Anda di halaman 1dari 2

1.

Eka Mahendra P NIM: 1731410090


NAMA 2. Mega Dwi Fauzi N NIM: 1731410031
3. Nadiangga Satria A NIM: 1731410054
4. Titania Septi H NIM: 1731410105
KELAS 3D-DIII Teknik Kimia

PRARANCANGAN PABRIK ASAM SULFAT DENGAN PROSES KONTAK


ABSORBSI GANDA

Dalam proses pembuatan asam sulfat dibagi dalam beberapa tahap, diantaranya:

I. Tahap Persiapan Bahan Baku

Bahan baku sulfur berupa granular disimpan di dalam gudang penyimpanan (G-
01) pada suhu 300C dan tekanan 1 atm. Sulfur diangkut dengan Belt Conveyor
(BC-01) menuju Hopper (H-01) untuk ditampung sebelum dileburkan. Sulfur
padat dengan ukuran serbuk selanjutnya dilebur pada Melter (M-01) pada 140 0C
dengan media pemanas steam. Selanjutnya produk cairan M-01 dipompakan
dengan pompa (P-01) menuju Burner (B-01) bersama dengan itu dialirkan udara
kering yang diperoleh dari udara luar dan ditekan dengan Blower (B-01) dan
dilewatkan menara pengering (MP-010). Kandungan air dalam udara atmosfer
diserap oleh H2SO4 98,5% yang bersifat higroskopis, sehingga dihasilkan udara
kering. Hali ini bertujuan untuk mencegah terjadinya reaksi antara gas SO 3
dengan air yang terkandung dalam udara sehingga akan menyebabkan korosi.
H2SO4 disirkulasi secara kontinyu dari Tangki Pengencer I (TP-01) untuk
menjaga konsentrasi H2SO4 98,5%. Produk udara kering diumpankan menuju
burner. Burner difungsikan untuk mereaksikan sulfur dengan udara membentuk
sulfur dioksida pada kondisi operasi temperature 91,85 0C dan tekanan 1 atm
dengan sifat reaksi eksotermis. Setelah terjadi proses reaksi pembentukan sulfur
dioksida produk dari burner berupa gas dilewatkan di Waste Heat Boiler (WHB-
01) yang berfungsi memanfaatkan panas produk keluar burner untuk
memproduksi steam dimana produk keluaran Waste Heat Boiler suhunya
menjadi 4250C dan dilewatkan Cyclones (CN-01) yang berfungsi untuk
menyaring impuritas sebelum gas sulfur dioksida diumpankan menuju reaktor.

II. Tahap Reaksi

Gas SO2 dimasukkan R-01 yang terdiri dari 4 buah bed catalyst. 3 bed teratas
merupakan konversi tingkat pertama sedangkan bed keempat merupakan
konversi tingkat kedua. Katalis yang digunakan berupa vanadium pentaoksida
(V2O5) dengan suhu optimum sekitar 4200C – 6000C. Gas proses yang
mengandung SO2 bersuhu 4250C dari burner masuk ke converter bed I, dimana
gas SO2 diubah menjadi SO3. Temperature bed dijaga pada temperature sekitar
4250C agar katalis tetap pada kondisi operasi optimumpnya sehingga diharapkan
terjadi konversi reaksi yang optimum pula. Pada bed pertama, reaksi
berlangsung dengan konversi sekitar 69,38%. Gas yang mengandung SO3 yang
keluar dari bed I, bersuhu 6000C, dimasukkan ke Heat Exchanger I (HE-01)
dengan media pendingin gas keluar absorber I yang bersuhu 94,9 0C. Gas yang
mengandung SO3 keluar HE-01, bersuhu 4250C, masuk ke bed II. Pada bed ke-2
ini reaksi berlangsung dengan konversi sekitar 20,62%. Gas outlet bed II dimana
temperature 444,30C dialirkan ke HE-02 dengan media pendingin sama dengan
bed I, sehingga dihasilkan gas dengan temperature 425 0C. Gas ini dialirkan ke
bed III dengan konversi 6,4%. Gas outlet bed III yang banyak mengandung gas
SO3 bersuhu 429,850C masuk ke H-03 kemudian masuk ke Economizer I (EK-
01) dengan media pendingin air. Gas tersebut didinginkan menjadi 200 0C
sebelum masuk ke menara absorber I (AB-01). Setelah gas SO 3 diserap dengan
H2SO4 di menara absorber, sisa gas keluar absorber dengna temperature 94,90C
dan dipanaskan di HE-01, HE-02 dan HE-03, sehingga temperature masuk ke
bed IV menjadi 4250C. Pada bed IV ini terjadi reaksi dengan konversi sebesar
3,3%, sehingga konversi total menjadi 99,7%. Gas outlet bed IV, temperature
426,850C masuk Economizer II (EK-02), dimana gas tersebut didinginkan
menjadi 2000C sebelum masuk menara absorber II (AB-02).

III. Tahap Pemurnian Produk

Produk dari Tangki Pengencer II (TP-02) dipompa menuju TP-01. Sisa gas dari
AB-01 akan dikembalikan ke bed IV. Gas yang banyak mengandung SO 3 keluar
dari bed IV dan diabsorpsi oleh H2SO4 98,5% yang berasal dari TP-02 yang
dipompa oleh P-02 dan gas tersebut dilewatkan EK-02 untuk didinginkan
terlebih dahulu. Produk yang dihasilkan dalam AB-02 berupa H2SO4 dengan
kadar 99,9% dan ditampung oleh tangki penampung TP-02. H 2SO4 dari AB-01
dan AB-02 ditambahkan air demineralisasi untuk diencerkan menjadi 98,5%.
Sisa gas SO2 yang keluar dari AB-02 diemisikan ke udara bebas.
Produk H2SO4 dari TP-01 dipompa oleh P-08 melewati HE-05 untuk
mendinginkan produk sehingga temperature produk maksimum adalah 370C
sebelum masuk ke tangki penyimpanan asam sulfat (T-01).

Anda mungkin juga menyukai