Anda di halaman 1dari 6

TINDAKAN KOREKTIF

SOP No.Dokumen : Ditetapkan oleh


No.Revisi : Kepala
Tanggal Terbit : Puskesmas Rantau Panjang
Halaman :

LUKMAN,SKM
19

1. Pengertian  Tindakan perbaikan (corrective action) adalah tindakan untuk


menghilangkan penyebab ketidak sesuaian agar tidak terulang
lagi.
 Ketidak sesuaian adalah tidak terpenuhinya suatu persyaratan.
 Persyaratan (requirement) adalah ketentuan yang
diersyaratkan oleh standar/target dan/kebutuhan/harapan.
 Ketidak sesuaian diidentifikasi melalui:
 Proses penanganan keluhan pelanggan
 Proses penanganan ketidak sesuaian layanan
 Proses hasil audit internal
 Proses monitoring
 Proses analisis data
Temuan/laporan lainnya yang ada kaitannya ketidak sesuaian layanan.

2. Tujuan Sebagai acuan untuk menerangkan mekanisme tindakan


perbaikan atas ketidaksesuaian, supaya setiap tindakan perbaikan yang
diambil dapat menghilangkan penyebab ketidak sesuaian serta
mencegah berulang kembali.

3. Kebijakan Tindakan perbaikan wajib dimonitor.dievaluasi dan ditindaklanjuti.

4. Referensi System manajemen mutu Iso 9001-2008.


5. Prosedur/langkah- A.Identifikasi ketidaksesuaian
Langkah 1. Seluruh karyawan mengidentifikasi ketidaksesuaian yang
berasal dari :
a. Hasil proses pengukuran kepuasan pelanggan
b. Hasil proses audit internal
c. Hasil proses monitoring
d. Hasil proses analisis data
e. Hasil proses penanganan ketidaksesuaian layanan
f. Temuan/laporan lainnya.
2. Seluruh karyawan menyampaikan ketidak sesuaian kepada
coordinator bagian terkait.
3. Koordinator pelayanan klinis,administrasi dan manajemen dan
coordinator upaya puskesmas mencatat ketidaksesuaian pada
formulir laporan ketidaksesuaian dan penyelesaiannya (LKP).
4. Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
koordinator upaya puskesmas dan pelaksana membahas dan
menganalisis penyebab ketidaksesuaian.
5. koordinator pelayanan klinis , administrasi dan manajemen dan
coordinator upaya puskesmas menetapkan rencana dan jadwal
tindakan perbaikan atas ketidak sesuaian.
B.Tindakan perbaikan
1. coordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
coordinator upaya puskesmas beserta pelaksana/karyawan
terkait.
2. coordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
coordinator upaya puskesmas melakukan tindakan perbaikan
sesuai dengan tindakan perbaikan yang sudah ditetapkan
3. coordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
coordinator upaya puskesmas memantau aktifitas perbaikan
yang sedang dilakukan oleh staf terkait.
4. coordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
coordinator upaya puskesmas menginformasikan aktifitas
tindakan perbaikan yang tidak mencapai target kepada ketua
tim mutu.
5. Ketua tim mutu melapor kepada kepala puskesmas hasil
aktifitas tindakan.
6. Ketua tim mutu dan kepala puskesmas membahas hasil
aktifitas tindakan untuk ditindaklanjuti .
7. Ketua tim mutu dan kepala puskesmas memberikan
pengarahan kepada coordinator bagian dan pengelola terkait,
tentang langkah-langkah yang perlu diambil.
8. Karyawan terkait ,jika sudah selesai maka menandatangani
formulir laporan ketidak sesuaian dan penyelesaian (LKP) pada
kolom yang sudah disediakan
9. Melaporkan kepada coordinator bagian atas tindakan
perbaikan yang telah dilakukan .
C.Verifikasi
1. coordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
coordinator upaya puskesmas menerima laporan hasil tindakan
perbaikan dari staf.
2. coordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
coordinator upaya puskesmas menerima laporan hasil tindakan
perbaikan dari staf terkait.
3. coordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan
coordinator upaya puskesmas memeriksa hasil tindakan
perbaikan.
4. Jika sudah sesuai maka membubuhkan tandatangan pada
kolom verifikasi melakukan close out, sebgai penjelasan status
tindakan perbaikan sudah selesai dilakukan.
5. Jika belum selesai, kembali atau membuat formulir laporan
ketidak sesuaian dan penyelesaiannya (LKP) yang baru dan
mengulangi prosedur ini.
6. Menandatangani formulir laporan ketidaksesuaian dan
penyelesaiannya(LKP).
7. Melaporkan hasil tindakan perbaikan yang telah selesai kepada
kepala puskesmas atau ketua tim mutu.

6. Unit terkait Semua koordinatorpelayanan klinis, administrasi dan


manajemen dan coordinator upaya puskesmas.
TINDAKAN PREVENTIF
SOP No.Dokumen : Ditetapkan oleh
No.Revisi : Kepala
Tanggal Terbit : Puskesmas Rantau Panjang
Halaman :

LUKMAN,SKM
19

1. Pengertian Tindakan Preventif adalah merupakan tindakan pencegahan terhadap


berbagai gangguan yang biasa mengancam pribadi atau kelompok .
preventif prinsipnya untuk meminimalisir adanya sebuah keburukan .
sedangkan menurut kesehatan preventif adalah melakukan berbagai
tindakan untuk menghindari terjadinya berbagai masalah kesehatan
yang mengaancam diri kita sendiri maupun orang lain dimasa yang
akan datang.

2. Tujuan Untuk memastikan semua maslah terdeteksi dan tercatat sehingga


mudah untuk melakukan tindakan pencegahan.

3. Kebijakan

4. Referensi
5. Prosedur/langkah- A. Prosedur Tindakan Pencegahan
Langkah Adapun untuk prosedur tindakan pencegahan, setidaknya
harus memuat poin-poin berikut:
1. Bagaimana anda mengidentifikasi maslah
2. Dimana dan bagaimana membuat catatannya
3. Bagaimana cara investigasi kasus dan dilakukan siapa?
4. Memutuskan tindak
5. an apa yang diambil
6. Bagaimana merekam tindakan yang diambil
7. Menilai solusi efektif dan mendokumentasikan semua tindakan
preventif
8. Kapan dan siapa yang biasa menutup masalah
B. Identifikasi Tindakan
Adapun untuk tindakan pencegahan, anda bias
mengidentifikasi peluang perbaikan melalui beberapa cara
berikut:
1. Melalui proses tinjauan manajemen
2. Memonitor proses/ performance
3. Menganalisa data garansi dan feedback pelanggan
4. Menganalisis proses
5. Mencari akar masalah u
6. Penilaian resiko
7. Saran karyawan un
8.
6. Unit terkait

Anda mungkin juga menyukai