SMAN 6 SIGI
Disusun oleh:
Kelompok 4
Katon YS Pabintan
Sandra Veronika
Yakobus Pantoli
Eldi Ngineikon
Mugni Sakina
Vira Juniar
Zulkifli
Chris
Kata Pengantar
Kami panjatkan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik dan tepat waktu.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan untuk
memperbaiki makalah ini menjadi sempurna.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II Pembahasan
BAB III
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Produk kerajinan pada awalnya dibuat untuk tujuan fungsional., baik untuk kepentingan
keagamaan [religius] maupun kebutuhan praktis. Kekayaan alam Indonesia merupakan
modal untuk menghasilkan produk kerajinan. Produk kerajinan lebih memanfaatkan
bahan-bahan alam. Ada juga yang memanfaatkan bahan limbah sebagai bahan kerajinan
seperti limbah kertas, plastik, karet dan logam. Secara umum ada dua macam limbah yang
sudah kita kenal, yaitu limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik adalah limbah
yang bisa dengan mudah diuraikan atau mudah membusuk. Sedangkan limbah anorganik
adalah yang berwujud padat, sangat sulit diuraikan atau tidak dapat membusuk, beberapa
bisa terurai tapi memerlukan waktu yang lama. Limbah anorganik umumnya berasal dari
kegiatan industri, pertambangan, dan domestik. Limbah anorganik yang dapat didaur ulang
contohnya sampah plastik, logam, kaca dan kaleng. Ketika limbah sudah didaur ulang
menjadi produk kerajinan, maka secara ekonomi nilainya akan meningkat. Terdapat limbah
yang berbentuk bangun datar untuk menjadi produk kerajinan yang unik dan menarik
sehingga memiliki nilai jual.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perencanaan produksi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun
datar.
2. Apa saja alat dan bahan yang dibutukan dalam memproduksi kerajinan dari limbah
berbentuk bangun datar.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Bagaimanakah perencanaan produksi kerajinan dari bahan limbah
berbentuk bangun datar.
2. Untuk mengetahui Apa saja alat dan bahan yang dibutukan dalam memproduksi
kerajinan dari limbah berbentuk bangun datar.
BAB II
Pembahasan
A. Perencanaan Produksi dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun
Datar
Untuk membuat produk kerajinan diperlukan perencanaan yang matang, sebagai contoh
pada produk kerajinan pakaian. dalam perancangan produk kerajinan pakaian diperlukan
berbagai interaksi ilmu pengetahuan misalnya Pengetahuan tentang kebiasaan masyarakat
(antropologi dan sejarah), ukuran badan (antropometri), ukuran pakaian (standardisasi),
bentuk dan perhiasan (pendidikan moral: etika, gaya hidup), pengetahuan bahan (fisik),
teknik pembuatan (rekayasa), perhitungan biaya produksi (akuntansi), promosi (publikasi),
pemasaran (marketing), kemasan (desain), ilmu yang lainnya.
1. Unsur Estetika
Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan. Keindahan adalah nilai-nilai
estetis yang melekat pada sebuah karya seni. Keindahan dapat juga diartikan sebagai
pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mencerap obyek seni atau dapat pula
dipahami sebagai sebuah obyek yang memiliki unsur keindahan.
Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki prinsip: kesatuan (unity),
keselarasan (harmoni), keseimbangan (balance), dan kontras (contrast) sehingga
menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa senang.
Penerapan unsur estetika pada produk kerajinan sebagai hiasan sangat penting, karena
produk kerajinan tersebut lebih mengutamakan keindahannya.
2. Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis karya kerajinan sering kali dikaitkan dengan aspek fungsi atau kegunaan
dari produk kerajinan tersebut. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah sebagai
berikut.
a. Keamanan (security), yaitu jaminan terciptanya keadaan aman bagi orang yang
menggunakan produm kerajinan tersebut.
Sistem produksi merupakan sistem integral yang mempunyai komponen struktural dan
komponen fungsional. Komponen struktural yang membentuk sistem produksi terdiri dari:
bahan (material), mesin dan peralatan, tenaga kerja modal, energi, informasi, tanah dan
lain-lain. Sedangkan komponen fungsional terdiri dari supervisi, perencanaan,
pengendalian, koordinasi, dan kepemimpinan, yang semuanya berkaitan dengan
manajemen dan organisasi.
Suatu sistem produksi selalu berada dalam lingkungan sehingga aspek-aspek lingkungan
seperti perkembangan teknologi, sosial dan ekonomi, serta kebijakan pemerintah sangat
mempengaruhi keberadaan sistem produksi tersebut.
Produk kerajinan pada umumnya diproduksi ulang dan diperbanyak dalam skala home
industry. Oleh karena itu, dibutuhkan persyaratan-persyaratan tertentu yang harus
dipenuhi dalam proses perancangannya,
Pada karya seni kerajinan, seorang pengrajin harus dapat menghubungkan bentuk dan
fungsi sehingga karya yang dihasilkan dapat memenuhi fungsi, sementara bentuknya
tetap indah. Pemilihan bahan/material dalam pembuatan karya kerajinan sangat
terkait dengan sasaran pasar, hal ini dikarenakan
Bentuk selalu berkaitan dengan sentuhan keindahan atau estetika, karena itu dalam
menciptakan suatu produk, seorang pengrajin harus menguasai unsur-unsur seni rupa
seperti garis, bentuk, warna, komposisi dan lain sebagainya.
b. Menentukan Teknik Produksi
Beberapa alat yang digunakan dalam berkarya kerajinan antara lain adalah sebagai berikut.
1. Pensil, yaitu alat yang biasanya digunakan untuk membuat sketsa.
2. Spidol, biasanya dibuat dengan berbagai warna dan ukuran.
3. Komputer, untuk kepentingan merancang karya dengan teknik digital. Dikarenakan
kemajuan teknologi saat ini, hampir semua fungsi alat yang dipergunakan dalam
berkarya kerajinan relatif dapat dilakukan menggunakan komputer. Meskipun
begitu, perlu disadari betul bahwa komputer hanyalah alat bantu. Bagaimanapun
juga karya kerajinan membutuhkan kepekaan rasa yang sulit dihasilkan dengan
program komputer. Kepekaan rasa adalah kompetensi unik dan khas yang hanya
dimiliki manusia, berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.
.Bahan berkarya kerajinan merupakan material habis pakai yang gunaman untuk
mewujudkan karya kerajinan tersebut. Ada bahan yang berfungsi sebagai bahan utama
(medium) dan ada juga bahan yang berfungsi sebagai penunjang. Ketika kita membuat
sebuah karya kerajinan hiasan misalnya menggunakan bahan limbah kertas, maka kertas
bekas sebagai bahan utamanya serta cat dan lem sebagai bahan penunjang.
Bahan untuk berkarya kerajinan bahan bekas dapat dikategorikan ke dalam bahan alami atau
bahan sintetis. Bahan baku alami adalah material yang bahan dasarnya diambil dari alam.
Bahan-bahan ini dapat digunakan secara langsung tanpa proses pengolahan terlebih dahulu.
Bahan baku olahan adalah bahan-bahan alam yang sudah diolah terlebih dahulu sebelum
melalui proses industri tertentu menjadi bahan baru yang memiliki sifat dan karakter khusus.
Berdasarkan sifat materialnya, bahan berkarya kerajinan dapat juga dikategorikan ke dalam
bahan keras dan bahan lunak, bahan cair dan bahan padat, dan sebagainya.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Perencanaan produk kerajinan umumnya lebih menitikberatkan pada nilai-nilai estetika,
keunikan (craftmanship), keterampilan, dan efisiensi, sementara dalam pemenuhan
fungsinya lebih menekankan pada pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat fisik
(fisiologis). Bahan berkarya kerajinan adalah material habis pakai yang digunakan untuk
mewujudkan karya kerajinan tersebut. Ada bahan yang berfungsi sebagai bahan utama
(medium) dan ada pula sebagai bahan penunjang.
B. Saran
Dengan membaca makalah ini, diharapkan dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan,
khususnya dalam memanfaankan bahan limbah berbentuk bangun datar menjadi produk
kerajinan yang bernilai estetika dan dapat mendatangkan keuntungan.