Dosen Pengampu
Izzi Fekrat,S.Pd.I,M.Pd.I
Tahun ajaran
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat-Nya kepada seluruh alam semesta ini. Shalawat dan salam senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, utusan Allah yang menjadi rahmat bagi seluruh
makhluk.
Makalah ini kami susun dalam rangka memahami konsep Islam sebagai rahmat seluruh alam.
Islam, sebagai agama yang diturunkan kepada manusia melalui Al-Quran dan sunnah
Rasulullah, memiliki ajaran yang luas dan mendalam tentang kasih sayang, perdamaian, dan
keadilan. Islam juga menekankan pentingnya menjaga alam dan makhluk ciptaan Allah
sebagai bentuk ibadah kepada-Nya.
Makalah ini mencoba untuk mengulas secara mendalam tentang bagaimana Islam dipandang
sebagai rahmat bagi seluruh alam, termasuk manusia, hewan, tumbuhan, serta lingkungan
hidup. Kami juga akan membahas bagaimana ajaran-ajaran Islam dapat diimplementasikan
dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan harmoni antara manusia dan alam.
Kami menyadari bahwa topik ini memiliki kompleksitas tersendiri, dan kami berusaha untuk
menggali sumber-sumber yang akurat dan terpercaya dalam menyusun makalah ini. Kami
berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep
rahmat dalam Islam dan bagaimana hal ini berkaitan dengan seluruh alam.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu evaluasi dan
juga penilaian diperlukan untuk membuat makalah ini menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Terakhir, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan bantuan dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas tentang Islam sebagai rahmat bagi
seluruh alam.
,Padang 16 September 2023
DAFTAR ISI
Bab I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan Makalah
C. Metodologi Penelitian
A. Latar Belakang
Dalam peradaban manusia, agama memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk
nilai-nilai, norma, serta pandangan hidup individu dan masyarakat. Salah satu agama yang
memiliki dampak signifikan dalam sejarah dan kehidupan manusia adalah Islam. Islam bukan
hanya sebuah agama, tetapi juga sebuah sistem yang mengatur segala aspek kehidupan,
termasuk nilai-nilai moral, sosial, dan lingkungan.
Dalam konteks global yang semakin kompleks dan beragam ini, pemahaman mendalam
tentang ajaran agama menjadi sangat penting. Islam, sebagai salah satu agama besar dunia,
memiliki pesan rahmat yang mendalam yang dapat memberikan panduan dalam menjaga
harmoni antara manusia, alam, dan seluruh ciptaan Tuhan.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan konsep “Islam Rahmat Seluruh
Alam” dengan menyelidiki ajaran dan prinsip-prinsip Islam yang menekankan kasih sayang,
keadilan, perdamaian, dan tanggung jawab manusia terhadap alam. Makalah ini juga
bertujuan untuk menggali bagaimana konsep ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari dan menginspirasi perilaku yang lebih bertanggung jawab terhadap alam dan
lingkungan.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam
tentang kontribusi agama dalam membentuk etika dan moral yang positif dalam masyarakat,
serta bagaimana hal ini dapat mempromosikan kehidupan yang lebih baik dan harmonis.
C. Metodologi Penelitian
Untuk mencapai tujuan yang telah disebutkan di atas, penulisan makalah ini didasarkan pada
studi literatur yang mendalam. Sumber-sumber utama yang digunakan adalah Al-Quran
sebagai teks suci dalam agama Islam, hadis-hadis Nabi Muhammad SAW, serta karya-karya
ulama dan pakar Islam yang mengulas konsep “Islam Rahmat Seluruh Alam.”
Selain itu, penulis juga menggali studi kasus dan contoh-contoh konkret yang menunjukkan
implementasi konsep ini dalam kehidupan nyata. Dengan demikian, makalah ini mencoba
untuk menggabungkan perspektif teoritis dan praktis dalam menjelaskan makna Islam
sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Dengan pendekatan ini, kami berharap makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
mendalam tentang konsep penting ini dalam Islam dan bagaimana hal ini relevan dalam
konteks sosial, lingkungan, dan moral di dunia saat ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca yang ingin memahami lebih dalam pesan rahmat dalam Islam.
Sejarah Islam merupakan bagian penting dari pemahaman dasar agama ini. Islam, yang
berasal dari kata “silm” yang berarti damai, lahir pada abad ke-7 Masehi di kawasan Arab.
Nabi Muhammad SAW, sebagai utusan Allah, menerima wahyu pertama dari Allah melalui
Malaikat Jibril di Gua Hira. Proses pewahyuan ini berlangsung selama 23 tahun dan
menghasilkan Al-Quran, kitab suci Islam.
Konsep Tawhid adalah salah satu pilar utama dalam pemahaman Islam. Tawhid mengacu
pada keyakinan akan keesaan Allah (Tuhan Yang Maha Esa) dalam segala aspek. Ini
mencakup Tawhid Rububiyyah (keesaan dalam penciptaan dan pengaturan alam semesta) dan
Tawhid Uluhiyyah (keesaan dalam ibadah dan penyembahan). Keyakinan ini adalah dasar
bagi segala ajaran dan praktik dalam Islam.
Al-Quran adalah wahyu Allah yang tertulis dalam bentuk kitab suci. Kitab ini mengandung
ajaran moral, hukum, petunjuk, serta kisah-kisah yang mengandung nilai-nilai kehidupan. Al-
Quran dianggap sebagai sumber utama ajaran Islam dan pedoman bagi umat Islam dalam
menjalani kehidupan sehari-hari.
D. Sunnah Rasulullah sebagai Panduan Hidup
Sunnah adalah catatan mengenai tindakan, perkataan, dan persetujuan Nabi Muhammad
SAW. Sunnah melengkapi Al-Quran sebagai panduan praktis dalam menjalani kehidupan
sehari-hari. Hadis, yang merupakan sumber utama Sunnah, menjadi referensi penting dalam
memahami ajaran Islam dan bagaimana Nabi Muhammad menjalankan tugasnya sebagai
utusan Allah.
Tauhid Rububiyyah adalah keyakinan akan keesaan Allah dalam penciptaan, pengaturan, dan
pemeliharaan alam semesta. Ini menekankan bahwa Allah adalah satu-satunya pencipta dan
pengatur segala yang ada. Sementara Tauhid Uluhiyyah mengacu pada keyakinan bahwa
hanya Allah yang berhak menerima ibadah dan penyembahan. Konsep ini menekankan
hubungan pribadi antara manusia dan Allah.
Dalam pemahaman dasar Islam ini, konsep-konsep tersebut menjadi landasan bagi
pemahaman lebih lanjut tentang Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. Pemahaman yang
mendalam tentang Tawhid, Al-Quran, Sunnah, dan Tauhid menjadi kunci untuk menggali
pesan rahmat dalam Islam dan bagaimana hal ini berkaitan dengan hubungan manusia dengan
alam dan ciptaan Allah.
Konsep rahmat memiliki peran sentral dalam ajaran Islam, dan Al-Quran sebagai kitab suci
Islam secara konsisten menekankan pentingnya rahmat. Rahmat dalam Al-Quran bukan
hanya sekadar karakteristik Allah, tetapi juga sebagai panduan bagi manusia dalam
berperilaku dan berinteraksi. Al-Quran secara tegas menyatakan bahwa Nabi Muhammad
diutus sebagai “rahmat bagi seluruh alam” (Al-Quran, Surah Al-Anbiya [21]:107).
Allah SWT, dalam ajaran Islam, adalah sumber sejati dari kasih sayang dan rahmat. Allah
mencintai manusia dan berikan kasih sayang-Nya kepada seluruh makhluk. Ini tercermin
dalam banyak ayat Al-Quran yang menegaskan kasih sayang-Nya terhadap manusia dan
dorongan untuk berpaling kepada-Nya dalam kebutuhan dan kesulitan.
Islam mendorong manusia untuk mengekspresikan kasih sayang dan rahmat antara sesama.
Konsep kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama menjadi bagian integral dari etika
Islam. Mengasihi sesama, berbagi rezeki, dan membantu yang membutuhkan adalah sebagian
dari implementasi rahmat dalam hubungan antarmanusia dalam Islam.
Nabi Muhammad SAW dianggap sebagai model teladan dalam berperilaku rahmat dan kasih
sayang. Tindakan, perkataan, dan sikapnya selama hidupnya mencerminkan kepemimpinan
yang lembut dan penuh kasih. Hadis mengenai kelembutan Nabi menunjukkan bagaimana
beliau memperlakukan semua orang dengan penuh rasa hormat dan empati.
Bab ini menguraikan konsep-konsep kunci rahmat dalam Islam, yang merupakan inti dari
pesan agama ini. Konsep rahmat tidak hanya mengacu pada kasih sayang Allah, tetapi juga
mendorong manusia untuk berperilaku rahmat dan menciptakan masyarakat yang penuh kasih
sayang. Nabi Muhammad SAW, sebagai model utama rahmat, memberikan contoh nyata
tentang bagaimana manusia dapat mewujudkan rahmat dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Dengan memahami dan menerapkan konsep rahmat ini, umat Islam diharapkan dapat menjadi
pelopor dalam menciptakan kedamaian dan keharmonisan dalam seluruh alam semesta.
Keadilan adalah prinsip yang sangat penting dalam ajaran Islam. Islam menekankan bahwa
setiap individu harus diperlakukan secara adil, tanpa memandang ras, agama, atau status
sosial. Prinsip keadilan dalam Islam tercermin dalam hukum-hukum Islam (syariah) yang
dirancang untuk memastikan hak-hak individu dan kelompok dilindungi dengan adil. Al-
Quran dan hadis menyediakan pedoman tentang bagaimana menerapkan keadilan dalam
berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam urusan hukum, ekonomi, dan sosial.
B. Kedudukan Perdamaian dalam Ajaran Islam
Perdamaian adalah nilai yang sangat dihargai dalam Islam. Al-Quran sering menyebutkan
pentingnya perdamaian dan memandangnya sebagai tujuan akhir dari konflik. Islam
mendorong upaya-upaya untuk menjaga perdamaian dan menghindari kekerasan, sejauh hal
tersebut memungkinkan. Nabi Muhammad SAW mengajarkan cara-cara damai dalam
menyelesaikan konflik dan mengedepankan diplomasi dalam hubungan antarnegara. Konsep
jihad dalam Islam, sebagaimana diajarkan oleh Nabi, bukan hanya tentang perang, tetapi juga
mencakup perjuangan untuk menjaga kedamaian dan keadilan.
Islam memberikan panduan tentang penyelesaian konflik yang adil dan damai. Penyelesaian
konflik dalam Islam harus mengutamakan keadilan, dan upaya-upaya perdamaian harus
dilakukan sebelum pertempuran atau konfrontasi lainnya. Prinsip musyawarah (konsultasi)
juga sangat penting dalam menyelesaikan perbedaan pendapat dalam masyarakat Islam.
Konsep ma’ruf (perbuatan baik) dan nahi munkar (mencegah perbuatan mungkar) menjadi
landasan dalam membangun masyarakat yang damai dan adil.
Bab ini menjelaskan betapa pentingnya keadilan dan perdamaian dalam Islam. Keadilan
menjadi pondasi bagi hubungan antarindividu dan masyarakat, sementara perdamaian
menjadi tujuan utama dalam menyelesaikan konflik. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini,
Islam berusaha untuk menciptakan masyarakat yang adil, harmonis, dan damai, yang
merupakan salah satu aspek penting dari Islam sebagai rahmat seluruh alam.
Dalam ajaran Islam, manusia dianggap sebagai khalifah atau pemimpin di bumi yang
bertanggung jawab atas pengelolaan dan pemeliharaan alam semesta. Tanggung jawab ini
mencakup penggunaan sumber daya alam secara bijaksana, menjaga ekosistem, dan
mencegah kerusakan lingkungan. Al-Quran mengajarkan bahwa manusia adalah “wakil-wakil
Allah di muka bumi” (Al-Quran, Surah Al-Baqarah [2]:30), sehingga memiliki amanah untuk
merawat ciptaan Allah dengan penuh tanggung jawab.
Islam mendorong etika yang baik dalam berinteraksi dengan makhluk hidup lainnya. Hal ini
mencakup perlakuan yang adil terhadap hewan, menjaga keberlanjutan ekosistem, dan
menghindari tindakan yang merusak lingkungan. Nabi Muhammad SAW memberikan contoh
dalam menjaga hewan dan alam sekitar, seperti larangan memukul hewan tanpa alasan yang
baik dan menghormati tumbuhan.
Bab ini menjelaskan peran manusia sebagai khalifah di bumi dalam Islam dan bagaimana hal
ini mengarah pada tanggung jawab terhadap alam dan lingkungan. Konsep ini mencerminkan
pesan rahmat dalam Islam, di mana manusia diharapkan untuk menjalankan peran mereka
sebagai pemelihara dan penjaga alam semesta dengan cinta dan kebijaksanaan. Dengan
memahami dan menerapkan ajaran ini, manusia dapat berkontribusi pada menjaga harmoni
antara manusia, alam, dan seluruh ciptaan Allah.
Menghayati nilai-nilai rahmat dalam Islam berarti menerapkan prinsip-prinsip kasih sayang,
keadilan, dan perdamaian dalam kehidupan sehari-hari. Seorang Muslim yang menghayati
rahmat Islam akan menunjukkan kasih sayang kepada sesama, memberikan bantuan kepada
yang membutuhkan, dan berusaha untuk menjaga perdamaian dalam hubungan dengan orang
lain. Mereka juga akan menghormati alam dan lingkungan dengan tindakan-tindakan seperti
menghemat energi, mengurangi limbah, dan menjaga kebersihan lingkungan.
B. Peran Organisasi Islam dalam Memasyarakatkan Konsep Rahmat
Organisasi Islam memiliki peran yang penting dalam memasyarakatkan konsep rahmat.
Mereka dapat mengadakan program-program pendidikan dan pelatihan untuk memahamkan
anggotanya tentang nilai-nilai rahmat dalam Islam. Selain itu, organisasi Islam dapat terlibat
dalam proyek-proyek kemanusiaan dan kepedulian sosial yang mendukung prinsip-prinsip
kasih sayang, keadilan, dan perdamaian. Melalui inisiatif ini, organisasi Islam dapat menjadi
agen perubahan yang positif dalam masyarakat, menginspirasi orang lain untuk
mengimplementasikan nilai-nilai rahmat dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Bab ini menyoroti bagaimana nilai-nilai rahmat dalam Islam dapat diterapkan dalam praktik
kehidupan sehari-hari seorang Muslim dan peran organisasi Islam dalam menyebarkan
konsep rahmat ini dalam masyarakat. Implementasi nilai-nilai ini bukan hanya menjadi
perwujudan dari Islam sebagai agama, tetapi juga merupakan kontribusi yang berharga dalam
menciptakan masyarakat yang lebih berempati, adil, dan damai, sesuai dengan pesan Islam
sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Bab ini mengilustrasikan bagaimana konsep rahmat dalam Islam dapat diterapkan dalam
praktik melalui studi kasus konkret. Contoh-contoh implementasi ini menunjukkan dampak
positif yang dapat dihasilkan, baik pada individu maupun dalam masyarakat secara
keseluruhan. Dengan mengambil inspirasi dari studi kasus ini, kita dapat lebih memahami
bagaimana nilai-nilai rahmat dalam Islam dapat menjadi sumber inspirasi bagi tindakan
positif dalam menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan seluruh ciptaan Allah.
VIII. KESIMPULAN
Dalam makalah ini, kita telah membahas berbagai aspek penting yang terkait dengan konsep
“Islam Rahmat Seluruh Alam.” Beberapa poin utama yang telah dibahas antara lain:
1. **Konsep Rahmat dalam Islam**: Konsep rahmat adalah inti dari ajaran Islam dan
mencakup kasih sayang, keadilan, dan perdamaian sebagai nilai-nilai sentral.
4. **Keadilan dan Perdamaian dalam Islam**: Konsep keadilan dan perdamaian dalam
Islam diuraikan, termasuk pentingnya keadilan dalam berbagai aspek kehidupan dan
peran perdamaian dalam menyelesaikan konflik.
5. **Peran Manusia sebagai Khalifah**: Kita telah menggali konsep manusia sebagai
khalifah di bumi, tanggung jawab terhadap alam, perlindungan lingkungan, dan etika
berinteraksi dengan makhluk hidup lainnya.
7. **Studi Kasus**: Berbagai studi kasus diberikan sebagai contoh konkret dari
implementasi konsep rahmat dalam Islam dan dampak positifnya terhadap individu
dan masyarakat.
Pentingnya memahami Islam sebagai rahmat seluruh alam tidak bisa diabaikan. Konsep ini
memungkinkan kita untuk:
- Membentuk individu yang lebih berempati dan peduli terhadap sesama manusia, hewan, dan
lingkungan.
- Menciptakan masyarakat yang lebih adil, harmonis, dan damai.
- Menggali sumber inspirasi untuk tindakan kemanusiaan dan kepedulian sosial.
- Menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan seluruh ciptaan Allah.
Sebagai penutup, pemahaman tentang Islam sebagai rahmat seluruh alam adalah langkah
penting menuju pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran agama ini dan bagaimana kita
dapat menerapkan nilai-nilai rahmat ini dalam kehidupan sehari-hari kita. Dengan
mempraktikkan dan memahami konsep ini, kita dapat menjadi agen perubahan positif dalam
menjaga harmoni antara manusia, alam, dan seluruh ciptaan Allah.
IX. SARAN DAN REKOMENDASI
Dalam rangka mewujudkan konsep “Islam Rahmat Seluruh Alam” dalam kehidupan sehari-
hari, terdapat beberapa langkah-langkah yang dapat diambil:
5. **Penelitian dan Studi Lanjutan**: Mendorong penelitian dan studi lanjutan tentang
konsep rahmat dalam Islam dan dampaknya dalam masyarakat modern. Ini dapat
membantu lebih memahami bagaimana Islam dapat berperan sebagai rahmat dalam
kehidupan sehari-hari.
6. **Sikap Pribadi yang Berubah**: Setiap individu dapat memulai dengan
merenungkan bagaimana mereka dapat menerapkan nilai-nilai rahmat dalam tindakan
sehari-hari mereka. Mengutamakan kasih sayang, keadilan, dan perdamaian dalam
interaksi dengan orang lain adalah langkah awal yang signifikan.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita dapat menuju kehidupan yang lebih rahmatan
dan mempraktikkan nilai-nilai Islam yang mendalam dalam tindakan nyata. Hal ini akan
membantu menciptakan masyarakat yang lebih berempati, adil, dan damai, sesuai dengan
pesan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.
X. DAFTAR PUSTAKA
A. Referensi Utama
1. Al-Quran.
- Al-Quran adalah kitab suci Islam yang berisi ajaran dan nilai-nilai utama dalam agama
Islam.
2. Muhammad, SAW.
- Sumber primer tentang kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad SAW yang menjadi model
rahmat dalam Islam.
3. Hadish shahih
- Dengan mengunakan hadish yang shahih maka dapat menuntun makalah ini menjadi
lebih baik
1. Ramadan, Tariq. (2009). “Radical Reform: Islamic Ethics and Liberation.” Oxford
University Press.
- Buku ini membahas konsep etika dan nilai-nilai dalam Islam, termasuk pemahaman
tentang rahmat.
2. Nasr, Seyyed Hossein. (1996). “Religion and the Order of Nature.” Oxford University
Press.
- Buku ini menyelidiki hubungan antara agama, alam, dan ekologi dalam konteks Islam.
Berikut ini adalah beberapa referensi yang dapat Anda gunakan untuk makalah Anda tentang
“Islam rahmatan Lil Al-Amin”: