PENANGANAN PENYIMPANGAN
Tujuan :
• Menjamin bahwa semua penyimpangan yang ditemukan pada saat proses pembuatan
berlangsung selalu diselidiki, diperbaiki dan didokumentasikan,
• Menilai tingkat risiko penyimpangan yang terjadi dan dampaknya terhadap kualitas,
keamanan dan efektivitas produk,
• Mengatur cara penanggulangannya, menganalisis masalah dan risiko, menentukan
langkah perbaikan yang harus diambil, melakukan analisis masalah sampai pada akar
permasalahan untuk menghindarkan keberulangan penyimpangan yang sama.
Penerapan manajemen risiko dalam menangani penyimpangan tidak hanya praktis tetapi
menyediakan kerangka kerja untuk proses pengambilan keputusan berdasarkan pendekatan
ilmiah dan objektif, sementara juga memungkinkan keputusan untuk ditegakkan dengan
percaya diri di hadapan otoritas pengatur. Di bawah pendekatan ini, urutan langkah dapat
diidentifikasi saat menangani kejadian dan kemungkinan penyimpangan:
Deteksi Peristiwa
Proses Pengambilan Keputusan / Kategorisasi Deviasi
Perlakuan Penyimpangan
Investigasi akar penyebab
CAPA
Penyimpangan Kecil (Minor)
Ketika penyimpangan tidak mempengaruhi atribut kualitas apapun,
parameter proses kritis, atau peralatan atau instrumen penting untuk
proses atau kontrol, itu akan dikategorikan sebagai Minor, dan
diperlakukan seperti itu dengan prosedur yang berlaku. Kemungkinan
contoh penyimpangan minor(*) diberikan di bawah ini:
Penyimpangan Minor
Tanggung Jawab
1. Kepala Bagian Pemastian Mutu bertanggung jawab untuk mengendalikan semua
penyelidikan
penyimpangan serta memastikan agar:
• Semua penyimpangan harus diidentifikasi, dilaporkan, diselidiki, dan
didokumentasi sedemikian rupa sehingga kemungkinan dampak terhadap mutu,
keamanan, dan khasiat sepenuhnya dapat dievaluasi;
• Dilakukan evaluasi yang tepat terhadap semua tindakan yang akan
dilaksanakan pada bets terkait dan dapat diambil langkah yang tepat, efisien
dan efektif untuk mencegah terulangnya penyimpangan;
• Diambil keputusan akhir terhadap status suatu bets yang terkait dengan
penyimpangan;
• Memutuskan perlu / tidak dilakukan pengamatan lanjutan terhadap bets terkait,
misalnya uji stabilitas.
2. Siapa pun yang mendeteksi suatu penyimpangan selama pembuatan, dan kegiatan
lain mana pun bertanggung jawab untuk segera melaporkan penyimpangan tersebut
sesuai dengan sistem yang ditetapkan.
3. Unit terkait dengan jenis penyimpangan melakukan investigasi baik per bagian
maupun bersama.
Prosedur
1. Segera hentikan proses yang sedang berlangsung.
2. Ambil tindakan setempat misalnya melindungi produk dengan cara menutupnya.
3. Pisahkan produk dan beri tanda status yang jelas.
4. Pengawas yang bersangkutan harus segera melaporkan pada Kepala Bagian
Produksi.
5. Semua penyimpangan yang ditemukan baik oleh Bagian Pegawasan Mutu terkait
maupun Bagian lain misalnya:
• Suhu, selisih tekanan antar ruang produksi oleh Kabag Pemastian Mutu atau
Penunjangan;
• Mutu Air Murni oleh Laboratorium Mikrobiologi;
• Kadar zat aktif tidak memenuhi syarat oleh Pengawasan Mutu harus dilaporkan
oleh Pemastian Mutu tersebut.
6. Isi Formulir I Lampiran Protap Penanganan Penyimpangan :
6.1 Nomor Penyimpangan diisi oleh Bagian Pemastian Mutu saat melakukan
pengkajian laporan.
6.2 Jabarkan bentuk penyimpangan yang ditemukan dan tindakan sementara yang
telah diambil serta kemungkinan dampaknya terhadap mutu produk.
6.3 Nomor Penyimpangan diisi oleh Bagian Pemastian Mutu saat melakukan
pengkajian laporan.
6.4 Jabarkan bentuk penyimpangan yang ditemukan dan tindakan sementara yang
telah diambil serta kemungkinan dampaknya terhadap mutu produk.
6.5 Kirimkan laporan tersebut kepada Kepala Pengawasan Mutu terkait untuk diperiksa
dan ditandatangani dan selanjutnya kirim ke Kepala Bagian Pemastian Mutu.
6.6 Pemastian Mutu melakukan kajian dan menyetujui jenis dan risikonya.
6.7 Gunakan Formulir II untuk melakukan evaluasi dan penelusuran penyebab
penyimpangan dengan berbagai cara untuk mendapatkan akar masalah dari
penyimpangan.
6.8 Dari hasil penyelidikan berikan usul tindak lanjut perbaikan dan pencegahan serta
penanggung jawab pelaksana dan batas waktu tindakan tersebut.
6.9 Kepala Bagian Pengawasan Mutu terkait memeriksa dan menandatangani
penyelidikan dan usul tindak perbaikan dan pencegahan.
6.10 Kirimkan Formulir II kepada Kepala Bagian Pemastian Mutu, yang akan melakukan
pengkajian terhadap hasil penyelidikan dan usul tindak perbaikan dan pencegahan.
Bila Kepala Bagian Pemastian Mutu belum puas dengan hasil penyelidikan maupun
usulan yang diajukan, ia dapat mengembalikan dan / atau bersama bagian lain
melakukan pengkajian ulang.
6.11 Setelah disetujui, lakukan tindakan perbaikan dan pencegahan dan isi Formulir III.
6.12 Setelah semua tindakan dilaksanakan, kirimkan kepada Kepala Bagian
Pengawasan Mutu terkait untuk diperiksa dan ditandatangani.
6.13 Kirimkan kepada Kepala Bagian Pemastian Mutu yang akan melakukan verifikasi
terhadap tindakan perbaikan dan menutup kasus Penyimpangan.