S III.1.6.4/ADM/PD/2016 O No Revisi :0 P Tanggal Terbit : 29 Maret 2016 Halaman :4 PUSKESMAS dr. Hj. Novita PEMURUS NIP.19761124 DALAM 200501 2 011 1. Definisi Tindakan pencegahan (preventif action) adalah tindakan untuk menghilangkan mencegah ketidaksesuaian agar tidak terulang lagi. Ketidaksesuaian adalah tidak terpenuhinya suatu persyaratan. Persyaratan (requirement) adalah ketentuan yang dipersyaratkan oleh standar/target dan/atau kebutuhan/harapan. Ketidaksesuaian diidentifikasi melalui: Proses penanganan keluhan pelanggan Proses penanganan ketidaksesuaian layanan Proses hasil audit internal Proses monitoring Proses analisis data Temuan/ laporan lainnya yang ada kaitannya ketidak sesuaian layanan,
2. Tujuan Prosedur ini bertujuan untuk menerangkan
mekanisme tindakan perbaikan atas ketidaksesuaian, supaya setiap tindakan perbaikan yang diambil dapat menghilangkan penyebab ketidaksesuaian serta mencegah berulang kembali.
3. Kebijakan Tindakan perbaikan wajib dimonitor, dievaluasi dan
ditindaklanjuti
4. Referensi Sistem Manajemen Mutu Iso 901-2008.
5. Prosedur A. Identifikasi Ketidaksesuaian
1. Seluruh Karyawan Mengidentifikasi ketidaksesuaian yang berasal dari: a. Hasil proses pengukuran kepuasan pelanggan b. Hasil proses audit internal c. Hasil proses monitoring d. Hasil proses analisis data e. Hasil proses penanganan ketidaksesuaian layanan f. Temuan/ laporan lainnya 2. Seluruh karyawan menyampaikan ketidaksesuaian kepada Koordinator Bagian terkait. 3. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas Mencatat ketidaksesuaian pada formulir Laporan Ketidaksesuaian dan Penyelesaiannya (LKP) 4. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas dan pelaksana membahas dan menganalisis penyebab ketidaksesuaian 5. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas Menetapkan rencana dan jadwal tindakan perbaikan atas ketidaksesuaian. B. Tindakan pencegahan 1. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas beserta pelaksana/ karyawan terkait 2. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas Melakukan tindakan perbaikan sesuai dengan tindakan perbaikan yang sudah ditetapkan 3. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas Memantau aktifitas tindakan perbaikan yang sedang dilakukan oleh staf terkait. 4. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas menginformasikan aktifitas tindakan perbaikan yang tidak mencapai target kepada Ketua tim mutu, 5. Ketua tim mutu melapor kepada kepala Puskesmas hasil aktifitas tindakan, 6. Ketua tim mutu dan kepala Puskesmas membahas hasil aktifitas tindakan untuk ditindaklanjuti, 7. Ketua tim mutu dan Kepala Puskesmas memberikan pengarahan kepada Koordinator Bagian dan pengelola terkait, tentang langkah-langkah yang perlu diambil. 8. Karyawan terkait, Jika sudah selesai maka menandatangani formulir Laporan Ketidaksesuaian dan Penyelesaiannya (LKP) pada kolom yang sudah disediakan. 9. Melaporkan kepada Koordinator Bagian atas tindakan perbaikan yang telah dilakukan. C. Verifikasi 10. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas menerima laporan hasil tindakan perbaikan dari staf terkait 11. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas memeriksa hasil tindakan perbaikan. 12. Jika sudah sesuai maka membubuhkan tandatangan pada kolom verifikasi melakukan Close Out, sebagai penjelasan status tindakan perbaikan sudah selesai dilakukan 13. Jika belum selesai, kembali atau membuat formulir Laporan Ketidaksesuaian dan Penyelesaiannya (LKP) yang baru dan mengulangi prosedur ini. 14. Menandatangani formulir Laporan Ketidaksesuaian dan Penyelesaiannya (LKP). 15. Melaporkan hasil tindakan perbaikan yang telah selesai kepada Kepala Puskesmas atau ketua tim mutu.