Anda di halaman 1dari 2

PERCOBAAN XII

PENGAMATAN PREPARAT TELUR CACING

A. Tujuan : Untuk mengetahui bentuk telur cacing melalui pengamatan dimikroskop


B. Dasar Teori :
Parasit merupakan organisme yang hidup atau pada organisme lainnya dan
membebani organisme yang ditumpanginya. Parasit akan merugikan hospes definitive karena
berkompetesi memperebutkan makanan dengan hospes definitive, menghisap darah, cairan
getah bening/eksudat, merusak jaringan tubuh, menimbulkan radang, memudahkan masuknya
patogen lain, menghasilkan berbagai substansi toksik seperti (hemolysin, histylisine,
antikoagulan dan produksi toksik dari metabolismenya), menimbulkan reaksi alergi,
membawa berbagai penyakit. Sebagian infeksi yang disebabkan oleh parasit cacing
berlangsung tanpa gejala atau menimbulkan gejala ringan oleh sebab itu perlu melakukan
pemeriksaan laboratorium untuk mengangkat diagnosa berdasarkan gejala yang diderita.
Bahan yang akan diperiksa tergantung dengan jenis parasitnya, untuk cacing atau protozoa
usus maka bahan yang akan diperiksa adalah feses. Pemeriksaan feses dilakukan untuk
menemukan telur, larva, ookista, tropozoit dan kista dari parasit.
Parasit cacing bisa ditemukan hampir semua bagian dari tubuh induk, oleh karena itu
pemeriksaan umum pada hewan hidup harus dilaksanakan seteliti mungkin baik bagian dalam
maupun bagian luar. Sebagian besar jenis cacing tinggal dalam slauran pencernaan atau
bagian tubuh lainnya yang berubungan dengan pencernaan. Selama masih hidup parasit akan
terus memproduksi produk biologis, seperti telur yang akan keluar bersana feses hospes.
Makin banyak cacing maka makin banyak pula telur cacing yang akan ditemukan pada feses.
Banyaknya telur dalam tiap gram feses yang positif dengan banyaknya cacing, sehingga
TTGT (telur yang terkandung dalam tiap gram feses) menunjukkan derajat infeksi.
Helmintologi adalah ilmu yang mempelajari tentang cacing (parasit) yang dapat hidup
ditubuh manusia. Tiga kelas yang penting dipelajari meliputi : Nematoda, Cestoda,
Trematoda. Ketiga kelas tersebut dapat jelas dibedakan, baik secar mikroskopis maupun
makroskopis. Pada manusia dapat ditemukan cacing, telur, maupun larva melalui tinja.
Penemuan telur sangat membantu untuk mendiagnosa penyakit yang diakibatkan oleh cacing.

Contoh Gambar telur cacing yang ditemukan :


C. ALAT DAN BAHAN :
Alat
- Mikroskop
- Lidi
- Objek Glass
- Deg glass
Bahan
- Nacl 0,85%
- Feses

D. Prosedur Kerja :
1. Diletakkan Nacl 0,85% pada objek glass
2. Ambil sedikit feses menggunakan lidi, homogenkan dengan Nacl 0,85%
3. Ditutup dengan deg glass
4. Amati dimikroskop dengan perbesaran 40x
5. Dicari Lapang pandang dengan lensa objektif 10 kali. Setelah itu ganti lensa objektif
pada perbesaran 40x,
6. Usai pengamatan, lepas preparat dan matikan lampu mikroskop dahulu baru cabut
stacker dari sumber listrik lalu BERSIHKAN LENSA mikroskop.

E. PERTANYAAN :
1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan TTGT !
2. Dinas peternakan melakukan pemeriksaan pada feses Sapi yang telah terinfeksi
cacing, ketika dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan telur cacing. Dari kejadian
tersebut hal apa yang menyebabkan terjadinya fenomena False negatif?
3. Disebuah sekolah dasar dilakukan pemeriksaan rutin feses siswa oleh puskesmas
terdekat. Dari 30 mahasiswa ada 5 orang siswa diduga terinfeksi cacing Ascaris
karena ditemukannya telur cacing pada fesesnya. Faktor apa sajakah yang
menyebabkan seseorang dapat terinfeksi cacing?

Anda mungkin juga menyukai