Anda di halaman 1dari 13

BAB I

HAMMER MILL

1.1 Tujuan Percobaan


Tujuan dari hammer mill adalah untuk memperbesar luas permukaan dan
untuk mengecilkan ukuran partikel.
1.2 TinjauanPutaka
Hammer mill adalah sebuah alat penggiling yang mempunyai rotor yang
dapat berputar dan mempunyai alat pemecah berbentuk palu dan palu-palu
tersebut digantung pada suatu piringan. Hammer mill menggunakan prinsip
benturan atau pukulan atau impact dan juga dengan cara gesekan. Tipe produknya
dapat berupa gula, tepung tapioka, sayuran kering, ekstrak tulang, dan susu bubuk.
Hammer akan dipasang menyatu pada sebuah batang atau silinder putar yang
berada di dalam ruangan berbentuk tabung dan di sekeliling dinding tabung
dipasang ayakan. Produk hasil penumbukan akan keluar melalui lubang ayakan
menuju ke lubang pengeluaran di bagian bawah tabung. Mesin ini cocok untuk
bahan yang berupa curah. Hammer mill tidak direkomendasikan untuk
penggilingan halus atau bahan-bahan yangsangat keras tetapi dapat dipakai untuk
bahan-bahan yang berserat. Proses penggilingan dapat diartikan juga sebagai
proses pengurangan ukuran (sizereduction).

Gambar I.1Hammer Mill


Mesinhammer
millberfungsimerubahukuransuatubahanbakuproduksimenjadibutiranbutirantepun
g yang sangathalus. Mesinpenepunginibiasanyadigunakandalamindustridan pabrik
yaitu pada proses penggilingangandum, pakanternak, jus buah, penghancurkertas,
penghancurkomposorganikdansebagainya (Purnomo, 2013).
Prinsip kerjanya, yaitu bahan baku yang dimasukkan ke dalam mesin
selanjutnya akan dibawa oleh sebuah pelat ke bagian penghancuran. Bahan baku
yang telah dihancurkan, kemudian akan dipotong dengan kecepatan yang sangat
tinggi sehingga menjadi tepung. Proses ini juga menimbulkan tekanan udara di
dalam akan mengalir keluar, sehingga menyebabkan tepung akan terbang keluar
melewati saringan. Bahan yang masih berukuran besar akan diproses kembali
hingga berbentuk tepung halus.
Cara kerja mesin hammer mill ini sebenarnya tidak terlalu rumit. Secara
umum, mesin ini berbentuk sebuah tabung besi yang memiliki poros di bagian
vertikal atau horizontal. Rotor berputar di bagian dalam mesin yang akan
menggerakkan mesin penepung. Bahan baku yang telah diproses oleh mesin akan
keluar sesuai besar ukuran yang telah dipilih melalui saringan atau plat penyaring.
Mesin hammer mill ini juga bisa digunakan sebagai mesin stone crusher
sekunder dan tersier. Prinsip kerjanya menggunakan aliran udara untuk
memisahkan partikel kecil dan besar, maka mesin ini diklaim jauh lebih murah
dan lebih hemat energy (Zulkarnin, 2014).
1.3 Metodologi Percobaan
Percobaan ini dilakukan untuk mengecilkan ukuran partikel suatu bahan dengan
perlakuan mekanik berupa benturan atau pukulan. Isi
darisubabiniadalahuraianbahan-bahandanalat yang digunakan selama praktikum
serta diagram prosedur kerja.
1.3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada Tabel I.2.
Tabel I.2 Daftar alat dan bahan
Alat Bahan
Corong Beras Ketan
HammerMill
Kuas
Plat
Screening
Timbangan
Beaker Glass
Sendok
1.3.2 ProsedurPercobaan
ProsedurpercobaanpraktikumScreening
Menimbang tray yang akan digunakan

Menyusun tray dariukuran terbesar ke yang terkecil

Memasukkanpartikelkedalam tray paling atas

Mengaturkecepatandanwaktu

Mematikanalatdanmenimbang tiap tray

Gambar I.3 Diagram alirpraktikumscreening

Prosedurpercobaanpraktikumhammer milladalahsebagaiberikut:

Menimbang 200 gram partikel

Membersihkandebu di alatdengankuas

Memasang screen dalam alat sesuai variabel

Memasang tempat penampungan produk

Memastikanhammer milldalam keadaan tertutup rapat

Menyalakan hammer mill

Memasukkanpartikelkedalam feeder secarabertahap

Mematikanmesinlalumenimbangproduktertahandanmasukkan
dalamayakan

Gambar I.4 Diagram alirpraktikumhammer mill


1.4 HasildanPembahasan
Percobaan hammer mill menggunakan 3 variabel yang berbedayaitu
berdasarkan ukuran plat hammeryang terdiri dari plat screen 2,0 mm, plat screen
0,5 mm, dan plat screen 0,2 mm.Fungsidaripenggunaanvariabelini agar
dapatmengetahuiapakahukuranpartikelawaldansetelahdimasukkkankedalamhamm
er millImemilikiperbedaanukurannyamenjadilebih kecil dari ukuran awal.
Gambar I.5 dapatdilihathasilpercobaanhammer millpadavariabel 1
denganukuranplat screen 2,0 mm didapatkanukuran rata-rata diameter
awalpartikel 1,4 mm dan rata-rata diameter akhirpartikel 0,63 mm. Massa
sampelketan yang digunakanyaitu 200 gram denganhasilkeluaranproduksebanyak
173,98 gram denganhasilprodukpada diameter 1,4 mm adalah 108,94 gram
danproduktertahandalam hammer mill 17,10 gram, sedangkansisamassa yang
hilangsebesar 8,92 gram.
Hilangnyamassatersebutdikarenakanpenampungproduktidakdapattertutuprapat,
sehinggabanyakproduk yang keluardari hammer mill.

120
Berat bahan tertahan (gram)

100
80
60
sampel
40
Variabel 0,2 mm
20
0
0 2 4 6 8
-20
Diameter (mm)

Gambar I.5Hubungan diameter partikel terhadap berat bahan tertahan pada


variabel plat screen
Gambar I.6 adalahhasildaripercobaandenganvariabel 2 denganukuran plat
screen 0,5 mm. Rata-rata diameter partikelakhir 0,2 mm. Hasil yang
didapatlebihhalusdarivariabelawal, dikarenakanukuranlubangpada plat hammer
mill lebihkecil. Hasil yang di
perolehadalahserbukputihhalustetapimasihterdapatbeberapabagian yang
lebihbesar.Banyaknyaproduk total yang didapat 189,34gram
denganhasilprodukpada diameter 0,2 mm adalah 106,17 gram
danproduktertinggaldalamalat 7,8 gram, sertasisabahan yang hilangsebesar 2,86
gram.
Hilangnyamassatersebutdikarenakanpenampungproduktidakdapattertutuprapat,
sehinggabanyakproduk yang keluardantidaktertampung.

120
Berat yang tertahan (gram)

100
80
60
Sampel
40
Variabel 0,5 mm
20
0
0 2 4 6 8
-20
Diameter(mm)

Gambar I.6Hubungan diameter partikel terhadap berat bahan tertahan pada


variabel plat screen

120
Berat bahan tertahan (gram)

100
80
60
Sampel
40
Variabel 3
20
0
0 2 4 6 8
-20
Diameter(mm)

Gambar I.7Hubungan diameter partikel terhadap berat bahan tertahan pada


variabel plat screen
Gambar I.7percobaan menggunakanvariabel 3 dengan ukuran plat sccreen
0,2 mm, sehingga didapat rata-rata ukuran diameter partikel akhir 0,11 mm. Hasil
yang diperoleh lebih halus dari variabel 1 dan 2 karena ukuran diameter plat
screen yang digunkan lebih kecil dan lebih rapat. Variabel ini diperoleh produk
66,80 gram dengan banyak massa rata-rata ukuranpartikel 36,43 gram dan produk
yang tertahan dalam alat 121,62 gram, serta sisa bahan yang hilang sebesar 40,59
gram.Banyaknyaproduk yang keluardarihammer milldan yang tertinggal
dihammer milldikarenakan plat yang digunakankecilsehinggatepung yang
tertinggaldalamalatbanyak. Semakinkecil plat yang
digunakanmakaakanmenghasilkanproduktepung yang memiliki diameter kecil
yang mengakibatkanbanyaktepunghalus yang keluardarialat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar produk yang dihasilkan dari
beberapa variabel dengan sampel yaitu tidak rapat tempat penampung produk,
kurang teliti dalam membersihkan sisa produk didalam hammer mill pada setiap
pergantian variabel, kurang rapat dalam menutup lubang tempat memasukkan
produk sehingga banyak produk yang keluar sebelum dihaluskan, hammer mill
yang tidak tertutup rapat menyebabkan massa keluar, dan pada proses screenning,
screen ayakan tidak bergetar dengan sempurna.
1.5 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum Hammer MilldanScreening, makadapatdisimpulkan
bahwa:
1. Semakin kecil ukuran plat screen yang digunakan maka semakin halus hasil
yang didapat.Semakin besar ukuran plat screen maka semakin kasar hasil yang
di dapatkan.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar produk yang dihasilkan dari beberapa
variabel dengan sampel yaitu tidak rapat tempat penampung produk, kurang
teliti dalam membersihkan sisa produk didalam hammer mill pada setiap
pergantian variabel, kurang rapat dalam menutup lubang tempat memasukkan
produk sehingga banyak produk yang keluar sebelum dihaluskan, hammer mill
yang tidak tertutup rapat menyebabkan massa keluar, dan pada proses
screenning, screen ayakan tidak bergetar dengan sempurna.
1.6 Referensi
Purnomo, Mahmud Jalu, 2013, ‘ Optimasi Alat Penepung Gula Kristal Hasil
Granulasi Menggunakan Mesin Hammer Mill Pada Sistem Pembuatan Gula
Semut’, Angkasa, vol.5 No. 2 hh. 89-97.

Zulkarnain, Rifki., Sugeng Slamet, & Taufiq Hidayat, 2014, ‘ Perancangan Mesin
Hammer Mill Penghancur Bonggol Jagung Dengan Kapasitas 100 kg/Jam
Sebagai Pakan Ternak’, Prosisiding ke-1 tahun 2014, hh. 75-82.
LEMBAR ASISTENSI
Praktikum Operasi Teknik Kimia

Judul Bab :Hammer Mill

Tangggal Praktikum :29

Kelompok :4

Nama Angggota : 1. FirdausPrafiqaAffan

2. Mega DwiFauziNingtyas

3. TitaniaSeptiHapsari

No Tanggal Asistensi TTD

Dosen Pembimbing

(Christyfani Sindhuwati, ST., MT)


APPENDIKS

Data Pengamatan dan Contoh Perhitungan pada Sampel


1. Data Pengamatan
Variabel sampel

Awal Akhir
D Ayakan (mm)
m tray kosong (gram) m tray kosong + isi (gram)
1,40 295,11 394,61
1,00 299,28 299,42
0,63 256,99 257,10
0,35 246,13 246,40
0,20 211,78 211,83
0,11 210,45 210,47
- 194,30 194,38

Sampel
D Ayakan
No Ayakan Berat Bahan
(mm) FraksiBeratTertahan
Tertahan (g)
1 1,40 99,5 0,99331
2 1,00 0,14 0,00139
3 0,63 0,11 0,00109
4 0,35 0,27 0,00269
5 0,20 0,05 0,00049
6 0,11 0,02 0,00019
7 - 0,08 0,00079
Total bahan tertahan 100,17

Kumulatif
Berat Bahan Berat Bahan Lolos
% tertahan % lolos
Tertahan (g)
99,500 99,33 0,67 0,668
99,640 99,47 0,53 0,529
99,750 99,58 0,42 0,419
100,02 99,85 0,32 0,319
100,07 99,90 0,10 0,099
100,09 99,92 0,08 0,079
100,17 100 0 0
Total berat bahan lolos 2,44
Variabel 1 (2.0 mm)

Awal Akhir
D Ayakan (mm)
m tray kosong (gram) m tray kosong + isi (gram)
1,40 295,11 307,52
1,00 299,26 343,65
0,63 256,97 309,11
0,35 246,13 279,56
0,20 211,81 229,00
0,11 210,43 218,46
- 194,30 200,69

Sampel
D Ayakan
No Ayakan Berat Bahan
(mm) FraksiBeratTertahan
Tertahan (g)
1 1,40 12,41 0,07130
2 1,00 44,39 0,25507
3 0,63 52,14 0,29960
4 0,35 33,43 0,19209
5 0,20 17,19 0,09877
6 0,11 8,030 0,04614
7 0 6,390 0,03671
Total bahan tertahan 173,98

Kumulatif
Berat Bahan Berat Bahan Lolos
% tertahan % lolos
Tertahan (g)
12,410 7,130 161,57 92,86
56,800 32,64 117,18 67,35
108,94 62,61 65,040 37,38
142,37 81,83 31,610 18,16
159,56 91,71 82,260 4,280
167,59 96,32 6,390 3,670
173,98 100 0 0
Total berat bahan lolos 464,059
Variabel2 (0,5 mm)

Awal Akhir
D Ayakan (mm)
m tray kosong (gram) m tray kosong + isi (gram)
1,40 296,02 297,39
1,00 300,17 296,55
0,63 253,1 258,09
0,35 246,87 272,15
0,20 212,45 234,9
0,11 211,34 241,6
0 194,9 239,6

Sampel
D Ayakan
No Ayakan BeratBahanTertahan
(mm) FraksiBeratTertahan
(gram)
1 1,40 1,37 0,010353
2 1,00 3,62 0,027356
3 0,63 4,99 0,037709
4 0,35 25,28 0,191038
5 0,20 22,45 0,169652
6 0,11 30,26 0,228670
7 0 44,36 0,335222
Total bahan tertahan 132,33

Kumulatif
Berat Bahan BeratBahan Lolos
% tertahan % lolos
Tertahan (gram)
1,37 1,03 130,96 98,96
4,99 3,77 127,34 96,22
9,98 7,54 124,79 94,30
35,26 26,64 97,07 73,35
57,71 43,61 74,62 56,38
87,97 66,47 44,36 33,52
132,33 100 0 0
Total berat bahan lolos 599,14
Variabel3 (0,2 mm)

Awal Akhir
D Ayakan (mm)
m tray kosong (gram) m tray kosong + isi (gram)
1,40 295,15 295,24
1,00 295,24 299,60
0,63 257,00 257,32
0,35 246,17 247,23
0,20 211,86 225,81
0,11 210,52 246,95
0 194,30 208,93

Sampel
D Ayakan
No Ayakan Berat Bahan
(mm) FraksiBeratTertahan
Tertahan (gram)
1 1,40 0,090 0,00134
2 1,00 0,320 0,00479
3 0,63 0,320 0,00479
4 0,35 1,060 0,01586
5 0,20 13,95 0,20883
6 0,11 36,43 0,54535
7 0 14,63 0,21901
Total bahan tertahan 66,80

Kumulatif
Berat Bahan Berat Bahan Lolos
% tertahan % lolos
Tertahan ( gram) (gram)
0,090 0,134 66,71 99,86
0,410 0,613 66,39 99,38
0,730 0,613 66,07 98,90
1,790 1,586 65,01 97,32
15,74 20,88 51,06 76,43
52,17 78,09 14,63 21,90
66,80 100 0 0
Total berat bahan lolos 329,87
2. Contoh Perhitungan
A. Data yang dipergunakan pada variabel 1 (Tray 2)
- Massa tray kosong = 299,26 gram
- Massa tray kosong + isi = 343,65 gram
- Berat bahan tertahan = (massa tray kosong + isi) – massa tray kosong
= 343,65 gram – 299,26 gram
= 44,39gram

Berat bahan tertahan


- Fraksiberatbahantertahan =
Total berat bahan tertahan
44,39
=
173,98
= 0,25
B. PerhitunganKumulatif
- Beratbahantertahan = Beratbahanpada tray 1 + Beratbahanpada tray 2
= 12,41 gram + 44,39 gram
= 56,8 gram

Beratbahan tertahan kumulatif


- % tertahan = ×100
Total berat bahan tertahan kumulatif
56,80
= 173,98 × 100

= 32,64 %
- Berat bahan lolos = Total beratbahantertahan – Beratbahantertahansampel
= 173,98 gram – 44,39 gram
= 117,18 gram
Berat bahan lolos
- % lolos = ×100
Total berat bahan lolos
117,18
= × 100
173,98
=67,35%

Anda mungkin juga menyukai