Anda di halaman 1dari 2

Sudut pusat adalah sudut terkecil yang dibentuk oleh pusat lingkaran dan dua titik yang terletak

pada busur lingkaran. Misalkan lingkaran dengan pusat O dan dua titik A dan B terletak pada
busur lingkaran, maka sudut terkecil yang dibetuk dari ∠AOB merupakan sudut pusat yang
menghadap busur AB.
Pada gambar diatas, dapat diketahui bahwa sudut α merupakan sudut pusat.

Sudut keliling adalah sudut yang dibentuk oleh tiga titik yang terletak pada busur lingkaran.
Sebagai contoh, terdapat tiga buah titik yaitu titik A, B, dan C yang terletak pada busur lingkaran
dengan pusat O. Dua tali busur dibentuk dengan menghubungkan titik A dengan C dan B
dengan C. Sehingga dibentuk sebuah sudut dari pertemuan dua tali busur tersebut yaitu ∠BCA
yang menghadap busur AB.
Pada gambar diatas, dapat diketahui bahwa sudut θ merupakan sudut keliling.

Pengelola dapat memasang lampu yang sama di titik manapun pada busur lingkaran (pinggir
kolam), asalkan titik tersebut tetap membentuk sudut keliling yang menghadap busur BC.
Karena sifat dari sudut keliling yaitu, sudut-sudut keliling yang menghadap busur yang sama,
maka besar sudutnya akan sama.

Lampu dengan sudut penyinaran 30° tidak akan bisa menerangi perosotan pada busur BC
apabila diletakkan di pusat kolam. Jika ingin diletakkan di pusat kolam, lampu yang dapat
digunakan adalah lampu dengan sudut penyinaran sebesar 60°. Hubungan besar sudut pusat
adalah dua kali besar sudut keliling yang menghadap busur yang sama.

Jika ukuran perosotan diubah menjadi lebih lebar, cara menentukan sudut penyinaran yang
dibutuhkan akan tetap sama, tidak berpengaruh. Dimana, besar sudut keliling (β) adalah
setengah dari besar sudut pusat yang menghadap busur yang sama dan besar sudut pusat (α)
adalah dua kali besar sudut keliling yang menghadap busur yang sama.

∠OAB = ∠OBA (Karena segitiga AOB sama kaki)


Jumlah sudut dalam segitiga AOB adalah 180, maka:
∠AOB = 180 – 2a
∠AOB adalah pelurus ∠BOC, maka:

∠AOB + ∠BOC = 180


∠AOB + β = 180

∠AOB = 180 - β

180 - 2a = 180 - β


2a = β

Tarik AD melalui titik O, membelah a menjadi 


a = a1 + a2

β1 = 2a1
β2 = 2a2
β = β1 + β2
       = 2a1 + 2a2
(Mirip dengan kasus 1, hanya direfleksikan)

Gambar diatas tidak memiliki kemungkinan/ hubungan/ keterkaitan dengan sudut pusat maupun
sudut keliling karena hanya ada sudut keliling tanpa sudut pusat (Tidak dapat dibuktikan).

∠APB = 2 x ∠ACB
180° = 2 x ∠ACB
∠ACB = 180°/ 2

∠ACB = 90°

Jadi, besar sudut keliling yang menghadap diameter lingkaran adalah 90° (sudut siku-siku)

Kesimpulan:
Sudut pusat adalah sudut terkecil yang dibentuk oleh pusat lingkaran dan dua titik yang terletak
pada busur lingkaran.
Sementara, sudut keliling adalah sudut yang dibentuk oleh tiga titik yang terletak pada busur
lingkaran.

Melalui aktivitas 1 dan 2, kita telah dapat menganalisis dan membuktikan hubungan antara sudut
pusat dengan sudut keliling, dan mampu memecahkan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
sudut pusat dan keliling. 

Yaitu, telah dibuktikan bahwa:


• Hubungan besar sudut pusat adalah dua kali besar sudut keliling yang menghadap busur
yang sama.
• Besar sudut keliling adalah setengah dari besar sudut pusat yang menghadap busur yang
sama.
• Sudut keliling yang menghadap diameter lingkaran berbentuk siku-siku atau 90°.
• Sudut-sudut keliling yang menghadap busur yang sama, maka besar sudutnya sama.

Anda mungkin juga menyukai