Anda di halaman 1dari 20

LABORATORIUM PILOT PLANT

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2016-2017

MODUL : HUMIDIFIKASI DAN DEHUMIDIFIKASI


PEMBIMBING : Anggi Regiana Agustin, S.ST., M.Sc

Praktikum : 18 Oktober 2016


Penyerahan : 25 Oktober 2016
Laporan

Oleh :
Kelompok : XII (dua belas)
Nama : 1. Ufia Farhah NIM.111411060
2. Winardi Ginanjar NIM.111411061

Kelas : 3-B

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2016
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menghitung koefisien pindah panas (hGa) dan koefisien pindah massa (kYa)
pada kolom isian cooling tower
2. Membandingkan suhu air yang diperoleh dari praktikum terhadap suhu air
seharusnya yang diperoleh secara teoritis dari cooling tower
3. Mengetahui pengaruh laju alir udara Gs’ terhadap kelembaban udara Y
sepanjang kolom adorbsi
4. Menghitung harga kelembaban (Y), suhu udara (T), dan entalpi (H) pada
beberapa titik dalam kolom adsorbsi untuk mengnalisa keadaan kolom
5. Menghitung efisiensi alat serta mengetahui pengaruh efisiensi terhadap
panjang kolom adsorben.

II. LANDASAN TEORI

Proses humidifikasi merupakan proses yang dapat menambah kadar air di


dalam gas. Sebaliknya, untuk mengurangi uap air dalam aliran gas sering disebut
proses dehumidifikasi. Dalam humidifikasi, kadar dapat ditngkatkan dengan
melewatkan aliran gas di atas cairan yang kemudian akan menguap ke dalam
aliran gas.
Perpindahan ke aliran utama berlangsung dengan cara difusi dan pada
perbatasan (interface) perpindahan panas dan massa yang berlangsung terus
menerus, sedangkan dalam dehumidifikasi dilakukan pengembunan (kondensasi)
parsial dan uap yang terkondensasi dibuang.
Penggunaan yang paling luas dari proses humidifikasi dan dehumidifikasi
menyangkut system udara air. Contoh paling sederhana adalah pengeringan
padatan basah dengan pengurangan jumlah kandungan air sebagai tujuan utama
dan dehumidifikasi aliran gas sebagai efek sampingan.
Pemakaian AC dan pengeringan gas juga menggunakan proses humidifikasi
dan dehumidifikasi. Sebagai contoh kandungan uap air harus dihilangkan dari gas
klor basah, sehingga gas ini bias digunakan pada peralatan baja untuk
menghindari korosi. Demikian juga pada proses pembuatan asam sulfat, gas yang
digunakan dikeringkan sebelum masuk ke konventor bertekanan yaitu dengan
jalan melewati pada bahan yang menyerap air (dehydrating agent) seperti silica
gel, asam sulfat pekat, dan lain-lain.
Contoh proses humidifikasi adalah pada menara pendingin, air panas dialirkan
berlawanan arah dengan media pendingin yaitu udara.
Istilah dalam proses humidifikasi
1. Kelembaban yaitu massa uap yang dibawa oleh satu satuan massa gas bebas
uap, karena itu humidity hanya bergantung pada tekanan bagian uap di dalam
campuran bila tekanan total tetap.
2. Suhu bola basah yaitu suhu pada keadaan tunak dan tidak berkesetimbangan
yang dicapai bila suatu massa kecil dari zat cair dikontakkan dalam keadaan
adiatik di dalam arus gas yang kontinu.
3. Kelembaban jenuh yaitu udara dalam uap air yang berkesetimbangan
dengan air pada suhu dan tekanan tertentu. Dalam campuran ini, tekanan
parsial uap air dalam campuran udara-air adalah sama tekanan uap air murni
pada temperatur terntentu.
4. Kelembaban relatif yaitu ratio antara tekanan bagian dan tekanan uap zat
cair pada suhu gas. Besaran ini dinyatakan dalam persen (%) sehingga
kelembaban 100% berarti gas jenuh sedang kelembaban 0% berarti gas bebas
uap.
5. Kalor lembab yaitu energi kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu
satuan massa beserta uap yang dikandungnya sebesar satu derajat satuan
suhu.
6. Entalpi lembab adalah entalpi satu satuan massa gas ditambah uap yang
terkandung di dalamnya.
7. Volume lembab adalah volume total stu satuan massa bebas uap beserta uap
yang dikandungnya pada tekanan 1 atm.
8. Titik embun campuran udara-uap air adalah temperatur pada saat gas telah
jenuh oleh uap air.

Proses Humidifikasi dengan proses Dehumidifikasi mempunyai perbedaan


dalam arah alirannya. Semua itu tergantung dari cara mengatur valve yang ada.
Gas yang masuk mengalir pada pipa orifice mempunyai beda tekan tertentu.
Adapun perbedaan antara proses humidifikasi dengan dehumidifikasi sbb :

Proses humidifikasi, merupakan suatu proses yang dapat menambah kadar air
dalam gas. Dalam prosesnya ada dua cara yaitu dengan pemanasan dan tanpa
pemanasan. Arah aliran kedua proses tersebut berbeda tergantung bagaimana kita
dapat mengatur buka tutupnya valve. Pada proses ini, gas dikontakan dengan air
yang berada di dalam labu secara counter current dimana air mengalir dari atas
dan gas/udara menngalir ke atas dari bawah, dengan laju alir sirkulasi air tertentu.
Data yang diambil dari percobaan ini seperti, suhu air di dalam labu, suhu gas
masuk (Tdin dan Twin), suhu gas keluar ( Tdout dan Twout), dan beda tekanan di
dalam labu.
Proses Dehumidifikasi, yang merupakan proses pengurangan kadar air dalam
gas, sama dengan proses humidifikasi mempunyai dua cara proses, yaitu dengan
pemanasan dan tanpa pemanasan. Kesemuanya itu tergantuk cara mengatur valve
yang ada. Pada proses ini, gas dilewatkan pada sebuah kolom yang yang
didalamnya terdapat zat penyerap (adsorbent) dan juga dengan memperbesar
tekanan. Data yang diambil pada percobaan ini seperti, suhu gas masuk (T din dan
Twin), suhu gas keluar (Tdout dan Twout), beda tekanan pada kolom (P), dan suhu
keluaran kolom bagian (A, B, C, dan D) yang menempel pada kolom.
III. METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan
 Seperangkat alat humidifikasi dan dehumidifikasi
 Kompressor
 Pompa
 Termometer pengukur temperature bola kering dan bola basah
 Psychrometric Chart

Bahan yang digunakan :


 Air
 udara tekan

3.2 Gambar Rangkaian Alat

Gambar 3.2.1 Seperangkat Alat Humidifikasi Gambar 3.2.2 Seperangkat Alat


Dehumidifikasi

Gambar 3.2.4 Psychrometric chart


Gambar 3.2.3 Pompa Air
Gambar 3.2.5 Rotameter Gambar 3.2.6 Manometer

Gambar 3.2.7 Kompressor Gambar 3.2.8 Control Panel


3.3 Prosedur Percobaan

3.3.1 Humidifikasi Tanpa Panas

Memutar switch Mengatur katup-


Memutar switch air
utama pada panel katup: V2 &
pressure pada posisi
kontrol searah jarum V4(Buka) dan
ON
jam ke mode ON V2,V3V5,V6 (tutup)

Mengatur katup
Mencatat data Menekan tombol P2
utama sehinggaa ada
pertama pada laju alir (kompressor) pada
perbedaan tekanan
air= 0, t=10 menit posisi ON
orifice

Menekan tombol P1 Kemudian mengatur Mengambil data tiap


(centrifugal pump) laju alir sesuai variasi 15 menit, kemudian
ON yang diinginkan ubah laju alir

3.3.2 Humidifikasi dengan pemanasan

Mengatur posisi Mengatur posisi


Mengatur katup
katup katup
utama hingga dP
Tutup V1, V3, dan Buka V2, V4, dan
orifice 20 mBar
V6. V5.

Mengambil data Mengatur


Menekan tombol P1 pertama pemanasan, dengan
(Centrifugal Pump)
(laju air = 0, setelah mengubah mode ON
ON
10 min) pada heater

Mengatur sirkulasi Mengatur laju alir


Mengambil data
air mulai dari 60 dengan variasi yang
setiap 15 menit
L/min. diinginkan
3.2.3 Dehumidifikasi Tanpa Pemanasan aliran Bawah

Atur posisi katup. Atur posisi katup.


Tekan tombol P2
Tutup V1, V3, dan Buka V2, V4, dan
(Kompressor) ON
V5 V6

Ambil data Atur katup utama


Ubah dP orifice pertama (V9) hingga dP
menjadi 20 mBar
(setelah 10 min) orifice 40 mBar

Ambil data yang


diperlukan

3.2.4 Dehumidifikasi Tanpa Pemanasan Aliran Atas

Atur posisi katup. Atur posisi katup.


Tekan tombol P2
Tutup V1, V3, dan Buka V2, V4, dan
(Kompressor) ON
V5 V6

Ambil data Atur katup utama


Ubah dP orifice pertama (V9) hingga dP
menjadi 60 mBar
(setelah 10 min) orifice 40 mBar

Ambil data yang


diperlukan
IV. Data Pengamatan

4.1 Tabel pengamatan Dehumidifikasi


Suhu Udara ⁰C Suhu Kolom ⁰C
Waktu
∆P (mbar) V orifice (m/s) Masuk Keluar A B C D
(menit)
Kering Basah Kering Basah Kering Basah Kering Basah Kering Basah Kering Basah
45 60 7494,114757 43 25 31 25 38 23 41 23 37 22 36 22
60 80 9990,501414 42 26 31 26 40 24 41 23 38 23 37 23

4.2 Tabel panjang kolom


Panjang kolom in a b c d Out
(meter) 0 0,85 1 1,1 1,15 1,8

V. Pengolahan Data

5.1 Tabel pengolahan Dehumidifikasi

Suhu Udara ⁰C Suhu Kolom ⁰C


Waktu
∆P (mbar) V orifice (m/s) Masuk Keluar A B C D
(menit)
Kering Basah Kering Basah Kering Basah Kering Basah Kering Basah
45 60 7494,114757 43 25 38 23 41 23 37 22 36 22
60 80 9990,501414 42 26 40 24 41 23 38 23 37 23
60 mbar 80 mbar
H (kJ/kg) % Y (kg/kg) H (kJ/kg) % Y (kg/kg)
T in 81,5 19,62963 0,0144 86 19,62962963 0,0168
T out 81,5 53 0,0196 81,5 53 0,0196
TA 73 19,58333 0,0132 77 18 0,014
TB 73 12,91667 0,012 73 12,91666667 0,012
TC 69 18,26087 0,0121 73 19,58333333 0,0132
TD 69 21,17647 0,0126 73 21,76470588 0,0136

Panjang kolom vs % relative humidity


60

50
% relative humidity
40

30
60 bar
20
80 bar
10

0
0 0.5 1 1.5 2
panjang kolom (m)

Gambar 5.1.1 Grafik Hubungan antara %relative humidity terhadap panjang kolom
Panjang kolom vs H
100
90
80
70

enthalpi (kJ/kg)
60
50 60 mbar
40 80 mbar
30
20
10
0
0 0.85 1 1.1 1.15 1.8

Gambar 4.1.2 Grafik hubungan antara entalpi terhadap panjang kolom


Panjang Kolom vs Y
0.025

0.02

humidity actual (kg/kg)


0.015
60 mbar
0.01 80 mbar

0.005

0
0 0.5 1 1.5 2

Gambar 4.1.3 Grafik hubungan antara kelembaban aktual terhadap panjang kolom
Pembahasan
Pada praktikum ini, dilakukan proses humidifikasi dan dehumidifikasi. Pada proses dehumidifikasi
dilakukan pengambilan data pada suhu kering dan basah di aliran masuk, kolom A, kolom B, kolom
C, kolom D, dan aliran keluar seta dilakukan variasi pada beda tekanan.
Pada proses dehumidifikasi untuk hubungan antara persen relative humidity terhadap panjang kolom,
sebanding dengan persen relatif humidity-nya. Semakin tinggi keluarannya maka persen humidity nya
juga semakin besar. Seharusnya semakin tinggi suhu maka relatif humidity ataupun kandungan air
semakin kecil. Hal ini terjadi kemungkinan karena kejenuhan pada silica gel (absorben) yang
digunakannya. Seharusnya juga semakin tinggi suhu maka nilai kelembaban aktualnya semakin kecil,
namun yang terjadi adalah sebaliknya. Pada aliran keluar didapat kelembaban yang lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kelembaban pada aliran masuk. Selain faktor adanya kemungkinan akan silica
gel yang jenuh, hal ini juga bisa diakibatkan dengan bukaan valve yang tidak sama dan juga
kurangnya ketelitian pada pengambilang data menggunakan temperatur bola basah-bola kering.

Kesimpulan
- Proses dehumidifikasi
Dari praktikum dehumidifikasi, didapat data berupa harga entalpi (H), persen relative
humidity (%rH), dan humidity actual (Y) yang disajikan dalam tabel.

60 mbar 80 mbar
H (kJ/kg) % Y (kg/kg) H (kJ/kg) % Y (kg/kg)
T in 81,5 19,62963 0,0144 86 19,62962963 0,0168
T out 81,5 53 0,0196 81,5 53 0,0196
TA 73 19,58333 0,0132 77 18 0,014
TB 73 12,91667 0,012 73 12,91666667 0,012
TC 69 18,26087 0,0121 73 19,58333333 0,0132
TD 69 21,17647 0,0126 73 21,76470588 0,0136

- Proses Humidifikasi
Perhitungan
- V orifice
𝐶𝑜 2 𝑥 ∆𝑃 𝑚
𝑉𝑜 = 𝑥√ ′
( )
4 𝜌 𝑠
√1 − 𝐷𝑜
𝐷1
Untuk Vo pada ∆P 60 mbar = 6000 N/m2
1
𝜌′ =
𝑣
𝑑𝑖 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑝𝑜𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑝𝑠𝑦𝑐ℎ𝑟𝑜𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖𝑐 𝑐ℎ𝑎𝑟𝑡
0,5
𝑣 =1+ 𝑥 (1 − 1,05) = 0,996377 𝑚3
0,5 + 6,4
0,610974 2 𝑥 6000 𝑚 𝒎
𝑉𝑜 = 𝑥√ ( ) = 𝟕𝟒𝟗𝟒, 𝟏𝟏𝟓
1 14 1 𝑠 𝒔
√1 − 0,996377
2,5094 2,5094

Untuk Vo pada ∆P 80 mbar = 8000 N/m2


0,5
𝑣 =1+ 𝑥 (1 − 1,05) = 0,996212 𝑚3
0,5 + 6,6

0,610974 2 𝑥 8000 𝑚 𝒎
𝑉𝑜 = 𝑥√ ( ) = 𝟗𝟗𝟗𝟎, 𝟓𝟎𝟏
1 14 1 𝑠 𝒔
√1 − 0,996212
2,5094 2,5094

- Pada aliran masuk dengan ∆P = 60 mbar

Untuk %relative humidity dilakukan interpolasi


% humidity =20+((1,2/2,6)*(0,2-0,3)) = 19,95385 %

-Pada aliran masuk dengan ∆P 80 mbar


Untuk % relative humidity dilakukan interpolasi
%humidity = 20+((0,1/2,7)*(20-30)) = 19,62963%

- Pada aliran TA pada ∆P 60 mbar

Untuk % relative humidity dilakukan interpolasi


%humidity = 20+((0,1/2,4)*(20-30)) = 19,5833 %
- Pada TA ∆P 80 mbar

%humidity = 20+((0,5/2,5)*(20-30)) = 18 %

- Pada TB ∆P 60mbar dan 80 mbar

%humidity =20+((1,7/2,4)*(20-30)) = 12,91667 %

- Pada aliran TC ∆P 60mbar


%humiity = 20+((0,4/2,3)*(20-30)) = 18,26 %

- Pada aliran TC ∆P 80mbar

%humidity = 20+((0,1/2,4)*(20-30)) = 19,5833 %

- Pada aliran TD ∆P 60mbar


%humidity = 30+((1,5/1,7)*(30-40)) = 21,176 %

- Pada aliran TD ∆P 80mbar

%humidity = 30+((1,4/1,7)*(30-40)) = 21,7647 %

- Pada aliran keluar ∆P 60mbar dan 80mbar


%humidity = 60+((0,7/1)*(60-70)) = 53 %
PUSTAKA
Job sheet Praktikum Pilot Plant “Humidifikasi dan Dehumidifikasi” Laboratorium Pilot Plant
Politeknik Negeri Bandung

Treybal, Robert E.Mass-Transfer Operations. McGraw-Hill International Edition. Third


Edition

Anda mungkin juga menyukai