PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangun ruang dn lingkaran selalu ada di sekitar kehidupan kita. Hal ini dapat
dibuktikan dengan banyaknya benda-benda yang berbentuk bangun datar. Contohnya bola,
uang logam, dan benda-benda yang mirip lainnya. Namun, kita tak pernah mempertanyakan
bagaimana menghitung luas dari bangun datar tersebut. Oleh sebab itu, kita harus
mempelajari bangun datar agar kita dapat menghitung luas dan kelilingnya.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang bisa dipetik adalah:
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini agar pembaca dapat mengetahui darimanakah rumus-rumus
bangun ruang dan dapat menerapkan rumus-rumus tersebut dalam soal-soal.
D. Manfaat
Manfaatnya adalah agar pembaca dapat menerapkan rumus-rumus bangun ruang dalam
soal yang diberikan dan dalam kehidupan sehari-hari.
1
BAB II
ISI
1. LINGKARAN
A. Definisi Lingkaran
Lingkaran adalah himpunan titik yang mempunyai jarak terhadap suatu titik tertentu (pusat)
atau kurva tertutup yang dibentuk dari banyak titik yang berjarak sama terhadap satu titik
tertentu dinamakan pusat lingkaran.
B. Unsur-Unsur Lingkaran
2
Daerah yang dibatasi oleh jari-jari OA, OB, dan busur
Juring besar AB disebut juring atau sektor. Juring kecil, yaitu juring yang luasnya
kurang dari setengah luas lingkaran. Sedangkan juring besar, yaitu
Juring kecil
juring yang luasnya lebih dari setengah luas lingkaran.
A B
D C
A B
55 18
=
110 x
1 18
=
2 x
1 x = 2 18 x 36 . Jadi, panjang busur CD = 36 cm.
Sifat sudut-sudut pusat yang mempunyai tali busur yang sama panjang
3
B C Jika tali busur AB = tali busur CD, maka
AOB COD .
A D
Besar setiap sudut segi-n beraturan = 180 - besar setiap sudut pusatnya.
atau
Besar setiap sudut segi-n beraturan
4
POQ disebut sudut pusat,yaitu sudut yang titik sudutnya
P Q
F
E
D AEF dan CBD disebut sudut keliling, yaitu sudut yang
O
titik sudutnya terletak pada keliling lingkaran. AEF
A menghadap busur AF, dan CBD menghadap busur CD.
B C
Besar sudut pusat = 2 kali sudut keliling yang menghadap busur yang sama.
atau
Besar sudut keliling = kali sudut pusat yang menghadap pada busur yang sama.
5
dengan jarak tiitk O ke titik D yang dalam hal ini merupakan jari-jari lingkaran (r).
Diameter lingkaran sama dengan dua kali jari-jarinya. Dengan demikian,
d 2r
& Contoh soal 4
Sebuah lingkaran memiliki jari-jari 6 cm. Berapa cm panjang diameternya?
Jawab:
r = 6 cm
Panjang diameter lingkaran adalah
d=2r
= 2 6 cm
= 12 cm
Jadi, panjang diameter lingkaran tersebut adalah 12 cm.
22
Perbandingan keliling (K) dan diameter lingkaran (d) mendekati bilangan 3,14 atau
7
. Selanjutnya, bilangan ini dinamakan , dibaca pi .
Keliling lingkaran K
diameter lingkaran d
22
K d 3.14 d atau K d d
7
Oleh karena panjang diameter sama dengan dua kali panjang jari-jari, maka keliling
lingkaran dapat juga dinyatakan sebagai berikut:
22
K 2 r 3.14 2 r atau K 2 r 2 r
7
& Contoh soal 5
Hitunglah keliling lingkaran berikut.
14 cm 6
Jawab:
d = 14 cm, maka
22
K=d= 14 cm = 44cm
7
Jadi, keliling lingkaran dengan diameter 14 cm adalah 44 cm.
Pengertian luas lingkaran di sini adalah luas daerah yang dibatasi oleh lingkaran
tersebut. Luas lingkaran dapat dihitung jika diketahui panjang diameter atau jari-jarinya.
Untuk mendapatkan luas lingkaran perhatikan langkah-langkah berikut:
a. Sebuah lingkaran dibagi menjadi beberapa bagian. Pada gambar ini tampak bahwa
lingkaran dibagi menjadi 16 bagian.
7
b. Bagian-bagian lingkaran disusun menyerupai persegi panjang dengan lebar sama
dengan jari-jari lingkaran, yaitu r. Adapun panjangnya adalah setengah dari keliling
1
lingkaran atau K.
2
Dari gambar tersebut, diperoleh bahwa luas lingkaran mendekati luas persegi panjang
1
dengan panjang K dan lebar r.
2
Luas lingkaran = luas persegi panjang ABCD
=pl
1
= Kr
2
1
= ( 2 r) r
2
1
= 2rr
2
= r2
Jadi, luas lingkaran adalah
L r 2
8
A. Kubus
Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh 6 bidang sisi yang bujur sangkar dan
kongruen.
Sifat-sifat:
Rumus
Volume Kubus :
V sss atau V s3
Luas Permukaan :
L 6 s2
Keliling :
K 12 s
B. Balok
9
Balok adalah bangun ruang yang sisi-sisinya berbentuk persegi panjang serta sisi-sisi yang
berhadapan kongruen dan sejajar.
Rumus:
720cm 3
t = 6cm
120cm 2
C. Prisma
Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua sisi berhadapan yang kongruen dan
sejajar, serta sisi-sisi lain yang berpotongan menurut rusuk-rusuk yang sejajar. Prisma
diberi nama berdasarkan segi banyak pada sisi alas atau sisi atasnya. Prisma yang rusuk-
rusuknya tegak lurus terhadap sisi alas dan sisi atas disebut prisma tegak, dan jika sudut
antara rusuk-rusuknya dan sisi alas dan sisi atas bukan 90 disebut prisma condong atau
prisma miring.
Rumus:
10
Volum Prisma
Bila balok dipotong tegak sepanjang salah satu bidang diagonalnya, maka akan terbentuk
dua prisma segitiga. Kedua prisma segitiga tersebut dapat kita gabungkan sedemikan rupa
sehingga terbentuk prisma segitiga lainnya. Prisma segitiga tersebut dan balok memiliki
volum yang sama, luas alas yang sama, dan tinggi yang sama pula. Sehingga dapat
dinyatakan bahwa:
Volum prisma segitiga = luas alas x tinggi
Untuk menetukan volum prisma yang alasnya bukan segitiga, dapat kita lakukan dengan
cara membagi prisma tersebut menjadi beberapa prisma segitiga yang sama.
Gambar di atas adalah prisma segienam beraturan. Untuk menentukan volumnya, kita bagi
prisma tersebut menjadi 6 buah prisma yang sama, sehingga:
Volum prisma segienam = 6 x volum prisma segitiga
= 6 x luas segitiga x tinggi
= (6 x luas segitiga) x tinggi
= luas segienam x tinggi
= luas alas x tinggi
Oleh karena setiap prisma segi banyak dapat dibagi menjadi beberapa prisma segitiga,
maka dapat kita simpulkan bahwa:
Untuk setiap prisma berlaku rumus V Lt
11
Dengan V=volum, L=luas alas, dan t=tinggi
atau
Volum prisma = luas alas x tinggi
40 5
3 200
12
Jadi, banyak air dalam kolam = 200m3 = 200.000dm3 = 200.000 liter.
D. Tabung
Tabung adalah prisma yang alasnya berbentuk lingkaran. Sisi lengkung suatu tabung
disebut selimut tabung.
13
Gambar (a) adalah prisma segiempat beraturan (alasnya persegi), prisma ini disebut juga
balok. Gambar (b) adalah prisma segilima beraturan. Adapun gambar (c) adalah prisma
segienam beraturan. Jika pada alas prisma, dibentuk segi beraturan secara terus menerus,
misalnya segidelapan, segienambelas, segitigapuluhdua, dan seterusnya maka alasnya akan
menyerupai lingkaran seperti gambar (d) dan bangun ini dinamakan tabung.
Dengan demikian, volume tabung dapat dipandang sebagai volume prisma.
V r 2t
14
Jawab:
volum tabung
Luas alas tabung = tinggi tabung
770cm 3
= = 154 cm2
5cm
Luas alas tabung = r2
22
154 cm2 = r2
7
22
r2 = 154 cm2 :
7
7
= 154 cm2
22
= 49 cm2
r = 49cm 2
= 7 cm
Jadi, jari-jari tabung tersebut adalah 7 cm.
15
= 2r 2 2rt , atau
= 2r (r t )
E. Limas
Rumus limas dapat kita temukan berdasarkan rumus volum kubus atau volum prisma. Pada
gambar di bawah menunjukkan suatu kubus yang panjang rusuknya s dengan keempat
diagonal ruangnya saling berpotongan pada satu titik. Dalam kubus tersebut ternyata
terdapat enam buah limas yang sama. Masing-masing limas tersebut beralaskan sisi kubus
dan tingginya setengah panjang rusuk kubus.
16
Jika volum masing-masing limas adalah V, maka volum enam buah limas sama dengan
volum kubus, sehingga diperoleh rumus berikut:
6V = 2 Lt
2Lt
V =
6
1
V = Lt
3
1
Untuk setiap limas berlaku rumus V = Lt
3
dengan V = volum, L = luas alas, dan t = tinggi
atau
1
Volum limas = luas alas x tinggi
3
17
= 72 cm3
Limas beraturan, yaitu limas yang alasnya bebentuk segi-n beraturan dan sisi tegaknya
merupakan segitiga-segitiga sama kaki yang kongruen. Dengan demikian luas suatu limas
dapat ditentukan dengan menjumlahkan luas alas dan luas beberapa segitiga sebagai sisi
tegaknya.
Luas limas = luas alas + jumlah luas segitiga pada sisi tegaknya
Ketiga kita mencari panjang TP. Perhatika bahwa segitiga PQT merupakan siku-siku.
TP2 = TQ2 + QP2
= 8 2 + 62
= 64 + 36
18
TP2 = 100
TP = 10 cm
Keempat kita mencari luas TBC
1
L TBC = BC TP
2
1
= 12 10
2
= 60 cm2
Terakhir cari luas seluruh limas
Luas seluruh limas = luas alas + 4 luas TBC
= 144 + 4 60
= 144 + 240 = 384 cm2
F. Kerucut
Kerucut adalah limas yang alasnya berbentuk lingkaran. Oleh karena itu, volum limas
berlaku untuk kerucut, sehingga:
1
V= Lt
3
s
t 1 2 L = r 2
= r t
3
r
Pada gambar kerucut di atas, s disebut garis pelukis, yaitu garis yang menghubungkan titik
puncak kerucut dengan titik pusat keliling lingkaran. Ternyata s, r, dan t merupakan sisi-
sisi pada sebuah segitiga siku-siku, sehingga diperoleh rumus s 2 r 2 t 2 .
19
22
s = garis pelukis dan nilai = 3,14 atau .
7
1
3,14 6 6 8
3
3,14 2 6 8
6,28 48
V = 301,44
Jadi, volum kerucut = 301,44 cm3
Gambar di bawah merupakan jaring-jaring kerucut setelah kerucut diiris menurut garis
pelukis s. Ternyata, jaring-jaring selimut kerucut merupakan juring lingkaran dengan
ukuran sebagai berikut:
Panjang jari-jari = s (garis pelukis)
Panjang busur = 2 r (keliling lingkaran alas)
Dengan demikian, luas selimut kerucut dapat ditentukan dengan menggunakan
perbandingan luas juring dengan panjang busur, sehingga:
20
Luas selimut (juring) Panjang busur
= Keliling lingkaran
Luas lingkaran
s 2 r
Luas selimut kerucut =
s
Luas selimut kerucut = rs
Berdasarkan rumus luas selimut kerucut, dapat ditentukan pula luas seluruh kerucut, yaitu:
Luas seluruh kerucut = luas alas + luas selimut
= r 2 rs , atau
= r ( r s )
Bola adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh tak
hingga lingkaran berjari-jari sama panjang dan berpusat pada satu
titik yang sama.
22
& Contoh soal 20
Hitunglah volum bola dengan panjang jari-jari 10 cm dan = 3,14.
Jawab:
4 3
V r
3
4
3,14 10 10 10
3
4
3.140
3
V 4.186,67 (dibulatkan sampai 2 desimal).
Jadi, volum bola adalah 4.186,67 cm3.
Seorang ahli matematika berkebangsaan Yunani, yaitu Archimedes (abad ke-3 SM), sangat
bangga dengan teorinya, yaitu;
Jika sebuah bola dapat tepat
menempati sebuah tabung maka
luas bola itu sama dengan luas
selimut tabung tersebut.
Luas bola = luas selimut tabung
= 2rt
= 2r 2r
= 4r 2
23
SOAL-SOAL
1. Sebuah lingkaran dengan pusat O dan berjari-jari 10 cm. Titik P dan Q terletak pada
lingkaran. Jika besar POQ = 36, maka luas juring POQ adalah ....
a. 314 cm2 b. 31,4 cm2
c. 3,14 m2 d. 0,14 m2
2. Perhatikan gambar di samping.
Jika besar OAC = 50, maka besar
ABC adalah ....
a. 40 b. 50
c. 80 d. 100
22
3. Sebuah ban sepeda kelilingnya adalah 176 cm. Dengan memilih , maka jari-jari
7
ban sepeda adalah ....
24
a. 4 cm b. 7 cm
c. 14 cm d. 28 cm
4. Sebuah mobil bergerak sehingga rodanya berputar 1000 kali. Jika jarak yang ditempuh
22
1,32 km dan , maka jari-jari ban mobil adalah ....
7
a. 12 cm b. 21 cm
c. 24 cm d. 42 cm
5. Data pekerjaan orang tua murid
SLTP di Maluku Utara diketahui
seperti diagram di samping.
a. Besar sudut pusat AOB = ..
b. Besar sudut pusat BOC = ..
Panjang busur AB
c. Panjang busur BC .....
25
jika diameternya 2,8 cm.
22
Gunakan !
7
9. Limas segiempat beraturan mempunyai panjang sisi 24 cm. Jika tinggi sisi tegak limas
adalah 13 cm , maka volum Limas adalah ....
a. 720 cm3 b. 1872 cm3
c. 2880 cm3 d. 7488 cm3
10 Diketahui prisma segienam beraturan dengan panjang rusuk alas 6 cm dan tinggi
prisma 10 cm.
a. Tentukan luas sisi prisma
b. Tentukan volum prisma
11 Suatu tabung yang diameternya 14cm dan tingginya 8cm, volumenya adalah..
a. 352cm3 c. 1232cm3
b. 616cm3 d. 2464cm3
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Unsur-unsur lingkaran adalah pusat lingkaran, jari-jari, diameter, tali busur, busur,
tembereng dan juring.
2. Rumus Luas Lingkaran
L r 2
Rumus Keliling Lingkaran
K d atau K 2r
Melalui makalah ini, penulis mengharapkan agar makalah ini dapat meningkatkan
pengetahuan kita mengenai Lingkaran dan Bangun Ruang khususnya mengenai rumus luas
volum ataupun kelilingnya. Di samping itu, penulis mengharapkan agar makalah ini juga
27
dapat membantu proses belajar dan mengajar di kelas. Tetapi, sebagai manusia biasa,
penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam makalah ini. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna meningkatkan kualitas makalah.
DAFTAR PUSTAKA
Adinawan, M Cholik, Sugijono. 1999. Matematika SLTP Tengah Tahun Pertama.
Jakarta:Erlangga.
28