Anda di halaman 1dari 3

KONSEP CERAMAH

Rasululloh SAW bersabda:


Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki
yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli
orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak
lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk
surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa
tercium dari jarak sekian dan sekian. (HR. Muslim)
Wanita-wanita yang digambarkan Rasul dalam hadis di atas sekarang banyak
sekali kita lihat. Bahkan itu sudah menjadi sesuatu yang mentradisi dan dianggap
lumrah. Mereka adalah wanita-wanita yang memakai pakaian tapi telanjang. Sebab
pakaian yang mereka kenakan tak dapat menutupi apa yang Allah perintahkan untuk
ditutupi.
Budaya barat adalah penyebab fenomena ini. Sebab pakaian yang tak layak
tersebut bukanlah merupakan budaya masyarakat Islam dan tidak pula dikenal dalam
tradisi masyarakat kita. Namun itu adalah hal baru yang lantas diterima tanpa
dikritisi. Tidak pula itu diuji dengan pertanyaan, bolehkah ini menurut agama, atau
baikkah ini bagi kita dan pertanyaan lain yang senada. Boleh jadi karena perasaan
rendah diri yang akut dan silau terhadap kemajuan barat dalam beberapa hal akhirnya
banyak di antara kita yang menerima budaya barat dengan mata tertutup (atau sengaja
menutup mata).
AURAT WANITA DAN HUKUM MENUTUPNYA
Aurat wanita yang tak boleh terlihat di hadapan laki-laki lain (selain suami
dan mahramnya) adalah seluruh anggota badannya kecuali wajah dan telapak tangan.
Yang menjadi dasar hal ini adalah:
1. Al-Quran surat Annur (24):31
Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: Hendaklah mereka
menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan
hendaklah mereka menutupkan khumur (Ind: jilbab)nya ke dadanya
Ayat ini menegaskan empat hal:
a. Perintah untuk menahan pandangan dari yang diharamkan oleh Allah Swt.
b. Perintah untuk menjaga kemaluan dari perbuatan yang haram.
c. Larangan untuk menampakkan perhiasan kecuali yang biasa tampak.
Para ulama mengatakan bahwa ayat ini juga menunjukkan akan
haramnya menampakkan anggota badan tempat perhiasan tersebut. Sebab jika
perhiasannya saja dilarang untuk ditampakkan apalagi tempat perhiasan itu
berada.
d. Perintah untuk menutupkan khumur ke dada.
Khumur adalah bentuk jamak dari khimar yang berarti kain penutup
kepala. Atau dalam bahasa kita disebut jilbab. Ini menunjukkan bahwa kepala
dan dada adalah juga termasuk aurat yang harus ditutup. Berarti tidak cukup
hanya dengan menutupkan jilbab pada kepala saja dan ujungnya diikatkan ke
belakang. Tapi ujung jilbab tersebut harus dibiarkan terjuntai menutupi dada.
2. Hadis riwayat Aisyah Ra.
Bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasululloh SAW
dengan pakaian yang tipis, lantas Rasulullah SAW berpaling darinya dan berkata:
"Hai Asma, seseungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil
baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini, sambil beliau menunjuk
wajah dan telapak tangan." (HR. Abu Daud dan Baihaqi).
Hadis ini menunjukkan dua hal:
a. Kewajiban menutup seluruh tubuh wanita kecuali wajah dan telapak tangan.
b. Pakaian yang tipis tidak memenuhi syarat untuk menutup aurat.
Dari kedua dalil di atas jelaslah batasan aurat bagi wanita, yaitu seluruh tubuh
kecuali wajah dan dua telapak tangan. Dari dalil tersebut pula kita memahami bahwa
menutup aurat adalah wajib. Berarti jika dilaksanakan akan menghasilkan pahala dan
jika tidak dilakukan maka akan menuai dosa. Kewajiban menutup aurat ini tidak
hanya berlaku pada saat solat saja namun juga pada semua tempat yang
memungkinkan ada laki-laki lain bisa melihatnya.
Selain kedua dalil di atas masih ada dalil-dalil lain yang menegaskan akan
kewajiban menutup aurat ini:
1. Dari Al-Quran:
Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu melakukan
tabarruj sebagaimana tabarrujnya orang-orang jahiliyyah dahulu (Qs. Al-
Ahzab: 33).
Tabarruj adalah perilaku mengumbar aurat atau tidak menutup bagian
tubuh yang wajib untuk ditutup. Fenomena mengumbar aurat ini adalah
merupakan perilaku jahiliyyah. Bahkan diriwayatkan bahwa ritual haji pada
zaman jahiliyyah mengharuskan seseorang thawaf mengelilingi kabah dalam
keadaan bugil tanpa memandang apakah itu lelaki atau perempuan.
Konteks ayat di atas adalah ditujukan untuk istri-istri Rasululloh SAW. Namun
keumuman ayat ini mencakup seluruh wanita muslimah. Kaidah ilmu ushul fiqh
mengatakan: Yang dijadikan pedoman adalah keumuman lafadz sebuah dalil dan
bukan kekhususan sebab munculnya dalil tersebut (al ibratu bi umumil lafdzi la
bikhususis sabab).

Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-
istri orang-orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh
tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan
oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah SWT Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. (Qs. Al-Ahzab: 59).
Jilbab dalam bahasa Arab berarti pakaian yang menutupi seluruh tubuh
(pakaian kurung), bukan berarti jilbab dalam bahasa kita (lihat arti kata khimar di
atas). Ayat ini menjelaskan pada kita bahwa menutup seluruh tubuh adalah
kewajiban setiap mukminah dan merupakan tanda keimanan mereka.
2. Hadis Rasulullah SAW, bahwasanya beliau bersabda:
Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-
laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mrip ekor sapi untk
memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan
berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu
tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau
surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian. (HR. Muslim)
Hadis ini menjelaskan tentang ancaman bagi wanita-wanita yang
membuka dan memamerkan auratnya. Yaitu siksaan api neraka. Ini menunjukkan
bahwa pamer aurat dan buka-bukaan adalah dosa besar. Sebab perbuatan-
perbuatan yang dilaknat oleh Allah SWT atau Rasul-Nya dan yang diancam
dengan sangsi duniawi (qishas, rajam, potong tangan dll) atau azab neraka adalah
dosa besar.

Anda mungkin juga menyukai