Judul Pengolahan Limbah Laundry Menggunakan Membran
Nanofiltrasi Aliran Cross Flow untuk Menurunkan
Kekeruhan dan Fosfat Nama Jurnal Ethos: Jurnal Teknik ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) Vol., Hal. dan Thn Volume 2 No.2, Halaman D-98 – D-103, Tahun 2013 Penulis Aufiyah dan Alia Dmayanti Link / url http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/1443744 Reviewer / NIM Muhammad Ihzza Rosully / 2017430040 Tanggal 25 April 2020 Latar Belakang Industri laundry yang semakin berkembang berpotensi mencemari lingkungan yang berasal dari limbah pencucian pakaian. Pemanfaatan teknologi membran dapat digunakan untuk pengolahan limbah dari industri laundry tersebut. Membran nanofiltrasi dinilai sangat cocok untuk pengolohan limbah laundry karena memiliki banyak kelebihan seperti biaya operasi yang relatif murah, ramah lingkungan, efisiensi ruang, mampu memisahkan ukuran sampai ukuran nano, serta proses pemisahan dapat berjalan secara kontinyu. Nanofiltrasi dipakai untuk pelunakan air (water softening), removal polutan mikro, seperti pada pengolahan limbah dan air. Membran nanofiltrasi dapat menyaring limbah dengan kadar organik sangat tinggi karena memiliki ukuran pori 0.001 μm. Nanofiltrasi bisa digunakan untuk beberapa jenis pemisahan seperti demineralisasi, penghilangan zat warna, dan desalinasi. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah laundry dengan bahan dasar pasir silika. Silika merupakan salah satu bahan yang paling menarik untuk membran anorganik karena struktur silika stabil dalam rentang temperatur yang luas hingga 1000°C. Silika digunakan karena hasil silikon yang diperoleh dari proses sintesis lebih banyak sehingga lebih menghemat waktu. Selain itu, pada penelitian ini reaktor yang digunakan adalah reaktor dengan aliran cross flow (aliran silang). Reaktor dengan aliran dinilai lebih baik dari pada aliran dead end untuk memperlambat terjadinya fouling. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan meliputi proses sintesis silika, pembuatan membran nanofiltrasi, pengoperasian reaktor dengan aliran cross flow dan pengujian struktur serta analisa morfologis dari membran tersebut. Sintesis silika dilakukan dengan melebur pasir silika dan KOH pada suhu tinggi, potassium silikat hasil peleburan kemudian diendapkan dalam air dan larutan filtratnya dititrasi dengan asam klorida pekat untuk menghasilkan gel silikat yang kemudian dipanaskan dan dikeringkan hingga silika berbentuk padatan halus. Silika dengan variasi berat kemudian diendapkan dalam alkohol lalu endapannya akan dilarutkan dengan garam amonium yang kemudian endapannya dicampurkan dengan PVA, semen putih, PEG dan aquades menjadi larutan membran yang akan dicetak menggunakan cawan petri. Membran kemudian diletakkan di dalam reaktor cross flow dan dialiri limbah laundry yang bervariasi pengencerannya. Penelitian dilakukan dengan adanya variasi tekanan dan akan dilakukan pengambilan sampel permeat setiap 20 menit selama waktu pengujian 1 jam 20 menit pada masing-masing variasi. Pengujian struktur membran dilakukan dengan spektrofotometri FTIR dan analisa morfologi dilakukan dengan metode SEM. Teori / Tinjauan Tidak ada, seharusnya ada untuk memberikan referensi atau Pustaka penunjang yang kuat sebagai dasar dari penelitian yang dilakukan. Pembahasan A. Pengaruh Variasi Berat Silika dan Pengenceran Limbah Terhadap Penyisihan Kekeruhan Sampel Permeat yang didapatkan kemudian diuji kekeruhannya menggunakan alat turbidimeter. Kekeruhan pada limbah akan semakin menurun dengan dilakukannya pengenceran. Data yang diberikan merupakan hasil dari variasi limbah dan membran dengan pengenceran 100% dan kekeruhan 106,5 NTU. Membran dengan variasi berat silika 5 gram menghasilkan koefisien rejeksi yang lebih besar karena mempengaruhi massa campuran PVA sehingga lebih optimum. Koefisien rejeksi juga akan terpengaruh oleh banyaknya pengenceran yang dilakukan, semakin banyak pengenceran, akan memperlambat fouling karena partikel yang tertahan juga lebih sedikit sehingga koefisien rejeksi semakin kecil. B. Pengaruh Variasi Berat Silika dan Pengenceran Limbah Terhadap Penyisihan Fosfat Membran nanofiltrasi mempunyai koefisien rejeksi yang besar terhadap ion fosfat. Koefisien rejeksi nanofiltrasi juga dapat dipengaruhi oleh tekanan, pH dan kekuatan ion. Dari data koefisien rejeksi setiap variasi membran dapat diketahui bahwa membran terbaik yang dapat merejeksi kekeruhan dan fosfat terbesar yaitu 5 gram 4,94 mg/l dilihat dari nilai koefisien rejeksi. Semakin besar nilai koefisien rejeksi menunjukkan semakin banyak partikel yang tertahan pada membran. Kecilnya koefisien rejeksi diawal dikarenakan membran masih bersih dan belum dikotori oleh zat-zat yang terkandung dalam limbah. Kenaikan nilai koefisien rejeksi dikarenakan terdapat fosfat yang menempel pada permukaan membran sehingga menyebabkan zat terlarut sulit untuk menembus membran. C. Pengaruh Variasi Berat Silika dan Pengenceran Limbah Terhadap Nilai Fluks Membran Ditinjau dari kualitas permeat, membran yang terbaik adalah membran dengan massa silika 5 gram. Ditinjau dari kuantitas (fluks) maka yang terbaik adalah membran dengan massa silika 8 gram. Karena antara membran 5 gram dan 8 gram nilai fluks tidak terpaut jauh dengan kualitas permeat berbeda (lebih bagus membran dengan massa silika 5 gram) maka dapat disimpulkan bahwa membran terbaik adalah membran dengan massa silika 5 gram. Jadi komposisi terbaik adalah slika 28,66% wt, PEG 32,38% wt, PVA 19,48% wt, semen putih 19,48% wt. D. Karakterisasi Membran dan Morfologi Membran Pengujian dilakukan pada membran terbaik, yaitu 5 gram pada 100% limbah. karakterisasi membran dilakukan pada sebelum dan setelah pengujian dengan reaktor. Puncak bilangan geolmbang lebih terlihat pada membran sebelum pengujian dengan reaktor. Hal ini dikarenakan setelah pengujian dengan reaktor terdapat banyak pengotor pada permukaan membran sehingga berpengaruh pada menurunnya daya serap elektromagnetik suatu senyawa. Analisa morfologi membran dilakukan dengan SEM (Scanning Electron Microscope).
Kelebihan Penjelasan mengenai latar belakang dan metode penelitian yang
digunakan cukup jelas dan detail sehingga lebih mudah untuk dipahami. Diberikan juga perbandingan keunggulan bahan yang digunakan pada penelitian sebelumnya dengan penelitian ini. Kekurangan Kurangnya landasan-landasan teori untuk memperkuat hasil penelitian atau jurnal yang ada. Kesimpulan 1. Koefisien rejeksi terbaik dengan nilai 91,33% untuk kekeruhan dan 56,07% untuk fosfat terdapat pada membran 5 gram 106,5 NTU untuk kekeruhan dan 4,94 mg/l untuk fosfat. 2. Nilai fluks terbaik adalah 2,81 l/m2.jam didapatkan dari variasi membran dengan massa silika 8 gram (39,29% wt) 25% air limbah 3. Membran terbaik adalah membran dengan massa silika 5 gram. Jadi komposisi terbaik adalah slika 28,66% wt, PEG 32,38% wt, PVA 19,48% wt, semen putih 19,48% wt.