Anda di halaman 1dari 6

Tanggal Praktikum : 15 Oktober 2019

Judul Praktikum : Evaluasi Tablet

Tujuan Praktikum : Mahasiswa dapat mengetahui beberapa parameter-parameter


uji sediaan tablet untuk mengetahui karakteristiknya.

1. Dasar Teori

Tablet adalah sediaan padat umumnya berbentuk silindris datar dengan

permukaan datar ganda atau cembung ganda, mengandung satu jenis obat atau lebih

dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi

sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelican, zat pembasah, dan zat

lain yang cocok (Dikjen POM, 1979).

Ada beberapa evaluasi tablet, yaitu :

1. Keseragaman bobot

Adalah ukuran penyimpangan bobot tablet terhadap bobot rata-rata

dari sejumlah tablet yang masih diperbolehkan menurut persyaratan

ditentukan Farmakope Indonesia memberikan batasan penyimpangan

dengan variasi berdasarkan bobot tablet yang dikehendaki. Variasi bobot

minimum dengan granul mempunyai ukuran diameter 400 mm sampai

dengan 800 mm.

Bobot rata-rata Penyimpangan bobot rata-rata (%)

A B

≤ 25 mg 15% 30%

26 – 150 mg 10% 20%

151 – 300 mg 7,5% 15%

≥ 30 mg 5% 10%
2. Kekerasan tablet

Adalah suatu parameter yang menggambarkan ketahanan tablet dalam

melawan tekanan mekanik seperti goncangan, dan kemungkinan terjadinya

keretakan tablet pada saat pembungkusan atau pengepakan, pengangkutan

dan penyimpanan.

3. Keseragaman ukuran

Meliputi diameter dan ketebalan tablet. Menurut Farmakope Indonesia

Edisi III diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1/3

tebal tablet.

4. Keregasan tablet

Yaitu parameter lain dari ketahanan tablet terhadap goncangan dang

pengikisan. Nilai kerapuhan yang baik menurut Parrot (1971) dan Fonner

et al (1981), yaitu tidak boleh lebih dari 1%. Sedangkan menurut Gunsel

dan Kaning (1976) nilai kerapuhan tidak boleh lebih dari 0,8%.

5. Waktu hancur

Yaitu waktu yang diperlukan untuk hancurnya tablet di dalam media

yang sesuai. Sehingga tidak ada lagi tablet yang tertinggal di atas kaca.

Faktor yang mempengaruhi antara lain sifat fisik granul, porositas, dan

kekerasan tablet. Semakin besar kekerasan tablet waktu hancurnya

semakin lama (Parrot, 1971).


2. Alat-alat dan Bahan

1. Alat-alat :

 Analytical balance

 Jangka sorong

 Friabilitas tester

 Disintegrator tester

 Pinset

 Hardness tester

2. Bahan :

Tablet Vitamin B1 (Thiamin Hcl) sebanyak 50 tablet

3. Cara Kerja

a. Uji Keseragaman Bobot

 Ambil 30 tablet

 Timbang satu persatu

 Hitung bobot rata-rata tablet

 Catat penyimpangan tablet

b. Uji Kekerasan Tablet

 Ambil 20 tablet

 Timbang satu persatu

 Ukur dengan hardness tester

 Hitung rata-rata dan standar defisiensi

c. Uji Keseragaman Ukuran

 Ambil 20 tablet

 Timbang satu persatu


 Ukur diameter dan ketebalan dengan jangka sorong

 Hitung rata-rata dan standar defisiensi

d. Uji Keregasan Tablet

 Ambil 20 tablet

 Timbang satu persatu

 Masukan ke dalam alat uji “Friabilitor”

 Keluarkan tablet bersihkan dari serbuk yang terlepas

 Timbang kembali tabletnya

 Hitung % Friabilitas :

Wo−W1
Rumus : 𝐹= 𝑋 100%
𝑊𝑜

e. Uji Waktu Hancur

 Masukan tablet pada masing-masing tabung dari keranjang

 Masukan cakram pada tiap tabung dan jalankan alat

 Gunakan air bersuhu 37oC ± 2oC sebagai media kecuali dinyatakan

menggunakan cairan lain dalam masing-masing monografi

 Semua tablet harus hancur semua

 Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna, maka ulangi dengan

12 tablet lainnya

 Tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna


4. Data Pengamatan

a. Keseragaman bobot : Rata-rata = 0,18 gram ~ 180 mg

Penyimpangan A = 13,5 mg, range = 166,5 mg sampai dengan 193,5 mg

Penyimpangan B = 27 mg, range = 153 mg sampai dengan 207 mg

b. Keseragaman ukuran : Rata-rata tebal = 2,798

Rata-rata lebar = 8,002

c. Kekerasan tablet : 0.042

d. Waktu hancur : Hancur dalam waktu kurang dari 15 menit

e. Keregasan : 2,47%

5. Pembahasan

Pada praktikum kali ini dilakukan evaluasi pada tablet Vitamin B1 yaitu

meliputi : keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan tablet dan waktu

hancur. Pada pengujian keseragaman bobot menghasilkan rata-rata bobot yaitu 180

mg. tidak ada satupun tablet yang bobotnya menyimpang dan bobot rata-rata kolom A

maupun pada kolom B.

Pada uji keseragaman ukuran diamati lebar dan tebal masing-masing tablet,

setelah diamati rata-rata lebar yaitu 8,002 dan rata-rata tebalnya yaitu 2,798.

Pada uji kekerasan tablet, tablet diukur dengan memberikan tekanan terhadap

diameter tablet. Alat yang digunakan adalah Hardness Terter. Pengujian dengan alat

ini dilakukan dengan meletakkan tablet dengan posisi vertical. Sekrup diputar

ujungnya sehingga tablet tertekan yang dinyatakan sebagai keadaan awal dengan pada

skala nol. Berdasarkan hasil pengamatan rata-rata kekerasan tablet pada praktikum

kali ini adalah sebesar 0.042.


Pada uji waktu hancur tablet dapat cepat hancur secara sempurna dengan

waktu kurang dari 15 menit yaitu pada menit ke 2.

Pada uji keregasan tablet diputar pada alat Friabilator sebanyak 100 putaran

selama 4 menit, jadi kecepatan putarannya 2 putaran permenit. Dihitung berat awal

tablet dan berat akhir setelah masuk ke dalam alat.

Menghasilkan perhitungan sebagai berikut :

 Berat awal = 3,64

 Berat akhir = 3,55

Jadi :

Wo − W1
𝐹= 𝑋 100%
𝑊𝑜

3,64 − 3,55
𝐹= 𝑋 100% = 2,47%
3,64

6. Kesimpulan

Untuk mengetahui karakteristik dari tablet dilakukan beberapa evaluasi tablet

yaitu meliputi uji keseragaman bobot, uji keseragaman ukuran, uji keregasan tablet,

uji kekerasan tablet, dan uji waktu hancur.

Tablet yang diformulasi hanya memenuhi persyaratan untuk uji keseragaman

bobot, uji kekerasan, dan uji waktu hancur.

7. Daftar Pustaka

1. Farmakope Indonesia Edisi IV, 1996.

2. https://www.academia.edu/23228879/Laporan.Tekno-Formulasi-dan-Evaluasi-

Tablet

Anda mungkin juga menyukai