• Macam-macam Hb:
• HbA : terdiri dari 2 rantai alfa dan 2 rantai beta
• HbA2 : terdiri dari 2 rantai alfa dan 2 rantai delta
• HbF : terdiri dari 2 rantai alfa dan 2 rantai gaa
• HbS : Susunan sama seperti HbA dimana terdapat perubahan
susunan asam amino pada rantai beta ( glutamin menjadi valine)
sikle cell anemia.
• Kadar Hb sangat dipengaruhi oleh : Umur, Jenis kelamin, geografi
lingkungan.
• Penyebab :
infeksi tertentu, terutama virus, malaria, alkoholik, SLE, reumaotid
artisis, dan penyakit hemopoetik (anemia aplastic, anemia perisiosa)
Penggunaan obat terutama asetaminofen, sulfonamid, PTU,
barbiturate, kemoterapi kanker, diazepam, diuretika, antidiabetika
oral, indometasin, metildopa, rimpamfin, fenotiazin, dan antibiotika.
(penisilin, cefalosporin, dan kloramfenikol)
HITUNG JENIS SEL DARAH
• Termasuk dalam pemeriksaan hapusan darah tepi
• Dapat menggunakan hema analyser
• Yang diperiksa diperiksa pada pemeriksaan darah tepi:
• Orientasi umum : dengan pembesaran 10x lensa objektif, melihat
adanya sel ganas, parasit.
• Evaluaasi sel darah merah
• Evaluasi sel darah putih
• Evaluasi trombosit
• Nilai Rujukan menurut Miller :
• Eosinofil : 1-4%
• Basofil : 0-1%
• Limfosit : 20-40%
• Monosit : 1-6%
• Stab : 2-5%
• Eosinofilia penyakit alergi, penyakit parasit, sensitivitas terhadap
obat, poliartritis nodosa, penyakit Hodgkin, TBC, kehamilan.
• Leukositosis Neutrofil infeksi bakteri, peradangan, penyakit
metabolik, neoplasma, perdarahan, penyakit mieloproliferatif, terapi
kortikosteroid.
• Leukopeni Neutropeni drug induced, bagian dari pansitopenia,
infeksi virus, SLE, hipersensitivitas, neutropenia autoimun.
• Leukositosis basofilia (jarang) kelainan mieloproliferatif, CML,
polisitemia vera
• Limfositosis rubella, pertussis, hepatitis infeksiosa, virus
sitomegalik, TBC, toksoplasmasis, CML
• Limfopenia terapi steroid, kegagalan sumsum tulang berat.
• Monositosis infeksi bakteri kronis (TBC, bruselosis, endocarditis,
typhus abdominalis; penyakit protozoa, penyakit Hodgkin, CML.
LED (LAJU ENDAP DARAH)
ESR (ERYTHROCYTE SEDIMENTASITION RATE)
• PRINSIP
Darah dengan anti koagulant dibiarkan di dalam pipet ukuran tertentu
dalam posisi tegak lurus, kecuali eritrosit mengendap diukur dalam
jangka waktu tertentu.
• Tampilan
• Specific Gravity (BJ)
• Tes kimia (Protein, blood, nitrit)
• Leukocyte esterase
• Sedimen (sel, silinder, kristal tertentu)
INDIKATOR GANGGUAN METABOLIK, KONDISI
KHUSUS ATAU PENYAKIT
Warna Normal Kuning ( warna jerami sampai kuning) Urokrom, uroetritin, urobilin
Note
• Vitamin C : strong reducing agents, menyebabkan penurunan proses
oksidasi reagen terhadap Hb dan penurunan perubahan warna. Perlu
informasi penggunaan Vit C.
• Konfirmasi selanjutnya dengan mikroskopis
NITRIT
• Kepentingan Klinis
• Deteksi UTI, pertama bial asimptomatik UTI. Terutama bakteri gram
Negatif (menghasil nitrat), gram positif tidak menghasilkan nitrat.
• Perlu inkubasi dalam kandung kencing 4 jam untuk membentuk nitrit
• Spesimen digunakan urin pagi 1, (tersimpan di kandung kencing > 4
jam)
• Cepat terdeteksi UTI, mengurangi terjadinya kerusakan pada ginjal
LEUKOSIT ESTERASE
• Kepentingan Klinis
• Deteksi UTI
• Dereksi esterase dari warna azurofilik/ granula primer dari PMN,
monosit/histiosis, eosinophil dan basophil. Sel lain tidak terhitung
karena tidak memiliki leukosit esterase.
• Menilai baik sel utuh atau rusak.
• Leukosit mikroskopis normal sampai 5 sell/ LPB, (negative dengan
leukosit esterase), terbaca positif 5-15 sel /LPB
• Diagnosis UTI : Urin pH alkali, leukosit, bakteri sedimen atau kultur
• Negatif atau hasil rendah pada kasus immunosupresi karena granulosit
tidak adekuat
GLUKOSA
• Kepentingan Klinis
• Glukosa di urin (glucosuria), menandakan kelainan metabolism.
• Penyebab Glukosuria :
• Kadar urin > 180 – 200 mg/dl dalam darah, urin tidak mampu
reabsorbsi
• Aliran darah glomerulus menurun
• Reabsorbsi tubulus menurun
• Aliran urin menurun
• Penurunan glukosa dalam urin : lactosa
KETON
• Keton : 3 substans Aseton, Asetoasetik dan asam beta hidroksi butiran
dari metabolism lemak tidak normal di urin.
• Ketosis : Keton darah dan keton urin meningkat (78% asam beta
hidroksi butirat, 20 % asam asetoasetat, 2 % aseton)
• Keton positif PH rendah
• Reagen strip keton : Asam Asetoasetat
BILIRUBIN DAN UROBILINOGEN
TUJUAN
Mengetahui kadar obat dalam darah sesuai dengan yang
diharapkan (kadar optimal), dan memberkan rekomendasi kepada dokter
yang merawat.
KEGIATAN PKOD MELIPUTI :