksi kimia
akan berlangsung spontan menuju ke arah dengan perubahan energi bebas yang lebih
rendah, sampai akhirnya mencapai suatu keadaan setimbang. Jadi, posisi kesetimbangan
menyatakan nilai energi bebas paling rendah dalam suatu sistem reaksi. Perubahan
energi bebas suatu reaksi merupakan akibat dari perubahan dalam tekanan atau
perubahan dalam konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Dengan demikian
terdapat hubungan antara perubahan energi bebas dan tekanan atau dengan
konsentrasi sistem reaksi.

13.4. Jelaskan arti pers. (13.5) dengan contoh!


Jawab:
Persamaan 13.5 merupakan kriteria umum untuk kesetimbangan kimia.
Menunjukkan bahwa keadaan kesetimbangan ditentukan oleh nilai i , karena i

adalah bilangan konstan.


Contoh :
Kesetimbangan N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) , memmpunyai kriteria
2 NH 2  N 2  3H 2  0

13.5. Tuliskan (13.5) untuk reaksi 2SO2 (g) + O2 (g) 2SO3 (g)
Jawab :
2 μSO4 - 2 μSO2 - μO2

Kesetimbangan Gas Ideal


13.6. Tuliskan rumus kesetimbangan untuk kesetimbangan gas ideal !
Jawab :
P.V  n.R.T
Keterangan :
P = Tekanan (atm)
V = Volume (L)
n = mol
R = Tetapan gas ideal (0,082 Latm/molK)
T = Suhu (K)

13.7. Apa yang dimaksud konstanta kesetimbangan tekanan. Tuliskan untuk


kesetimbangan no. 13.5.
Jawab:
Konstanta kesetimbangan tekanan adalah mencari nilai tetapan dari senyawa
dengan fase gas.
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)

Kp 
PNH 3 2
PN 2 PH 2 3

13.8. Tuliskan hubungan Kp dengan G 0 reaksi !


Jawab:
Menrut (13.15), nilai Kp bergantung pada ΔG° reaksi. Ini menunjukkan bahwa bila
ΔG° makin negatif, mengakibatkan nilai Kp sangat besar. Berarti kesetimbangan
mendekati hasil reaksi atau disebut mendekati sempurna. Tetapi bila nilai ΔG° bernilai
positif besar, maka Kp sangat kecil dan kesetimbangan mendekati pereaksi.

13.9. Hitunglah Kp kesetimbangan no. 13.5 dengan menghitung G 0 nya terlebih dulu?
Jawab:
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)

Pc c PD d
ΔG° = -RT In
PAa PB b
( PNH 3 ) 2
ΔG° = -RT In
PN 2 PH 2 3

Kp 
 PNH 3 
2

PN 2 PH 2 3

13.10. Apa yang dimaksud konstanta kesetimbangan konsentrasi?


Jawab:
Konstanta kesetimbangan merupakan nilai tetapan yang menggambarkan
konsentrasi akhir spesi yang ada dalam suatu kesetimbangan dimana tidak lagi
mengalami perubahan konsentrasi secara signifikan. Pada sistem gas, nilai konsentrasi
juga dapat digantikan dengan tekanan parsial gas.

13.11. Tuliskan hubungan antara Kp dan Kc !


Jawab:
Tetapan parsial gas bergantung pada konsentrasi gas dalam ruangan, maka tetapan
kesetimbangan parsial Kp dari gas dapat dihubungkan dengan tetapan kesetimbangan
konsentrasi Kc dari gas tersebut.
P.V = n.R.T , karena n/V = C
Maka P = C.R.T , sehingga persamaan menjadi
K p  K c ( R.T ) n
Ket : Δn = jumlah koefisien kanan - jumlah koefisien kiri
R = tetapan gas (0,082 Latm/molK)
T = suhu (K)

13.12. Hitunglah Kc kesetimbangan no.13.5 dari nilai Kp nya


Jawab:
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)

Kc 
NH 3 
2

N 2 H 2 3

Kp 
PNH 3 2
PN 2 PH 2 3

Energi Bebas Pembentukan Standar


13.13. Jelaskan dengan contoh dua cara penentuan perubahan energi bebas reaksi
secara perhitungan dari nilai perubahan entalpi dan entropi reaksi !
Jawab:
ΔG°r = ΔH°r - TΔS°r
Contoh : pembentukan air
13.14. Nyatakan dan terangkan perjanjian untuk energi bebas unsure !
Jawab:
Perubahan energi bebas unsur bebas adalah nol pada keadaan standar (25 derajat
celcius dan 1 atm)

13.15. Apa yang dimaksud energi bebas pembentukkan standar senyawa ?


Jawab:
Energi bebas Gibbs pembentukan standar pada suatu senyawa adalah perubahan
energi bebas Gibbs yang menyertai pembentukan 1 mol zat tersebut dari unsur
penyusunnya, pada keadaan standar (keadaan unsur yang paling stabil pada suhu 25 °C
dan tekanan 100 kilopascal). Simbolnya adalah ΔfG˚.
13.16. Apa arti nilai G suatu reaksi. Jelaskan !
Jawab:
G = energi bebas
Dimana nilai G ditentukan oleh keadaan awal dan keadaan akhir selama proses
berlangsung.

13.17. Hitunglah G 0 reaksi pembakaran :


a. C2H4 (g) (Jawab: G 0 = -1314,2 kJ), benarkah!
b. C3H8 (g) (Jawab: G 0 = -2074 kJ), benarkah!

13.18. Kapan suatu reaksi disebut membentuk kesetimbangan ?


JAWAB:
Kesetimbangan kimia terjadi pada reaksi kimia yang reversibel. Reaksi reversibel
adalah reaksi yang di mana produk reaksi dapat bereaksi balik membentuk reaktan.
Kesetimbangan kimia tercapai ketika laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik dan
konsentrasi dari reaktan-reaktan dan produk-produk tidak berubah lagi.

Pengaruh Suhu terhadap G reaksi


13.19. Turunkanlah persamaan 13.26 !
Jawab :

13.20. Hitunglah G reaksi pembakaran C2H6 (g) pada suhu 5000 K


(Lihat Contoh 13.4)

Pengaruh Suhu dan Tekanan pada Konstanta Kesetimbangan


13.21. Tuliskan persamaan Van’t Hoff dan turunkan !
Jawab :

Turunkan
13.22. Tuliskan persamaan 13.33 dan turunkan !
Jawab :

13.23. Hitunglah Kp kesetimbangan :


2SO2 (g) + O2 (g) 2SO3 (g)
pada : a. Suhu 250C
b. Suhu 2500C
c. Suhu 400C
13.24. Diketahui bahwa G= H - T S. Bagaimanakah nilai H dan S agar :
a. G negatif
b. G positif
jawaban:
jika ⁰ negatif ( reaksi eksotermik), Kp > 1, ∆S ⁰ posotif
b. ∆G positif
jawaban ;
jika ⁰ positif ( reaksi enditermik), Kp < 1, ∆S ⁰ negatif

Kesetimbangan Gas Nyata


13.25. Apa yang dimaksud fugasitas dan koefisien fugasitas ?
Jawab:
Fugasitas adalah besaran dari suatu tekanan ekuivalen yang dinyatakan dalam
dimensi tekanan sebagai pengganti tekanan p menurut hukum gas ideal.
Fugasitas ditentukan secara eksperimen atau diestimasi melalui berbagai model
seperti gas Van der Waals yang mendekati gas nyata. Tekanan gas ideal dan fugasitas
berhubungan melalui koefisien tak berdimensi yang disebut koefisien fugasitas

13.26. Apa yang dimaksud kesetimbangan gas nyata ?


Jawab:
menjelaskan karakteristik yang tidak dapat dijelaskan oleh hukum gas ideal. Untuk
memahami perilaku gas nyata, maka faktor-faktor berikut ini mesti diperhitungkan:

 efek kompresibilitas;
 kapasitas panas spesifik;
 Gaya van der Waals;
 efek termodinamika tidak setimbang;
 disosiasi molekul

13.27. Nyatakanlah konstanta kesetimbangan untuk gas nyata, sehingga terlihat


bedanya dengan kesetimbangan gas ideal !
Jawab:
Kesetimbangan Kimia gas-padat
13.28. Apa yang dimaksud kesetimbangan kimia padat-gas.tuliskan contohnya !
Jawab:
Dimana suatu komponen gas bercampur homogen dalam sistem.tetapi bila salah
satukomponen berfasa padat atau cair murni yang tidak bercampur berarti fasanya
berbeda dari yang lain.
Contohnya CaCO3(s) CaO(s)+CO2(g)

13.29. Kenapa zat padat tidak berpengaruh dalam konstanta kesetimbangan, jelaskan !
Jawab:
Karena zat padat dalam kesetimbangan gas -padat dapat dianggap sebagai zat
murni karena tidak bercampur dengan gas.

Penentuan Konstanta Kesetimbangan


13.30. Jelaskan sifat-sifat fisika yang dapat dipakai untuk menentukan konstanta
kesetimbangan !
Jawab :
Kerapatan, tekanan, indeks bias, penyerapan cahaya, dan daya hantar listrik

13.31. Jelaskan dua criteria kesetimbangan yang dapat diukur konstanta


kesetimbangannya !
Jawab:
1. Konstanta kesetimbangan harus didapat dari kedua arah reaksi, kanan dan kiri.
2. Konstanta kesetimbangan harus merupakan rat-rata dari percobaan yang
menggunakan kosentrasi pereaksi dalam ruang yang cukup besar.

13.32. Apa yang dimaksud kesetimbangan disosiasi, beri contoh !


Jawab:
Peruraian suatu zat menjadi zat yang lebih sederhana dikenal dengan istilah
dissosiasi. Jadi kesetimbangan dissosiasi adalah merupakan reaksi kesetimbangan yang
melibatkan terurainya suatu zat menjadi zat yang lebih sederhana.
Contoh;
Aa bB + cC + dD
13.33. Tentukan cara menentukan konstanta kesetimbangan disosiasi dengan
pengukuran !
Jawab:
Karena percobaan dibuat sedemikian rupa agar tekanan dan suhu tetap, maka
volume seteah terdisosiasi lebih besar dari sebelumnya, karena terjadi penambahan mol.
Akibatnya kerapatan (massa/volume) sistem sebelum terdisosiasi ( 1 ) lebih kecil dari

setelah terdisosiasi (  2 ). Maka itu perbandingan kerapatan berbanding terbalik


dengan perbandingan molnya.

 2 1    iui 1   2
 atau 
1 1  2 iui
Jika tidak terjadi disosiasi α = 0 maka 1   2 dan jika terdisosiasi sempurna α =

1 maka  2  iui  1   2

13.34. Bagaimanakah pengaruh gas inert pada konnstanta kesetimbangan gas ?


Jawab:
Gas ini tidak mempengaruhi termodinamika konstanta kestimbangan, tetapi
merubah nilai nya. Gas inert dalam sistem menimbulkan pengecilan tekanan parsial
komponen kesetimbangan. Akibatnya nilai Kp mengalami perubahan.

13.35. Tentukan hubungan antara Kp dan kesetimbangan disosiasi :

Jawab:
a. 2NH3(g) 3H2(g) + N2(g)
1-α 3α α
mol total = 1-α + 3α + α = 1+3α
Jika tekanan total = P, maka tekanan parsial
1 3 
PNH 3  P PH 2  P PN 2  p
1  3 1  3 1  3

2
 1 
2  P
P NH 3  1  3 
Kp  3  3
P H 2 .PN 2  3    
 P  P
 1  3   1  3 
b. 2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g)
1-α 2α α
Mol total = 1-α + 2α + α = 1 + 2α
Jika tekanan total = P, maka tekanan parsial
1 2 
PSO 3  P PSO 2  P PO 2  p
1  2 1  2 1  2

2
 1 
2  P
P SO3  1  2 
Kp  2  3
P SO2 .PO2  2    
 P  P
 1  2   1  2 

Kesetimbangan Kimia dalam Larutan Cair


13.36. Apa yang dimaksud kesetimbangan dalam larutan cair. Beri contoh!
Jawab :
Laju pembentukan zat dan laju penguraian zat, dimana mempunyai laju yang sama
yang terdiri dari zat-zat berfasa liquid. Kesetimbangan dalam larutan cair terbagi
menjadi 2 macam, yaitu : kesetimbangan senyawa dan kesetimbangan ion.

13.37. Tuliskan konstanta kesetimbangan bila larutan bersifat ideal dan tidak ideal !
Jawab :
Jika larutan bersifat ideal, maka   1 sehingga K i  K i

Jika larutan bersifat tidak ideal, maka   1 sehingga K i  K i

Anda mungkin juga menyukai