Anda di halaman 1dari 9

E-Commerce

KELOMPOK 3
KELOMPOK 3
Andi Fazzar Fardiansyah (20182205057)
Nurafni Hidayah (20182205063)
Hastini (20182205064)
Muh. Fadjril (20182205102)
Al Mualim (20182205113)
Paramesti Nursaid (20182205119)
VALUE CHAIN
KONSEP VALUE CHAIN

Value Chain atau rantai nilai merupakan rangkaian


kegiatan operasional perusahaan berupa pengadaan
barang oleh pemasok, kegiatan produksi atau
manufaktur, distribusi, pemasaran, perdagangan ritel,
grosir maupun eceran serta layanan purna jual dalam
berbagai model bisnis.
Konsep Value Chain merupakan konsep yang
dikembangkan oleh Porter pada tahun 1985 yang
memandang perusahaan sebagai suatu rangkaian atau
jaringan aktivitas dasar yang menambah nilai bagi
produk atau jasanya dan menambah margin nilai baik
bagi perusahaan maupun bagi pelanggannya. Analisis
value chain menggambarkan aktivitas di dalam dan
disekitar organisasi dan menghubungkannya pada
kekuatan persaingan perusahaan. Porter
mengelompokkan aktivitas perusahaan menjadi dua
kelompok, yaitu primary activities dan supporting
activities.
VALUE CHAIN
dalam E-Business
Menurut Michael E. Porter, sebuah rantai nilai adalah
rangkaian kegiatan untuk operasi perusahaan dalam industri
yang spesifik untuk menciptakan nilai dan keuntungan
kompetitif bagi organisasi.
Dalam tiap-tiap aktivitas nilai, baik aktivitas utama (Primary
Activities) maupun aktivitas pendukung (Support Activities),
terdapat tiga jenis aktivitas yang memainkan peran yang
berbeda dalam menciptakan keunggulan kompetitif suatu
perusahaan. Porter menjelaskan sebagai berikut:​​

Direct Activities Indirect Activities Quality Assurance


Aktivitas dalam Value Chain bukan aktivitas yang independen melainkan interdependen. Hubungan antar aktivitas
mempengaruhi kinerja dan biaya aktivitas lainnya. Menurut Porter, keterkaitan diantara beberapa aktivitas nilai
bersumber dari:

Fungsi yang Biaya atau kinerja Aktivitas yang Fungsi quality


sama dapat aktivitas langsung dilakukan di dalam assurance dapat
dilakukan (direct activities) perusahaan dilakukan
dengan cara diperbaiki dengan mengurangi dengan cara
yang berbeda. melakukan usaha kebutuhan untuk yang berbeda.
yang lebih pada memperagakan,
1
aktivitas tidak menjelaskan, atau
langsung 3 melayani produk di
lapangan.​​
(indirect activities).

2 4
ARSITEKTUR E-BUSSINES

Arsitektur e-business adalah gambaran, bentuk atau model baru


yang terpusat dalam hal untuk mewujudkan fungsi proses pada
e-business.
Ada lima bentuk desain dalam e-business diantaranya yaitu:

1 Cross Functional Business Unit (Persilangan Unit Fungsi Bisnis)

2 The Strategic Business Unit (Strategi Bisnis Unit)

3 The Integrated Enterprise (Integrasi Perusahaan)

4 The Extended Enterprise

5 The Inter-Enterprise Community (komunitas Inter-Perusahaan)


Dalam menerapkan konsep e-business, peranan aplikasi
arsitektur e-business sangatlah penting. Ada dua model
arsitektur e-business yaitu ;

Model Sequential
Model arsitektur yang mengembangkan aplikasi berdasarkan fungsi-
fungsi yang ada dalam perusahaan. Untuk mengintegrasikan fungsi 01
fungsi tersebut diperlukan interface agar output dari aplikasi dapat
dibaca oleh aplikasi lain.

Model Synchronous
Aplikasi besar yang akan mensikronisasi mekanisme 02
masing-masing unit dengan cara memusatkan data
dan proses pada sebuat titik.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai