Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 8

Sel Skelerenkim
Attila Reghina Ridha (23011131)
itqa fatyatisra z (23011252)
Zelfi Oktri Ferini (23011096)
Neyla Letizia Umara (23011179)
vanny aulia putri (23011011)
Apa itu jaringan
Sklerenkim?
Jaringan sklerenkim adalah jaringan penguat yang terdiri
dari sel-sel mati. Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel
mati yang seluruh bagian dindingnya mengalami penebalan
sehingga kuat, sel-selnya lebih kaku daripada sel kolenkim,
sel sklerenkim tidak dapat memanjang. Jaringan
sklerenkim merupakan jaringan penguat dengan dinding
sekunder yang tebal. Umumnya, jaringan sklerenkim terdiri
atas zat lignin dan tidak mengandung protoplas. Sel-sel
sklerenkim hanya dijumpai pada organ tumbuhan yang tidak
lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
Fungsi jaringan
sklerenkim
 Sebagai alat untuk bertahan terhadap
tekanan dari luar
 Melindungi dan menguatkan bagian
dalam sel
 Sebagai alat penyokong
Sifat-sifat jaringan
slerenkim
 Selnya mati
• Dindingnya berlignin (zat kayu) dan mengandung selulosa
dinding sel. Sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Penebalan
lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding
menjadi sangat tebal
• Umumnya terdapat pada batang dan tulang daun
• Jaringan sklerenkim tersusun dari sel-sel dengan dinding yang
keras
• Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang
jika sel dewasa
Ciri-ciri jaringan slerenkim

• Sel batu bentuknya tidak sepanjang sklerenkim. Bentuknya tidak


terlalu jelas namun banyak sekali ditemukan pada kulit kayu, bii, dan
pembuluh tapis.
• Jaringan sklerenkim memiliki ciri khas utama yaitu sel baru dan serta
sklerenkim yang ramping dan memanjang dan seperti lingkaran.
• Sel batu paling mudah ditemukan pada tempurung dari kelapa.
Sementara itu pada buah-buahan, sklereid bisa ditandai dengan
karakter yang khas seperti kulit buah yang seakan-akan berpasir
contohnya yaitu buah pir.
Jaringan Sklerenkim Terbagi dua macam
berdasarkan bentuk nya
1. Serat-serat sklerenkim

Serat-serat sklerenkim terdiri atas sel-sel yang berukuran panjang ± 2 mm dan samping yang
ujungnya runcing. Serat-serat sklerenkim merupakan sel-sel yang sudah mati. Dinding selnya
mengalami penebalan dari zat kayu dan mengandung lamela-lamela selulosa sehingga lumen selnya
sempit. Serat ini berbentuk poligon, yaitu segi lima atau segi enam. Noktah-noktahnya sempit yang
berbentuk bagai saluran-saluran sempit miring. Serat-serat sklerenkim pada tumbuh-tumbuhan
terbentuk bersamaan dengan saat-saat terhentinya pertumbuhan organ-organ pada tumbuhan.

Serat-serat sklerenkim terdapat dalam bentuk untaian yang terpisahpisah atau dalam bentuk
lingkaran di dalam korteks dan floem, dalam kelompok-kelompok yang tersebar dalam xilem dan
floem. Pada Gramineae, serat-serat sklerenkim tersusun dalam suatu sistem berbentuk lingkaran
berlekuk-lekuk yang dihubungkan dengan epidermis.
Ada dua macam jenis serat sklerenkim
Serat di Luar Xilem Serat Xilem
(Ekstraxilari) (Xilari)

Serat ekstraxilari ada yang serat ini merupakan komponen


berlignin dan ada pula yang tidak. utama kayu karena dindingnya
Serat ini dapat digunakan untuk mengandung lignin yang
membuat tali, karung goni, dan menyebabkan dindingnya
bahan dasar tekstil untuk pakaian. keras dan kaku.
2. Sel-sel batu (sklereid)

Sklereid terdapat pada bagian tumbuhan, antara lain di dalam korteks, floem, buah, dan biji.
Dinding sklereid tersusun atas selulosa yang mengandung zat lignin yang tebal dan keras. Pada
beberapa tumbuhan, kadangkadang ditemukan pula zat suberin dan kutin. Sel-selnya
mempunyai noktah yang sempit dan celahnya bundar, membentuk saluran yang disebut saluran
noktah. Lumen sel sangat sempit karena adanya penebalan-penebalan dinding sel. Sklereid
mungkin bisa dijumpai dalam bentuk tunggal atau kelompok kecil di antara sel-sel, misalnya
butiran seperti pasir pada daging buah jambu biji atau suatu masa sinambung seperti pada
tempurung kelapa yang keras.
Sklereid berhimpun menjadi kelompok sel keras diantara sel parenkim di
sekelilingnya. Sklereid dapat dibagi empat macam :

1 2
Brakisklereid atau sel batu yang Makrosklereid yang berbentuk batang
bentuknya hampir isodiametrik, sering ditemukan dalam kulit biji,
misalnya floem kulit kayu pohon. misalnya pada leguminosae.

3 4
Osteosklereid yang berbentuk tulang Asterosklereid yang bercabang-cabang
dengan ujung-ujungnya yang membesar dan berbentuk bintang sering terdapat
kadang-kadang sedikit bercabang. pada daun.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai