Anda di halaman 1dari 11

Modul 2 (Lingkaran)

Matematika SMP/MTs Kelas VIII


Semester 2

3.7 Menurunkan rumus untuk menentukan 4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
keliling dan luas daerah lingkaran yang berkaitan dengan keliling lingkaran dan luas
dihubungkan dengan masalah kontekstual daerah lingkaran
3.8 Menjelaskan sudut pusat, sudut keliling, 4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
panjang busur, dan luas juring lingkaran, dengan sudut pusat, sudut keliling, panjang
serta hubungannya busur, dan luas juring lingkaran, serta
hubungannya
3.9 Menjelaskan garis singgung persekutuan luar 4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dan persekutuan dalam dua lingkaran dan dengan garis singgung persekutuan luar dan
cara melukisnya persekutuan dalam dua lingkaran

Lingkaran merupakan himpunan titik-titik yang berbebntuk lengkungan tertutup dengan jarak sama terhadap
satu titik tertentu, yaitu pusat lingkaran.

A. Unsur-Unsur Lingkaran

 Titik pusat: titik yang berada di tengah-tengah lingkaran.


 Jari-jari: garis yang menghubungkan pusat lingkaran ke titik lengkungan di lingkaran (dilambangkan
dengan r).
 Diameter: garis lurus yang menghubungkan dua titik pada lengkungan lingkaran dan melalui titik pusat
(dilambangkan dengan d). Hubungan antara r dan d adalah d = 2r.
 Busur: garis lengkung yang terletak pada lengkungan atau keliling lingkaran dan menghubungkan dua
titik sembarang di lengkungan tersebut.
 Tali busur: garis lurus yang menghubungkan dua titik pada lengkungan atau keliling lingkaran dan tidak
melalui titik pusat lingkaran.
 Juring: luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh dua buah jari-jari lingkaran dan sebuah busur.
 Tembereng: luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh busur dan tali busur.

1
 Apotema: garis yang menghubungkan titik pusat dengan tali busur lingkaran dan garis tersebut tegak
lurus dengan tali busur.
B. Rumus Seputar Lingkaran
Berikut adalah rumus yang berkaitan dengan lingkaran.
1. Luas Lingkaran
2
L=π r
Dengan π = tetapan
π = 3,14 atau 22/7
2. Keliling Lingkaran
K=2 πr atau K =πd
Dengan d = diameter
3. Luas Juring Lingkaran
Perhatikan gambar berikut.

AOB
Luas Juring AOB= o
× Luas Lingkaran
360
4. Panjang Busur Lingkaran

AOB
Panjang Busur AB ( AB ) = o
× Keliling Lingkaran
360

5. Panjang Tali Busur


Perhatikan gambar berikut.

AOB merupakan segitiga sama kaki sebab OA


= OB = r (jari-jari).

OT merupakan garis tinggi sekaligus garis bagi


sekaligus garis berat AOB.

Garis OT membagi AOB menjadi dua sudut sama besar, yaitu AOT = TOB.
Garis OT membagi ruas garis AB menjadi dua ruas garis sama panjang, yaitu AT = TB.
Perhatikan AOB

2
6. Luas Tembereng

7. Apotema
Pada gambar di atas, panjang apotema (OT) dapat dicari dengan menerapkan teorema pythagoras.

C. Sudut pada Lingkaran


1. Sudut Pusat
Sudut pusat: daerah sudut yang dibarasi oleh dua jari-jari lingkaran dengan titik sudutnya adalah titik pusat
lingkaran.

2. Sudut keliling: daerah sudut yang dibatasi oleh dua tali busur yang berpotongan di satu titik pada
lingkaran dan titik sudutnya berada pada keliling lingkaran.

3
3. Hubungan Antara Sudut Pusat dan Sudut Keliling

AOC = sudut pusat


ABC = sudut keliling
AOC dan ABC menghadap busur yang
sama, yaitu busur AC.

Untuk sudut pusat dan sudut keliling yang menghadap busur yang sama, berlaku hubungan berikut.

Besar Sudut Pusat =2 × Besar Sudut Kelilin g

D. Garis Singgung pada Lingkaran


Pada prinsipnya, garis singgung pada lingkaran dapat kita bedakan menjadi dua, yaitu garis singgung pada
sebuah lingkaran dan garis singgung pada dua lingkaran. Perhatikan gambar berikut.

4
Garis Singgung pada dua Lingkaran

Garis Singgung Persekutuan Dalam

P = titik pusat lingkaran besar


Q = titik pusat lingkaran kecil
R = jari-jari lingkaran besar
r = jari-jari lingkaran kecil
AB = garis singgung persekutuan dalam

Garis singgung persekutuan Luar

P = titik pusat lingkaran besar


Q = titik pusat lingkaran kecil
R = jari-jari lingkaran besar
r = jari-jari lingkaran kecil
AB = garis singgung persekutuan luar

5
6
7
8
9
10
11

Anda mungkin juga menyukai