Disusun Oleh :
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya.Makalah ini disusun guna untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Agama.
Penyusun
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Bagi laki-laki, batasan aurat dimulai dari pusar sampai lutut, bagian
yang menjadi batasan aurat ini wajib ditutup, sedangkan untuk perempuan
batasan aurat mulai dari ujung kepala hingga kaki. Bagian tubuh
perempuan yang wajib ditutupi mulai dari kepala yaitu rambut, tangan
hingga pergelangan dan kaki.
iii
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aurat
Dalam fiqih, aurat adalah bagian anggota badan yang tidak boleh
ditampakkan atau terlihat oleh orang yang bukan muhrimnya. Sedangkan
menurut salah satu ulama fiqih, yaitu Al-Khatib As-Syirbini menyebutkan
bahwa aurat merupakan bagian tubuh yang harus ditutupi serta tidak
boleh terlihat oleh orang yang tidak muhrim dan bagian yang harus
ditutupi ketika melakukan shalat. Dari pengertian menurut ulama serta ahli
fiqih, dapat disimpulkan bahwa aurat adalah bagian tubuh seseorang yang
tidak boleh terlihat ketika salat dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang
yang bukan mahramnya.
iv
tersebut tidak disebutkan makhluk ciptaan Allah lain yang diperintahkan
untuk menutup aurat. Oleh karena itu, menutup aurat dapat membedakan
manusia dari makhluk lain.
v
sekarang banyak terjadi kejahatan dan target korbannya adalah
perempuan, dengan memakai pakaian tertutup, perempuan dapat
terhindar kejahatan yang tidak diinginkan tersebut.
7. Mencegah penyakit
Terdapat beberapa penyakit yang penularannya bermula dari sentuhan.
Untuk itu dengan menutup aurat dapat mencegah muslim dari tertular
penyakit tersebut.
vi
lututnya, hal ini dijelaskan pula pada hadis riwayat Bukhari, berikut
hadisnya.
vii
Penjelasan tersebut merupakan batasan aurat yang haram
diperlihatkan kepada seseorang yang bukan mahramnya, namun dalam
islam diatur pula batasan aurat yang tidak boleh diperlihatkan kepada
kerabat atau saudaranya.
viii
F. Dalil Menutup Aurat
Perintah menutup aurat telah diatur dalam Al-Qur’an serta hadis,
berikut adalah dalil-dalil tentang menutup aurat. Perintah menutup aurat
turun melalui surat Al Mu’minun ayat 5-6, ayat tersebut berbunyi, “(Orang
beriman) adalah orang yang menjaga kemaluan mereka. Kecuali kepada
istri-istri mereka atau budak-budak wanita mereka, jika demikian maka
mereka tidak tercela.” (QS. Al Mu’minun: 5-6).
ix
“Jika engkau mampu untuk menjaga auratmu agar tidak terlihat, maka
hendaknya lakukanlah. Yaitu engkau tidak melihat aurat orang lain, dan
orang lain tidak melihat auratmu.” Mu’awiyah berkata: Wahai Rasulullah,
bagaimana jika seseorang sedang sendirian? Rasulullah menjawab:
“Allah lebih berhak untuk malu kepada-Nya daripada kepada manusia.”
3. Hadits riwayat Baihaqi no 3362
“Yang dibawah pusar dan di atas kedua lutut adalah aurat” hadist satu ini
merupakan hadis tentang batasan aurat laki-laki.
4. Hadits riwayat Abu Daud no 4017
“Jagalah (tutuplah) auratmu kecuali pada istri atau budak yang engkau
miliki.”
5. Quran surat Al-Ahzab ayat 59
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu
dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya
ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. “
6. Hadits riwayat Abu Daud no 41440
“Asma’ binti Abu Bakar pernah menemui Rasulullah shallallahu‘alaihi
wasallam dengan memakai pakaian yang tipis. Maka Rasulullah
shallallahu‘alaihi wasallam pun berpaling darinya dan bersabda, “wahai
Asma’, sesungguhnya seorang wanita itu jika sudah haid (sudah baligh),
tidak boleh terlihat dari dirinya kecuali ini dan ini”, beliau menunjuk
wajahnya dan kedua telapak tangannya.”
7. Quran surat An-Nur ayat 31
“Katakanlah kepada orang laki–laki yang beriman, “Hendaklah mereka
menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah maha mengatahui
apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada wanita yang beriman,
“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
x
kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau
ayah suami mereka, atau putera–putera mereka, atau putera–putera
suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera
saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka,
atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap
wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan
janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang
mereka sembunyikan.”
8. Quran surat Al-A’raf ayat 31
“Wahai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)
masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.”
9. Quran surat Al-Ahzab ayat 59
“Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu
dan isteri-isteri orang Mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya
ke seluruh tubuh mereka !”
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu
mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.”
10. Quran surat Al-Maarij ayat 29-30
“Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap istri-
istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya
mereka dalam hal ini tidak tercela.
11. Hadits riwayat At-Tirmidzi no 1173
“Wanita itu adalah aurat, jika ia keluar rumah, maka syaitan akan
menghiasinya”.
xi
12. Quran surat Al-a’raf ayat 22
“Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan
tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi
keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan
daun-daun surga. Kemudian Rabb mereka menyeru mereka, “Bukankah
Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan aku katakan
kepadamu, bahwa sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagi kamu berdua ?
xii
Inilah mengapa fiqih mengartikan bahwa aurat adalah bagian tubuh
seseorang yang wajib ditutup atau dilindungi dari pandangan. Menurut
syariat Islam menutup aurat hukumnya wajib bagi setiap orang mukmin
baik laki-laki maupun perempuan terutama yang telah dewasa dan
dilarang memperlihatkannya kepada orang lain dengan sengaja tanpa ada
alasan yang dibenarkan syariat, demikian juga syariat Islam pada
dasarnya memerintahkan kepada setiap mukmin, khususnya yang sudah
memiliki nafsu birahi untuk tidak melihat dan tidak memperlihatkan
auratnya kepada orang lain terutama yang berlainan jenis.
Adapun dalil yang menjadi landasan wajibnya menutup aurat ialah ataar
lain firman Allah swt: َي ا َأيُّـ َه ا الَّن ِبُّي ُق ل-٥٩- ًاHَأن يُـْع َر ْف َن َفَال يُـ ْؤ َذ ْي َن َو َك اَن ُهَّللا َغ ُف ورًا َّر ِح يم
َِّألْز َو اِج َك َو بَـَن اِتَك َو ِنَس اء اْلُمْؤ ِمِنيَن ُيْد ِنيَن َع َلْي ِه َّن ِمن َج َال ِبيِبِه َّن َذ ِل َك َأْد َن ى
xiii
Hanafi). Selanjutnya aurat wanita muslimah di hadapan kerabat yang
mahram dan wanita muslimah adalah antara pusar dan lututnya.” Ini
menurut mazhab Syafi’I dan Hanafi.
xiv
a. Meliputi seluruh badan kecuali yang diperbolehkan yaitu wajah dan
kedua telapak tangan
b. Bukan berfungsi sebagai perhiasan
c. Tebal tidak tipis
d. Longgar tidak ketat
e. Tidak diberi parfum atau minyak wangi
f. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
g. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir
h. Bukanlah pakaian untuk mencari popularitas.
xv
adalah fitnah (penggoda/ perayu) dan akan merayu lelaki bila membuka
pakaian. Ini keliru, karena saya adalah akal dan bukan jasad yang
mengundang syahwat atau rayuan.”
xvi
BAB 3
PENUTUP
A.Kesimpulan
B. Saran
xvii
makalah ini dapat membantu pembaca untuk memahami tentang aurat
laki-laki dan perempuan serta dapat mengamalkan hal ini dengan biak.
xviii