: IV
JUDUL
HUKUM
KESETIMBANGAN
TETAPAN KESETIMBANGAN
JURUSAN / KELAS
: FISIKA / A
KELOMPOK
: III (TIGA)
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2013
KIMIA,
LAPORAN AKHIR
MODUL IV
A. Judul
Hukum Kesetimbangan Kimia dan Tetapan Kesetimbangan
B. Tujuan
Memahami Hukum-Hukum Kesetimbangan Kimia dan
Tetapan
Kesetimbangan
C. Dasar Teori
Sistem kesetimbangan kima di dapat suatu hubungan matematika yang
sederhana antara konsentrasi hasil reaksi dan konsentrasi pereaksi.
aA + bB
cC + dD
Pada suhu yang tetap :
c
[C ] x [ D ]
=K
a
b
[ A] x[B]
Dimana : [A] dst = Konsentrasi dari zat A dst dalam mol/L
K
yang
FeSCN2+
A. Hubungan Kp dan Kc
Sesuai dengan hukum gas ideal, PV = nRT maka
P = (n/V)RT = [ ]RT
PA = [A](RT)
Substitusi ke pernyataan Kp
Kp = (PSO3)2 / (PSO2)2 (PO2) = {[SO3](RT)}2 / {[SO2](RT)}2 {[O2](RT)}
= [SO3]2 / [SO2]2 [O2] x (RT)3-2
=[SO3]2 / [SO2]2 [O2] x (RT)-1
Kp = Kc(RT)n
Cara lain dapat diturunkan sebagai berikut:
Kp = Kc (RT)n
Dimana: n adalah selisih koefisien stoikiometri dari gas hasil reaksi dan gas
pereaksi yaitu:
n = (g+h+) (a+b+)
B. Arti Nilai Tetapan Kesetimbangan
Nilai numeris Kc atau Kp yang sangat besar menandakan bahwa reaksi berjalan
ke kanan sebagaimana dituliskan, berlangsung sempurna atau mendekati
sempurna.
Nilai numeris Kc atau Kp yang sangat kecil menyatakan bahwa reaksi ke kanan
sebagaimana dituliskan tidak berlangsung besar-besaran.
Secara umum:
K >> 1: Kesetimbangan berlangsung ke kanan ; produk lebih domoinan
K << 1: Kesetimbangan berlangsung ke kiri ; reaktan lebih dominant
yang
bentuknya
sama
dengan
rumus
tetapan
gG + hH +
Kc = 50,2
http://www.docstoc.com/docs/102699710/Kesetimbangan-Kimia-
pereaksi
dipangkatkan
Pernyataan
yang
dengan
tersebut
juga
sisa
dimana
masing-masing
koefisien
dikenal
reaksinya
sebagai
hukum
konsentrasi
itu
adalah tetap.
kesetimbangan.
H2O(l)
CH3COOH(aq)
OH-(aq)
C +
D
KEMUNGKINAN TERJADINYA PERGESERAN
1.
2.
FAKTOR-FAKTOR
YANG
DAPAT
KESETIMBANGAN
a.
b.
LETAK
ADALAH
Perubahan
konsentrasi
Perubahan
salah
volume
c.
A.
MENGGESER
satu
zat
atau
tekanan
Perubahan
PERUBAHAN
suhu
KONSENTRASI
SALAH
SATU
ZAT
akan
Contoh: 2SO2(g)
bergeser
ke
pihak
O2(g)
zat
tersebut.
2SO3(g)
bergeser
ke
kanan.
- Bila pada sistem kesetimbangan ini dikurangi gas O2, maka kesetimbangan akan
bergeser
B.
ke
PERUBAHAN
VOLUME
kiri.
ATAU
TEKANAN
u
u
e
e
e
e
Contoh:
N2(g)
Koefisien
reaksi
3H2(g)
di
2NH3(g)
kanan
bergeser ke kanan.
B
i
bergeser ke kiri.
C.
PERUBAHAN
SUHU
katalisator
dalam
reaksi
kesetimbangan
adalah
mempercepat
Spesi-spesi
dalam reaksi terus terbentuk secara konstan namun tanpa terjadi perubahan total
dalam konsentrasi sistem. Tahap-tahap dasar: untuk reaksi umum A + B
C, maka reaksi dapat dibagi dalam 3 tahap, yaitu:
c
s
A. Pencampuran awal
Ketika A dan B mulai beraksi, produk C belum terbentuk. Reaksi
berlangsung sebagai: A + B
C.
(Referensi:http://harjonohanis.files.wordpress.com/2010/03/kesetimbangankimia.
pdf)
`
Jika terjadi perubahan dalam jumlah molekul gas ketika pereaksi berubah
menjadi produk reaksi, sistem tidak lagi berada dalam kesetimbangan setelah ada
perubahan tekanan dan reaksi akan bergeser untuk memulihkan kesetimbangan.
Dalam hal reeaksi pada proses Haber.
N2 + 3 H2
2 NH3
4 mol gas berubah menjadi 2 mol gas.
Dengan menaikkan tekanan, reaksi akan bergeser ke kanan, yaitu lebih
banyak amonis yang terbentuk. Dengan penurunan tekanan, pengaruh sebaliknya
yang terjadi yaitu produk reaksi berubah kembali menjadi pereaksi.
Dapat di simpulkan bahwa :
Jika tekanan di naikkan dengan memperkecil volume campuran reaksi, reaksi
bergeser ke arah jumlah mol gas paling sedikit.
(Referensi :Buku penuntun belajar kimia dasar Wujud Zat dan Kesetimbangan
Kimia oleh Drs. Hiskia Achmad Bandung 2001).
Entropi pada Kesetimbangan Kimia, suatu sistem yang mengalami reaksi kimia
haruslah merupakan sistem dengan banyak macam zat. Bila sistem tersebut
semula hanya terdiri atas satu komponen, namun akibat reaksi penguraian akan
terbentuk zat-zat lain. Reaksi kimia maupun penguraian tersebut akan berlangsung
hingga tercapai keadaan yang secara termodinamika paling stabil. Reaksi kimia
akan berhenti, dan zat-zat yang ada dalam sistem disebut ada dalam
kesetimbangan kimia. Kesetimbangan kimia merupakan salah satu cara untuk
mencek kebenaran asas Nernst, yaitu tentang harga perubahan entropi pada proses
isoterm bila suhu menuju nol kelvin. Cara ini khususnya banyak digunakan untuk
mencek adanya entropi sisa berbagai senyawa pada suhu nol kelvin.Pengaruh
perubahan tekanan sekarang dapat diamati melalui pengaruhnya pada harga Kx,
yang menggambarkan letak keseimbangan antara fraksi-fraksi mol hasil reaksi
dan pereaksi.Apabila dalam reaksi jumlah molekul hasil reaksi lebih banyak dari
jumlah molekul pereaksi, harga v > 0 sehingga berharga negatif. Kenaikan
tekanan akan menurunkan harga Kx, yang berarti menurunkan fraksi mol hasil
reaksi dan memperbesar fraksi mol pereaksi. Gejala ini sering disebut sebagai
menggeser kesetimbangan.
(Referensi : Buku termodinamika azas dasar dan terapan kimia, susanto iman
rahayu,penerbit ITB)
2. Botol pencuci
3.Tabung reaksi
4. Gelas ukur 25 ml
6. Pipet tetes
kecil
Bahan
1. Larutan Kalium Tiosianat 0.002 M
Sifat fisika : Kristal berwarna
- Titik leleh 1733C
- Berat jenis 1,89 g/mol
Sifat kimia : Larut dalam air
2. Larutan Ferri Nitrat 0,2 M
Sifat fisika : Berbentuk cairan
:Berwarna kuning, pucat
Sifat kima : Larut dalam air
:Terdapat dalam kandungan FeSO dalam
apartikel
E. Prosedur Kerja
5,0 mL KSCN 0,002 M
Menambahkan 5 mL larutan
Fe(NO3)3 0,2 M pada tabung
pertama, dan tabung ini
dipergunakan sebagai standar
10 ml larutan Fe(NO3)3dari 20 mL
Tabung
Tinggi larutan
Perbandingan
1
2
3
4
5
8,2 cm
7,9 cm
7,7 cm
7,6 cm
7,5 cm
8,2 cm
8,2 cm
8,2 cm
8,2 cm
8,2 cm
terhadap tabung 1
1 cm
1,03 cm
1,06 cm
1,07 cm
1,09 cm
Tabung
Konsentrasi
mula
mula
[Fe3+ ]
[SCN- ]
tinggi
Konsentrasi kesetimbngan
[FeSCN2+]
[Fe3+]
[SCN-]
1
2
3
4
5
0,2 M
0,08 M
0,032 M
0,0128 M
0,00512 M
0,002 M
0,002 M
0,002 M
0,002 M
0,002 M
Tabung
0,001 M
0,00103 M
0,00106 M
0,00107 M
0,00109 M
1,99 M
0,078 M
0,03094 M
0,01173 M
0,00403 M
[Fe3+][FeSCN2+]/[SCN-]
0,001 M
0,00097 M
0,00094 M
0,00093 M
0,00091 M
[FeSCN2+] / Fe2+]
[SCN-]
1
2
3
4
5
0,0000002 M
0,00000008 M
0,00000003 M
0,00000001 M
0,000000003 M
0,199 M
0,082 M
0,034 M
0,0134 M
0,0048 M
5,025 M
14,71 M
36,55 M
98,075 M
363,3 M
Perhitungan
8,2
=1,09 cm=0,0109 m
7,5
Tabung 3
M1 = 0,08 M
V1 =10 ml = 0,01 L
V2 = 25 ml = 0,025 L
V1 .m1 = V2 . m2
V 1 . m1
0,01 x 0,08
=0,032 M
m2 =
=
V2
0,025
[Fe3+] = 0,032 M
Tabung 4
M1 = 0,032 M
V1 =10 ml = 0,01 L
V2 = 25 ml = 0,025 L
V1 .m1 = V2 . m2
V 1 . m1
0,01 x 0,032
=0 , 0128 M
m2 =
=
V2
0,025
[Fe3+] = 0,0128M
Tabung 5
M1 = 0,0128 M
V1 =10 ml = 0,01 L
V2 = 25 ml = 0,025 L
V1 .m1 = V2 . m2
m2 =
V 1 . m1
V2
0,01 x 0,0128
=0,00512 M
0,025
[Fe3+] = 0,00512 M
3. Menghitung konsentrasi mula mula [Fe SCN2+]
Vol KSCN x M KSCN = 0,005 x 0,002
= 0,00001 Mol
Vol Fe(No3)3 x M Fe(NO3) = 0,005 x 0,2 = 0,001 Mol
Vol total
= V KSCN + V Fe(No3)3
= 0,005 + 0,005 = 0,01 L
mol KSCN
0,00001
=0,001 M
Konsentrasi standar =
vol total =
0,01
[Fe SCN2+]
Tabung 1
[Fe SCN2+]
Tabung 2
[Fe SCN2+]
Tabung 3
[Fe SCN2+]
Tabung 4
[Fe SCN2+]
Tabung 5
[Fe SCN2+]
Tabung 3
[SCN- ] = 0,002 0,00106 = 0,0094M
Tabung 4
[SCN- ] = 0,002 0,00107 = 0,00093M
Tabung 5
[SCN- ] = 0,002 0,00109 = 0,00091M
6. Menghitung [Fe2+] . [SCN-] . [Fe SCN2+]
Tabung 1
[Fe2+] . [SCN-] . [Fe SCN2+] = 0,199 x 0,001 x 0,001
= 0,0000002M
Tabung 2
[Fe2+] . [SCN-] . [Fe SCN2+] = 0,078 x 0,00103 x 0,00097
= 0,00000008M
Tabung 3
[Fe2+] . [SCN-] . [Fe SCN2+] = 0,03094 x 0,00106 x 0,00094
= 0,00000003 M
Tabung 4
[Fe2+] . [SCN-] . [Fe SCN2+] =0,01173 x 0,00107 x 0,00093
= 0,00000001
M
Tabung 5
[Fe2+] . [SCN-] . [Fe SCN2+] = 0,00403 x 0,00109 x 0,00091
= 0,000000003M
2+
2+
7. Menghitung [Fe ] [Fe SCN ] / [SCN-]
Tabung 1
[Fe2+] [Fe SCN2+] / [SCN-] =(0,199 x 0,001) / 0,001
= 0,199 M
Tabung 2
[Fe2+] [Fe SCN2+] / [SCN-] = (0,078 x 0,00103) / 0,00097
= 0,082M
Tabung 3
[Fe2+] [Fe SCN2+] / [SCN-] = (0,03094 x 0,00106) / 0,00094
= 0,034M
Tabung 4
[Fe2+] [Fe SCN2+] / [SCN-] = (0,01173 x 0,00107) / 0,00093
= 0,0134 M
Tabung 5
[Fe2+] [Fe SCN2+] / [SCN-] = (0,00403 x 0,00109) / 0,00091
= 0,0048M
8. Menghitung [Fe SCN2+] / Fe2+] [SCN-]
Tabung 1
[Fe SCN2+] / Fe2+] [SCN-] =0,001 / (0,199 x 0,001)
= 5,025 M
Tabung 2
[Fe SCN2+] / Fe2+] [SCN-] = 0,00103 / ( 0,078 x 0,00097)
= 14,71 M
Tabung 3
[Fe SCN2+] / Fe2+] [SCN-]=0,00106 / (0,03094 x 0,00094)
= 36,55 M
Tabung 4
[Fe SCN2+] / Fe2+] [SCN-]=0,00107 / (0,01173 x 0,00093)
= 98,075 M
Tabung 5
[Fe SCN2+] / Fe2+] [SCN-] = 0,00109 /( 0,00403 x 0,00091)
= 363,3 M
Pertanyaan
1. Kombinasi nama A,B, atau C yang menunjukkan harga konstan atau hamper
konstan bentuk tersebut, biasanya dikenal sebagai..
2. Jelaskan pernyataan ini dalam kata-kata dengan mempergunakan pengertian zat
yang beraksi (reaktan) dan hasil reaksi!
3. Berikan penjelasan yang lain apa sebabnya hubungan tersebut di atas!
Jawaban :
1. Biasanya dikenal sebagai tetapan keseimbangan.
2. Tetapan kesetimbangan adalah hasil kali konsentrasi setimbang zat hasil reaksi
diruas kanan dibagi dengan hasil kali konsentrasi zat bereaksi diruas kiri, masingmasing koefisiennya dipangkatkan dan harga tetap pada suhu tetap.
3. Karena hasil reaksi diruas kanan harus setimbang dengan zat yang bereaksi
diruas kiri.
Pembahasan
Padapercobaan ini pertama-tama yaitu menyediakan 5 tabung reaksi
yang bersih dan di beri nomor 1,2,3,4,dan 5. Lalu di masukkan masing-masing
larutan 5,0 ml KSCN 0,002 M ke dalam 5 tabung reaksi tersebut.Pada tabung
pertama yaitu memasukkan 5,0 ml KSCN 0,002 M dengan menggunakan pipet
tetes, setelah itu memasukkan lagi 5 ml larutan Fe (NO 3)3 yang telah di ukur di
dalam gelas ukur dengan menggunakan pipet tetes. Terjadi perubahan warna pada
tabung tersebut yaitu berwarna hitam kemerah-merahan, pada saat itu juga
mengukur tinggi larutan yaitu 8,2 cm sebagai tinggi larutan standar.
Selanjutnya pada tabung yang kedua menyediakan 10 ml larutan Fe (NO 3)3
yang di letakkan dalam bejana gelas, kemudian di tambahkan airhingga
volumenya menjadi 25 ml. Kemudian mengambil 5 ml dari larutan ini dan di
masukkan ke dalam tabung reaksi kedua. Pada tabung ini mengalami perubahan
warna dari benih menjadi merah batadengan tinggi 7,9 cm. Tersisa 20 ml dari
tabung yang ke dua lalu mengambil 10 ml dari larutan ini yang akan di gunakan
pada tabung selanjutnya.
Pada tabung yang ke tiga pertama-tama menyediakan 10 ml larutan Fe (NO 3)3
yang di letakkan dalam bejana gelas, setelah itu di tambahkan air hingga
volumenya mencapai 25 ml. Lalu di ambil 5 ml dari larutan ini. Tinggi yang di
telah di ukur pada larutan ini adalah 7,7 cm dan berwarna merah bata yang sedikit
memudar. Tersisa 20 ml dari tabung yang ke dua lalu mengambil 10 ml dari
larutan ini yang akan di gunakan pada tabung selanjutnya.
Untuk tabung yang ke empat, pertama-tama menyediakan 10 ml larutan Fe
(NO3)3, lalu menambahkan air hingga volumenya mencapai 25 ml. Tinggi dari
larutan yang ke empat ini adalah 7,6 cm dan mempunyai warna merah bata yang
makin memudar bisa di katakan seperti warna air teh.Tersisa 20 ml dari tabung
yang ke dua lalu mengambil 10 ml dari larutan ini yang akan di gunakan pada
tabung reaksi yang ke lima.
Pada percobaan yang terakhir yaitu pada tabung yang ke lima di
lakukan hal yang sama pada tabung-tabung sebelumnya. Pertama menyediakan
larutan 10 ml larutan Fe (NO3)3 di tambahkan air sehingga volumenya menjadi 25
ml. Kemudian di ambil 5 ml dari larutan ini dan dimasukkan ke dalam tabung
reaksi ke lima. Setelah itu di ukur tingginya adalah 7,5 cm dan mengalami
perubahan warna yaitu air teh yang sedikit memudar.
Pada setiap percobaan yang di amatai terjadi perubahan warna yang
semakin memudar ini di karenakan penurunan konsentrasi Fe (NO 3)3 yang pada
tiap tabungya di tambahkan sehingga terjadi penurunan konsentrasi.
Persamaan reaksinya: Fe3+ + SCN- FeSCN2+
Jika tidak terjadi perubahan jumlah molekul gas dari pereaksi menjadi produk
reaksi,
tidak
ada
pengaruh
perubahan
tekanan
pada
susunan
G. Kesimpulan
Ada beberapa kesimpulan dari hasil percobaan ini antara lain:
Kesetimbangan kimia adalah suatu kesetimbangan dinamik. Spesi-spesi
dalam reaksi terus terbentuk secara konstan namun tanpa terjadi perubahan
total dalam konsentrasi sistem.
Tetapan kesetimbangan adalah suatu tetapan kesetimbangan yang
ditentukan oleh percobaan. Jika konsentrasi awal semua reaktan tidak
diketahui, hanya cukup satu nilai konsentrasi spesi pada kesetimbangan,
maka nilai Kc bisa dihitung.
Semakin banyak Fe (NO3)3 yang digunakan semakin memudar warna
larutan yakni dari warna merah bata ke warna air teh yang agak memudar.
Dari tabung satu sampai tabung ke lima mempunyai warna yang berbedabeda pada larutan dalam tabung reaksi.
H.
Kemungkinan Kesalahan
Kurangnya ketelitian dalam mengukur volume larutan
Kurang terampil dalam menggunakan alat-alat laboratorium (pipet tetes)
Kurangnya ketelitian dalam memasukkan KSCN maupun Fe(NO 3)3ke
dalam tabung reaksi
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia.2001.Wujud Zat dan Kesetimbangan Kimia.Bandung.
Anonim.2012.(Diakses melalui online: tersedia di
http://www.docstoc.com/docs/102699710/Kesetimbangan-Kimia%28DOC%29, pada tanggal 21 November 2012, jam 19:39 PM).
Anonim.2012.( Diakses melalui online: tersedia di
http://www.scribd.com/doc/87733905/23/Tetapan-Kesetimbangan-Kimia,
pada tanggal 21 November 2012, Jm 19:39 PM).
Harjono, Hanis.2010.Kesetimbangan kimia.(Diakses melalui online: tersedia di
http://harjonohanis.files.wordpress.com/2010/03/kesetimbangankimia.pdf,
tanggal 21 November 2012, jam 19:39 PM).
Rahayu, Susanto.1999.Buku termodinamika azas dasar dan terapan kimia.ITB.
Team, Teaching.2012.Penuntun praktikum kimia dasar 1.Gorontalo:UNG.