Disusun oleh :
2. Dasar Teori
Humidifikasi adalah proses perpindahan air dari fase cair (A) ke dalam campuran gas
yang terdiri dari udara (B) dan uap air (A). Dehumidifikasi adalah proses perpindahan uap
air dari campuran uap air (A) dan udara (B) kedalam air pada fase cair (A) dengan syarat B
tidak melarut pada A.
Proses Dehumidifikasi, yang merupakan proses pengurangan kadar air dalam gas, sama
dengan proses humidifikasi mempunyai dua cara proses, yaitu dengan pemanasan dan tanpa
pemanasan. Kesemuanya itu tergantung cara mengatur valve yang ada. Pada proses ini, gas
dilewatkan pada sebuah kolom yang di dalamnya terdapat zat penyerap (absorbent) dan juga
dengan memperbesar tekanan. Data yang diambil dari percobaan ini seperti,suhu air di dalam
labu,suhu gas masuk(TdindanTwin),suhu gas keluar (Tdoutdan Twout),dan beda tekanan di dalam
labu.
Dalam pemrosesan bahan sering diperlukan untuk menentukan uap air dalam aliran gas.
Operasi ini dikenal sebagai proses humidifikasi.Dalam humidifikasi,kadar dapat ditngkatkan
dengan melewatkan aliran gas di atas cairan yang kemudian akan menguap ke dalam aliran
gas.Perpindahan ke aliran utama berlangsung dengan cara difusi danpada perbatasan
(interface)perpindahan panas dan massa yang berlangsung terus menerus.
Contoh proses humidifikasi adalah pada menara pendingin, air panas dialirkan
berlawanan arah dengan media pendingin yaitu udara.
Terminologi humidifikasi :
1. Dry bulb temperature
2. Wet bulb temperature
3. Dew point
4. Enthalpy
5. Humidvolume
6. Humidheat
7. Absolute humidity
8. Relative humidity
9. Persen (absolute) humidity
10. Saturasi humidity
Suhu BolaKering ( T)
Biasanya disebut sebagai suhu udara,merupakan istilah yang umum digunakan.Ketika
orang menyebut suhu udara,biasanya mereka mengacu pada temperatur bola kering.
Disebut suhu bola kering karena dalam mekanisme kerjanya tidak terpengaruh oleh
kelembaban udara.Suhu bola kering dapat diukur dengan menggunakan termometer
normal yang terkena udara bebas,tetapi terlindung dari radiasi dan kelembaban.Satuan
suhu yang biasa digunakan adalah derajat Celcius (oC) ,derajat Fahrenheit(oF) dan satuan
Kelvin (K). Titik Nol pada Kelvin setara dengan 273oC.
Suhu bola basah yaitu suhu pada keadaan tunak dan tidak berkesetim bangan yang
dicapaibilasuatumassakecildarizatcairdikontakkandalamkeadaan adiabatik
dalamarus gas yang kontinu.
HS =0.62198 pw /(pa - pw)= pw/(pa - pw)x (18/29)
Dimana
pw =Tekanan parsial uap air dalam udara (Pa, psi)
pa=Tekanan atmosferik udara basah (Pa, psi)
Hs =0.62198 pws/(pa - pws)=pws/(pa - pws)x (18/29)
Dimana
Hs =Saturasi humidity (kgwater/kgair,lbwater/lbdry_air)
pws =Tekanan uap air jenuh
Kelembaban jenuh yaitu udara dalam uap air yang berkesetimbangan dengan air pada
suhu dan tekanan tertentu.Dalam campuran ini,tekanan parsial uap air dalam campuran
udara-air adalah sama tekanan uap air murni pada temperatur tertentu.
Kelembaban relatif yaitu ratio antara tekanan bagian dan tekanan uap zat cair pada suhu
gas.Besaran ini dinyatakan dalam persen (%) sehingga kelembaban 100% berarti gas
jenuh sedang kelembaban 0 % berarti gas bebas uap.
HR =(Pa / Pas) x 100 %
dimanaPa =Tekanan uap mbar Pas =Tekanan parsial uap jenuh mbar
HR =ρw/ ρws100%
Dimana
HR = relative humidity(%)
ρw = density uap (kg/m3)
ρws =density uap jenuh pada dry bulb temperature(kg/m3)
HR=mw/mws100%
Dimana
HR = relative humidity(%)
mw= massa uap air dalam volume udara volume (kg)
mws=massa uap air yang diperlukan agar menjadi jenuh pada volume ini(kg)
Kalor lembab yaitu energi kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu satuan
massa beserta uap yang dikandungnya sebesar satu derajat satuan suhu.
Cs =0,24 +0,45 HBtu/oF.lbmudara kering
Cs =1 +1,88 HKkal/oC.kg udara kering
Entalpilembabadalahentalpisatusatuanmassagasditambahuapya Ng terkandung di
dalamnya.
Volume lembab adalah volume total stu satuan massa bebas uap b eserta uap yang
dikandungnyapadatekanan1 atm .
Titik embun campuran udara-uap air adalah
temperatur pada saat gas telah jenuh oleh uap air.
Cara Pengukuran Humidity
Cara Tidak Langsung
Mengukur td dan tw dengan bantuan diagram psikhrometrik didapat Humidity
Cara Langsung
Mengukur H2O dan berat udara kering
Alat :
Bahan
4. SkemaPercobaan
Mengatur kecepatan alir sirkulasi air mulai dari 70L/menit dan mencatat
data setelah 10 menit
Mengatur kecepatan alir sirkulasi air mulai dari 70L/menit dan mencatat
data setelah 10 menit
Humidifikasi masuk
Kecepatan liter
per menit
TdoC
Twoc
Humidifikasi keluar
Kecepatan liter
per menit
TdoC
Twoc
Dehumidifikasi
Kecepatan liter
per menit
TdoC
Twoc
Kecepatan liter
per menit
TdoC
Twoc
Kecepatan liter
per menit
TdoC
Twoc
6. Pembahasan
Pada percobaan diatas dapat dianalisa bahwa humidifikasi adalah suatu
proses penambahan kandungan air dalam udara. Proses yang dilakukan yaitu
dengan melewatkan aliran gas dari kompresor diatas cairan yang kemudian akan
menguap ke dalam aliran gas.
Dalam praktek dilakukan humidifikasi tanpa pemanasan serta dengan sirkulasi air.
Dalam prosesnya sejumlah udara dengan tekanan 20 mBar masuk dari atas,
selanjutnya masuk dan akan melewati silica gel yang terdapat di dalam alat
tersebut. Silica gel ini berfungsi untuk menyerap air yang terkandung dalam
udara. Dari data yang didapat, temperatur basah dan kering udara masuk dan
keluar terdapat perbedaan. Udara keluar lebih kecil dari udara masuk, karena air
(H2O) telah terserap oleh silica gel. Begitu juga dengan kelembaban udaranya.
Saat percobaan humidifikasi menggunakan variabel laju alir air dari 40(L/min)-
120(L/min) dengan selisih 20(L/min) setiap variabelnya dan ∆P nya sebesar
20mBar. Dari data diperoleh Tw in berturut-turut yaitu 27 OC, 27 OC, 26 OC, 25
O
C,26 OC. Tw out yaitu 25,5 OC,26 OC,25 OC,26 OC,25 OC. Sedangkan untuk Td in
32 OC,29 OC,35,5 OC,36 OC,37 OC. Td out 24 OC,24,5 OC,25,5 OC,25,5 OC,25,5 OC.
Saat percobaan dehumidifikasi menggunakan variabel laju alir air dari 40(L/min)-
120(L/min) dengan selisih 20(L/min) setiap variabelnya dan ∆P nya sebesar
40mBar. Diperoleh data diperoleh Tw in sebesar 28,5 OC,28,5 OC,27 OC,27 OC,28
O
C. Untuk Tw out 26 OC,26 OC,25,5 OC,25 OC,24,5 OC. Td in 29 OC,32 OC,32 OC,32
O
C,31,5 OC. Td out 27 OC,27 OC,26 OC,26 OC,26,5 OC.
Pada percobaan ini didapat grafik dari hasil suhu dry dan wet dalam
keluaran maupun masuk melalui tahap humidifikasi dan dehumidifikasi
Humidifikasi
0.02
0.02 f(x) = 0.53x + 0.01
0.02
Twet (°C)
0.02
0.02
0.02
0.01 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02
Tdry (°C)
Gambar 6.1 Hubungan antara Tdry dalam (°C) dengan Twet (°C)
Berikut adalah grafik dari hasil percobaan dehumidifikasi
Dehumidifikasi
0.02
0.02
f(x) = 0.27x + 0.01
Twet (°C)
0.02
0.02
0.01
0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02
Tdry (°C)
Gambar 6.2 Hubungan antara Tdry dalam (°C) dengan Twet (°C)
Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi kesalahan
pada saat percobaan yang menyebabkan suhu dry out dalam humidifikasi lebih
rendah dibanding dengan suhu wet out humidifikasi, dan seharusnya menurut
literatur yang tepat hasil dari suhu kering lebih besar daripada suhu basah atau
lembab
7. Kesimpulan
Humidifikasi :
Masuk
Kelembapan Entalphi
0,0158 73
0,017 72,5
0,016 77
0,0156 78
0,015 78
Keluar
Kelembapan Entalphi
0,0194 72,5
0,021 81,5
0,02 73
0,0208 73
Dehumidifikasi : 0,0198 73
Masuk Keluar
Kelembapan Entalphi Kelembapan Entalphi
0,022 85,5 0,0196 74
0,021 85,5 0,0206 74
0,0172 73 0,0194 73,5
0,0172 73 0,01945 73
0,0176 73,5 0,0174 72,5