Anda di halaman 1dari 6

1

Khutbah Pertama

Para jama’ah yang dirahmati oleh Allah ‫ﷻ‬.

Alhamdulillah, segala puji dan rasa syukur kita hanyalah untuk Allah ‫ﷻ‬, yang terus-menerus
mencurahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita tanpa henti-hentinya. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, juga kepada
keluarganya, dan kepada seluruh sahabat beliau tanpa terkecuali.

Sesungguhnya, di antara ibadah yang agung, yang diperintahkan oleh Allah ‫ ﷻ‬yang tidak bisa
melakukannya kecuali orang-orang yang benar-benar bertakwa, adalah ibadah menundukkan
pandangan. Allah ‫ ﷻ‬berfirman :

‫َٰذ‬
‫ُقل ِّلْلُم ْؤ ِمِنيَن َيُغ ُّض و۟ا ِم ْن َأْبَٰص ِرِهْم َو َيْح َفُظو۟ا ُفُروَج ُهْم ۚ ِلَك َأْز َك ٰى َلُهْم ۗ ِإَّن ٱَهَّلل‬
‫َخ ِبيٌۢر ِبَم ا َيْص َنُعوَن‬
“Katakanlah kepada orang-orang yang beriman, hendaknya mereka menundukkan pandangan
mereka dan menjaga kemaluan mereka. Ini tentunya lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah
maha melihat apa yang mereka kerjakan”. (Annur 30).

Allah menyatakan, ibadah ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang beriman, yang yakin akan
adanya hari kebangkitan, yang yakin akan adanya yaumul hisab.

Orang-orang menyatakan betapa banyak faedah dari menundukkan pandangan, di antaranya yang
PERTAMA adalah :

1. Menundukkan pandangan merupakan bentuk menjalankan perintah Allah ‫ ﷻ‬, Allah yang
memerintahkan :

‫ُقل ِّلْلُم ْؤ ِمِنيَن‬


“Sampaikanlah kepada orang-orang yang beriman”

Untuk disampaikan kepada orang-orang yang beriman, yang mengaku beriman. Agar mereka
menundukkan pandangan. Sehingga siapa yang menundukkan pandangan, berarti dia menjalankan
perintah Allah ‫ﷻ‬

2. Kemudian yang kedua : Jika seseorang menundukkan pandangan, berarti dia menjalankan
perintah Nabi ‫ﷺ‬, nabi ‫ﷺ‬, pernah bersabda :

‫ال ُتْت ِبْع الَّن ْظ َر َة الَّن ْظ َر َة َفِإَّن َلَك اُألوَلى َو َلْي َس ْت َلَك اآلِخَر ُة‬
2

“Janganlah engkau mengikutkan pandanganmu yang pertama dengan pandanganmu yang kedua”

Artinya, jika seseorang tanpa sengaja melihat yang haram, yang tidak halal untuk dia lihat, maka
jangan ikutkan dengan pandangan berikutnya, segera dia tundukkan pandangan, kenapa?

‫َفِإَّن َلَك اُألوَلى َو َلْي َس ْت َلَك اآلِخَر ُة‬


“Bagimu pandangan pertama di maafkan, dan haram bagimu pandangan kedua”

Seseorang ketika menundukkan pandangan, sesungguhnya dia menjalankan perintah Nabi ‫ﷺ‬,
bukti dia cinta kepada Nabi ‫ ﷺ‬dengan menjalankan perintahnya.

3. Kemudian yang KETIGA : Orang yang menundukkan pandangan, hatinya akan menjadi suci.
Kata Allah ‫ ﷻ‬:

‫َٰذ ِلَك َأْز َك ٰى َلُهْم ۗ ِإَّن ٱَهَّلل َخ ِبيٌۢر ِبَم ا َيْص َنُعوَن‬
“Jikalau mereka menundukkan pandangan, itu lebih suci bagi mereka, sehingga mereka lebih
khusuk dalam beribadah, lebih suci, sehingga lebih jauh dari kemaksiatan, lebih suci, sehingga
lebih sering mengingat kepada hari akhirat”

4. Kemudian yang EMPAT : Bahwasanya orang yang menundukkan pandangan adalah orang
yang berahklak mulia. Ahlak mulia dengan menundukkan pandangan bahkan telah diketahui
oleh orang-orang jahiliyyah. Antaroh, seorang penyair Jahily, yang hidup sebelum masa Nabi
‫ﷺ‬, pernah berkata di dalam syairnya :

‫َح َّت ى ُيَو اِر َي َج اَر ِتي َم ْأَو اَه ا‬ ‫َأُغ ُّض َط ْر ِفي َم ا َب اَد ْت ِلي َج اَر ِتي‬
“ Aku tundukkan pandanganku, ketika istri tetanggaku keluar, terus aku tundukkan pandanganku
sampai istri tetanggaku tersebut masuk ke dalam rumahnya”.

Artinya, dia tidak melotot dan melihat istri tetangganya ketika lewat didepannya, karna dia tau itu
adalah adab yang buruk. Bagaimana dia membiarkan matanya melihat istri orang lain.

Maasyirol muslimin….
Kemudian diantara faedah menundukkan pandangan adalah : Meringankan Hisab pada hari kiamat
kelak. Karna diantara yang dihisab adalah apa yang kita lihat, kata Allah ‫ﷻ‬:

‫ِإَّن ٱلَّس ْمَع َو ٱْلَبَصَر َو ٱْلُفَؤ اَد ُك ُّل ُأ۟و َٰٓلِئَك َك اَن َع ْنُه َم ْسُٔـواًل‬
3

“Ketahuilah, sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan ditanya oleh Allah
‫”ﷻ‬.

Apa yang kita lihat, apa yang kita pandang akan dihisab, sekian banyak yang kita lihat, sekian
banyak yang kita tonton, semuanya tercatat dalam buku catatan malaikat. Seseorang yang menjaga
pandangannya maka akan meringankan hisabnya, justru yang tercatat adalah amalan-amalan
sholeh, karna setiap pandangan yang dia tundukkan akan mendapatkan pahala dari Allah ‫ﷻ‬.

Kemudian diantara faedah menundukkan pandangan adalah : Allah memberikan cahaya bagi hati
seseorang, dan ini adalah faedah yang disebutkan oleh Ibnul Qoyyim rahimahullahu ta’ala. Allah
‫ ﷻ‬berfirman :

‫ۖ ٱُهَّلل ُنوُر ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو ٱَأْلْر ِضۚ َم َثُل ُنوِر ِهۦ َك ِم ْش َك ٰو ٍة ِفيَها ِم ْص َباٌح‬
“Allah adalah cahaya langit dan bumi, lantas allah sebutkan perumpamaan tentang cahaya dalam
hati, dada seorang mukmin”

Ibnul Qoyyim mengambil faedah bahwasanya, menundukkan pandangan menjadikan hati seorang
mukmin bercahaya, semakin kuat imannya, karna setiap pandangan yang dia tundukkan akan
menambah ketakwaannnya kepada allah ‫ﷻ‬

Kemudian di antara faedah menundukkan pandangan adalah: Seseorang bersyukur kepada Allah
‫ ﷻ‬dengan menundukkan pandangannya, kenapa? Karna nikmat yang allah berikan kepada kita
harus kita syukuri. Diantara bentuk bersyukur kepada Allah adalah, kita gunakan nikmat tersebut
dalam ketaatan kepada allah, bukan untuk maksiat kepada allah. Dan sangat sedikit orang yang
bersyukur kepada allah dengan menjaga pandangannya. Buktinya allah ‫ ﷻ‬berfirman:

‫ُقْل ُهَو ٱَّلِذ ٓى َأنَش َأُك ْم َو َجَعَل َلُك ُم ٱلَّس ْمَع َو ٱَأْلْبَٰص َر َو ٱَأْلْفِٔـَد َةۖ َقِلياًل َّم ا َتْش ُك ُروَن‬
“Dan dialah Allah yang telah menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, ‫ َقِلياًل َّم ا َتْشُك ُروَن‬hanya sedikit dari kamu yang bersyukur”.

Allah juga berfirman : ‫َأَلْم َن ْج َع ل َّلُهۥ َع ْي َن ْي ِن‬


“Bukankah kami telah menjadikan bagi kamu dua mata? Dua mata untuk apa? Untuk melihat
keagungan Allah dan bersyukur kepada Allah ‫ﷻ‬.

Namun sebagian orang, sebagian kita, menggunakan kedua matanya untuk bermaksiat kepada
Allah, untuk membangkang perintah allah ‫ﷻ‬, bahkan sebagian kita duduk berjam-jam melihat
hal-hal yang diharamkan oleh Allah, tanpa dia pedulikan, tanpa dia mengingat akan hari
kebangkitan. Berjam-jam dia duduk nonton hal-hal yang diharamkan oleh Allah ‫ﷻ‬.
4

Kemudian, Sebagian kita setiap hari ada yang menyisihkan waktu untuk bermaksiat dengan kedua
matanya, dengan melihat tontonan tontonan yang ada di internet, dia tidak sadar bahwasanya
setiap hari dia menambah hisab buruknya.

Bayangkan jika seseorang setiap hari duduk setengah jam saja untuk bermaksiat kepada Allah
dengan kedua matanya, lantas bagaimana jika sudah setahun, sepuluh tahun, dua puluh tahun, tiba-
tiba dia kejutkan pada hari kiamat kelak dibukakan buku catatan amalnya, penuh dengan
kemaksiatan yang dia cicil setiap hari.

Apakah kita ridho, apakah kita rela, ternyata isi catatan amalnya melihat aurat orang lain, melihat
aib orang lain dan hal-hal yang diharamkan oleh Allah ‫ﷻ‬.

Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita, dan menjaga kita dari hal-hal yang diharamkan oleh
Allah ‫ﷻ‬.

Aqulu qouli haza…


5

Khutbah kedua

‫ َو َأْش َهُد َأَّن ُمَح َّم ًدا‬،‫ َو َأْش َهُد َأن اَل ِإَلَه ِإاَّل هللا َو ْح َد ُه اَل َش ِريَك َلُه َتْع ِظ يًم ا ِلَش ْأِنِه‬،‫ َو الُّشْك ُر َلُه َع َلى َتْو ِفيِقِه َو اْمِتَناِنه‬،‫اْلَحْم ُد ِهَّلِل َع َلى ِإْح َس اِنِه‬
‫ َألَّلُهَّم َص ِلى َع َليِه وَع َل َأِلِه َو َأْص َح اِبِه َو ِإْخ َو اِنِه‬،‫َع ْبُد ُه َو َر ُسوُلُه الَّد اِع ي ِإَلى ِرْض َو اِنِه‬

Hadirin sidang Jumat yang dirahmati oleh Allah ‫ﷻ‬.

Sebagian ulama menyebutkan di antara faedah menundukkan pandangan adalah :

Seseorang akan terjauhkan dari perbuatan zina, karna kita tau, diantara sebab terjrumusnya
seseorang pada perzinaan adalah dengan mengumbar pandangannya. Dalam satu hadis, rosulullah

‫ ﷺ‬bersabda: ‫ُك تب على ابن آدم َن ِص يُبه من الِز نا ُم ْد ِر ُك ذلك ال َمَح الة‬
“Sesungguhnya allah telah menetapkan bahwasanya, anak adam pasti mendapati sebagian dari
perbuatan zina, pasti mengenainya, dan tidak mungkin untuk dia hindari”.

‫العينان ِز ناهما الَن ظر‬


“Dua matanya pasti berzina, dan berzinanya adalah dengan memandang”

‫واُألذنان ِز ناهما االستماع‬


“Dan telinganya pasti berzina, dan berzinanya adalah dengan mendengar”

Kemudian nabi ‫ ﷺ‬juga sebutkan, bahwasanya lisan juga berzina, dan berzinanya adalah
dengan berbicara, tangan juga berzina, zinanya adalah dengan menyentuh, kaki juga berzina, dan
zinanya adalah dengan melangkahkan kaki ke tempat-tempat perzinaan. Kemudia kata nabi ‫ﷺ‬

‫وُيَص ِّد ق ذلك الَفْر ج أو ُيكِّذ ُبه‬


“Dan kemaluannya yang menentukan, mau melanjutkan atau tidak”.

Artinya nabi ‫ ﷺ‬menjelaskan bahwasanya akan ada satu masa dimana kita tidak bisa
menghindar dari hal-hal yang mengantarkan pada zina. Diantaranya memandang. Setiap aurat
wanita yang tidak halal untuk kita lihat, kita pandang, maka itu merupakan sebab menjrumuskan
terhadap zina.

Sekarang setiap orang punya HP, mudah baginya untuk terjrumus kepada zina dengan melihat
tanyangan-tayangan yang tampil di depan matanya. Kemudian, kemaluannya yang menentukan
apakah mau melanjutkan atau tidak.
‫‪6‬‬

‫…‪Maasyirol Muslimin‬‬

‫‪Ingatlah, apapun yang kita kerjakan, apapun yang kita lihat, Allah pasti mengetahuinya,‬‬
‫‪sebagaimana dalam firman Allah setelah memerintahkan untuk menundukkan pandangan:‬‬

‫ِإَّن ٱَهَّلل َخ ِبيٌۢر ِبَم ا َيْص َنُعوَن‬


‫”‪“Sesungguhnya Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan‬‬

‫‪Kita berdo’a kepada Allah untuk berlindung dan menyelamatkan kita dari Fitnah-Fitnah yang‬‬
‫‪tampak maupun yang tersembunyi.‬‬

‫‪Semoga Allah memberikan hisab yang mudah pada hari kiamat kelak. Semoga Allah mudahkan‬‬
‫‪kita masuk ke dalam surganya.‬‬

‫ِإَّن َهَّللا َو َم اَل ِئَكَتُه ُيَص ُّلوَن َع َلى الَّنِبِّي َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا َص ُّلوا َع َلْيِه َو َس ِّلُم وا َتْس ِليًم ا‬

‫الَّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُم َحَّمٍد ‪َ ،‬و َع َلى آِل ُم َحَّمٍد ‪َ ،‬ك َم ا َص َّلْيَت َع َلى ِإْبَر اِهيَم ‪َ ،‬و َع َلى آِل ِإْبَر اِهيَم ‪ِ ،‬إَّنَك َحِم يٌد َمِج يٌد ‪َ ،‬و َباِر ْك َع َلى ُم َحَّمٍد ‪َ ،‬و َع َلى آِل‬
‫ُمَح َّمٍد ‪َ ،‬ك َم ا َباَر ْك َت َع َلى ِإْبَر اِهيَم ‪َ ،‬و َع َلى آِل ِإْبَر اِهيَم ‪ِ ،‬إَّنَك َحِم يٌد َمِج يٌد‬

‫َالَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت َو اْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َن اِت اَألْح َي اِء ِم ْنُهْم َو ْاَألْم َو اِت ِإَّن َك َس ِم ْيٌع َق ِر ْيٌب ُمِج ْيُب الَّد َع َو اِت َو َي ا َقاِض َي‬
‫اْلَح اَج اْت‬

‫الَّلُهَّم آِت ُنُفْو َس َنا َتْقَو اَها َو َز ِّك َها َأْنَت َخ ْيُر َم ْن َز َّك اَها َأْنَت َو ِلُّيَها َو َم ْو اَل َها‬

‫َر َّبَنا َظَلْم َنا َأنُفَس َنا َو ِإن َّلْم َتْغ ِفْر َلَنا َو َتْر َحْم َنا َلَنُك وَنَّن ِم َن اْلَخاِس ِر يَن‬

‫الَّلُهَّم اْغ ِفْر َلَنا َم ا َقَّد ْم نا َو َم ا َأَّخ ْر َنا َو َم ا َأْس َر ْر َنا َو َم ا َأْع َلَّنا َو َم ا َأْنَت َأْع َلُم ِبِه ِم َّنا‪ ،‬أْنَت اْلُم َقِّد ُم ‪َ ،‬و أْنَت اْلُم َؤ ِّخ ُر ال إله إَّال أْنَت‬

‫َر َّبَنا آِتَنا ِفي الُّد ْنَيا َحَس َنًة َو ِفي اآْل ِخ َر ِة َح َس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّناِر‬

Anda mungkin juga menyukai