PENDAHULUAN
(36 :ِإَّن الَّس ْمَع َو اْلَبَص َر َو اْلُفَؤ اَد ُك ُّل ُأولِئَك َك اَن َعْنُه َمْس ُئوًال )اإلسراء
Berawal dari mata sebagai jendela hati, ia adalah pintu gerbang segala
sesuatu yang baik dan buruk, karena itulah Rasulullah mewanti wanti umatnya
agar benar-benar menjaga mata dari hal yang diharamkan, karena kelak kita akan
dimintai pertanggung jawaban.1
BAB II
1
Abdul Aziz Al-Ghazali, Menundukkan Pandangan Menjaga Hati, Cet.I (Jakarta: Gema Insani
Press, 2003), hal 6
1
PEMBAHASAN
Menjaga pandangan atau Gad al-Basar. Gad al-Basar terdiri dari dua kata,
yaitu kata gadda dan basara. Gadda berarti menundukkan, merendahkan,
memejamkan, dan tidak mengindahkan. Sedangkan basara menunjukkan makna
pengetahuan terhadap sesuatu. Dari kata ini pula terbentuk al-basirah
(pengetahuan).2
2
Adib Bisri, Kamus Al-Bisri Indonesia- Arab Arab-Indonesia (Cet. 1: Surabaya: Pustaka
Progresif, 1999), hal. 543
3
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Vol 9 (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hal. 324
4
Al-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi, terj. Ahmad Khotib, jil. 12 (Jakarta: Pustaka Azzam, 2009), hal
563
2
ْۗم ِا ّٰل ْۗم ِل ِه ِم ِمِن
ُق ْل ِّلْلُم ْؤ َنْي َيُغُّض ْو ا ْن َاْبَص اِر ْم َو ْحَيَف ُظ ْو ا ُفُر ْو َجُه ٰذ َك َاْز ٰك ى ُهَل َّن ال َه
) َو ُقْل ِّلْلُم ْؤ ِم ٰن ِت َيْغُضْض َن ِم ْن َاْبَص اِر ِه َّن َو ْحَيَف ْظَن ُفُر ْو َجُه َّن َو اَل30( َخ ِبْيٌۢر َمِبا َيْص َنُعْو َن
ُيْب ِدْيَن ِز ْيَنَتُه َّن ِااَّل َم ا َظَه ِم ْنَه ا َو ْلَيْض ِر ْبَن ُخِبُم ِر ِه َّن َعٰل ى ُج ُيْو ِهِبَّۖن َو اَل ُيْب ِدْيَن ِز ْيَنَتُه َّن ِااَّل
َر
ِلُبُع ْو َلِتِه َّن َاْو ٰاَب ۤإِى ِه َّن َاْو ٰاَب ۤاِء ُبُع ْو َلِتِه َّن َاْو َاْبَن ۤإِى ِه َّن َاْو َاْبَن ۤاِء ُبُع ْو َلِتِه َّن َاْو ِاْخ َو اِهِنَّن َاْو َبِن
ّٰتِبِع ِرْي ىِل ِاْل ِة ِم ِهِت ِن ِه ِا ِهِن
ْخ َو ا َّن َاْو َبِن َاَخ ٰو َّن َاْو َس ۤإِى َّن َاْو َم ا َم َلَك ْت َاَمْياُنُه َّن َاِو ال َنْي َغ ُاو ا ْر َب َن
الِّر َج اِل َاِو الِّطْف ِل اَّل ِذْيَن ْمَل َيْظَه ُر ْو ا َعٰل ى َع ْو ٰر ِت الِّنَس ۤاِء ۖ َو اَل َيْض ِر ْبَن ِب َاْر ُج ِلِه َّن ِلُيْع َلَم َم ا
ورة-- ) (س31( ْخُيِف َنْي ِم ْن ِز ْيَنِتِه َّۗن َو ُتْو ُبْٓو ا ِاىَل الّٰل ِه ِمَج ْيًع ا َاُّي َه اْلُم ْؤ ِم ُنْو َن َلَعَّلُك ْم ُتْف ِلُح ْو َن
)31-30 :النور
5
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hal 353
3
Akhirnya apa yang tadinya melintas dalam pikiran menjadi kenyataan, dan itu
pasti akan terjadi selama tidak ada yang menghalanginya.6
الَنْظَر َة الَنْظَر َة َفِإَمَّنا َلَك اُألْو ىَل َو َلْيَس ْت َلَك اآلِخ َر ُة
7
6
Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir terjemahan Bahrun Abu Bakar, juz 18 (Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2004), hal 264
7
Muhammad Abd al-Salam al-Syafi’i, Musnad Imam Ahmad bin Hanbal, hal 495
4
melihatnya. Dan apabila secara tidak sengaja melihat perkara yang diharamkan
melihatnya, maka palingkanlah pandangan itu dengan segera.
Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk
memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk mencegah pandangan
dari melihat apa yang diharamkan oleh Allah, dan jangan melihat atau
memandang sesuatu yang diharamkan melihatnya kecuali yang telah Ia
perbolehkan melihatnya. Dan apabila secara tidak sengaja melihat perkara yang
diharamkan melihatnya, maka palingkanlah pandangan itu dengan segera, dengan
istilah yang sering kita pergunakan, yaitu Ghad al-Basar. Yang artinya
menundukan pandangan, yang dimaksud adalah mengalihkan arah pandangan,
serta tidak memantapkan pandangan dalam waktu yang lama kepada sesuatu yang
terlarang atau tidak baik.8
C. Pembahasan Terminologi Ayat tentang Menjaga Pandangan
Pada Surah An-Nur ayat 30 menjelaskan tentang perintah Allah kepada
mu’minin untuk menjaga pandangan dan memelihara kemaluannya, akan tetapi
pada Surah An-Nur ayat 31, menjelaskan tentang perintah Allah kepada
mu’minaat dengan perintah yang banyak. Terbukti dengan ayat tentang
mu’minaat yang lebih panjang daripada ayat perintah kepada mu’min. Mengapa
peringatan Allah tentang pandangan untuk laki-laki lebih sedikit daripada
perempuan?
Karena dasar dalam perintah ini adalah untuk menjaga wanita. Allah
memberikan isyarat dan poin yang banyak, karena sebab pandangan laki-laki yang
berlebihan adalah wanita.
8
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, Vol 18 (Semarang: Tohaputra, 1989), hal 170
5
seperti kebohongan, dan perbuatan buruk lainnya. Darimanakah semua itu
berasal? Semua itu berasal dari pandangan mata.
Dan dari tulang ubun-ubun tersebut, kita harus menjaganya dari perbuatan
buruk, dengan beristighfar, dan bersujud, karena sujud adalah waktu yang tepat
untuk menghilangkan pikiran buruk yang terdapat di tulang ubun-ubun kita.
Dalam sujud, kepala kita menyentuh tanah, dan inilah waktu yang paling mahal
untuk menghilangkan perbuatan buruk yang berasal dari tulang ubun-ubun kita.
1. Pandangan
2. Senyuman
3. Salam
4. Perkataan
5. Janji
6. Pertemuan
Para ulama tafsir menyebutkan bahwa kata min dalam min absharihim
maknanya adalah sebagian, untuk menegaskan bahwa yang diharamkan oleh
Allah swt hanyalah pandangan yang dapat dikontrol atau disengaja, sedangkan
pandangan tiba-tiba tanpa sengaja dimaafkan. Atau untuk menegaskan bahwa
kebanyakan pandangan itu halal, yang diharamkan hanya sedikit saja. Berbeda
dengan perintah memelihara kemaluan yang tidak menggunakan kata min karena
semua pintu pemuasan seksual dengan kemaluan adalah haram kecuali yang
diizinkan oleh syariat (nikah).9
6
Allah dan Rasul memerintahkan kepada umat Islam untuk menjaga
pandangan, karena panca indra memainkan peranan penting dalam menentukan
perilaku seksual. Indra penglihatan merupakan indra yang paling cepat dan kuat
menerima rangsangan. Menurut penelitian, hanya butuh waktu 0,3 detik mata
mampu mengolah suatu rangsangan menjadi rangsangan seksual. Dalam waktu
yang singkat, gambar yang terlihat mata sudah dikirimkan pada otak sehingga
terjadilah perubahan-perubahan fungsi otak, termasuk perubahan fungsi perilaku
seksual.10
Bagian otak alis kanan atas adalah bagian yang berfungsi untuk mengatur
dan mengendalikan proses kimiawi terhadap rangsangan seksual. Korteks
prefrontal kiri adalah bagian yang mengendalikan respon fisiologis pertama bagi
sistem saraf tak sadar kelenjar endokrin. Demikian pula terhadap respon perasaan
terhadap rangsangan.
10
Muhammad Nu ‘aim Yasin, Fikih Kedokteran,(cet. I: Jakarta Timur; Pustaka al-Kautsar, 2001),
hal 34
11
Al-Ghazali, Abdul Aziz, Menundukkan pandangan menjaga hati. Jakarta: Gema Insani Press,
2003, hal 458
7
Bagian otak kanan, yakni bagian otak yang berhubungan dengan
kedewasaan seseorang terhadap perubahan-perubahan fisiologis akibat
rangsangan seksual, seperti perubahan detak jantung. Bagian otak tengah (corpus
callosum).
1. Identifikasi rangsangan
2. Sekresi kelenjar
3. Respon tubuh
4. Reaksi tubuh.
Jika keempat tahapan itu sudah terpenuhi maka terjadilah tindakan. Setiap
tahapan memiliki wilayah masing-masing dalam otak yang bekerja saat
rangsangan itu datang. Dari otak belakang inilah muncul informasi-informasi
isyarat untuk diteruskan ke bagian jaringan otak lainnya, termasuk ke bagian otak
yang berfungsi mengatur rangsangan seksual. Ini artinya, menghentikan sebuah
rangsangan seksual yang masuk dapat menghentikan perjalanan rangsangan
tersebut ke bagian otak yang lain atau tahapan berikutnya, sehingga aktivitas atau
perilaku seksual dapat dihentikan.
12
Al-Mahalli, Abu Iqbal, Muslimah Modern. Yogyakarta: LeKPIM Mitra Pustaka, 2000. hal 830
8
1. Berkurangnya kinerja ingatan, karena ubun-ubun berisi sesuatu yang
buruk.
2. Pandangan yang buruk akan berpengaruh pada kualitas pemikiran pada
ubun-ubun, karena ubun-ubun adalah pada segala sesuatu.13
Menahan pandangan dan memelihara kehormatan itu adalah lebih suci dan
terhormat, karena dengan demikian, mereka telah menutup rapat- rapat salah satu
pintu kedurhakaan yang besar, yakni perzinahan. 14 Sedangkan menahan
pandangan dan memelihara kehormatan itu lebih suci bagi hati mereka dan lebih
bersih bagi agama. Seperti yang dikatakan oleh sebagian ulama “Barang siapa
yang memelihara pandangan matanya, Allah akan menganugerahkan cahaya pada
hatinya.15
BAB III
KESIMPULAN
13
Al-Ghazali, Etika Kehidupan, Yogyakarta:BPFE, 1984. hal 69
14
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, hal 324
15
Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, hal 268
9
Surah An-Nur ayat 30-31 menjelaskan tentang menjaga pandangan dari
laki-laki lain yang bukan mahramnya ataupun perempuan lain yang bukan
mahramnya.Yang mana makna ghad al-basar yaitu menahan pandangan dan ayat
ini melarang kita melihat bagian tubuh perempuan yang merupakan auratnya,
sebagaimana kita mengharamkan memandang bagian badan lelaki yang menjadi
auratnya.
Indra penglihatan merupakan indra yang paling cepat dan kuat menerima
rangsangan. Menurut penelitian, hanya butuh waktu 0,3 detik mata mampu
mengolah suatu rangsangan menjadi rangsangan seksual. Dalam waktu yang
singkat, gambar yang terlihat mata sudah dikirimkan pada otak sehingga terjadilah
perubahan-perubahan fungsi otak, termasuk perubahan fungsi perilaku seksual
DAFTAR PUSTAKA
10
Abdul Aziz Al-Ghazali, Menundukkan Pandangan Menjaga Hati, Cet.I
(Jakarta: Gema Insani Press, 2003).
Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir terjemahan Bahrun Abu Bakar, juz 18,
(Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2004)
11