Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN RESMI

OPERASI TEKNIK KIMIA 2


HUMIDIFIKASI DAN DEHUMDIFIKASI

Disusun oleh :

1. Ahmad Sabila Salim NIM : 1731410002

2. Bety Chariska A.A NIM : 1731410023

3. Darwan Ahmad Rizal NIM : 1731410016

4. Nunung Iswati NIM : 1731410000

5. Reva Rizki N.R. NIM : 1731410080

6. Syafniar Auliya Reza M. NIM : 1731410132

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI MALANG
1. Tujuan Percobaan

Setelah mengikuti praktikum OTK2 ini, mahasiswa diharapkan akandapat:

a. Humidifikasi : menentukan harga kelembapan (Y), entalphi (H)


menentukan jumlah H2O yang terserap
mengetahui pengaruh laju alir terhadap jumlah H2O yang
terserap
b. Dehumidifikasi : menentukan harga kelembapan (Y), entalphi (H)
menentukan jumlah H2O yang menguap
mengetahui pengaruh beda tekan laju alir udara terhadap jumlah
H2O yang menguap

2. Dasar Teori

Humidifikasi adalah proses perpindahan air dari fase cair (A) ke dalam campuran gas
yang terdiri dari udara (B) dan uap air (A). Dehumidifikasi adalah proses perpindahan uap
air dari campuran uap air (A) dan udara (B) kedalam air pada fase cair (A) dengan syarat B
tidak melarut pada A.
Proses Dehumidifikasi, yang merupakan proses pengurangan kadar air dalam gas, sama
dengan proses humidifikasi mempunyai dua cara proses, yaitu dengan pemanasan dan tanpa
pemanasan. Kesemuanya itu tergantung cara mengatur valve yang ada. Pada proses ini, gas
dilewatkan pada sebuah kolom yang di dalamnya terdapat zat penyerap (absorbent) dan juga
dengan memperbesar tekanan. Data yang diambil dari percobaan ini seperti,suhu air di dalam
labu,suhu gas masuk(TdindanTwin),suhu gas keluar (Tdoutdan Twout),dan beda tekanan di dalam
labu.
Dalam pemrosesan bahan sering diperlukan untuk menentukan uap air dalam aliran gas.
Operasi ini dikenal sebagai proses humidifikasi.Dalam humidifikasi,kadar dapat ditngkatkan
dengan melewatkan aliran gas di atas cairan yang kemudian akan menguap ke dalam aliran
gas.Perpindahan ke aliran utama berlangsung dengan cara difusi danpada perbatasan
(interface)perpindahan panas dan massa yang berlangsung terus menerus.
Contoh proses humidifikasi adalah pada menara pendingin, air panas dialirkan
berlawanan arah dengan media pendingin yaitu udara.
Terminologi humidifikasi :
1. Dry bulb temperature
2. Wet bulb temperature
3. Dew point
4. Enthalpy
5. Humidvolume
6. Humidheat
7. Absolute humidity
8. Relative humidity
9. Persen (absolute) humidity
10. Saturasi humidity

Suhu BolaKering ( T)
 Biasanya disebut sebagai suhu udara,merupakan istilah yang umum digunakan.Ketika
orang menyebut suhu udara,biasanya mereka mengacu pada temperatur bola kering.
Disebut suhu bola kering karena dalam mekanisme kerjanya tidak terpengaruh oleh
kelembaban udara.Suhu bola kering dapat diukur dengan menggunakan termometer
normal yang terkena udara bebas,tetapi terlindung dari radiasi dan kelembaban.Satuan
suhu yang biasa digunakan adalah derajat Celcius (oC) ,derajat Fahrenheit(oF) dan satuan
Kelvin (K). Titik Nol pada Kelvin setara dengan 273oC.

Suhu BolaBasah ( Tw)


 Suhu bola basah adalah temperatur adiabatik yang jenuh. merupakan suhu yang
ditunjukkan oleh thermometer bola basah yang terkena aliran udara. Diukur
menggunakan thermometer yang terbungkus kain kasa basah.Penguapan adiabatik dari
air pada thermometer dan akibat pendinginan yang ditunjukkan untuk membaca bahwa
suhu lebih basah dibanding dari suhu kering di udara. Tingkat penguapan dari kain kasa
yang basah pada thermometer dan perbedaan antara suhu bola kering dan suhu bola basah
tergantung pada kelembaban udara. Penguapan berkurang ketika udara mengandung
uap air lebih banyak.Suhu bola basah selalu lebih rendah dibanding suhu bola kering,
namun akan identik dengan kelembaban relatif 100 % dimana suhu udara berada pada
titik jenuh.
 Kelembaban yaitu massa uap yang dibawa oleh satu satuan massa gas bebas uap,karena
itu humidity hanya bergantung pada tekanan bagian uap di dalam campuran bila tekanan
total tetap .Kelembaban Ҥ(specifichumidity) merupakan massa uap air (dalam lb atau
kg)per unit massa udara kering (dalam lb atau kg) (beberapa menggunakan mole uap air
per mole udara kering sebagai penjelasan dari kelembaban).
H=mw/ma
Dimana
,
x = humidity (kgwater/kgairlbwater/lbdry_air)
mw= massaua air(kg ataulb)
ma= massaudara kering(kg ataulb)

PH2O =Tekanan parsialmbaratmmmHg


, dsb
Ptotal=Tekanan total/tekanantotaluap airmbaratmmmHg
, dsb

 Suhu bola basah yaitu suhu pada keadaan tunak dan tidak berkesetim bangan yang
dicapaibilasuatumassakecildarizatcairdikontakkandalamkeadaan adiabatik
dalamarus gas yang kontinu.
HS =0.62198 pw /(pa - pw)= pw/(pa - pw)x (18/29)
Dimana
pw =Tekanan parsial uap air dalam udara (Pa, psi)
pa=Tekanan atmosferik udara basah (Pa, psi)
Hs =0.62198 pws/(pa - pws)=pws/(pa - pws)x (18/29)
Dimana
Hs =Saturasi humidity (kgwater/kgair,lbwater/lbdry_air)
pws =Tekanan uap air jenuh

Kelembaban jenuh yaitu udara dalam uap air yang berkesetimbangan dengan air pada
suhu dan tekanan tertentu.Dalam campuran ini,tekanan parsial uap air dalam campuran
udara-air adalah sama tekanan uap air murni pada temperatur tertentu.
 Kelembaban relatif yaitu ratio antara tekanan bagian dan tekanan uap zat cair pada suhu
gas.Besaran ini dinyatakan dalam persen (%) sehingga kelembaban 100% berarti gas
jenuh sedang kelembaban 0 % berarti gas bebas uap.
HR =(Pa / Pas) x 100 %
dimanaPa =Tekanan uap mbar Pas =Tekanan parsial uap jenuh mbar
HR =ρw/ ρws100%
Dimana
HR = relative humidity(%)
ρw = density uap (kg/m3)
ρws =density uap jenuh pada dry bulb temperature(kg/m3)
HR=mw/mws100%
Dimana
HR = relative humidity(%)
mw= massa uap air dalam volume udara volume (kg)
mws=massa uap air yang diperlukan agar menjadi jenuh pada volume ini(kg)

 Kalor lembab yaitu energi kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu satuan
massa beserta uap yang dikandungnya sebesar satu derajat satuan suhu.
Cs =0,24 +0,45 HBtu/oF.lbmudara kering
Cs =1 +1,88 HKkal/oC.kg udara kering

 Entalpilembabadalahentalpisatusatuanmassagasditambahuapya Ng terkandung di
dalamnya.

 Volume lembab adalah volume total stu satuan massa bebas uap b eserta uap yang
dikandungnyapadatekanan1 atm .
 Titik embun campuran udara-uap air adalah
temperatur pada saat gas telah jenuh oleh uap air.
Cara Pengukuran Humidity
Cara Tidak Langsung
Mengukur td dan tw dengan bantuan diagram psikhrometrik didapat Humidity
Cara Langsung
Mengukur H2O dan berat udara kering

3. Alat dan Bahan

Alat :

1. Seperangkat alat humifikasi dan dehumidifikasi


2. Termometer ayunan
3. Termometer biasa
4. Kain basah
5. Kompresor
6. Stopwatch

Bahan

1. Air dan udara tekan

4. SkemaPercobaan

a. Percobaan humidifikasi tanpa pemanasan

Memutar switch utama searah jarum jam pada posisi ON

Memutar juga switch air pressure pada posisi ON

Mengatur katup V1 terbuka, V2 tertutup, V3 tertutup, V4 terbuka, V5


tertutup, V6 tertutup

Menekan tombol P2 (kompressor) ON

Mengatur katup utama (V9) guna mendapatkan perbedaan tekanan


orrifice 50 mBar
A
A

Mencatat data pertama ( laju alir sirkulasi air = 0 setelah 10 menit )

Menekan tombol P1 (centrifugal pump) ON

Mengatur kecepatan alir sirkulasi air mulai dari 70L/menit dan mencatat
data setelah 10 menit

menaikkan kecepatan air menjadi 80,90,100,110 L/menit

Melakukan percobaan humidifikasi dengan pemanasan

b. Percobaan dehumidifikasi tanpa pemanasan

Memutar juga switch air pressure pada posisi ON

Mengatur katup V1 tertutup, V2 terbuka, V3 tertutup, V4 terbuka, V5


tertutup, V6 terbuka

Menekan tombol P2 (kompressor) ON

Mengatur katup utama (V9) guna mendapatkan perbedaan tekanan


orrifice 50 mBar
Mencatat data pertama ( laju alir sirkulasi air = 0 setelah 10 menit )

Menekan tombol P1 (centrifugal pump) ON

Mengatur kecepatan alir sirkulasi air mulai dari 70L/menit dan mencatat
data setelah 10 menit

menaikkan kecepatan air menjadi 80,90,100,110 L/menit

Melakukan percobaan humidifikasi dengan pemanasan


5. Data Pengamatan

Humidifikasi masuk

Kecepatan liter
per menit
TdoC
Twoc
Humidifikasi keluar

Kecepatan liter
per menit
TdoC
Twoc
Dehumidifikasi

Kecepatan liter
per menit
TdoC
Twoc

Kecepatan liter
per menit
TdoC
Twoc

Kecepatan liter
per menit
TdoC
Twoc

6. Pembahasan
Pada percobaan diatas dapat dianalisa bahwa humidifikasi adalah suatu
proses penambahan kandungan air dalam udara. Proses yang dilakukan yaitu
dengan melewatkan aliran gas dari kompresor diatas cairan yang kemudian akan
menguap ke dalam aliran gas.

Dalam praktek dilakukan humidifikasi tanpa pemanasan serta dengan sirkulasi air.
Dalam prosesnya sejumlah udara dengan tekanan 20 mBar masuk dari atas,
selanjutnya masuk dan akan melewati silica gel yang terdapat di dalam alat
tersebut. Silica gel ini berfungsi untuk menyerap air yang terkandung dalam
udara. Dari data yang didapat, temperatur basah dan kering udara masuk dan
keluar terdapat perbedaan. Udara keluar lebih kecil dari udara masuk, karena air
(H2O) telah terserap oleh silica gel. Begitu juga dengan kelembaban udaranya.

Percobaan dillakukan dengan menggunakan dua termometer yaitu termometer


sebagai temperatur basah atau wet bulb dan sebagai temperatur kering atau dry
bulb.

Saat percobaan humidifikasi menggunakan variabel laju alir air dari 40(L/min)-
120(L/min) dengan selisih 20(L/min) setiap variabelnya dan ∆P nya sebesar
20mBar. Dari data diperoleh Tw in berturut-turut yaitu 27 OC, 27 OC, 26 OC, 25
O
C,26 OC. Tw out yaitu 25,5 OC,26 OC,25 OC,26 OC,25 OC. Sedangkan untuk Td in
32 OC,29 OC,35,5 OC,36 OC,37 OC. Td out 24 OC,24,5 OC,25,5 OC,25,5 OC,25,5 OC.

Proses dehumidifikasi adalah suatu proses pengurangan kandungan air di


dalam udara. Proses dehumidifikasi ini dilakukan tanpa pemanasan. Dalam
prosesnya sejumlah udara dengan tekanan 40 mBar masuk dari atas, selanjutnya
masuk dan akan melewati silica gel yang terdapat di dalam alat tersebut. Silica gel
ini berfungsi untuk menyerap air yang terkandung dalam udara. Dari data yang
didapat, temperatur basah dan kering udara masuk dan keluar terdapat perbedaan.
Udara keluar lebih kecil dari udara masuk, karena air (H2O) telah terserap oleh
silica gel. Begitu juga dengan kelembaban udaranya. Percobaan dillakukan
dengan menggunakan dua termometer yaitu termometer sebagai temperatur basah
atau wet bulb dan sebagai temperatur kering atau dry bulb.

Saat percobaan dehumidifikasi menggunakan variabel laju alir air dari 40(L/min)-
120(L/min) dengan selisih 20(L/min) setiap variabelnya dan ∆P nya sebesar
40mBar. Diperoleh data diperoleh Tw in sebesar 28,5 OC,28,5 OC,27 OC,27 OC,28
O
C. Untuk Tw out 26 OC,26 OC,25,5 OC,25 OC,24,5 OC. Td in 29 OC,32 OC,32 OC,32
O
C,31,5 OC. Td out 27 OC,27 OC,26 OC,26 OC,26,5 OC.

Pada percobaan ini didapat grafik dari hasil suhu dry dan wet dalam
keluaran maupun masuk melalui tahap humidifikasi dan dehumidifikasi

Humidifikasi
0.02
0.02 f(x) = 0.53x + 0.01
0.02
Twet (°C)

0.02
0.02
0.02
0.01 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02
Tdry (°C)

Gambar 6.1 Hubungan antara Tdry dalam (°C) dengan Twet (°C)
Berikut adalah grafik dari hasil percobaan dehumidifikasi
Dehumidifikasi
0.02
0.02
f(x) = 0.27x + 0.01
Twet (°C)

0.02
0.02
0.01
0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02
Tdry (°C)

Gambar 6.2 Hubungan antara Tdry dalam (°C) dengan Twet (°C)
Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi kesalahan
pada saat percobaan yang menyebabkan suhu dry out dalam humidifikasi lebih
rendah dibanding dengan suhu wet out humidifikasi, dan seharusnya menurut
literatur yang tepat hasil dari suhu kering lebih besar daripada suhu basah atau
lembab

7. Kesimpulan

 Pada percobaan diatas didapat harga kelembaban (Y) dan entalphi


(H) masuk dan keluar yakni

Humidifikasi :
Masuk
Kelembapan Entalphi
0,0158 73
0,017 72,5
0,016 77
0,0156 78
0,015 78
Keluar
Kelembapan Entalphi
0,0194 72,5
0,021 81,5
0,02 73
0,0208 73
Dehumidifikasi : 0,0198 73
Masuk Keluar
Kelembapan Entalphi Kelembapan Entalphi
0,022 85,5 0,0196 74
0,021 85,5 0,0206 74
0,0172 73 0,0194 73,5
0,0172 73 0,01945 73
0,0176 73,5 0,0174 72,5

Anda mungkin juga menyukai