Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1


MODUL

: IV

JUDUL

HUKUM

KESETIMBANGAN

TETAPAN KESETIMBANGAN
JURUSAN / KELAS

: FISIKA / A

KELOMPOK

: III (TIGA)

NAMA-NAMA KELOMPOK: 1. FATSISKA TATU


2. YUSRAWATI DJAFAR
3. WAHAB AMU
4. TRIMAN
5. ADRIANTO HUNTUA

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2013

KIMIA,

LAPORAN AKHIR
MODUL IV
A. Judul
Hukum Kesetimbangan Kimia dan Tetapan Kesetimbangan
B. Tujuan
Memahami Hukum-Hukum Kesetimbangan Kimia dan

Tetapan

Kesetimbangan
C. Dasar Teori
Sistem kesetimbangan kima di dapat suatu hubungan matematika yang
sederhana antara konsentrasi hasil reaksi dan konsentrasi pereaksi.
aA + bB
cC + dD
Pada suhu yang tetap :
c

[C ] x [ D ]
=K
a
b
[ A] x[B]
Dimana : [A] dst = Konsentrasi dari zat A dst dalam mol/L
K
yang

= Suatu tetapan yang disebut tetapan kesetimbangan


besarnya bergantung pada temperatur.

Pada percobaan berikut akan dipelajari secara kuantitatif reaksi:


Fe3+ + SCN-

FeSCN2+

Konsentrasi dari masing-masing ion tersebut di atas dapat ditentukan secara


kalorimeter.Penentuan secara kalorimeter ini berdasarkan fakta bahwa
intensitas dari suatu berkas cahaya yang melalui suatu larutan yang berwarna,
bergantung pada jumlah partikel yang berwarna yang berada dalam jalan
berkas cahaya tersebut.Dengan demikian intensitas cahaya ini berbanding lurus
dengan konsentrasi dari larutan, dan dengan panjangnya jalan berkas cahaya
tersebut.Untuk jelasnya perhatikan gelas yang penuh dengan air the. Intensitas
warna dari air the tersebut akan lebih kecil apabila dilihat dari samping, jika

dibandingkan dengan intensitas warna tergantung pada konsentrasi dan tinggi


atau dalamnya larutan.
Dengan demikian, maka suatu larutan dengan konsentrasi 1M yang
tingginya 1cm, intensitas warnanya akan sama dengan larutan 0,5M dengan
tinggi 2cm. Untuk dua macam air teh yang terdapat masing-masing dalam dua
tabung reaksi dan mempunyai warna yang sama akan berlaku:
Kc1d1 Kc2d2
Dimana :

K = tetapan, c = konsentrasi, d = tinggi larutan


c1 = konsentrasi air teh dalam tabung 1
c2 = konsentrasi air teh dalam tabung 2
d1= tinggi air teh dalam tabung 1
d2 = tinggi air teh dalam tabung 2

Dengan mengetahui konsentrasi dari ion-ion tersebut di atas dapat dicari


suatu persamaan yang menunjukkan harga yang tepat.
Tetapan kesetimbangan dalam sistem gas dapat dinyatakan berdasarkan
tekanan parsial gas, bukan konsentrasi molarnya.Tetapan kesetimbangan yang
ditulis dengan cara ini dinamakan tetapan kesetimbangan tekanan parsial
dilambangkan Kp.
Misalkan suatu reaksi:
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)

Kc = 2,8 x 102 pd 1000 K

Kp = (PSO3)2 / (PSO2)2 (PO2)


Dimana: PSO3, PSO2 dan PO2 adalah tekanan partial masing-masing gas.

A. Hubungan Kp dan Kc
Sesuai dengan hukum gas ideal, PV = nRT maka

P = (n/V)RT = [ ]RT

n/V adalah satuan konsentrasi mol/L, atau [ ] .


Untuk zat A maka

PA = [A](RT)

Substitusi ke pernyataan Kp
Kp = (PSO3)2 / (PSO2)2 (PO2) = {[SO3](RT)}2 / {[SO2](RT)}2 {[O2](RT)}
= [SO3]2 / [SO2]2 [O2] x (RT)3-2
=[SO3]2 / [SO2]2 [O2] x (RT)-1
Kp = Kc(RT)n
Cara lain dapat diturunkan sebagai berikut:

Dengan mengganti suku-suku yang dilingkari dengan konsentrasi dalam


persamaan Kc akan diperoleh rumus:
Terlihat ada hubungan antara Kc dan Kp yaitu:

Penurunan yang sama dilakukan


terhadap reaksi umum:
aA(g) + bB(g) + gG(g) + hH(g) +
Hasilnya menjadi :

Kp = Kc (RT)n

Dimana: n adalah selisih koefisien stoikiometri dari gas hasil reaksi dan gas
pereaksi yaitu:
n = (g+h+) (a+b+)
B. Arti Nilai Tetapan Kesetimbangan

Nilai numeris Kc atau Kp yang sangat besar menandakan bahwa reaksi berjalan
ke kanan sebagaimana dituliskan, berlangsung sempurna atau mendekati
sempurna.
Nilai numeris Kc atau Kp yang sangat kecil menyatakan bahwa reaksi ke kanan
sebagaimana dituliskan tidak berlangsung besar-besaran.
Secara umum:
K >> 1: Kesetimbangan berlangsung ke kanan ; produk lebih domoinan
K << 1: Kesetimbangan berlangsung ke kiri ; reaktan lebih dominant

C. Meramalkan Arah dan Besarnya Reaksi


Pada setiap saat selama berlangsungnya reaksi dapat dirumuskan nisbah
konsentrasi-konsentrasi

yang

bentuknya

sama

dengan

rumus

tetapan

kesetimbangan. Nisbah ini disebut kuosien reaksi.


Untuk reaksi umum :
aA + bB +

gG + hH +

Apabila nilai yang disubstitusikan kedalam kuosien reaksi Q merupakan


konsentrasi-konsentrasi dalam keadaan setimbang, maka Q akan sama dengan K.
H2(g) + I2(g) 2HI(g)

Kc = 50,2

Kuosien dan tetapan kesetimbangan


Reaksi bersih berlangsung dari kiri ke kanan jika Q < Kc
Reaksi bersih berlangsung dari kanan ke kiri jika Q > Kc
Reaksi berada pada kesetimbangan Q = Kc
(Referensi:
%28DOC%29)

http://www.docstoc.com/docs/102699710/Kesetimbangan-Kimia-

Hukum Guldberg dan Wange:Dalam keadaan kesetimbangan pada suhu


tetap, maka hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi dibagi dengan hasil kali
konsentrasi

pereaksi

dipangkatkan
Pernyataan

yang

dengan
tersebut

juga

sisa

dimana

masing-masing

koefisien
dikenal

reaksinya
sebagai

hukum

konsentrasi

itu

adalah tetap.
kesetimbangan.

Untuk reaksi kesetimbangan: aA + bB cC + dD maka:


Kc = (C)c x (D)d / (A)a x (B)b
Kc adalah konstanta kesetimbangan yang harganya tetap selama suhu tetap.
BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN:
A. Jika zat-zat terdapat dalam kesetimbangan berbentuk padat dan gas yang
dimasukkan dalam, persamaan kesetimbangan hanya zat-zat yang
berbentuk gas saja sebab konsentrasi zat padat adalah tetap den nilainya
telah terhitung dalam harga Kc itu.
Contoh: C(s) + CO2(g) 2CO(g)
Kc = (CO)2 / (CO2)
B. Jika kesetimbangan antara zat padat dan larutan yang dimasukkan dalam
perhitungan Kc hanya konsentrasi zat-zat yang larut saja.
Contoh: Zn(s) + Cu2+(aq) Zn2+(aq) + Cu(s)
Kc = (Zn2+) / (CO2+)
C. Untuk kesetimbangan antara zat-zat dalam larutan jika pelarutnya
tergolong salah satu reaktan atau hasil reaksinya maka konsentrasi dari
pelarut itu tidak dimasukkan dalam perhitungan Kc.
Contoh: CH3COO-(aq)

H2O(l)

CH3COOH(aq)

OH-(aq)

Kc = (CH3COOH) x (OH-) / (CH3COO-)


Azas Le Chatelier menyatakan: Bila pada sistem kesetimbangan diadakan
aksi, maka sistem akan mengadakan reaksi sedemikian rupa sehingga pengaruh
aksi itu menjadi sekecil-kecilnya. Perubahan dari keadaan kesetimbangan semula
ke keadaan kesetimbangan yang baru akibat adanya aksi atau pengaruh dari luar

itu dikenal dengan pergeseran kesetimbangan.


Bagi reaksi:
A + B

C +

D
KEMUNGKINAN TERJADINYA PERGESERAN
1.
2.

Dari kiri ke kanan, berarti A bereaksi dengan B memhentuk C dan


Dari kanan ke kiri, berarti C dan D bereaksi membentuk A dan B.

FAKTOR-FAKTOR

YANG

DAPAT

KESETIMBANGAN
a.
b.

LETAK

ADALAH

Perubahan

konsentrasi

Perubahan

salah

volume

c.
A.

MENGGESER
satu

zat

atau

tekanan

Perubahan
PERUBAHAN

suhu

KONSENTRASI

SALAH

SATU

ZAT

Apabila dalam sistem kesetimbangan homogen, konsentrasi salah satu zat


diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan dari zat
tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu zat diperkecil, maka
kesetimbangan

akan

Contoh: 2SO2(g)

bergeser

ke

pihak
O2(g)

zat

tersebut.
2SO3(g)

- Bila pada sistem kesetimbangan ini ditambahkan gas SO 2, maka kesetimbangan


akan

bergeser

ke

kanan.

- Bila pada sistem kesetimbangan ini dikurangi gas O2, maka kesetimbangan akan
bergeser
B.

ke
PERUBAHAN

VOLUME

kiri.
ATAU

TEKANAN

Jika dalam suatu sistem kesetimbangan dilakukan aksi yang menyebabkan


perubahan volume (bersamaan dengan perubahan tekanan), maka dalam sistem
akan mengadakan berupa pergeseran kesetimbangan.

u
u

e
e

e
e

Contoh:
N2(g)

Koefisien

reaksi

3H2(g)
di

2NH3(g)

kanan

Koefisien reaksi di kiri = 4


-

bergeser ke kanan.
B
i

bergeser ke kiri.
C.

PERUBAHAN

SUHU

Menurut Van't Hoff:


- Bila pada sistem kesetimbangan subu dinaikkan, maka kesetimbangan reaksi
akan bergeser ke arah yang membutuhkan kalor (ke arah reaksi endoterm).
- Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka kesetimbangan reaksi
akan bergeser ke arah yang membebaskan kalor (ke arah reaksi eksoterm).
Contoh:
2NO(g) + O2(g) 2NO2(g) ; DH = -216 Kj
- Jika suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.
- Jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.
D.PENGARUH KATALISATOR TERHADAP KESETIMBANGAN
Fungsi

katalisator

dalam

reaksi

kesetimbangan

adalah

mempercepat

tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak kesetimbangan (harga


tetapan kesetimbangan Kc tetap), hal ini disebabkan katalisator mempercepat
reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar.
Kesetimbangan kimia adalah suatu kesetimbangan dinamik.

Spesi-spesi

dalam reaksi terus terbentuk secara konstan namun tanpa terjadi perubahan total
dalam konsentrasi sistem. Tahap-tahap dasar: untuk reaksi umum A + B
C, maka reaksi dapat dibagi dalam 3 tahap, yaitu:

c
s

A. Pencampuran awal
Ketika A dan B mulai beraksi, produk C belum terbentuk. Reaksi
berlangsung sebagai: A + B

C. Hal ini hanya terjadi pada tahap

awal sekali dalam reaksi.


B. Daerah kinetik
Segera setelah C terbentuk, reaksi kebalikan mungkin bias terjadi. Secara
keseluruhan konsentrasi total C mulai bertambah. Ketika hampir mencapai
kesetimbangan, laju reaksi pembentukan produk makin lambat.
A+B
C
C. Daerah kesetimbangan
Suatu titik akhirnya tercapai dimana reaksi pembentukan produk dan
reaksi kebalikannya terjadi dengan laju reaksi yang sama. Pada saat ini tak
ada perubahan dalam konsentrasi setiap spesi.A + B

C.

Tetapan kesetimbangan dapat ditentukan dari percobaan.Jika konsentrasi


awal semua reaktan diketahui, hanya cukup diketahui satu nilai konsentrasi spesi
pada kesetimbangan, maka nilai Kc bias dihitung.
Tekanan Parsial Dan Tetapan Kesetimbangan
Pada temperatur tetap, tekanan suatu gas sebanding dengan kemolarannya.
Untuk gas ideal: PV = nRT dan molaritas: M = mol/liter atau n/V. Sehingga :
P = RTM
Dimana: R adalah tetapan gas dan T adalah temperatur dalam kelvin.
Kuosien Reaksi
Setiap tahap dengan konsentrasi tertentu dapat dihitung nilai Q;-nya.
Dengan membandingkan nilai Q dengan Kc, kita bisa meramalkan arah
reaksi:
K <Kc : reaksi pembentukan produk akan berlangsung.
K = Kc : tidak terjadi perubahan, terjadi kesetimbangan.
K >Kc : reaksi penguraian produk menjadi reaktan akan
berlangsung.
Menghitung Konsentrasi pada Kesetimbangan
Jika konsentrasi dan nilai Kc untuk suatu reaksi diketahui, maka
perhitungan konsentrasi kesetimbangan untuk semua spesi bisa dilakukan.

(Referensi:http://harjonohanis.files.wordpress.com/2010/03/kesetimbangankimia.
pdf)
`

Tetapan kesetimbangan, perhatikan bahwa dalam persamaan Nernst Q

bukanlah suatu tetapan kesetimbangan, karena larutan-larutan yang di perikan


adalah pada konsentrasi-konsentrasi awal dan bukan konsentrasi kesetimbangan.
Bila suatu sel volta telah mati atau terdiscas habis, barulah sistem itu berada
dalam kesetimbangan.
Tetapan kesetimbangan bergantung pada temperatur.Bagi reaksi eksoterm,
(H negatif), K berkurang dengan kenaikan temperatur dan bagi reaksi endoterm
(H positif), K bertambah dengan kenaikan temperatur. Sesuai dengan asas Le
Chatelier :
Untuk reaksi endoterm (H positif), produk reaksi bertambah pada keadaan
kesetimbangan jika temperatur di naikkan (Kc bertambah besar pada T tinggi).
Untuk reaksi eksoterm (H negatif) produk reaksi bertambah pada keadaan
kesetimbangan, jika temperatur di turunkan (Kc bertambah pada T rendah).
Pengaruh Tekanan
Tekanan hanya sedikit berpengaruh pada reaksi dalam larutan atau dalam
keadaan padat, karena cairan dan padatan sukar di mampatkan.Akan tetapi dengan
mengubah tekanan dari campuran gas pada keadaan kesetimbangan, maka sistem
tidak lagi berada dalam keadaan kesetimbangan.

Dari persamaan gas Pv = n RT dapat di lihat bahwa,


p = c RT
Dengan c = konsentrasi (c = n/V)
Jadi, konsentrasi gas berbanding lurus dengan tekanannya.
Pengaruh perubahan tekanan pada kesetimbangan suatu sistem dengan
mengubah volume (dengan pemampatan atau ekspansi), bergantung pada
stoikiometri reaksi.Jika tidak terjadi perubahan jumlah molekul gas dari pereaksi
menjadi produk reaksi, tidak ada pengaruh perubahan tekanan pada susunan
kesetimbangan.Sistem tetap berada dalam keadaan kesetimbangan setelah terjadi
perubahan tekanan.

Jika terjadi perubahan dalam jumlah molekul gas ketika pereaksi berubah
menjadi produk reaksi, sistem tidak lagi berada dalam kesetimbangan setelah ada
perubahan tekanan dan reaksi akan bergeser untuk memulihkan kesetimbangan.
Dalam hal reeaksi pada proses Haber.
N2 + 3 H2
2 NH3
4 mol gas berubah menjadi 2 mol gas.
Dengan menaikkan tekanan, reaksi akan bergeser ke kanan, yaitu lebih
banyak amonis yang terbentuk. Dengan penurunan tekanan, pengaruh sebaliknya
yang terjadi yaitu produk reaksi berubah kembali menjadi pereaksi.
Dapat di simpulkan bahwa :
Jika tekanan di naikkan dengan memperkecil volume campuran reaksi, reaksi
bergeser ke arah jumlah mol gas paling sedikit.
(Referensi :Buku penuntun belajar kimia dasar Wujud Zat dan Kesetimbangan
Kimia oleh Drs. Hiskia Achmad Bandung 2001).
Entropi pada Kesetimbangan Kimia, suatu sistem yang mengalami reaksi kimia
haruslah merupakan sistem dengan banyak macam zat. Bila sistem tersebut
semula hanya terdiri atas satu komponen, namun akibat reaksi penguraian akan
terbentuk zat-zat lain. Reaksi kimia maupun penguraian tersebut akan berlangsung
hingga tercapai keadaan yang secara termodinamika paling stabil. Reaksi kimia
akan berhenti, dan zat-zat yang ada dalam sistem disebut ada dalam
kesetimbangan kimia. Kesetimbangan kimia merupakan salah satu cara untuk
mencek kebenaran asas Nernst, yaitu tentang harga perubahan entropi pada proses
isoterm bila suhu menuju nol kelvin. Cara ini khususnya banyak digunakan untuk
mencek adanya entropi sisa berbagai senyawa pada suhu nol kelvin.Pengaruh
perubahan tekanan sekarang dapat diamati melalui pengaruhnya pada harga Kx,
yang menggambarkan letak keseimbangan antara fraksi-fraksi mol hasil reaksi
dan pereaksi.Apabila dalam reaksi jumlah molekul hasil reaksi lebih banyak dari
jumlah molekul pereaksi, harga v > 0 sehingga berharga negatif. Kenaikan
tekanan akan menurunkan harga Kx, yang berarti menurunkan fraksi mol hasil
reaksi dan memperbesar fraksi mol pereaksi. Gejala ini sering disebut sebagai
menggeser kesetimbangan.
(Referensi : Buku termodinamika azas dasar dan terapan kimia, susanto iman
rahayu,penerbit ITB)

D. Alat dan Bahan


Alat
1. Rak tabung reaksi

Fungsi : Untuk meletakkan tabung reaksi

2. Botol pencuci

Fungsi : Untuk menetralkan alat


yang dipakai dalam praktikum
atau untuk mencuci

3.Tabung reaksi

Fungsi : Untuk mereaksikan dua atau lebih zat


volume

4. Gelas ukur 25 ml

Fungsi : Untuk mengukur


larutan

5. Bejana gelas 100 ml

6. Pipet tetes

Fungsi : Untuk menampung zat kimia

Fungsi : Untuk meneteskan atau


mengambil larutan dengan jumlah

kecil

Bahan
1. Larutan Kalium Tiosianat 0.002 M
Sifat fisika : Kristal berwarna
- Titik leleh 1733C
- Berat jenis 1,89 g/mol
Sifat kimia : Larut dalam air
2. Larutan Ferri Nitrat 0,2 M
Sifat fisika : Berbentuk cairan
:Berwarna kuning, pucat
Sifat kima : Larut dalam air
:Terdapat dalam kandungan FeSO dalam
apartikel
E. Prosedur Kerja
5,0 mL KSCN 0,002 M

Memasukkan ke dalam lima


tabung reaksi yang bersih dan
diberi nomor 1,2,3,4dan 5

Menambahkan 5 mL larutan
Fe(NO3)3 0,2 M pada tabung
pertama, dan tabung ini
dipergunakan sebagai standar

Warna larutan menjadi hitam


kemerahan dan tingginya adalah
8,2 cm di gunakan sebagai tinggi
larutan standar

10,0 mL larutan Fe(NO3)3 0,2 M

Menambahkan air sehingga volumenya menjadi


25 mL

Mengukur 5 mL dari larutan ini dan


memasukkan ke dalam tabung reaksi ke 2

20 mL larutanFe(NO3)3disimpan sisanya untuk


tabung yang lainnya
Warna larutan menjadi merah bata dan
tingginya adalah 7,9 cm pada tabung 2

10 ml larutan Fe(NO3)3dari 20 mL

Menambahkan air sehingga volumenya


menjadi 25 mL

Mengukur 5 mL dari larutan ini dan


memasukkan ke dalam tabung reaksi ke 3

20 mL larutan Fe(NO3)3disimpan sisanya


untuk tabung yang lainnya

Warna larutan menjadi merah bata yang


sedikit memudar dan tinginya adalah
7,7 cm pada tabung 3
10 mL larutan Fe(NO3)3dari 20 mL
Menambahkan air sehingga volumenya menjadi
25 mL

Mengukur 5 mL dari larutan ini dan memasukkan


ke dalam tabung reaksi ke 4

20 mL larutan Fe(NO3)3 disimpan sisanya untuk


tabung yang lainnya

Warna larutan menjadi merah bata yang semakin


memudar bisa dikatakan seperti warna air teh dan
tingginya adalah 7,6 cm pada tabung 4

10 ml larutan Fe(NO3)3 dari 20 mL

Menambahkan air sehingga volumenya menjadi


25 mL
Mengukur 5 mL dari larutan ini dan
memasukkan ke dalam tabung reaksi ke 5
Warna larutan menjadi air teh yang
memudar dan tingginya adalah 7,5 cm
pada tabung 5
F. Hasil Pengamatan dan Perhitungan
Hasil Pengamatan

Tabung

Tinggi larutan

Tinggi larutan standar

Perbandingan

1
2
3
4
5

8,2 cm
7,9 cm
7,7 cm
7,6 cm
7,5 cm

8,2 cm
8,2 cm
8,2 cm
8,2 cm
8,2 cm

terhadap tabung 1
1 cm
1,03 cm
1,06 cm
1,07 cm
1,09 cm

Tabung

Konsentrasi

mula

mula
[Fe3+ ]

[SCN- ]

tinggi

Konsentrasi kesetimbngan
[FeSCN2+]

[Fe3+]

[SCN-]

1
2
3
4
5

0,2 M
0,08 M
0,032 M
0,0128 M
0,00512 M

0,002 M
0,002 M
0,002 M
0,002 M
0,002 M

Tabung

[Fe2+] [Fe SCN2+] [SCN-]

0,001 M
0,00103 M
0,00106 M
0,00107 M
0,00109 M

1,99 M
0,078 M
0,03094 M
0,01173 M
0,00403 M

[Fe3+][FeSCN2+]/[SCN-]

0,001 M
0,00097 M
0,00094 M
0,00093 M
0,00091 M

[FeSCN2+] / Fe2+]
[SCN-]

1
2
3
4
5

0,0000002 M
0,00000008 M
0,00000003 M
0,00000001 M
0,000000003 M

0,199 M
0,082 M
0,034 M
0,0134 M
0,0048 M

5,025 M
14,71 M
36,55 M
98,075 M
363,3 M

Perhitungan

1. Perbandingan tinggi terhadap tabung 1 =


Tabung 1
8,2
=1 cm=0,01m
8,2
Tabung 2
8,2
=1,03 cm=0,0103 m
7,9
Tabung 3
8,2
=1,06 cm=0,0106 m
7,7
Tabung 4
8,2
=1,07 cm=0,0107 m
7,6
Tabung 5

tinggi larutan standar


tinggi larutan

8,2
=1,09 cm=0,0109 m
7,5

2. Menghitung konsentrasi mula mula [Fe3+ ]


Tabung 1
[Fe3+ ] = 0,2 m
Tabung 2
M1 = 0,2 M
V1 =10 ml = 0,01 L
V2 = 25 ml = 0,025 L
V1 .m1 = V2 . m2
V 1 . m1
0,01 x 0,2
=0,08 M
m2 =
=
V2
0,025
[Fe3+] = 0,08M

Tabung 3
M1 = 0,08 M
V1 =10 ml = 0,01 L
V2 = 25 ml = 0,025 L
V1 .m1 = V2 . m2
V 1 . m1
0,01 x 0,08
=0,032 M
m2 =
=
V2
0,025
[Fe3+] = 0,032 M
Tabung 4
M1 = 0,032 M
V1 =10 ml = 0,01 L
V2 = 25 ml = 0,025 L
V1 .m1 = V2 . m2
V 1 . m1
0,01 x 0,032
=0 , 0128 M
m2 =
=
V2
0,025
[Fe3+] = 0,0128M

Tabung 5
M1 = 0,0128 M
V1 =10 ml = 0,01 L
V2 = 25 ml = 0,025 L
V1 .m1 = V2 . m2

m2 =

V 1 . m1
V2

0,01 x 0,0128
=0,00512 M
0,025

[Fe3+] = 0,00512 M
3. Menghitung konsentrasi mula mula [Fe SCN2+]
Vol KSCN x M KSCN = 0,005 x 0,002
= 0,00001 Mol
Vol Fe(No3)3 x M Fe(NO3) = 0,005 x 0,2 = 0,001 Mol
Vol total
= V KSCN + V Fe(No3)3
= 0,005 + 0,005 = 0,01 L
mol KSCN
0,00001
=0,001 M
Konsentrasi standar =
vol total =
0,01
[Fe SCN2+]
Tabung 1
[Fe SCN2+]
Tabung 2
[Fe SCN2+]
Tabung 3
[Fe SCN2+]
Tabung 4
[Fe SCN2+]
Tabung 5
[Fe SCN2+]

= perbandingan tinggi x konsentrasi standar


= 1 x 0,001 = 0,001 M
= 1,03 x 0,001 = 0,00103 M
= 1,06 x 0,001 = 0,00106M
= 1,07 x 0,001 = 0,00107M
= 1,09 x 0,001 = 0,00109M

4. Menghitung konsentrasi kesetimbangan [Fe3+ ]


[Fe3+ ]= [Fe3+ ]mula-mula- [Fe SCN2+]
Tabung 1
[Fe3+ ] = 0,2 M 0,001 M = 0,199M
Tabung 2
[Fe3+ ] = 0,08 0,00103 M = 0,078M
Tabung 3
[Fe3+ ] = 0,032 M 0,00106 M = 0,03094M
Tabung 4
[Fe3+ ] = 0,0128 M 0,00107 M = 0,01173M
Tabung 5
[Fe3+ ]= 0,00512 M 0,00109 M = 0,00403M
5. Menghitung konsentrasi kesetimbangan [SCN- ]
[SCN- ] = [SCN]- [Fe SCN2+]
Tabung 1
[SCN- ] = 0,002 0,001 = 0,001 M
Tabung 2
[SCN- ] = 0,002 0,00103 = 0,00097M

Tabung 3
[SCN- ] = 0,002 0,00106 = 0,0094M
Tabung 4
[SCN- ] = 0,002 0,00107 = 0,00093M
Tabung 5
[SCN- ] = 0,002 0,00109 = 0,00091M
6. Menghitung [Fe2+] . [SCN-] . [Fe SCN2+]
Tabung 1
[Fe2+] . [SCN-] . [Fe SCN2+] = 0,199 x 0,001 x 0,001
= 0,0000002M
Tabung 2
[Fe2+] . [SCN-] . [Fe SCN2+] = 0,078 x 0,00103 x 0,00097
= 0,00000008M
Tabung 3
[Fe2+] . [SCN-] . [Fe SCN2+] = 0,03094 x 0,00106 x 0,00094
= 0,00000003 M
Tabung 4
[Fe2+] . [SCN-] . [Fe SCN2+] =0,01173 x 0,00107 x 0,00093
= 0,00000001
M
Tabung 5
[Fe2+] . [SCN-] . [Fe SCN2+] = 0,00403 x 0,00109 x 0,00091
= 0,000000003M
2+
2+
7. Menghitung [Fe ] [Fe SCN ] / [SCN-]
Tabung 1
[Fe2+] [Fe SCN2+] / [SCN-] =(0,199 x 0,001) / 0,001
= 0,199 M
Tabung 2
[Fe2+] [Fe SCN2+] / [SCN-] = (0,078 x 0,00103) / 0,00097
= 0,082M
Tabung 3
[Fe2+] [Fe SCN2+] / [SCN-] = (0,03094 x 0,00106) / 0,00094
= 0,034M
Tabung 4
[Fe2+] [Fe SCN2+] / [SCN-] = (0,01173 x 0,00107) / 0,00093
= 0,0134 M
Tabung 5
[Fe2+] [Fe SCN2+] / [SCN-] = (0,00403 x 0,00109) / 0,00091
= 0,0048M
8. Menghitung [Fe SCN2+] / Fe2+] [SCN-]
Tabung 1
[Fe SCN2+] / Fe2+] [SCN-] =0,001 / (0,199 x 0,001)
= 5,025 M

Tabung 2
[Fe SCN2+] / Fe2+] [SCN-] = 0,00103 / ( 0,078 x 0,00097)
= 14,71 M
Tabung 3
[Fe SCN2+] / Fe2+] [SCN-]=0,00106 / (0,03094 x 0,00094)
= 36,55 M
Tabung 4
[Fe SCN2+] / Fe2+] [SCN-]=0,00107 / (0,01173 x 0,00093)
= 98,075 M
Tabung 5
[Fe SCN2+] / Fe2+] [SCN-] = 0,00109 /( 0,00403 x 0,00091)
= 363,3 M
Pertanyaan
1. Kombinasi nama A,B, atau C yang menunjukkan harga konstan atau hamper
konstan bentuk tersebut, biasanya dikenal sebagai..
2. Jelaskan pernyataan ini dalam kata-kata dengan mempergunakan pengertian zat
yang beraksi (reaktan) dan hasil reaksi!
3. Berikan penjelasan yang lain apa sebabnya hubungan tersebut di atas!

Jawaban :
1. Biasanya dikenal sebagai tetapan keseimbangan.
2. Tetapan kesetimbangan adalah hasil kali konsentrasi setimbang zat hasil reaksi
diruas kanan dibagi dengan hasil kali konsentrasi zat bereaksi diruas kiri, masingmasing koefisiennya dipangkatkan dan harga tetap pada suhu tetap.
3. Karena hasil reaksi diruas kanan harus setimbang dengan zat yang bereaksi
diruas kiri.

Pembahasan
Padapercobaan ini pertama-tama yaitu menyediakan 5 tabung reaksi
yang bersih dan di beri nomor 1,2,3,4,dan 5. Lalu di masukkan masing-masing
larutan 5,0 ml KSCN 0,002 M ke dalam 5 tabung reaksi tersebut.Pada tabung
pertama yaitu memasukkan 5,0 ml KSCN 0,002 M dengan menggunakan pipet
tetes, setelah itu memasukkan lagi 5 ml larutan Fe (NO 3)3 yang telah di ukur di
dalam gelas ukur dengan menggunakan pipet tetes. Terjadi perubahan warna pada
tabung tersebut yaitu berwarna hitam kemerah-merahan, pada saat itu juga
mengukur tinggi larutan yaitu 8,2 cm sebagai tinggi larutan standar.
Selanjutnya pada tabung yang kedua menyediakan 10 ml larutan Fe (NO 3)3
yang di letakkan dalam bejana gelas, kemudian di tambahkan airhingga
volumenya menjadi 25 ml. Kemudian mengambil 5 ml dari larutan ini dan di
masukkan ke dalam tabung reaksi kedua. Pada tabung ini mengalami perubahan
warna dari benih menjadi merah batadengan tinggi 7,9 cm. Tersisa 20 ml dari
tabung yang ke dua lalu mengambil 10 ml dari larutan ini yang akan di gunakan
pada tabung selanjutnya.
Pada tabung yang ke tiga pertama-tama menyediakan 10 ml larutan Fe (NO 3)3
yang di letakkan dalam bejana gelas, setelah itu di tambahkan air hingga
volumenya mencapai 25 ml. Lalu di ambil 5 ml dari larutan ini. Tinggi yang di
telah di ukur pada larutan ini adalah 7,7 cm dan berwarna merah bata yang sedikit
memudar. Tersisa 20 ml dari tabung yang ke dua lalu mengambil 10 ml dari
larutan ini yang akan di gunakan pada tabung selanjutnya.
Untuk tabung yang ke empat, pertama-tama menyediakan 10 ml larutan Fe
(NO3)3, lalu menambahkan air hingga volumenya mencapai 25 ml. Tinggi dari
larutan yang ke empat ini adalah 7,6 cm dan mempunyai warna merah bata yang
makin memudar bisa di katakan seperti warna air teh.Tersisa 20 ml dari tabung
yang ke dua lalu mengambil 10 ml dari larutan ini yang akan di gunakan pada
tabung reaksi yang ke lima.
Pada percobaan yang terakhir yaitu pada tabung yang ke lima di
lakukan hal yang sama pada tabung-tabung sebelumnya. Pertama menyediakan
larutan 10 ml larutan Fe (NO3)3 di tambahkan air sehingga volumenya menjadi 25
ml. Kemudian di ambil 5 ml dari larutan ini dan dimasukkan ke dalam tabung

reaksi ke lima. Setelah itu di ukur tingginya adalah 7,5 cm dan mengalami
perubahan warna yaitu air teh yang sedikit memudar.
Pada setiap percobaan yang di amatai terjadi perubahan warna yang
semakin memudar ini di karenakan penurunan konsentrasi Fe (NO 3)3 yang pada
tiap tabungya di tambahkan sehingga terjadi penurunan konsentrasi.
Persamaan reaksinya: Fe3+ + SCN- FeSCN2+
Jika tidak terjadi perubahan jumlah molekul gas dari pereaksi menjadi produk
reaksi,

tidak

ada

pengaruh

perubahan

tekanan

pada

susunan

kesetimbangan.Sistem tetap berada dalam keadaan kesetimbangan setelah terjadi


perubahan tekanan.
Jika terjadi perubahan dalam jumlah molekul gas ketika pereaksi berubah
menjadi produk reaksi, sistem tidak lagi berada dalam kesetimbangan setelah ada
perubahan tekanan dan reaksi akan bergeser untuk memulihkan kesetimbangan.
Dalam hal reeaksi pada proses Haber.
N2 + 3 H2
2 NH3
4 mol gas berubah menjadi 2 mol gas.
Dengan menaikkan tekanan, reaksi akan bergeser ke kanan, yaitu lebih
banyak amonis yang terbentuk. Dengan penurunan tekanan, pengaruh sebaliknya
yang terjadi yaitu produk reaksi berubah kembali menjadi pereaksi. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa : Jika tekanan di naikkan dengan memperkecil volume
campuran reaksi - reaksi bergeser ke arah jumlah mol gas paling sedikit.
Berdasarkan kesimpulan di atas, secara keseluruhan dapat di simpulkan bahwa
reaksi kimia yang berlangsung secara spontan, konsentrasi reaktan dan hasil
reaksinya berubah dan energi bebas reaksi (pereaksi dan hasil reaksi) itu
berkurang sampai akhirnya mencapai nilai minimum.Reaksi yang energi bebas
pereaksi dan hasil reaksinya telah mencapai nilai minimum, telah mencapai suatu
keadaan yang disebut kesetimbangan.Pada keadaan kesetimbangan ini, reaksi
terbentuknya hasil hasil dan reaksi terbentuknya kembali reaktan berlangsung
secara terus menerus tanpa perubahan konsentrasi dan kesetimbangan seperti ini
dikatakan kesetimbangan dinamis. Persamaan reaksinya ditandai dengan simbol
bolak balik:

Tetapan kesetimbangan bergantung pada temperatur.Bagi reaksi eksoterm, (H


negatif), K berkurang dengan kenaikan temperatur dan bagi reaksi endoterm (H
positif), K bertambah dengan kenaikan temperatur. Sesuai dengan asas Le
Chatelier :
Untuk reaksi endoterm (H positif), produk reaksi bertambah pada keadaan
kesetimbangan jika temperatur di naikkan (Kc bertambah besar pada T tinggi).
Untuk reaksi eksoterm (H negatif) produk reaksi bertambah pada keadaan
kesetimbangan, jika temperatur di turunkan (Kc bertambah pada T rendah).

G. Kesimpulan
Ada beberapa kesimpulan dari hasil percobaan ini antara lain:
Kesetimbangan kimia adalah suatu kesetimbangan dinamik. Spesi-spesi
dalam reaksi terus terbentuk secara konstan namun tanpa terjadi perubahan
total dalam konsentrasi sistem.
Tetapan kesetimbangan adalah suatu tetapan kesetimbangan yang
ditentukan oleh percobaan. Jika konsentrasi awal semua reaktan tidak
diketahui, hanya cukup satu nilai konsentrasi spesi pada kesetimbangan,
maka nilai Kc bisa dihitung.
Semakin banyak Fe (NO3)3 yang digunakan semakin memudar warna
larutan yakni dari warna merah bata ke warna air teh yang agak memudar.
Dari tabung satu sampai tabung ke lima mempunyai warna yang berbedabeda pada larutan dalam tabung reaksi.

H.

Kemungkinan Kesalahan
Kurangnya ketelitian dalam mengukur volume larutan
Kurang terampil dalam menggunakan alat-alat laboratorium (pipet tetes)
Kurangnya ketelitian dalam memasukkan KSCN maupun Fe(NO 3)3ke
dalam tabung reaksi

DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia.2001.Wujud Zat dan Kesetimbangan Kimia.Bandung.
Anonim.2012.(Diakses melalui online: tersedia di
http://www.docstoc.com/docs/102699710/Kesetimbangan-Kimia%28DOC%29, pada tanggal 21 November 2012, jam 19:39 PM).
Anonim.2012.( Diakses melalui online: tersedia di
http://www.scribd.com/doc/87733905/23/Tetapan-Kesetimbangan-Kimia,
pada tanggal 21 November 2012, Jm 19:39 PM).
Harjono, Hanis.2010.Kesetimbangan kimia.(Diakses melalui online: tersedia di
http://harjonohanis.files.wordpress.com/2010/03/kesetimbangankimia.pdf,
tanggal 21 November 2012, jam 19:39 PM).
Rahayu, Susanto.1999.Buku termodinamika azas dasar dan terapan kimia.ITB.
Team, Teaching.2012.Penuntun praktikum kimia dasar 1.Gorontalo:UNG.

Anda mungkin juga menyukai