Disusun oleh :
Fahrudiansya
h 1543700088
Maryam Muddin
1543700016
Nova Astria 1543700155
Ayu gladistya pradini
1543700023
Suwarni Pomanto 1543700171
Martha marni
1543700031
Diana Frimauli Sidabutar 1543700202
Yunny Pricilia Stefanus
1543700074
Erlan Sugianto 1543700204
1
St. Rahma
1543700205
2
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Tablet
Dapat didefinisikan sebagai sediaan solid yang mengandung satu
atau lebih zat aktif dengan atau tanpa berbagai eksipien (yang
meningkatkan mutu sediaan tablet, kelancaran sifat aliran bebas, sifat
kohesivitas, kecepatan disintegrasi, dan sifat anti lekat) dan dibuat dengan
mengempa campuran serbuk dalam mesin tablet (FI III, 1979).
W0 - W1 X 100% Keterangan :
Initial weight
2.6.5 Sticking
Kerusakan pada tablet dimana ada sebagian masa tablet
yang melekat pada stempel, dapat disebabkan oleh beberapa faktor
misalnya pengaruh dari lingkungan yang diatasi dengan
mengeringkan granul atau memperbaiki kondisi udara diruangan,
penurunan titik lebur yang diperbaiki dengan perbaikan granulat
sesuai komposisi, penurunan kohesi komposisi tunggal diperbaiki
dengan perbaikan granulat sesuai komposisi, penurunan kohesi
komposisi tunggal diperbaiki dengan menaikan tekanan sedikit
demi sedikit.
2.6.6 Picking
Kerusakan pada tablet dimana terjadi penempelan sebagian
kecil dari permukaan tablet, penyebab picking adalah granulat yang
lembab, terlalu banyak fines, kurangnya bahan antiadheren,
penandaan yang terlalu rapat serta punch yang permukaannya
rusak.
2.6.7 Mottling
Keadaan dimana distribusi warna tablet tidak merata
dengan terdapatnya bagian-bagian terang dan gelappada
permukaan yang seragam. Penyebab mottling ialah berbedanya
warna obat dengan bahan penambah atau bila hasil uraian obatnya
berwarna yang dapat diatasi dengan pemberian zat warna dengan
pencampuran yang merata dan homogeny (Lachman, 1994).
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
PEMBUATAN SEDIAAN TABLET VALSARTAN
3.1 Alat
Alat-alat gelas, alat-alat bedah, pengayak (12 mesh dan 16 mesh),
Timbangan manual, Alat uji kelembaban/Moisture balance tester, Alat uji laju
alir/Flow tester, Alat uji kompresibilitas/High density bulk, Alat uji
kekerasan/Hardness tester, Alat uji keragaman bobot/Timbangan analitik,
Alat uji keseragaman ukuran/Tekloc, Alat uji keregasan/Friabilator, Alat uji
waktu hancur/Disintegration tester, Oven tekanan tinggi, Mesin pencetakan
tablet/rotary, Alat disolusi tipe II, Spektrofotometer UV, Shaker, Ultrasonik.
3.2 Bahan
Valsartan, PVP/ Pollyvinnylpirolidon, Laktosa, Primojel,
Methylparaben, Propylparaben, Talk, Mg. Stearat dan Alkohol.
6. Laktosa (Pengisi)
Bahan pengisi yang baik sifat kompresibilitas dan laju alir yang
sangat baik. Cocok digunakan pada metode kompresi langsung dan
granulasi, harganya murah dibandingkan pengisi yang lain dan bahan baku
mudah didapat.
PEMBAHASAN
Lafial adalah salah satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Angkatan
Laut (Diskesal). yang berkedudukan langsung dibawah Kepala Dinas Kesehatan
TNI AL. Lafial mempunyai tugas pokok dalam memproduksi obat-obatan,
khususnya untuk anggota TNI Angkatan Laut beserta keluarganya dan instansi
lain yang terkait. Produksi yang dilaksanakan Lafial menggunakan dana APBN
dan 2% dari gaji masing-masing anggota TNI AL, oleh sebab itu Lafial
merupakan industri farmasi yang tidak berorientasi pasar. Obat-obatan yang
diproduksi Lafial merupakan me too product yaitu dengan mencontoh sediaan
yang telah beredar di pasaran. Dengan keterbatasan yang ada, Lafial sebagai
lembaga farmasi yang tetap berusaha untuk melaksanakan seluruh kegiatan
produksinya yang berpedoman pada CPOB, akan tetapi minimnya dana yang
tersedia menjadi kendala tersendiri sehingga sampai sekarang penerapan CPOB
belum terlaksana secara optimal.
Namun, semenjak adanya sistem Badan Penyelenggara jaminan Sosial
(BPJS), maka Lafial hanya memproduksi untuk kebutuhan Perbekalan TNI AL
saja, tidak didistribusikan ke Rumah Sakit milik TNI AL. Dengan adanya sistem
Badan Penyelenggara jaminan Sosial (BPJS) ini maka Lafial sekarang sedang
melaksanakan penerapan CPOB secara optimal, agar kegiatan produksinya
kembali berjalan, dan bisa bekerjasama dengan Badan Penyelenggara jaminan
Sosial (BPJS) dalam pendistribusian obat ke rumah sakit TNI AL