Anda di halaman 1dari 38

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Produk unggulan dari unit herbisida jenis SC di PT Petrosida Gresik adalah


Amegrass 500 SC dan Gisentro 560 SC. Kedua jenis produk tersebut di uji
laboratorium untuk mengetahui ukuran partikel dan viscositasnya pada masing-
masing produk yang memiliki variabel yang bermacam-macam.

Uji laboratorium yang pertama dilakukan pada produk Amegrass 500 SC


dengan variabel kecepatan agitator 1000 Rpm, 1200 Rpm, dan 1400 Rpm. Sedangkan
variabel pressure yang digunakan pada milling yaitu 0,03 bar, 0,04 bar, dan 0,05 bar.
Pengambilan sampel pada tiap variabel dilakukan sebanyak 5 titik yaitu pada menit
ke-10 sampai menit ke-50.

Hubungan Waktu terhadap Luas Parmukaan Partikel Bahan Dalam Vessel pada
Kecepatan Agitator 1000 Rpm
70,000
60,000
PSA dalam vessel (%)

50,000
40,000 Pressure 0,03 bar
Pressure 0,04 bar
30,000 Pressure 0,05 bar
20,000
10,000
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.1 Grafik Hubungan Waktu terhadap Luas Permukaan Partikel Bahan
Dalam Vessel pada Kecepatan Agitator 1000 Rpm

Dalam grafik hubungan waktu terhadap luas permukaan partikel bahan dalam
vessel pada kecepatan agitator 1000 rpm yaitu pada percobaan pressure 0,03 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 66,480%, pada pressure 0,04 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-50 yaitu 63,667%, dan pada pressure 0,05 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-40 yaitu 47,156%. Dari ketiga pressure tersebut, belum ada
yang memenuhi spesifikasi produk, karena ukuran partikel bahan baku terlalu besar
dan belum memenuhi standart pabrik, semua campuran bahan baku masih berada
didalam vessel dan belum memasuki 2 kali proses milling.

Hubungan Waktu terhadap Luas Parmukaan Partikel Bahan Dalam Milling A pada
Kecepatan Agitator 1000 Rpm
90,000
PSA dalam Milling A (%)

80,000
70,000
60,000
Pressure 0,03 bar
50,000
Pressure 0,04 bar
40,000
Pressure 0,05 bar
30,000
20,000
10,000
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.2 Grafik Hubungan Waktu terhadap Luas Permukaan Partikel Bahan
Dalam Milling A pada Kecepatan Agitator 1000 Rpm

Dalam grafik hubungan waktu terhadap luas permukaan partikel bahan dalam
milling A pada kecepatan agitator 1000 rpm yaitu pada percobaan pressure 0,03 bar
hasil terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 85,594%, pada pressure 0,04 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 80,651%, dan pada pressure 0,05 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-10 yaitu 65,860%. Dari ketiga pressure tersebut tidak
ada nilai yang memenuhi spesifikasi produk, karena semua campuran bahan baku
hanya memasuki proses penghalusan dalam alat milling A saja, belum melalui tahap
penghalusan milling kedua.
Hubungan Waktu terhadap Luas Parmukaan Partikel Bahan Dalam Milling B pada
Kecepatan Agitator 1000 Rpm

PSA dalam Milling B (%) 120,000

100,000

80,000
Pressure 0,03 bar
60,000 Pressure 0,04 bar
Pressure 0,05 bar
40,000

20,000

0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.3 Grafik Hubungan Waktu terhadap Luas Permukaan Partikel Bahan
Dalam Milling B pada Kecepatan Agitator 1000 Rpm

Dalam grafik hubungan waktu terhadap luas permukaan partikel bahan dalam
milling B pada kecepatan agitator 1000 rpm yaitu pada percobaan pressure 0,03 bar
hasil terbaik terdapat pada menit ke-20 yaitu 95,581%, pada pressure 0,04 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-40 yaitu 89,567%, dan pada pressure 0,05 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 88,108%. Dari ketiga pressure tersebut,
pressure yang memenuhi standart pabrik untuk mencapai hasil yang maksimal dan
memenuhi nilai spesifikasi pabrik yaitu pada pressure 0,03 bar. Jika pressure
semakin pelan, maka proses penumbukkan yang terjadi didalam alat milling B
semakin maksimal. Meskipun pada pressure 0,05 bar ada nilai yang memenuhi
spesifikasi pabrik, tapi jarak hasilnya terlalu dekat dengan spesifikasi minimal yang
ditentukan perusahaan yaitu 80,000%. Akan tetapi hasil pada proses milling B ini
belum merupakan hasil produk yang sudah siap untuk di pasarkan atau diedarkan
kepada konsumen, karena belum ditambahkan dengan pencampuran bahan pengental.
Hubungan Waktu terhadap Luas Parmukaan Partikel Bahan Dalam Produk
Amegrass 500 SC pada Kecepatan Agitator 1000 Rpm
PSA dalam Produk Amegrass 500 SC (%) 100,000
98,000
96,000
94,000
Pressure 0,03 bar
92,000
Pressure 0,04 bar
90,000
Pressure 0,05 bar
88,000
86,000
84,000
82,000
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.4Grafik Hubungan Waktu terhadap Luas Permukaan Partikel Bahan


Dalam Produk Amegrass 500 SC pada Kecepatan Agitator 1000 Rpm

Dalam grafik hubungan waktu terhadap luas permukaan partikel bahan dalam
produk Amegrass 500 SC pada kecepatan agitator 1000 rpm yaitu pada percobaan
pressure 0,03 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-40 yaitu 98,403%, pada
pressure 0,04 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-20 yaitu 96,903%, dan pada
pressure 0,05 bar hasil yang terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 94,606%. Dari
ketiga preesure tersebut, hasil yang didapatkan sudah memenuhi standart spesifikasi
produk yang sudah ditentukan oleh perusahaan, akan tetapi hasil yang paling bagus
yaitu yang terdapat pada pressure 0,03 bar. Hal ini terjadi karena proses
penumbukkannya berjalan secara maksimal, sehingga ukuran partikel yang dihasilkan
lebih halus. Hasil yang didapatkan merupakan produk yang sudah mengalami proses
pencampuran dengan bahan pengental dan siap untuk di packing dan dipasarkan
kepada konsumen.
Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Vessel pada Kecepatan Agitator
1000 Rpm

Viskositas dalam vessel (cP) 72


70
68
66
Pressure 0,03 bar
64
Pressure 0,04 bar
62
Pressure 0,05 bar
60
58
56
54
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.5 Grafik Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Vessel pada
Kecepatan Agitator 1000 Rpm

Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Milling A pada Kecepatan


Agitator 1000 Rpm
Viskositas dalam Milling A (cP)

100
90
80
70
60 Pressure 0,03 bar
50 Pressure 0,04 bar
40 Pressure 0,05 bar
30
20
10
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.6 Grafik Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Milling A
pada Kecepatan Agitator 1000 Rpm
Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Milling B pada Kecepatan
Agitator 1000 Rpm

Viskositas dalam Milling B (cP) 80


78
76
74 Pressure 0,03 bar
72 Pressure 0,04 bar
70 Pressure 0,05 bar
68
66
64
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.7 Grafik Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Milling B
pada Kecepatan Agitator 1000 Rpm
Viskositas dalam Produk Amegrass 500 SC (cP)

Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Produk Amegrass 500 SC pada
Kecepatan Agitator 1000 Rpm
450
400
350
300
Pressure 0,03 bar
250
Pressure 0,04 bar
200
Pressure 0,05 bar
150
100
50
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.8 Grafik Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Produk
Amegrass 500 SC pada Kecepatan Agitator 1000 Rpm

Dari gambar 4.5 hubungan waktu terhadap viskositas bahan dalam vessel
kecepatan agitator 1000 rpm adalah pada percobaan pressure 0,03 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-50 yaitu 70 cP, pada percobaan pressure 0,04 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-30 yaitu 67 cP, dan pada percobaan pressure 0,05 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-40 yaitu 69 cP.

Dari gambar 4.6 hubungan waktu terhadap viskositas bahan dalam milling A
kecepatan agitator 1000 rpm adalah pada percobaan pressure 0,03 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-40 yaitu 86 cP, pada percobaan pressure 0,04 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-50 yaitu 85 cP, dan pada percobaan pressure 0,05 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-10 yaitu 89 cP.

Dari gambar 4.7 hubungan waktu terhadap viskositas bahan dalam milling B
kecepatan agitator 1000 rpm adalah pada percobaan pressure 0,03 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-40 yaitu 75 cP, pada percobaan pressure 0,04 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-10 dan ke-40 yaitu 77 cP, dan pada percobaan pressure 0,05
bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-10 dan ke-50 yaitu 79 cP.

Dari gambar 4.8 hubungan waktu terhadap viskositas bahan dalam produk
Amegrass 500 SC kecepatan agitator 1000 rpm adalah pada percobaan pressure 0,03
bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 362 cP, pada percobaan pressure
0,04 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-20 yaitu 393 cP, dan pada percobaan
pressure 0,05 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 380 cP.

Dari keempat grafik hasil uji viskositas yang telah didapatkan pada masing-
masing percobaan pressure dapat dibandingkan bahwa hasil dari uji viskositas yang
terdapat dalam vessel lebih rendah daripada yang terdapat pada milling A, milling B
maupun dalam produk Amegrass 500 SC. Hal ini terjadi karena yang terdapat dalam
vessel masih berbentuk cair dan belum ada penambahan bahan pengental sama sekali,
sedangkan dalam milling A seharusnya hasil yang didapatkan lebih rendah
dibandingkan dengan bahan didalam vessel karena sudah melalui proses
penghancuran partikel dan bentuk larutan menjadi lebih cair. Tetapi hasil yang
terdapat dalam milling A lebih besar dari hasil yang terdapat pada vessel, karena
kondisi cairan berpindah dari suhu panas kedalam suhu dingin sehingga dapat
mempengaruhi hasil yang didapatkan dalam uji viskositas ini.
Untuk hasil yang terdapat dalam milling A dan milling B perbandingannya tidak
terlalu jauh dan hasilnya lebih besar di milling A, karena dalam milling B hasilnya
sudah melalui proses penghancuran partikel untuk kedua kalinya dan yang pasti
kondisi produknya sekarang lebih cair dan hasil viskositasnya menjadi lebih rendah
dari sebelumnya. Sedangkan hasil uji viskositas yang terdapat dalam produk
Amegrass 500 SC yang sudah siap diedarkan kepada konsumen mencapai diatas 300
cP karena sudah dicampurkan dengan produk pengental dan jika hasilnya dibawah
300 cP maka produk Amegrass 500 SC akan mudah memisah menjadi 2 bagian dan
hasilnya tidak akan maksimal jika diaplikasikan ke lapangan.

Hubungan Waktu terhadap Luas Parmukaan Partikel Bahan Dalam Vessel pada
Kecepatan Agitator 1200 Rpm
80,000
70,000
PSA dalam vessel (%)

60,000
50,000 Pressure 0,03 bar
40,000 Pressure 0,04 bar
30,000 Pressure 0,05 bar
20,000
10,000
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.9 Grafik Hubungan Waktu terhadap Luas Permukaan Partikel Bahan
Dalam Vessel pada Kecepatan Agitator 1200 Rpm

Dalam grafik hubungan waktu terhadap luas permukaan partikel bahan dalam
vessel pada kecepatan agitator 1200 rpm yaitu pada percobaan pressure 0,03 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 68,540%, pada pressure 0,04 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-50 yaitu 64,998%, dan pada pressure 0,05 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-50 yaitu 40,189%. Dari ketiga pressure tersebut, tidak ada
yang memenuhi spesifikasi produk, karena semua campuran bahan baku masih berada
didalam vessel dan belum memasuki 2 kali proses milling.
Hubungan Waktu terhadap Luas Parmukaan Partikel Bahan Dalam Milling A pada
Kecepatan Agitator 1200 Rpm
100,000
90,000
PSA dalam Milling A (%)
80,000
70,000
60,000 Pressure 0,03 bar
50,000 Pressure 0,04 bar
40,000 Pressure 0,05 bar
30,000
20,000
10,000
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.10 Grafik Hubungan Waktu terhadap Luas Permukaan Partikel Bahan
Dalam Milling A pada Kecepatan Agitator 1200 Rpm

Dalam grafik hubungan waktu terhadap luas permukaan partikel bahan dalam
milling A pada kecepatan agitator 1200 rpm yaitu pada percobaan pressure 0,03 bar
hasil terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 86,672%, pada pressure 0,04 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-10 yaitu 82,679%, dan pada pressure 0,05 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-30 yaitu 70,541%. Dari ketiga pressure tersebut yang
tidak memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan yaitu pada pressure 0,05 bar saja.
Pada pressure 0,03 bar dan 0,04 bar hasilnya memenuhi spesifikasi, hal ini terjadi
karena perputaran grinding pada milling A berjalan dengan sedikit maksimal, akan
tetapi hasil pada milling A belum bisa menjadi pacuan bahwa hasil ukuran partikel itu
sudah memenuhi spesifikasi karena belum memasuki tahap milling B.
Hubungan Waktu terhadap Luas Parmukaan Partikel Bahan Dalam Milling B pada
Kecepatan Agitator 1200 Rpm

PSA dalam Milling B (%) 120,000

100,000

80,000
Pressure 0,03 bar
60,000 Pressure 0,04 bar
Pressure 0,05 bar
40,000

20,000

0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.11 Grafik Hubungan Waktu terhadap Luas Permukaan Partikel Bahan
Dalam Milling B pada Kecepatan Agitator 1200 Rpm

Dalam grafik hubungan waktu terhadap luas permukaan partikel bahan dalam
milling B pada kecepatan agitator 1200 rpm yaitu pada percobaan pressure 0,03 bar
hasil terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 95,690%, pada pressure 0,04 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 89,505%, dan pada pressure 0,05 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 86,452%. Dari ketiga pressure tersebut,
pressure yang memenuhi standart pabrik untuk mencapai hasil yang maksimal dan
memenuhi nilai spesifikasi pabrik yaitu pada pressure 0,03 bar. Karena pada pressure
0,03 bar kecepatan perputaran grinding pada alat milling berjalan dengan maksimal
dan zirconia bitt bekerja secara maksimal dalam pemecahan partikel bahan aktif yang
terdapat pada produk Amegrass 500 SC tersebut.
Hubungan Waktu terhadap Luas Parmukaan Partikel Bahan Dalam Produk
Amegrass 500 SC pada Kecepatan Agitator 1200 Rpm
PSA dalam Produk Amegrass 500 SC (%) 100,000
98,000
96,000
94,000 Pressure 0,03 bar
92,000 Pressure 0,04 bar
90,000 Pressure 0,05 bar
88,000
86,000
84,000
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.12 Grafik Hubungan Waktu terhadap Luas Permukaan Partikel Bahan
Dalam Produk Amegrass 500 SC pada Kecepatan Agitator 1200 Rpm

Dalam grafik hubungan waktu terhadap luas permukaan partikel bahan dalam
produk Amegrass 500 SC pada kecepatan agitator 1200 rpm yaitu pada percobaan
pressure 0,03 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 98,642%, pada
pressure 0,04 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 96,862%, dan pada
pressure 0,05 bar hasil yang terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 93,941%. Dari
ketiga preesure tersebut, hasil yang didapatkan sudah memenuhi standart spesifikasi
produk yang sudah ditentukan oleh perusahaan, akan tetapi hasil yang paling bagus
yaitu yang terdapat pada pressure 0,03 bar. Hal ini terjadi karena proses
penumbukkannya berjalan secara maksimal, sehingga ukuran partikel yang dihasilkan
lebih halus. Hasil yang didapatkan ini merupakan produk yang sudah mengalami
proses pencampuran dengan bahan pengental dan siap untuk di packing dan
dipasarkan ke konsumen.
Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Vessel pada Kecepatan Agitator
1200 Rpm

Viskositas dalam vessel (cP) 70


68
66
64 Pressure 0,03 bar
62 Pressure 0,04 bar
60 Pressure 0,05 bar
58
56
54
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.13 Grafik Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Vessel
pada Kecepatan Agitator 1200 Rpm

Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Milling A pada Kecepatan


Agitator 1200 Rpm
Viskositas dalam Milling A (cP)

100
90
80
70
60 Pressure 0,03 bar
50 Pressure 0,04 bar
40 Pressure 0,05 bar
30
20
10
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.14 Grafik Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Milling A
pada Kecepatan Agitator 1200 Rpm
Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Milling B pada Kecepatan
Agitator 1200 Rpm

Viskositas dalam Milling B (cP) 82


80
78
76 Pressure 0,03 bar
74 Pressure 0,04 bar
72 Pressure 0,05 bar
70
68
66
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.15 Grafik Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Milling B
pada Kecepatan Agitator 1200 Rpm
Viskositas dalam Produk Amegrass 500 SC (cP)

Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Produk Amegrass 500 SC pada
Kecepatan Agitator 1200 Rpm
450
400
350
300
Pressure 0,03 bar
250
Pressure 0,04 bar
200
Pressure 0,05 bar
150
100
50
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.16 Grafik Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Produk
Amegrass 500 SC pada Kecepatan Agitator 1200 Rpm

Dari gambar 4.13 hubungan waktu terhadap viskositas bahan dalam vessel
pada kecepatan agitator 1200 rpm adalah pada percobaan pressure 0,03 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-10 yaitu 68 cP, pada percobaan pressure 0,04 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-30 yaitu 69 cP, dan pada percobaan pressure 0,05 bar
hasil terbaik terdapat pada menit ke-40 yaitu 69 cP.

Dari gambar 4.14 hubungan waktu terhadap viskositas bahan dalam milling A
kecepatan agitator 1200 rpm adalah pada percobaan pressure 0,03 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-40 yaitu 89 cP, pada percobaan pressure 0,04 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-40 yaitu 89 cP, dan pada percobaan pressure 0,05 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 86 cP.

Dari gambar 4.15 hubungan waktu terhadap viskositas bahan dalam milling B
kecepatan agitator 1200 rpm adalah pada percobaan pressure 0,03 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-10 yaitu 80 cP, pada percobaan pressure 0,04 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-20 dan ke-50 yaitu 79 cP, dan pada percobaan pressure 0,05
bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-20 dan ke-50 yaitu 75 cP.

Dari gambar 4.16 hubungan waktu terhadap viskositas bahan dalam produk
Amegrass 500 SC pada kecepatan agitator 1200 rpm adalah pada percobaan pressure
0,03 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-20 yaitu 374 cP, pada percobaan
pressure 0,04 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-30 yaitu 381 cP, dan pada
percobaan pressure 0,05 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-10 yaitu 374 cP.

Dari keempat grafik hasil uji viskositas yang telah didapatkan pada masing-
masing percobaan pressure dapat dibandingkan bahwa hasil dari uji viskositas yang
terdapat dalam vessel lebih rendah daripada yang terdapat pada milling A, milling B
maupun dalam produk Amegrass 500 SC. Hal ini terjadi karena yang terdapat dalam
vessel masih berbentuk cair dan belum ada penambahan pengental sama sekali,
sedangkan dalam milling A seharusnya hasilnya lebih rendah dibandingkan dengan
yang berada didalam vessel karena sudah melalui proses penghancuran partikel dan
bentuk larutan menjadi lebih cair. Tetapi hasil yang terdapat dalam milling A lebih
besar dari hasil yang terdapat pada vessel, karena kondisi cairan berpindah dari suhu
panas kedalam suhu dingin sehingga dapat mempengaruhi hasil yang didapatkan
dalam uji viskositas ini.
Untuk hasil yang terdapat dalam milling A dan milling B perbandingannya tidak
terlalu jauh dan hasilnya lebih besar di milling A, karena dalam milling B hasilnya
sudah melalui proses penghancuran partikel untuk kedua kalinya dan yang pasti
kondisi produknya sekarang lebih cair dan hasil viskositasnya menjadi lebih rendah
dari sebelumnya. Sedangkan hasil uji viskositas yang terdapat dalam produk
Amegrass 500 SC yang sudah siap diedarkan kepada konsumen mencapai diatas 300
cP karena sudah dicampurkan dengan produk pengental dan jika haislnya dibawah
300 cP maka produk Amegrass 500 SC akan mudah memisah menjadi 2 bagian dan
hasilnya tidak akan maksimal jika diaplikasikan ke lapangan.

Hubungan Waktu terhadap Luas Parmukaan Partikel Bahan Dalam Vessel pada
Kecepatan Agitator 1400 Rpm
90,000
80,000
PSA dalam vessel (%)

70,000
60,000
Pressure 0,03 bar
50,000
Pressure 0,04 bar
40,000
Pressure 0,05 bar
30,000
20,000
10,000
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.17 Grafik Hubungan Waktu terhadap Luas Permukaan Partikel Bahan
Dalam Vessel pada Kecepatan Agitator 1400 Rpm

Dalam grafik hubungan waktu terhadap luas permukaan partikel bahan dalam
vessel pada kecepatan agitator 1400 rpm yaitu pada percobaan pressure 0,03 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-20 yaitu 79,127%, pada pressure 0,04 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-50 yaitu 65,778%, dan pada pressure 0,05 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-20 yaitu 38,592%. Dari ketiga pressure tersebut, tidak ada
yang memenuhi spesifikasi produk, karena semua campuran bahan baku masih berada
didalam vessel dan belum memasuki 2 kali proses milling.
Hubungan Waktu terhadap Luas Parmukaan Partikel Bahan Dalam Milling A pada
Kecepatan Agitator 1400 Rpm
100,000
90,000
PSA dalam Milling A (%)
80,000
70,000
60,000 Pressure 0,03 bar
50,000 Pressure 0,04 bar
40,000 Pressure 0,05 bar
30,000
20,000
10,000
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.18 Grafik Hubungan Waktu terhadap Luas Permukaan Partikel Bahan
Dalam Milling A pada Kecepatan Agitator 1400 Rpm

Dalam grafik hubungan waktu terhadap luas permukaan partikel bahan dalam
milling A pada kecepatan agitator 1400 rpm yaitu pada percobaan pressure 0,03 bar
hasil terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 95,020%, pada pressure 0,04 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-40 yaitu 82,906%, dan pada pressure 0,05 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-40 yaitu 73,460%. Dari ketiga pressure tersebut yang
tidak memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan yaitu pada pressure 0,05 bar saja.
Pada pressure 0,03 bar dan 0,04 bar hasilnya memenuhi spesifikasi, hal ini terjadi
karena perputaran grinding pada milling A berjalan dengan sedikit maksimal, akan
tetapi hasil pada milling A belum bisa menjadi pacuan bahwa hasil ukuran partikel itu
sudah memenuhi spesifikasi karena belum memasuki tahap milling B. Jika ingin
mengggunakan kecepatan agitator 1400 rpm, pressure yang tepat digunakan untuk
mendapatkan hasil yang memenuhi spesifikasi yaitu pada pressure 0,03 bar.
Hubungan Waktu terhadap Luas Parmukaan Partikel Bahan Dalam Milling B pada
Kecepatan Agitator 1400 Rpm

PSA dalam Milling B (%) 120,000

100,000

80,000
Pressure 0,03 bar
60,000 Pressure 0,04 bar
Pressure 0,05 bar
40,000

20,000

0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.19 Grafik Hubungan Waktu terhadap Luas Permukaan Partikel Bahan
Dalam Milling B pada Kecepatan Agitator 1400 Rpm

Dalam grafik hubungan waktu terhadap luas permukaan partikel bahan dalam
milling B pada kecepatan agitator 1400 rpm yaitu pada percobaan pressure 0,03 bar
hasil terbaik terdapat pada menit ke-20 yaitu 97,952%, pada pressure 0,04 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 90,889%, dan pada pressure 0,05 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 89,506%. Dari ketiga pressure tersebut,
pressure yang memenuhi standart pabrik untuk mencapai hasil yang lebih maksimal
dan memenuhi nilai spesifikasi pabrik yaitu pada pressure 0,03 bar. Karena pada
pressure 0,03 bar kecepatan perputaran grinding pada alat milling berjalan dengan
maksimal dan zirconia bitt bekerja secara maksimal dalam pemecahan partikel bahan
aktif yang terdapat pada produk Amegrass 500 SC tersebut.
Hubungan Waktu terhadap Luas Parmukaan Partikel Bahan Dalam Produk
Amegrass 500 SC pada Kecepatan Agitator 1400 Rpm
PSA dalam Produk Amegrass 500 SC (%) 100,000
98,000
96,000
94,000 Pressure 0,03 bar
Pressure 0,04 bar
92,000 Pressure 0,05 bar
90,000
88,000
86,000
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.20 Grafik Hubungan Waktu terhadap Luas Permukaan Partikel Bahan
Dalam Produk Amegrass 500 SC pada Kecepatan Agitator 1400 Rpm

Dalam grafik hubungan waktu terhadap luas permukaan partikel bahan dalam
produk Amegrass 500 SC pada kecepatan agitator 1400 rpm yaitu pada percobaan
pressure 0,03 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-30 yaitu 98,902%, pada
pressure 0,04 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 96,996%, dan pada
pressure 0,05 bar hasil yang terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 94,232%. Dari
ketiga preesure tersebut, hasil yang didapatkan sudah memenuhi standart spesifikasi
produk yang sudah ditentukan oleh perusahaan, akan tetapi hasil yang paling bagus
yaitu yang terdapat pada pressure 0,03 bar. Hal ini terjadi karena proses
penumbukkannya berjalan secara maksimal, sehingga ukuran partikel yang dihasilkan
lebih halus. Hasil yang didapatkan ini merupakan produk yang sudah mengalami
proses pencampuran dengan bahan pengental dan siap untuk di packing dan
dipasarkan ke konsumen.
Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Vessel pada Kecepatan Agitator
1400 Rpm

Viskositas dalam vessel (cP) 70


68
66
64 Pressure 0,03 bar
62 Pressure 0,04 bar
60 Pressure 0,05 bar
58
56
54
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.21 Grafik Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Vessel
pada Kecepatan Agitator 1400 Rpm

Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Milling A pada Kecepatan


Agitator 1400 Rpm
Viskositas dalam Milling A (cP)

90
88
86
84 Pressure 0,03 bar
82 Pressure 0,04 bar
80 Pressure 0,05 bar
78
76
74
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.22 Grafik Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Milling A
pada Kecepatan Agitator 1400 Rpm
Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Milling B pada Kecepatan
Agitator 1400 Rpm

Viskositas dalam Milling B (cP) 80


78
76
74 Pressure 0,03 bar
72 Pressure 0,04 bar
70 Pressure 0,05 bar
68
66
64
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.23 Grafik Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Milling B
pada Kecepatan Agitator 1400 Rpm
Viskositas dalam Produk Amegrass 500 SC (cP)

Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Produk Amegrass 500 SC pada
Kecepatan Agitator 1400 Rpm
450
400
350
300
Pressure 0,03 bar
250
Pressure 0,04 bar
200
Pressure 0,05 bar
150
100
50
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.24 Grafik Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Produk
Amegrass 500 SC pada Kecepatan Agitator 1400 Rpm

Pada gambar 4.21 hubungan waktu terhadap viskositas bahan dalam vessel
kecepatan agitator 1400 rpm adalah pada percobaan pressure 0,03 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-10 yaitu 67 cP, pada percobaan pressure 0,04 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-20 yaitu 69 cP, dan pada percobaan pressure 0,05 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-10 dan ke-30 yaitu 62 cP.

Pada gambar 4.22 hubungan waktu terhadap viskositas bahan dalam milling A
kecepatan agitator 1400 rpm adalah pada percobaan pressure 0,03 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-10 yaitu 89 cP, pada percobaan pressure 0,04 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-50 yaitu 89 cP, dan pada percobaan pressure 0,05 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 89 cP.

Pada gambar 4.23 hubungan waktu terhadap viskositas bahan dalam milling B
kecepatan agitator 1400 rpm adalah pada percobaan pressure 0,03 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-50 yaitu 79 cP, pada percobaan pressure 0,04 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-10 dan ke-50 yaitu 73 cP, dan pada percobaan pressure 0,05
bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-40 yaitu 79 cP.

Pada gambar 4.24 hubungan waktu terhadap viskositas bahan dalam produk
Amegrass 500 SC kecepatan agitator 1400 rpm adalah pada percobaan pressure 0,03
bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 362 cP, pada percobaan pressure
0,04 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-20 yaitu 393 cP, dan pada percobaan
pressure 0,05 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 380 cP.

Dari keempat grafik hasil uji viskositas yang telah didapatkan pada masing-
masing percobaan pressure dapat dibandingkan bahwa hasil dari uji viskositas yang
terdapat dalam vessel lebih rendah daripada yang terdapat pada milling A, milling B
maupun dalam produk Amegrass 500 SC. Hal ini terjadi karena yang terdapat dalam
vessel masih berbentuk cair dan belum ada penambahan pengental sama sekali,
sedangkan dalam milling A seharusnya hasilnya lebih rendah dibandingkan dengan
yang berada didalam vessel karena sudah melalui proses penghancuran partikel dan
bentuk larutan menjadi lebih cair. Tetapi hasil yang terdapat dalam milling A lebih
besar dari hasil yang terdapat pada vessel, karena kondisi cairan berpindah dari suhu
panas kedalam suhu dingin sehingga dapat mempengaruhi hasil yang didapatkan
dalam uji viskositas ini.
Untuk hasil yang terdapat dalam milling A dan milling B perbandingannya tidak
terlalu jauh dan hasilnya lebih besar di milling A, karena dalam milling B hasilnya
sudah melalui proses penghancuran partikel untuk kedua kalinya dan yang pasti
kondisi produknya sekarang lebih cair dan hasil viskositasnya menjadi lebih rendah
dari sebelumnya. Sedangkan hasil uji viskositas yang terdapat dalam produk
Amegrass 500 SC yang sudah siap diedarkan kepada konsumen mencapai diatas 300
cP karena sudah dicampurkan dengan produk pengental dan jika haislnya dibawah
300 cP maka produk Amegrass 500 SC akan mudah memisah menjadi 2 bagian dan
hasilnya tidak akan maksimal jika diaplikasikan ke lapangan.

Dari semua hasil uji laboratorium yang dilakukan dalam produk Amegrass
500 SC baik uji luas permukaan partikel maupun uji viskositas hasil yang baik untuk
perputaran agitator yang digunakan yaitu pada kecepatan 1400 rpm dan untuk
pressure yang digunakan untuk proses millimg yaitu 0,03 bar. Karena dalam
kecepatan agitator 1400 rpm maka perputarannya berjalan secara maksimal dan
bahan mudah untuk terhomogenkan, sedangkan pada pressure 0,03 bar yang
digunakan maka proses pemecahan yang dilakukan didalam alat milling berjalan
secara maksimal dan hasil yang didapatkan sesuai dengan spesifikasi yang sudah
ditentukan oleh sebuah perusahaan. Apabila pressure yang digunakan terlalu besar
diatas putaran kritisnya, maka bola-bola penggiling akan menempel pada dinding dan
tidak menjatuhi bahan yang digiling dan bola-bola tersebut berputar bersama mesin
milling. Dalam hal ini tumbukan bahan baku pada proses milling terjadi kecil sekali
dan penggilingan berlangsung tidak efisien. Jika pressurenya kecil di bawah putaran
kritis maka gerakan bola-bola sangat terbatas sehingga frekuensi tumbukan antar
bahan baku hanya sedikit dan akan membutuhkan waktu yang sangat lama sehingga
tidak efisien.

Uji laboratorium yang kedua dilakukan pada produk Gisentro 560 SC dengan
variabel kecepatan agitator 1000 Rpm, 1200 Rpm, dan 1400 Rpm. Variabel pressure
yang digunakan pada proses milling yaitu 0,03 bar, 0,04 bar, dan 0,05 bar.
Pengambilan sampel setiap variabel dilakukan sebanyak 5 titik yaitu pada menit ke-
10 sampai menit ke-50. Proses pembuatan produk Gisentro 560 SC lebih sederhana
dibandingkan pada pembuatan produk Amegrass 500 SC, karena bahan baku yang
digunakan pada produk Gisentro 560 SC lebih kecil ukuran partikelnya dan hanya
membutuhkan satu kali proses milling saja sudah dapat memenuhi spesifikasi yang
ditentukan oleh perusahaan.

Hubungan Waktu terhadap Luas Parmukaan Partikel Bahan Dalam Vessel pada
Kecepatan Agitator 1000 Rpm
96,000

94,000
PSA dalam vessel (%)

92,000
Pressure 0,03 bar
90,000 Pressure 0,04 bar
Pressure 0,05 bar
88,000

86,000

84,000
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.25 Grafik Hubungan Waktu terhadap Luas Permukaan Partikel Bahan
Dalam Vessel pada Kecepatan Agitator 1000 Rpm

Dalam grafik hubungan waktu terhadap luas permukaan partikel bahan dalam
vessel pada kecepatan agitator 1000 rpm yaitu pada percobaan pressure 0,03 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-10 yaitu 92,505%, pada pressure 0,04 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-10 yaitu 94,555%, dan pada pressure 0,05 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-30 yaitu 94,955%. Dari ketiga pressure tersebut hasil yang
didapatkan sudah memenuhi spesifikasi pabrik semua, namun tetap harus melalui
tahap pengahalusan pada alat milling agar hasilnya lebih maksimal. Tetapi proses
millimg yang dilakukan hanya satu kali saja.
Hubungan Waktu terhadap Luas Parmukaan Partikel Bahan Dalam Milling A pada
Kecepatan Agitator 1000 Rpm

PSA dalam milling A (%) 100,000


99,000
98,000
97,000 Pressure 0,03 bar
96,000 Pressure 0,04 bar
95,000 Pressure 0,05 bar
94,000
93,000
92,000
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.26 Grafik Hubungan Waktu terhadap Luas Permukaan Partikel Bahan
Dalam Milling A pada Kecepatan Agitator 1000 Rpm

Dalam grafik hubungan waktu terhadap luas permukaan partikel bahan dalam
milling A pada kecepatan agitator 1000 rpm yaitu pada percobaan pressure 0,03 bar
hasil terbaik terdapat pada menit ke-20 yaitu 99,002%, pada pressure 0,04 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-10 yaitu 97,348%, dan pada pressure 0,05 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-10 yaitu 98,857%. Dari ketiga pressure tersebut hasil
yang di ujikan sudah memenuhi spesifikasi pabrik semua, yang membedakan hanya
pada masing-masing pressure yang digunakan saja.
Hubungan Waktu terhadap Luas Parmukaan Partikel Bahan Dalam Produk Gisentro
560 SC pada Kecepatan Agitator
1000 Rpm
PSA Produk Gisentro 560 SC (%)
101,000
100,000
99,000
98,000 Pressure 0,03 bar
97,000 Pressure 0,04 bar
96,000 Pressure 0,05 bar
95,000
94,000
93,000
92,000
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.27 Grafik Hubungan Waktu terhadap Luas Permukaan Partikel Bahan
Dalam Produk Gisentro 560 SC pada Kecepatan Agitator 1000 Rpm

Dalam grafik hubungan waktu terhadap luas permukaan partikel bahan dalam
produk Gisentro 560 SC pada kecepatan agitator 1000 rpm yaitu pada percobaan
pressure 0,03 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-30 yaitu 97,903%, pada
pressure 0,04 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 98,713%, dan pada
pressure 0,05 bar hasil yang terbaik terdapat pada menit ke-10 yaitu 98,755%. Dari
ketiga preesure tersebut, hasil yang didapatkan sudah memenuhi standart spesifikasi
produk yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Hal ini terjadi karena proses
penumbukkannya berjalan secara maksimal, sehingga ukuran partikel yang dihasilkan
lebih halus. Hasil yang diperoleh merupakan produk yang sudah mengalami proses
pencampuran dengan bahan pengental dan siap untuk di packing lalu dipasarkan ke
konsumen.
Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Vessel pada Kecepatan Agitator
1000 Rpm

Viskositas dalam vessel (cP) 58


57
56
55
54 Pressure 0,03 bar
53 Pressure 0,04 bar
52 Pressure 0,05 bar
51
50
49
48
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.28 Grafik Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Vessel
pada Kecepatan Agitator 1000 Rpm

Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Milling A pada Kecepatan


Agitator 1000 Rpm
80
Viskositas dalam vessel (cP)

70
60
50 Pressure 0,03 bar
40 Pressure 0,04 bar
30 Pressure 0,05 bar
20
10
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.29 Grafik Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Milling A
pada Kecepatan Agitator 1000 Rpm
Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Produk

Viskositas Produk Gisentro 560 SC (cP)


Gisentro 560 SC pada Kecepatan Agitator 1000 Rpm
300
290
280
270 Pressure 0,03 bar
Pressure 0,04 bar
260 Pressure 0,05 bar
250
240
230
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.30 Grafik Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Produk
Gisentro 560 SC pada Kecepatan Agitator 1000 Rpm

Pada gambar 4.28 hubungan waktu terhadap viskositas bahan dalam vessel
kecepatan agitator 1000 rpm adalah pada percobaan pressure 0,03 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-40 yaitu 57 cP, pada percobaan pressure 0,04 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-40 yaitu 56 cP, dan pada percobaan pressure 0,05 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 57 cP.

Pada gambar 4.29 hubungan waktu terhadap viskositas bahan dalam milling A
pada kecepatan agitator 1000 rpm adalah pada percobaan pressure 0,03 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-10 yaitu 65 cP, pada percobaan pressure 0,04 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-40 yaitu 62 cP, dan pada percobaan pressure 0,05 bar
hasil terbaik terdapat pada menit ke-20 yaitu 67 cP.

Pada gambar 4.30 hubungan waktu terhadap viskositas bahan dalam produk
Gisentro 560 SC pada kecepatan agitator 1000 rpm adalah pada percobaan pressure
0,03 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-10 yaitu 282 cP, pada percobaan
pressure 0,04 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-40 yaitu 296 cP, dan pada
percobaan pressure 0,05 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-10 yaitu 287 cP.
Dari ketiga grafik hasil uji viskositas yang telah didapatkan pada masing-
masing percobaan pressure dapat dibandingkan bahwa hasil dari uji viskositas yang
terdapat dalam vessel lebih rendah daripada yang terdapat pada milling A dan dalam
produk Gisentro 560 SC. Hal ini terjadi karena yang terdapat dalam vessel masih
berbentuk cair dan belum ada penambahan pengental sama sekali, sedangkan dalam
milling A seharusnya hasilnya lebih rendah dibandingkan dengan yang berada
didalam vessel karena sudah melalui proses penghancuran partikel dan bentuk larutan
menjadi lebih cair. Tetapi hasil yang terdapat dalam milling A lebih besar dari hasil
yang terdapat pada vessel, karena kondisi cairan berpindah dari suhu panas kedalam
suhu dingin sehingga dapat mempengaruhi hasil yang didapatkan dalam uji viskositas
ini.

Hubungan Waktu terhadap Luas Parmukaan Partikel Bahan Dalam Vessel pada
Kecepatan Agitator 1200 Rpm
97,000
96,000
PSA dalam vessel (%)

95,000
94,000 Pressure 0,03 bar
Pressure 0,04 bar
93,000 Pressure 0,05 bar
92,000
91,000
90,000
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.31 Grafik Hubungan Waktu terhadap Luas Permukaan Partikel Bahan
Dalam Vessel pada Kecepatan Agitator 1200 Rpm

Dalam grafik hubungan waktu terhadap luas permukaan partikel bahan dalam
vessel pada kecepatan agitator 1200 rpm yaitu pada percobaan pressure 0,03 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 95,762%, pada pressure 0,04 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-50 yaitu 95,909%, dan pada pressure 0,05 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-50 yaitu 95,911%. Dari ketiga pressure tersebut hasil yang
didapatkan sudah memenuhi spesifikasi pabrik semua, tetapi tetap harus melalui tahap
di proses milling agar hasilnya lebih maksimal lagi. Tetapi proses millimg yang
dilakukan hanya satu kali proses millingsaja.

Hubungan Waktu terhadap Luas Parmukaan Partikel Bahan Dalam Milling A pada
Kecepatan Agitator 1200 Rpm
100,000
99,000
PSA dalam milling A (%)

98,000
97,000
Pressure 0,03 bar
96,000
Pressure 0,04 bar
95,000
Pressure 0,05 bar
94,000
93,000
92,000
91,000
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.32 Grafik Hubungan Waktu terhadap Luas Permukaan Partikel Bahan
Dalam Milling A pada Kecepatan Agitator 1200 Rpm

Dalam grafik hubungan waktu terhadap luas permukaan partikel bahan dalam
milling A pada kecepatan agitator 1200 rpm yaitu pada percobaan pressure 0,03 bar
hasil terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 99,420%, pada pressure 0,04 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-40 yaitu 96,688%, dan pada pressure 0,05 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 96,940%. Dari ketiga pressure tersebut hasil
yang di ujikan sudah memenuhi spesifikasi pabrik semua, yang membedakan hanya
pada masing-masing pressure yang digunakan saja.
Hubungan Waktu terhadap Luas Parmukaan Partikel Bahan Dalam Produk Gisentro
560 SC pada Kecepatan Agitator 1200 Rpm
PSA Produk Gisentro 560 SC (%) 100,000
99,000
98,000
97,000
96,000 Pressure 0,03 bar
Pressure 0,04 bar
95,000
Pressure 0,05 bar
94,000
93,000
92,000
91,000
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.33 Grafik Hubungan Waktu terhadap Luas Permukaan Partikel Bahan
Dalam Produk Gisentro 560 SC pada Kecepatan Agitator 1200 Rpm

Dalam grafik hubungan waktu terhadap luas permukaan partikel bahan dalam
produk Gisentro 560 SC pada kecepatan agitator 1200 rpm yaitu pada percobaan
pressure 0,03 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 98,641%, pada
pressure 0,04 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 94,774%, dan pada
pressure 0,05 bar hasil yang terbaik terdapat pada menit ke-10 yaitu 96,770%. Dari
ketiga preesure tersebut, hasil yang didapatkan sudah memenuhi standart spesifikasi
produk yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Hal ini terjadi karena proses
penumbukkannya berjalan secara maksimal, sehingga ukuran partikel yang dihasilkan
lebih halus. Hasil yang didapatkan ini merupakan produk yang sudah mengalami
proses pencampuran dengan bahan pengental dan siap untuk di packing dan
dipasarkan ke konsumen.
Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Vessel pada Kecepatan Agitator
1200 Rpm

Viskositas dalam vessel (cP) 57


56
55
54
53 Pressure 0,03 bar
52 Pressure 0,04 bar
51 Pressure 0,05 bar
50
49
48
47
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.34 Grafik Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Vessel
pada Kecepatan Agitator 1200 Rpm

Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Milling A pada Kecepatan


Agitator 1200 Rpm
80
Viskositas dalam vessel (cP)

70
60
50 Pressure 0,03 bar
40 Pressure 0,04 bar
30 Pressure 0,05 bar
20
10
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.35 Grafik Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Milling A
pada Kecepatan Agitator 1200 Rpm
Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Produk

Viskositas Produk Gisentro 560 SC (cP)


Gisentro 560 SC pada Kecepatan Agitator 1200 Rpm
310
300
290
280 Pressure 0,03 bar
Pressure 0,04 bar
270 Pressure 0,05 bar
260
250
240
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.36 Grafik Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Produk
Gisentro 560 SC pada Kecepatan Agitator 1200 Rpm

Pada gambar 4.34 hubungan waktu terhadap viskositas bahan dalam vessel
pada kecepatan agitator 1200 rpm adalah pada percobaan pressure 0,03 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-30 yaitu 56 cP, pada percobaan pressure 0,04 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 55 cP, dan pada percobaan pressure 0,05 bar
hasil terbaik terdapat pada menit ke-30 yaitu 56 cP.

Pada gambar 4.35 hubungan waktu terhadap viskositas bahan dalam milling A
pada kecepatan agitator 1200 rpm adalah pada percobaan pressure 0,03 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 70 cP, pada percobaan pressure 0,04 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-10 dan menit ke-30 yaitu 59 cP, dan pada percobaan
pressure 0,05 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-40 yaitu 62 cP.

Pada gambar 4.36 hubungan waktu terhadap viskositas bahan dalam produk
Gisentro 560 SC pada kecepatan agitator 1200 rpm adalah pada percobaan pressure
0,03 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 298 cP, pada percobaan
pressure 0,04 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-40 yaitu 291 cP, dan pada
percobaan pressure 0,05 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 296 cP.
Dari ketiga grafik hasil uji viskositas yang telah didapatkan pada masing-
masing percobaan pressure dapat dibandingkan bahwa hasil dari uji viskositas yang
terdapat dalam vessel lebih rendah daripada yang terdapat pada milling A dan dalam
produk Gisentro 560 SC. Hal ini terjadi karena yang terdapat dalam vessel masih
berbentuk cair dan belum ada penambahan pengental sama sekali, sedangkan dalam
milling A seharusnya hasilnya lebih rendah dibandingkan dengan yang berada
didalam vessel karena sudah melalui proses penghancuran partikel dan bentuk larutan
menjadi lebih cair. Tetapi hasil yang terdapat dalam milling A lebih besar dari hasil
yang terdapat pada vessel, karena kondisi cairan berpindah dari suhu panas kedalam
suhu dingin sehingga dapat mempengaruhi hasil yang didapatkan dalam uji viskositas
ini.

Hubungan Waktu terhadap Luas Parmukaan Partikel Bahan Dalam Vessel pada
Kecepatan Agitator 1400 Rpm
96,000
95,000
PSA dalam vessel (%)

94,000
93,000
92,000 Pressure 0,03 bar
91,000 Pressure 0,04 bar
90,000 Pressure 0,05 bar
89,000
88,000
87,000
86,000
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.37 Grafik Hubungan Waktu terhadap Luas Permukaan Partikel Bahan
Dalam Vessel pada Kecepatan Agitator 1400 Rpm

Dalam grafik hubungan waktu terhadap luas permukaan partikel bahan dalam
vessel pada kecepatan agitator 1400 rpm yaitu pada percobaan pressure 0,03 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-30 yaitu 93,769%, pada pressure 0,04 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-10 yaitu 90,648%, dan pada pressure 0,05 bar hasil terbaik
terdapat pada menit ke-40 yaitu 94,574%. Dari ketiga pressure tersebut hasil yang
didapatkan sudah memenuhi spesifikasi pabrik semua, tetapi tetap harus melalui tahap
di proses milling agar hasil ukuran partikel bahan lebih maksimal lagi. Namun pada
produk Gisentro 560 SC proses milling hanya dilakukan sekali saja.

Hubungan Waktu terhadap Luas Parmukaan Partikel Bahan Dalam Milling A pada
Kecepatan Agitator 1400 Rpm
100,000
PSA dalam milling A (%)

98,000
96,000
94,000 Pressure 0,03 bar
Pressure 0,04 bar
92,000 Pressure 0,05 bar
90,000
88,000
86,000
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.38 Grafik Hubungan Waktu terhadap Luas Permukaan Partikel Bahan
Dalam Milling A pada Kecepatan Agitator 1400 Rpm

Dalam grafik hubungan waktu terhadap luas permukaan partikel bahan dalam
milling A pada kecepatan agitator 1400 rpm yaitu pada percobaan pressure 0,03 bar
hasil terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 96,851%, pada pressure 0,04 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-20 yaitu 92,963%, dan pada pressure 0,05 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-20 yaitu 97,799%. Dari ketiga pressure tersebut hasil
yang di ujikan sudah memenuhi spesifikasi pabrik semua, yang membedakan hanya
pada masing-masing pressure yang digunakan saja.
Hubungan Waktu terhadap Luas Parmukaan Partikel Bahan Dalam Produk Gisentro
560 SC pada Kecepatan Agitator 1400 Rpm
PSA Produk Gisentro 560 SC (%) 100,000
99,000
98,000
97,000
96,000 Pressure 0,03 bar
Pressure 0,04 bar
95,000
Pressure 0,05 bar
94,000
93,000
92,000
91,000
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.39 Grafik Hubungan Waktu terhadap Luas Permukaan Partikel Bahan
Dalam Produk Gisentro 560 SC pada Kecepatan Agitator 1400 Rpm

Dalam grafik hubungan waktu terhadap luas permukaan partikel bahan dalam
produk Gisentro 560 SC pada kecepatan agitator 1400 rpm yaitu pada percobaan
pressure 0,03 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-30 yaitu 97,193%, pada
pressure 0,04 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 96,049%, dan pada
pressure 0,05 bar hasil yang terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 98,650%. Dari
ketiga preesure tersebut, hasil yang didapatkan sudah memenuhi standart spesifikasi
produk yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Hal ini terjadi karena proses
penumbukkannya berjalan secara maksimal, sehingga ukuran partikel yang dihasilkan
lebih halus. Hasil yang didapatkan ini merupakan produk yang sudah mengalami
proses pencampuran dengan bahan pengental dan siap untuk di packing dan
dipasarkan ke konsumen.
Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Vessel pada Kecepatan Agitator
1400 Rpm

Viskositas dalam vessel (cP) 100


90
80
70
60 Pressure 0,03 bar
50 Pressure 0,04 bar
40 Pressure 0,05 bar
30
20
10
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.40 Grafik Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Vessel
pada Kecepatan Agitator 1400 Rpm

Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Milling A pada Kecepatan


Agitator 1400 Rpm
80
Viskositas dalam vessel (cP)

70
60
50 Pressure 0,03 bar
40 Pressure 0,04 bar
30 Pressure 0,05 bar
20
10
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.41 Grafik Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Milling A
pada Kecepatan Agitator 1400 Rpm
Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Produk

Viskositas Produk Gisentro 560 SC (cP)


Gisentro 560 SC pada Kecepatan Agitator 1400 Rpm
350
300
250
200 Pressure 0,03 bar
Pressure 0,04 bar
150 Pressure 0,05 bar
100
50
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
waktu (menit)

Gambar 4.42 Grafik Hubungan Waktu terhadap Viskositas Bahan Dalam Produk
Gisentro 560 SC pada Kecepatan Agitator 1400 Rpm

Pada gambar 4.40 hubungan waktu terhadap viskositas bahan dalam vessel
pada kecepatan agitator 1400 rpm adalah pada percobaan pressure 0,03 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-30 dan menit ke-40 yaitu 58 cP, pada percobaan
pressure 0,04 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-10 yaitu 52 cP, dan pada
percobaan pressure 0,05 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-40 yaitu 55 cP.

Pada gambar 4.41 hubungan waktu terhadap viskositas bahan dalam milling A
pada kecepatan agitator 1400 rpm adalah pada percobaan pressure 0,03 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 67 cP, pada percobaan pressure 0,04 bar hasil
terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 55 cP, dan pada percobaan pressure 0,05 bar
hasil terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 69 cP.

Pada gambar 4.42 hubungan waktu terhadap viskositas bahan dalam produk
Gisentro 560 SC pada kecepatan agitator 1400 rpm adalah pada percobaan pressure
0,03 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 289 cP, pada percobaan
pressure 0,04 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-50 yaitu 286 cP, dan pada
percobaan pressure 0,05 bar hasil terbaik terdapat pada menit ke-30 yaitu 297 cP.
Dari ketiga grafik hasil uji viskositas yang telah didapatkan pada masing-masing
percobaan pressure dapat dibandingkan bahwa hasil dari uji viskositas yang terdapat
dalam vessel lebih rendah daripada yang terdapat pada milling A dan dalam produk
Gisentro 560 SC. Hal ini terjadi karena yang terdapat dalam vessel masih berbentuk
cair dan belum ada penambahan pengental sama sekali, sedangkan dalam milling A
seharusnya hasilnya lebih rendah dibandingkan dengan yang berada didalam vessel
karena sudah melalui proses penghancuran partikel dan bentuk larutan menjadi lebih
cair. Tetapi hasil yang terdapat dalam milling A lebih besar dari hasil yang terdapat
pada vessel, karena kondisi cairan berpindah dari suhu panas kedalam suhu dingin
sehingga dapat mempengaruhi hasil yang didapatkan dalam uji viskositas ini.

Dari semua hasil uji laboratorium yang dilakukan dalam produk Gisentro 560
SC baik uji luas permukaan partikel maupun uji viskositas hasil yang baik untuk
perputaran agitator yang digunakan yaitu pada kecepatan 1400 rpm dan untuk
pressure yang digunakan untuk proses millimg yaitu 0,03 bar. Karena dalam
kecepatan agitator 1400 rpm maka perputarannya berjalan secara maksimal dan
bahan mudah untuk terhomogenkan, sedangkan pada pressure 0,03 bar yang
digunakan maka proses pemecahan yang dilakukan didalam alat milling berjalan
secara maksimal dan hasil yang didapatkan sesuai dengan spesifikasi yang sudah
ditentukan oleh sebuah perusahaan. Apabila pressure yang digunakan terlalu besar
diatas putaran kritisnya, maka bola-bola penggiling akan menempel pada dinding dan
tidak menjatuhi bahan yang digiling dan bola-bola tersebut berputar bersama mesin
milling. Dalam hal ini tumbukan bahan baku pada proses milling terjadi kecil sekali
dan penggilingan berlangsung tidak efisien. Jika pressurenya kecil di bawah putaran
kritis maka gerakan bola-bola sangat terbatas sehingga frekuensi tumbukan antar
bahan baku hanya sedikit dan akan membutuhkan waktu yang sangat lama sehingga
tidak efisien.

Anda mungkin juga menyukai