Anda di halaman 1dari 4

PEMBUATAN GRANUL SIMPLEKS

TUJUAN:
1. Memahami cara pembuatan granul.
2. Memahami fungsi bahan pengikat dan pengisi.
3. Melakukan percobaan membuat granul dengan cara granulasi basah
dengan bahan pengikat mucilago amilum.

TEORI :
Granulasi adalah gumpalan-gumpalan dari partikel-partikel yang lebih kecil.
Umumnya berbentuk tidak merata dan mejadi seperti partikel-partikel
tunggal yang lebih besar. Ukuran berkisar antara ayakan 4-12, walaupun
demikian granula dari macam-macam ukuran lubang ayakan dapat dibuat
tergantung tujuan pemakaiannya.
Umumnya granula di buat dengan cara melembabkan serbuk yang diinginkan
atau campuran serbuk dan melewatkan adonan ang sudah lembabpada celah
ayakan dengan ukuran lubang ayakan yang sesuai dengan ukuran granula
yang ingin di hasilkan sehingga partikel yang lebih besar terbentuk dan
mongering oleh pengaruh udara atau dibawah panas (sesuai dengansifat
obat yang memungkinkannya )sambil bergerak di atas nampan pengering
untuk menghindari perlekatan granula.
Ada 3 macam metode pembuaatan tablet kompresi yang berlaku yaitu
metode granulasi kering dan cetak langsung. Pembuataan granulasi basah
betujuan supaya campuran menglir bebas dan merata dari hopper ( wadah
berbentuk corong ,tyang menampung dan mengatur arus nya menuju mesin
pembuat tablet ) kedalam cetakan pengisinya dengan tepat dan merata,
biasanya perlu mengubah campuran serbuk menjadi granul yang bebas
mengalir ke dalam cetakan disebut granulasi. Hal ini dapat dilakukan secara
baik dengan menambah cairan pengikat atau perekat campuran sebuk,
melewatkan adonan adonan pada ayakan yang di kehendakidan di keringkan
lalu di ayak lagi dengan ayakan yang lebih kecil agar mengurangi ukuran
granula berikutnya. Unsur pengikat pda tablet juga membantu melekatkan
granula satu dengan yang lainnya.menjaga kesatuan tablet selama proses
kompresi.diantara bahan pengikat yang digunakan adalah 10-20% cairan
berair yang dibuat dari tepung jagung, 25-50% laruan glukosa,maltose, gom
arab ( seperti akasia), derivate sellulosa (seperti metal selulosa,karboksi
metal selulosa dan sellulosa mikro Kristal ), gelatin dan povidon.
Pada umumnya granulasi basah ditekan pada ayakan no 5 atau 8. Hal ini
yaitu fludization ke dalam fluid bed dipers dibuat glanul menekan pada alat
yang berlubang-lubang. Setelah semua bahan berubah menjadi granul .

Sifat-sifat granul yang baik

Tidak terlalukeras dan rapuh


Tidak mudah rusak pada proses pengempaan
Cukup padat tetapi tidak rapat
Memberikan sifat kohesi yang baik terhadap tabler yang dibuat
Dapat melepas zat aktifnya
Bentuk mendekasi bulat atau speris
Tidak terlalu banyak fines sehingga tidak mengganggu sifat alirnya

BAHAN-BAHAN :
1. Amilum manihot
2. Laktosa
3. Aquades
ALAT-ALAT :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Baskom
Ayakan no. 12
Beaker glass
Pengaduk
Timbangan kasar
Kompor

CARA KERJA :
1. Buat granul sebanyak 500 gram dengan formula
Resep
Amylum
250
Laktosa
250
Mucilago amili
qs
2. Buat mucilago 10% sebanyak 200 mg
3. Tambahkan mucilago kedalam campuran amilum dan laktosa sedikit demi
sedikit sambil di aduk dan remas dengan tangan ,sampai bentuk masa yang
dapat menggumpal bias dikepal dan bias di patahkan tetapi tidak hancur
berantakan yang dikenal sebagai banana breaking
4. Lakukan pengayakan basa dengan ayakan no. 12 kumpulkan hasil ayakan.
5. Keringkan granula dalam lemari pengering suhu 60c

DATA

Berat beker glass kosong : 184


Berat mucilago anili : 377.70-184=193.7
Berat mucilago sisa : 192.8-184=8.8
Berat mucilage anili yang digunakan : 184,9
Berat granul kering : 484
Berat wadah : 19.3

PEMBAHASAN
Pembuatan granul digunakan laktosa sebagai bahan pengisi, karena selain
harganya murah juga merupakan bahan pengisi yang paling banyak digunakan
tetapi ada kalanya terjadi interaksi amin tertentu dengan pengisi laktosa. Dengan
adanya agen stearat ( mg stearat) warna tabletnya lama-kelamaan akan memucat,
hal ini di sebabkan karena adanya lemakantara zat reaktif yang potensial jadi
bahan-bahan yang dapat mebembentuk campuran enterik tidak mengalami
masalah jika serbuknya tidak terlalu kompak dengan dimasukan kedalam kapsul.
Pasta kanji dibuat untuk mendispersikan kanji kedalam air, lalu dipanaskan
beberapa waktu untuk mencegah amylum atau kanji menggumpal. Pada saat
pemanasan kanji , kanji mengalami hipolisis menjadI dekstri dan glukosa. Pasta
yang bening lebih baik, menunjukan terjadi perubahan yang sempurna menjadi
glukosa dan menghasilkan kohesi tablet yang baik dan dapat segera hancur bila di
formulasi dengan baik.

KESIMPULAN
1. Granulasi adalah salah satu metode yang digunakan dalam pembuatan tablet
secara kempa dan tidak langsung.
2. Penggunaan dan cara pencampuran bahan pengikat akan berpengaruh
terhadap granul yang dihasilkan.
3. Hasil praktikum yang kami lakukan , menghasilkan granul yang cukup sesuai
dengan kesesuaian bobot meskipun masih terlihat fines. Hal ini mungkin
disebabkan oleh pelaksanaan prosedur yang kurang sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Ansel,H.C. 1989.Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Terjemahan F. Ibrahim


edisi IV UI, press Jakarta
Lachman, L ,Lieberman, HA and Kanig. 1994. Peraktik Formulasi Industri.
Perjemahan Siti Sumiati UI,press Jakarta

Anda mungkin juga menyukai